“Jesslyn, kau bekerja di sini?” tanya Varez menatap nanar. Matanya sangat heran.
Jesslyn menjawab pasti. “Ya, aku sekretaris di sini.”“Hebat. Syukurlah kalau kau sudah berhasil sekarang.”“Kau ngapain ke sini? Hm, sudahlah, aku hanya melaksanakan perintah. Ayo cepat ikut aku ke ruangan presdir!”Jesslyn berjalan di depan dan Varez mengekor di belakang. Karena perjalanan ke atas cukup lama, cukup banyak hal yang mereka bahas.“Jesslyn, bulan kemarin aku melihatmu masih di toko baju. Bagaimana bisa kau bisa bekerja di sini?” Varez masih belum hilang rasa herannya.Meskipun Jesslyn merupakan tipe wanita pemalu dan pendiam, ketika berhadapan dengan seseorang yang karakternya hampir sama, dia mau bersuara dengan jutek. “Kita jangan pernah meremehkan seseorang, siapa pun dia. Kita tidak pernah tahu nasib orang lain ke depannya nanti.”Setelah mengucapkan kalimat itu, Jesslyn pun tersadar sendiri, seolah olah dia menasehati dPagi ini di Gedung Serba Guna Universitas Gloriston.Saat ini, Profesor Michael sedang berpidato di atas podium dan disaksikan oleh hampir seribu peserta, yang terdiri dari mahasiswa, citivitas akademika kampus dengan semua elemennya, pemerintah, pebisnis, dan sebagian kecil dari umum.“Sesuai dengan tema yang akan kita angkat pada hari ini adalah bahan bakar PLTU pengganti batubara dan nuklir.”Mengingat regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah beberapa waktu lalu, maka dengan ini para akademisi dan ilmuwan sepakat akan mencarikan solusi bagi permasalahan tersebut. Jika adanya sebuah pelarangan, maka sudah barang tentu harus ada penggantinya.Profesor Michael meluaskan pandangannya dan berkata, “Sebagai kampus terbaik di Chemisland, kami harus memberikan sumbangsih bagi negeri, terutama terkait isu pemanasan global lantaran penggunaan bahan bakar batubara.”Meskipun isu tersebut merupakan isu global, nyatanya masyarakat dunia membebankan
Pembawa acara menyampaikan sesuatu. “Sebentar, akan ada sesi khusus.” Pria itu membawa trofi dan medal penghargaan.Universitas Gloriston setiap tahunnya memilih satu orang yang berhak mendapatkan penghargaan karena orang tersebut dinilai berjasa dalam hal ilmu pengetahun. Science Glory Awards tidak seperti penghargaan Nobel yang mesti didaftarkan terlebih dahulu, lalu mendapatkan penilaian dari juri. Namun, para ahli dari Universitas Gloriston akan menyeleksi sendiri dari berbagai macam hasil riset dan penemuan terbaru yang terkait dengan sains.Biasanya pihak kampus akan memilih sepuluh hasil riset dan penemuan yang dianggap berpengaruh selama satu dekade terakhir. Selanjutnya riset dan penemuan tersebut akan mendapatkan penilaian dari ahli Universitas Gloriston untuk dicari mana yang paling terbaik.Pembawa acara mengahadap para hadirin dan berkata semangat, “Dipersilakan kepada saudara Marvin Rock. Silakan naik ke podium!”Hampir sem
Ethelyne Wilmer berdiri. Hanya dia yang berdiri. Dia lalu memberikan standing ovation selama sepuluh detik, sehingga Marvin harus mengehentikan bicaranya.Saat ini, semua mata tertuju pada Ethelyne. Jika dengan memakan fizza di rumahnya saja bisa menjadi hot news dan tranding, bagaimana dengan tingkahnya sekarang?Dia sengaja menarik perhatian orang orang di dalam gedung, apalagi dengan memakai gaun biru itu, dia sungguh menawan. Semua mata tertuju padanya.Setelah Ethelyne duduk, barulah Marvin kembali melanjutkan, “Kami sedang membangun pabrik MR-25 dengan skala yang sangat besar!” Dengan terang-terangan Marvin membeberkannya di forum ini. “Karena tidak hanya Chemisland yang butuh, tetapi dunia!”Ada di antara peserta yang harus menarik napas dalam dalam untuk menghilangkan degupan jantungnya. Jika apa yang diomongkan Marvin tersebut benar, tentu akan ada kejutan besar nantinya.Raymond Harvard mendengus sebal. Dia mengucek matanya kare
Tindakan yang cukup anarkis tidak bisa dielakkan oleh Raymond Harvard, sampai sampai dia mendorong Marvin Rock sehingga Marvin Rock termundur dan nyaris terjengkang. Namun, Marvin Rock terlalu kuat untuk dorongan enteng seperti itu.Raymond langsung ditarik dan dipisahkan agar tidak ada adu fisik di antara keduanya. Karena Raymond merupakan orang yang paling terpandang karena hartanya, mereka yang berada di dalam gedung acara, termasuk pihak pemerintah sendiri pun, tidak berani untuk menghalangi Raymond.Sebagian besar mereka tidak mau ikut campur. Dari pada mereka terlibat dan nantinya hanya akan menyusahkan diri, mendingan mereka memilih diam. Dua bodyguard Raymond pun berlarian memasuki gedung acara, lalu segera mengamankan bosnya.“Kau licik, Marvin!” lolongnya berang. Seringai di wajahnya merupakan luapan perasaannya. Tangannya menunjuk-nunjuk. “Kau sengaja memanfaatkan banyak orang, bukan? Kau sangat curang!” cibirnya penuh emosi.Kelakuan konyol tersebut disaksikan oleh banyak o
