Share

62. Fitting

Penulis: Asyima Handayu
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-17 23:21:17

"Iya, liat aja! Nama calonnya Pak Zaid juga dipublikasikan!"

"Siapa?" Tanya Bianca. Bianca segera menyambut ponsel Sisi.

"Oh my god. Aku gak percaya!" Ucap Bianca.

Ia tidak menyangka tebakan dari rekan rekannya itu benar.

"Kenapa Bi?" Fifi bergantian mengambil ponsel Sisi.

Fifi membaca langsung nama siapa yang ada disana.

Nama seseorang yang sangat mereka kenal, yaitu Diandra Dikara.

"Subhanallah, ternyata Bu Diandra.." Fifi sulit berkata-kata.

Sementara itu, ponsel Diandra mendapatkan banyak notifikasi dari banyak orang.

"Ponselnya dari tadi berdering loh Di. Siapa yang nelpon kamu?" Tanya Farid.

"Biarin aja Pak. Sebentar lagi pembicaraan kita selesai kok Pak. Nanti kalau ada yang penting saya telepon balik."

"Oh iya," ucap Farid.

Tidak hanya Diandra, ponsel Jojo juga mendapat banyak notifikasi. Hanya saja Jojo mengaktifkan mode silent.

Berselang 20 menit, pembicaraan Diandra dan juga Farid usai juga.

"Terimakasih banyak Pak," Jojo mengulurkan tangannya.

"Sama sama Pak J
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Married to My Anemy   63. Ganti panggilan

    "Srekkk.." Tirai fitting dibuka. Diandra muncul dengan menggunakan kebaya berwarna Putih gading dan juga mengenakan kerudung. 'Cantik,' batin Zaid. "Cantik sekali," ucap Bu Tata. "Gimana Bu, Ma?" Tanya Diandra. "Bagus sayang," ucap Bu Rina. "Mas? Gimana?" Tanya Diandra. "Hemm..apa?" Zaid tidak siap dengan pertanyaan Diandra. "Gimana? Apa kebayanya bagus Saya kenakan?" Tanya Diandra?""Bagus Di. Gak usah coba yang lain. Yang ini aja untuk akadnya," Jawab Zaid. "Luar biasa. Seolah olah bajunya sengaja dibikin untuk kamu Diandra. Beautiful," Ucap Uncle Gie. "Makasih," Jawab Diandra. Usai menentukan pilihan pada kebaya itu untuk dipakai akad, Diandra mencoba dua gaun yang akan digunakan untuk resepsi pernikahannya. "Kayaknya yang ini terlalu meraih gak Mba?" Tanya Diandra. Diandra masih di dalam ruangan fitting bersama dengan dua orang Pegawai butik yang membantunya memakai gaun. "Engga Mba. Ini sangat pas dan cantik M

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Married to My Anemy   64. Khawatir

    "Kita makan sate aja yuk Mas. Saya udah laper banget," Ucap Diandra. "Iya boleh, mau makan sate dimana?" Tanya Zaid. "Nah itu saya gak tahu dimana yang enak Mas. Jarang banget saya beli sate, kalau iya pun pengen makan sate selalu Rinal atau temen yang ngajakin.""Hohh.. Mas tau dimana yang enak kok. Sate Madura tapi? Doyankan?""Doyan," ucap Diandra. Setelah itu, obrolan mereka terhenti dan menjadi hening kembali. "Hemm.. Diandra," Panggil Zaid. "Apa Mas?" Sahut Diandra. "Pangggilan kamu bisa diubah gak?""Panggilan kamu ke diri kamu kalau lagi bicara sama Mas.""Maksudnya?" Diandra belum mengerti. "Kata kata saya itu, kenapa kamu formal banget ngomong sama Mas. Ganti panggilan saya ke panggilan lain dong!""Bukannya lebih bagus kalau tetap saya Mas. Biar di kantor juga gak kelepasan, jadi gak formal gitu.""Ganti Diandra. Gak enak kedengerannya di telinga Mas," ucap Zaid. "Kalau gitu ganti jadi Dian aja gimana Mas? Sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Married to My Anemy   65. Ingin Mba Diandra bahagia

