Marvin membuang pandangannya ke tanah luas terbentang di sebelahnya. “Maaf, Nona Wilmer?”Ethelyne mengipasi wajahnya dengan tangannya dan mengeluh manja, “Cuaca pagi ini sangat cerah. Maaf, Tuan Rock, saya kegerahan.”Marvin pun berdiri lalu menghadapkan kipas angin menghadap Ethelyne. Sengaja dia tidak terlalu membesarkan level putarannya karena jika hembusan anginnya terlalu kencang, bisa-bisa kancing nomor tiga itu akan terbuka dengan sendirinya.Dengan logika berpikirnya yang jernih, Marvin memastikan bahwa sepertinya ada yang tidak beres. Dia pikir, ‘Kenapa Nona Wilmer bersikap beda dan berlebihan terhadapku?’Tidak ingin ada sesuatu yang bakal jauh lebih berbahaya, Marvin harus segera mengambil tindakan kalau tidak ingin isu kedekatan antara dirinya dengan Ethelyne kembali naik dan tranding.“Nona Wilmer, di lokasi ini semuanya pria, bukan maksud saya untuk .....”Ethelyne makin kegatalan. “Oh, Tuan Rock ingin mengajak saya berdiskusi di ruang kerja saja. Baiklah, saya tentu be
Marvin berdiri dan mengawasi orang-orang yang sedang sibuk bekerja. Dengan memunggungi Ethelyne, dia pun berkata, “Nona Wilmer, jika Anda menikah dengan Raymond Harvard, berarti Anda bisa mendapatkan segalanya.”Sedikit pun Ethelyne tidak tersanjung. Malah, ketika mendengar nama Raymond, rasanya dia mau muntah. “Tidak perlu kau sebut nama pria busuk itu! Bukankah dia yang telah membuatmu berada di penjara?”Marvin memasukkan tangannya ke saku celana dan berkata, “Betul. Dia memang pria busuk. Tapi, saya tidak bahas busuknya. Saya bahas kecocokan jika kalian berdua bersanding.”Mendengar kata cocok, Ethelyne mencebik malas. “Ha? Saya dan pria sombong itu tidak akan pernah cocok dalam hal apapun. Sedikit pun saya tidak ada rasa kagum dan suka padanya, Tuan Rock. Jika bukan karena harta bapaknya, dia tidak akan dihormati banyak orang.”Dari pengakuan Ethelyne tersebut, sepertinya di antara dua keluarga besar terdapat dendam pribadi. Ya, tidak jauh dari perkara bisnis. Secara keseluruhan,
Marvin sangat marah. “Hentikan sekarang, Nona Wilmer!” sentaknya. “Saya tidak ingin ada hal buruk di dalam kantor saya.”Seketika Ethelyne kembali menegakkan tubuhnya dan menurunkan kakinya. Namun, dia tidak menyerah. Dia pikir, Marvin hanya malu malu. “Oh, jika Tuan Rock tidak bisa melakukannya di kantor, kita bisa melakukannya di hotel, saya pastikan akan aman. Percayalah!” rayunya.Langsung Marvin menutup wajahnya dengan telapak tangannya. “Saya sangat menghargai Anda, Nona Wilmer, jadi tolong hargai saya juga. Apa Anda lupa bahwa saya punya seorang istri?”Sebuah believe system yang sudah terpasang di diri Ethelyne sulit dihalau. Baginya, sesuai dengan persepsinya sendiri, bahwa dia yakin seluruh pria akan suka padanya dan mau bercumbu dengannya, tanpa alasan apapun.Dengan begitu, berarti dia sangat yakin seorang Marvin tidak akan pernah menolak rayuannya. Tidak hanya cinta, nafsu, suruhan orangtua, dan gairah yang memuncak, namun dia juga telah hanyut dalam pola pikir yang salah.