Ethelyne tak henti mengompori. “Katanya, Keluarga Harvard adalah nomor satu. Buktikan pada kami semua!”Tak dinyana, rombongan mahasiswa yang pro dengan MR-25 pun tak tinggal diam. Karena formasi mereka yang sangat ramai, tidak ada rasa takut pada mereka. Suara mahasiswa pun menggelegar.“Kami ingin menyaksikan acara debat itu!”“Buktikan pada kami bahwa Harvard memang teratas!”Di antara rombongan itu, ada Harven Rockwell. Dia menjerit di tengah tengah kerumuman, “Jika kau tidak mau menerima tantangan itu, berarti dominasi Keluarga Harvard akan segera berakhir! Jadi, Keluarga Rock lah yang akan berkuasa!”“Ya! Mana suaramu Raymond Harvard?!”“Dasar payah! Tadi sok-sokan bicara lantang, sekarang malah melempem lesu. Makanya jangan banyak gaya!”“Ayo terima tantangan debat itu!”Kuping Raymond makin panas. Dia diminta oleh dua bodyguargnya untuk segera meninggalkan tempat acara sebelum terjadi hal hal yang tidak
Di ujung kota Gloriston terdapat satu casino ilegal. Meskipun sulit dijangkau karena jauh dari pusat kota, arena judi terbesar di Chemisland itu selalu ramai. Hingga saat ini Morgan Casino tetap bisa beroperasi karena dijaga ketat para preman dan dibacking oleh pemerintah korup.Puluhan hingga ratusan juta dollar berputar setiap hari di sana. Namun, Keluarga Morgan akhir akhir ini mengalami defisit keuntungan yang signifikan, bahkan keuntungan kecil itu harus terus dipangkas dengan biaya tak terduga lain sehingga mereka malah mengalami kerugian.Keluarga Morgan sangat populer di penjuru negeri, bukan karena kekayaan atau latar belakang yang baik, melainkan mereka terkenal lantaran mereka merupakan keluarga mafia kelas kakap.Big Boss Morgan dulunya seorang preman yang sangat ditakuti, sudah ratusan orang yang pernah dia bunuh, namun anehnya sekalipun dia tidak pernah masuk penjara. Karena itulah namanya menjadi besar. Saat ini, umurnya sudah tujuh puluhan,
Tuan Warren tidak mau Aldous terlalu gegabah. Dia kembali mengingatkan, “Jangan anggap dia pria lemah! Aku melihat aura yang berbeda dari anak muda satu itu. Dia lebih sulit dibunuh daripada seorang mayor jenderal.”Karena sadar bahwa kedatangannya ke sini bukan untuk bercanda, Aldous lantas berpikir keras bahwa tidak mungkin baru saja Tuan Warren mengeluarkan sebuah kelakar receh yang tidak berguna. Aldous yakin bahwa Tuan Warren sangat serius.Saat ini, Keluarga Morgan membutuhkan uang sebanyak lima ratus juta dollar agar proyek Morgan Entertainment dapat segera dijalankan. Kira-kira, apakah Tuan Warren bersedia mengeluarkan uang sebanyak itu.“Berapa yang akan Tuan kasih jika dia mati di tanganku?” tanya Aldous dengan seringai geram di wajahnya.“Satu juta dollar.”Mendengar itu, Aldous langsung melengos parah. Dia mengembuskan napas sebal dan membalas, “Tuan barusan bilang bahwa Marvin Rock bukan pria lemah dan bahkan lebih sulit dibu
Di lantai satu, masih tampak kalem. Marvin mengerling ke sekitaran, dan yang dilihatnya semuanya meja biliar, tidak tampak seperti casino.Seperti biasanya, suara musik disko dan edm berdentum-dentum di penjuru ruangan. Asap rokok mengepul seperti sedang berada di atas awan. Botol-botol minuman berkaparan di atas meja.Inilah surga bagi para penikmat dunia.Namun, Marvin bukan tipe pria yang hobi lari dari masalah. Ya, karena sebagian besar orang datang ke tempat hiburan karena ingin lepas dari masalah hidup yang berat, hanya saja mereka keliru, masalah itu hanya menghilang sesaat, tapi belum teratasi dengan cara mabuk dan hepi-hepi.Dan yang lebih lucu lagi adalah mereka menjadikan tempat judi sebagai sarana untuk mengais rezeki. Mereka berpikir bahwa mereka bisa hidup dari perputaran uang 50:50. Dengan harapan dan peluang seperti itu, mereka menggantungkan nasib pada tiang kehidupan yang sesat.Jika kalah, mereka menjual barang di rumah, menggadaikan sesuatu, dan berhutang sana sini.