    "Kamu gak Papa kan? Kenapa lama banget di dalam sana?""Saya agak mules Mas. Sambil scrol sosmed juga.""Kamu tuh ya, buat Mas khawatir aja. Mas kira kamu kenapa napa di dalam sana.""Hem.. Ya enggak Mas! Dian baik baik aja kok.""Syukurlah kalau kamu baik baik aja. Ya udah, kita tidur aja yuk!""Hemm.."Esok harinya, keadaan kantor masih cukup gempar. Pernikahan Diandra dan Zaid akan diadakan esok hari. Pagi ini Diandra ke kantor lebih awal untuk mengerjakan pekerjaannya. "Bu Diandra!" Panggil Bianca. Diandra segera menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya. "Hai Bi," Jawab Diandra. "Bu, berita pernikahan Ibu dan Pak Zaid sangat menghebohkan kemarin. Kami semua sangat terkejut Bu.""Benarkah?" Tanya Diandra. Bianca segera menganggukkan kepalanya. "Maaf telah mengejutkan kalian semua," Ucap Diandra. "Gak masalah Bu, tapi berita ini sangat luar biasa. Gimana ceritanya Bu?""Cerita apa?""Ibu bisa menika

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Married to My Anemy   66. Haru

    "Semoga keputusan Mba Diandra itu benar. Saya pribadi ingin Mba Diandra hidup bahagia. Bukannya karena itu Mba Diandra menunggu sangat lama sebelum memutuskan untuk menikah.""Saya tahu Bi, terimakasih selalu mengerti saya.""Kami ingin melihat Mba hidup bahagia, dan labih sering tersenyum mulai hari ini," Ucap Jojo mengakhiri pembicaraan. "Aamiin. Ayo pesan makanannya!" Ucap Diandra. Selepas makan malam, mereka semua berpisah dan pulang menuju rumah masing-masing. "Mba naik apa?" Tanya Jojo. "Saya pulang naik taksi aja Jo. Idsh pesan taksi online kok.""Oh iya Mba. Kalau gitu saya temenin sampai taksinya datang ya Mba," ucal Jojo. "Iya boleh," Jawab Diandra. Tidak hanya diam diaman, Jojo mengajak Diandra mengobrol. "Gimana rasanya akan segera menikah Mba?" Tanya Jojo. "Entahlah Jo. Rasanya sangat aneh! Sebentaragi ada yang berubah dalam kehidupan saya. Peran dan tanggung jawab yang lebih lagi.""Saya juga ingin sekali menikah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Married to My Anemy   67. Hari H

    "Woi Bi, nangis kamu?" Tanya Fifi. "Iya nih, serius nangis kamu Bi?" Tanya Jojo. "Jangan ditanyai gitu dong, aku jadi tambah pengen nangis. Hikss.. Hiks..""Siapa yang nangis sih! Hikss.. Hikss..""Itu loh! Siapa lagi kalau bukan kamu?""Hikss.. Hiks.." Tega banget kalian ngeledekin aku."Ya biarin. Cengeng sih," Ucap Jojo. "Udah udah. Jangan berantem," ucap Fifi. Usai mereka sedikit ribut, acara dilanjutkan dengan sedikit prosesi adat. "Mas, pake acara ginian juga?" Bisik Diandra. "Mas gak tahu Di. Kan Mama yang menyiapkan semuanya," Jawab Diandra. "Susah Dian mau jalannya Mas. Apalagi sungkem," protes Diandra. "Mas bantuin Di. Pelan pelan aja, yuk bisa!""Astaghfirullah," Diandra menahan kekesalan dalam hatinya. Ia tidak tahu harus marah sama siapa. Yang ia mampu lakukan hanya mengikuti saja acara ini sampai usai. Belum lagi nanti malam. Tamu yang berasal dari rekan bisnis Zaid dan keluarga besarnya juga akan tiba. Diandra juga tidak mengenal mereka siapa tapi tetap harus t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Married to My Anemy   68.