Marvin tidak menunggu waktu malam, dia langsung pulang ke rumah. Saat ini, istrinya sedang berada di kediaman Keluarga Rock.Melihat kedatangan suaminya yang sangat tiba-tiba, Gennifer kaget. Dia mengernyitkan kening dan berkata, “Kenapa kau pulang, tumben sekali.”Marvin mengulas senyum dan menjawab, “Siang ini aku ingin makan masakan istriku tercinta.” Marvin tidak sepenuhnya bohong. Benar salah satu tujuannya pulang memang ingin makan siang, tapi bukan itu tujuan utamanya.Ada lirikan tajam dari samping oleh Gennifer. Dia mencoba membaca mata suaminya. “Kebetulan aku masak sapi lada hitam tadi.”“Dan sangat kebetulan, tadi pas di jalan pulang, aku membeli ini. Minuman kesukaan.” Marvin menyodorkan es kelapa muda.Ada helaan napas halus keluar dari hidung Gennifer setelah dia mengendus aroma sesuatu dari suaminya. “Serius kau hanya ingin makan siang hari ini, Rocky?” tanyanya sembari menaikkan salah satu alisnya.Marvin menghempaskan badannya di atas sofa, lalu menyedot es kelapa mu
Hari pun berganti hari.Management perusahaan yang buruk dan adanya tindakan korupsi di tubuh Winsoil telah menyebabkan kekacauan semakin parah. Selain itu, minyak mentah dari The Oxy buat satu bulan ini semakin menipis, tersisa tak kurang dari satu minggu lagi.Winsoil harus segera mencari penyuplai minyak mentah lagi untuk persediaan bulan berikutnya untuk mengatasi krisis. Namun, mereka juga krisis finansial alias kekurangan dana, oleh karena itu mereka harus mencari dana tersebut dari investor.Jika ingin mendapatkan dari pinjaman bank dari jumlah yang sangat besar, sampai menyentuh angka satu milyar dollar, jelas mereka akan ditolak, mengingat kekacauan yang mereka alami sudah tampak jelas. Berita tentang krisis yang dialami Winsoil sudah merebak ke mana-mana.Di Villa Winston pagi hari ini. Derick menyeringai marah, “Russel! Kau tidak becus mengurus perusahaan Keluarga Winston! Adikmu jauh lebih cerdas daripadamu. Jika kau tidak bisa membaw
Tidak terima dengan umpatan kakaknya, Gennifer membela suaminya, “Langkah yang diambil Marvin sudah tepat. Dia tidak rela jika aku hanya dijadikan alat olehmu, Russel. Suplai satu bulan yang pasti itu lebih baik daripada tawaran tiga bulan dari Raymond yang belum tentu ada.”Gennifer bicara seperti itu karena beralasan. Meskipun Harvard Corp adalah perusahaan yang sering membantu Winsoil, namun nyatanya tidak semulus demikian. Jika kebutuhan dua puluh, Harvard Corp hanya memberikan dua belas, dan terkadang tidak lebih dari separuh.Dan jika Winsoil meminta kepada selain Harvard Corp, tidak akan bisa karena dibatasi oleh regulasi pemerintah dan aturan dari Harvard Corp sendiri. Oleh karena itu, Winsoil selalu tertekan, dan sesuai dengan omongan Marvin tempo lalu bahwa apabila terus-terusan begini, jelas Winsoil tidak akan bisa maju, selamanya.Gennifer berkata yakin, “Aku akan minta tolong kepada suamiku.”“Tidak!” sergah Russel. “Dia akan besar ke
Ketika telah berada di Villa Winston, benar Gennifer habis kena damprat.Derick menajamkan mata dan membentak gusar, “Astaga, Gennifer! Bagaimana mungkin kau bisa gagal?” Derick mendengus kesal. “Kau memang tidak bisa diandalkan sama sekali!”Gennifer menguatkan diri. “Aku sudah berusaha semampunya, Ayah.”“Usaha apa? Baru satu jam yang lalu kau berangkat, dan sekarang kau sudah pulang. Karena kita sangat butuh, jadi kita harus meluangkan banyak waktu dengan orang dari G10 Enterprise. Kau harus berjam-jam ngobrol dengan Demian Carter jika ingin tawaran kita disetujui.”“Tawaran kita tidak akan disetujui, Ayah. Katanya, G10 Enterprise akan memprioritaskan satu perusahaan baru di Gloriston karena perusahaan tersebut sangat menjanjikan, jauh lebih menjanjikan daripada Winsoil. Bahkan, mereka rencananya akan mengeluarkan dana sebesar lima puluh milyar dollar.”Derick sangat syok mendengarnya. Di Gloriston, belum pernah ada perusahaan besar yang mendapat suntikan dana sebesar itu dari G10 E
Sebelum obrolan mereka terlalu panjang, Demian sengaja mengajak Gennifer mengobrol berdua di salah satu cafe tak jauh dari kantor G10 Enterprise.Demian menyeruput lattenya, lalu berkata hangat, “Gennifer, kenapa kau mau disuruh-suruh oleh keluargamu sendiri? Jika sekretaris kantor, atau manager, tentu kami akan menerima.”Langkah yang diambil oleh Gennifer, salah satu alasan dia sebenarnya ingin mencari muka di hadapan keluarganya, bahwa dia ingin diangkat menjadi pejabat penting di Winsoil, seperti sekretaris.Meskipun segala upaya telah dia lakukan dan bahkan berisiko, posisi apapun tidak pernah didapatkan. Sebegitu tidak adilnya ayah dan kakaknya. Jika disuruh ke hal yang tidak pantas, Gennifer dulu yang disodorkan.Gennifer mengerling, karena tidak nyaman dan khawatir, dia nanar mengawasi sekitar. Dia menjawab datar, “Saya merupakan bagian dari Keluarga Winston, ini merupakan tugas terhormat bagi saya untu memajukan bisnis keluarga saya.