    "PLAKK!!" suara tamparan keras melengking di ruangan itu. Diandra segera memegangi pipinya yang terasa kebas dan perih karena menjadi pelampiasan dari orang yang melayangkan tamparan. "Ada apa ini?" Tanya Zaid. Zaid muncul dari tirai yang menjadi penghalang dirinya yang sedang berganti pakaian dengan staf yang membantu Diandra berganti pakaian dan membuka aksesoris. "Mas Zaid?" Sosok yang menampar Diandra terkejut. "Apa yang kamu lakukan?" Tanya Zaid. Zaid melihat wajah Diandra yang merah akibat tamparan sosok itu."Maya, jawab pertanyaan Mas! Apa yang maju lakukan sama Diandra?""Hemm.. Itu.." "Semuanya keluar sekarang!" Perintah ZaidPara staf yang membantu Diandra tadi keluar ruangan. "Itu.. Itu.. Maaf Mas. Maafin Maya Mas. Maya gak rela Mas Zaid menikah dengan Diandra.""Itu kenyataannya Maya. Diandra ini gadis yang baik.""Dasar wanita murahan. Pasti Diandra menggoda Mas Zaid kan? Jika tidak, mana mungkin Mas Zaid mau menik

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Married to My Anemy   69. Kenangan

    "Diandra, lihat saya! Hei..!" Zaid merasa bersalah. Ia tidak bermaksud membela Maya, tapi malah membuat Diandra salah paham. "Gak, Diandra gak marah kok. Udah ayuk kita pulang Mas!""Diandra, hei!" Zaid menghentikan langkah Diandra. Digenggamnya lengan Diandra. "Diandra cape Mas, ayo pulang!" Ucap Diandra. Susah payah Diandra melepaskan lengannya dari genggaman Diandra. Diandra berjalan lebih dulu meninggalkan Zaid. Ia tidak ingin membahas hal ini lebih lanjut. Jika Zaid tidak menyusulnya, Diandra berencana naik taksi saja. "Diandra! Tunggu Mas," Zaid menyusul Diandra. ***Setelah tiba di rumah, Diandra langsung mandi dan bersiap untuk tidur. Perutnya terasa lapar, tapi Diandra enggan bicara dengan Zaid. "Di, kamu belum makan malam loh! Mau Mas bikinin makan malam atau kita pesan online aja ya, hem?""Engga, udah ngantuk Mas. Kamu aja!""Yakin. Mas mau masak Mie instant aja, kamu mau gak?" Tanya Zaid. "Engga," Jawab Diandra.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Married to My Anemy   70. Sisi hangat

    0. "Iya mirip ya Mas!" Mata Diandra membelalak melihatnya."Iya, Mas gak bohong loh!""Tapi kok bisa ya Mas? Waktu kamu ngelihat aku pertama kali gimana perasaan kamu?""Hemm.. Waktu itu.." Zaid berpikir. "Gimana Mas?""Sabar.. Mas masih mikir Di," ucap Diandra. "Penasaran banget Diandra Mas!"Flasback on. Hari dimana Diandra mengikuti wawancara di kantor Zaid. "Coba perkenalkan diri kamu!" Ucap salah satu Pewawancara. Sedangkan Zaid masih membaca CV milik Diandra. Dengan teliti, Zaid mengecek setiap profil calon pegawainya yang sampai di tahap akhir. Dia hanya ingin pekerjaan yang benar-benar bersungguh-sungguh dalam bekerja. "Assalamu'alaikum, selamat siang. Perkenalkan, nama Saya Diandra Dikata. Motivasi saya bergabung di perusahaan ini selain karena jurusan saya relevan dengan posisi yang saya lamar, yaitu saya memiliki sentuhan yang pasti akan menghadirkan sensasi baru di perusahaan ini! Selain itu juga..""Kamu ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25

Bab terbaru

  • Married to My Anemy   118. The End

    Gimana Mas bisa tenang Sayang, hah?""Istighfar Zaid. Untuk apa kamu meributkan hal yang gak perlu diributkan Zaid!""Gak perlu gimana Ma? Zaid benar benar terluka, Ma." Zaid sangat kecewa dan langsung meningggalkan tempat itu. Diandra segera menyusulnya. "Mas, tunggu Diandra." Diandra mengejar Zaid tergesa-gesa. "Mas!" Diandra mempercepat langkahnya. Bersyukurnya, Diandra berhasil mengejar Zaid sebelum Zaid menyalakan mesin mobil. "Huhhh" Napas Diandra tersengal. Zaid mulai mengendarai mobilnya sangat laju. Bukan cuma laju, tapi juga ugal-ugalan. "Mas, istighfar!" Diandra menyentuh lengan Zaid. Wajah Diandra terlihat lumayan pucat. Zaid masih saja diam dan enggan menurunkan kecepatan laju mobilnya. "Mas, Diandra mual. Pelan pelan please Mas!" Suara Diandra melemah. Diandra sungguh merasa sangat mual. "Huek.." Mendengar Diandra seperti itu, Zaid langsung khawatir. Segera ia menurunkan kecepatan mobilnya. "Mas berhenti sebentar!" D

  • Married to My Anemy   117. Terbongkar

    iandra dan Bianca sangat bertekad untuk menggolkan proposal mereka kali ini. Apapun yang terjadi Diandra benar-benar tidak akan mundur. Walaupun harus bertengkar atau berdebat habis habisan dnegen Zaid. Belakangan ini Zaid memang sedikit santai dan kendur terhadap Diandra dan timnya. Sekarang Zaid sudah mode sadar, sesadar sadarnya.Setelah berada di dalam ruangan Zaid sekitar 10 menit, Diandra dan Bianca mulai menyerang Zaid. "Kami sudah mengusahakan yang terbaik Pak. Kami rasa Bapak terlalu ketat dan tidak memberi kami ruang. Seharusnya gak begitu Pak!" Tegas Diandra.Satu minggu berlalu"Halo Pak, saya sudah menemukan orang yang Bapak cari. Kami sudah menahannya agar tidak meninggalkan negara ini. Namanya Jason, Pak. Salah satu orang kepercayaan dari keluarga Bapak. Orang itu tidak mengakui tuduhan yang telah kami sampaikan, padahal jelas jelas pelakunya adalah orang itu.""Baiklah. Kerja bagus, saya akan segera menemui orang itu." Zaid mematikan ponselnya. "Siapa yang menelpon M

  • Married to My Anemy   116.

    Malam harinya, Diandra sedang menonton televisi dan bersantai. Ia ingin melupakan sejenak pekerjaannya yang sangat menganggu. Sementara itu, Zaid juga baru selesai mandi dan sepertinya akan segera bergabung dengannya."Di, udah makan malam belum?""Belum Mas, lagi malas makan. Gak mood gara gara urusan kantor.""Hohh.. Mas laper nih Di. Kita pesan makan online aja gimana?""Boleh Mas. Beli apa ya?""Hemm.. Empek empek sayang?""Hohh boleh tu Mas."Zaid segera duduk di sebelah Diandra. Ia mengeluarkan ponselnya dan merangkul Diandra. Satu tangannya memegang ponsel, satunya lagi udah merayap kemana-mana. "Ini tangannya gak sopan banget ya Mas!" "Gak papa dong sayang. Udah seminggu yang lalu kita tidur bareng dan gak ngapa ngapain sejak itu. Mesum juga kan sama istri sendiri.""Mas lupa ya kalau kita menikah kontrak?""Mas ingat Sayang. Dari awal Mas gak ada niat menikah kontrak sama kamu. Mas beneran tulus mau menikah sama kamu. Mas jatuh

  • Married to My Anemy   115. Fakta Fakta

    115."Wahh.. Sepertinya itu dilakukan oleh orang yang berkuasa Mas. Kalau malam itu kita beneran gak melakukan apa apa, berarti tadi malam kita beneran melakukannya untuk yang pertama kali. Dan gak pernah buat dosa dong Mas. Diandra pernah merasa bersalah banget karena kejadian itu.""Hah?" Zaid belum konek. "Iya Mas, Diandra dan Mas Zaid gak pernah ngelakuin dosa. Kita menikah bukan karena one night stand. Ini murni cuma kecelakaan, yang menjebak kita untuk segera menikah Mas. Alhamdulillah," Diandra merasa sangat plong, semua yang mengganjal dibenaknya hilang. Zaid masih memproses semua perkataan Diandra. "Ad apa Mas?""Diandra, sungguh ini darah perawankah? Kita tidak pernah berhubungan malam itu. Dan satu hal lagi, ini pertama kalinya kita berhubungan?" Zaid ingin memastikan. "Yes Mas.""Alhamdulillah Ya Tuhan. Ternyata diri Mas memang tidak pernah bertindak melanggar larangan Allah. Kamu masih suci saat Mas nikahi. Dan kita melakukannya dalam ikat

  • Married to My Anemy   114.

    Kalau gak mau nerima yang ini, simpan saja sayang. Kalau yang ini harus kamu terima ya Di." Zaid memberikan sebuah bungkusan paper bag pada Diandra. "Apa lagi ini Mas?" Tanya Diandra. Bungkusan itu sudah berada di tangan Diandra. Diandra melihat isi dari paper itu, dan isinya ternyata berupa baju. "Ini apa Mas?" "Bukalah dan lihat. Mas gak tahu kamu suka apa. Mas udah berusaha memilih yang terbaik." Diandra segera membuka bungkus itu dan membentang isi dari paper bag itu. "Bagus banget Mas." Wajah Diandra terlihat bahagia. Sangat berbeda dari ekspresi Diandra saat menerima perhiasan tadi. "Kamu suka?""Suka.""Makasih Mas. Hemm terus kita mau kemana Mas?""Kamu mau kita kemana?""Hemm.. Gak tau sih Mas. Tapi ini masih jam 10, gak kecepatan kalau kita pulang sekarang Mas?""Mas tau harus kemana. Kamu yakin bakal ikut aja?""Yakin lah Mas.""Hohh.. Kalau gitu ayo kita ke suatu tempat.""Baiklah," Jawab Diandra. Diandra dan Zaid

  • Married to My Anemy   113

    "Iya Ma."Mereka bedua menuju kasir untuk membayar dan segera keluar dari toko itu. "Di, kita pergi ke suatu tempat lagi ya!""Kemana Ma?""Restoran.""Ohh.. Iya boleh Ma. Diandra juga kehabisan energi pengen makan, laper Ma. Padahal tadi Diandra udah makan banyak.""Hahaha.. Itu karena energinya udah kepake buat jalan jalan sama Mama sayang." "Hahah iya mungkin Ma."Sementara itu di tempat lain Zaid udah menunggu kedatangan kedua wanita yang sangat berharga di hidupnya itu."Mama sama Diandra kok lama banget ya?" Zaid masih berusaha santai menunggu. Sementara itu, Bu Rina dan Rinal sendang dalam perjalanan menuju restoran. "Ibu yakin restoran W kan Bu?""Iya Ri. Nak Zaid tadi bilang itu nama restorannya. Nanti setelah tiba disana, kita diminta telepon aja.""Baiklah Bu. Kita berarti udjah bener. Tinggal belok di perempatan depan ini, kita langsung sampai.""Oki Ri."Sedangkan di tempat lain, Diandra dan Bu Tata juga sedang slama perjalanan ke restoran yang dimaksud oleh Zaid. "Ki

  • Married to My Anemy   112. Bersama Ibu Mertua

    "Belinya dalam rangka apa ya Mas? Ulang tahun atau anniversary?""Ulang tahu istri saya Mba.""Oh tunggu sebentar ya Mas, kami punya koleksi terbaru.""Oh iya Mba." Zaid sabar menanti. Tidak lama pegawai toko itu datang dengan membawa beberapa koleksi perhiasan yang sangat elegan. Ada kalung, gelang dan juga cincin. "Yang ini edisi terbatas Pak. Hanya ada tiga di Asia. Buatan desainer terkenal Eropa.""Beauty," Sahut Zaid. Kalau yang ini buatan lokal Pak, tapi sangat cantik.""Ohh gitu Mba.""Saya suka yang ini sama yang ini!" Tunjuk Zaid ke dua pilihan yang ia maksud. "Bapak mau keduanya?""Iya, yang ini dan yang ini. Jangan lama lama ya Mba. Bungkus dan saya akan bayar.""Baiklah Pak."Zaid menyelesaikan urusannya xi toko perhiasan itu. Setelahnya, Zaid menghubungi sang Mama untuk membatalkan pertemuan di rumah sang Mama dan berkumpul di restoran yang sudah ia pesan untuk merayakan pesta ulang tahun Diandra. ***Dian

  • Married to My Anemy   111. ultah

    "Wah.. Harum banget Di. Masih lama gak? Mas jadi tambah lapar karena aromanya.""Sabar, lima belas menit lagi Mas.""Benarkah?" Zaid bangkit dari tempat duduknya. Zaid meletakkan ponsel yang tadi digenggamannya di atas meja. Kemudian ia berjalan menuju Diandra. "Ada yang bisa Mas bantu gak sayang?""Bantu aduk ini Mas! Diandra mau bikin bumbu mienya.""Baiklah." Zaid segera mengambil alih tempat Diandra. "Kita makan nasi apa makan mie sayang?""Makan nasi boleh Mas, makan mie juga boleh.""Oh.. Banyak banget loh ini Di.""Gak papa Mas. Kan mau kita bawa ke rumah Mama. Selama ini kita selalu bawa makanan yang kita beli, sekali ini gak papa dong kalau kita bawain makanan yang kita masak sendiri.""Iya bener sih sayang, tapi beneran kamu gak capek?""Capek Mas, tapi capek aja. Gak pake capek banget kok Mas!""Udah nih, Mas. Kamu geser lagi ya Mas!""Oh oke, oke. Mas bisa bantu apa lagi Di?""Bantu makan aja Mas. Mas Zaid udah sering banget masakin buat Diandra, hari ini tugas Mas Zaid

  • Married to My Anemy   110. Kekhawatiran

    "Mas, bisa gak gak gangguin Diandra. Diandra lagi nyetir nih Mas.""Iya iya, lihatin jalannya Di. Awas nabrak entar loh!""Iya iya Mas, bisa gak kalau gak ngerecokin Diandra!" "Hahahaha gak asik kalau gak ngerecokin kamu Di.""Ada ya terniat banget gitu gangguin istrinya?""Adalah sayang." "Mas laper gak sih?""Banget, tapi Mas gak mau makan makanan dari luar. Masakin ya sayang.""Masakin? Capek loh Mas.""Yang gampang aja sayang, telur ceplok juga gak papa. Mas makan kok.""Bener ya?""Iya sayang.""Oke ya udah. Kita langsung pulang aja.""Iya sayang. Hati hati nyetirnya sayang.""Iya iya. Gak percayaan banget sih Mas.""Hemm, percaya kok sayang. Cuma ngingetin aja kok.""Ya udah, ini Diandra bakal lebih hati hati lagi Mas.""Oke sayang."***Setibanya di rumah, sepasang suami istri ini bukannya sarapan, Mereka justru memilih tidur lebih dahulu. Mereka tidur sambil berpelukan satu sama lain. Sangat n

DMCA.com Protection Status