Beranda / Romansa / Marriage Express / 15. Keberuntungan Liam

Share

15. Keberuntungan Liam

Penulis: JasAlice
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-06 10:40:22

Liam Ogawa ... Pria itu adalah sosok yang baik. Sayangnya, tengsin yang terlalu tinggi membuat Indira Aubrey enggan mengakuinya. Bisa berisiko pria keturunan Jepang itu besar kepala dan membuatnya semakin leluasa untuk menjahilinya.

Ia melirik Liam yang mulai menjatuhkan tubuh di samping Indira. Setelah makan bersama, mereka memutuskan untuk menonton tayangan kartun sejenak, sebelum nantinya tunangan Indira mengantarkannya pulang.

“Kamu nggak mau ganti baju?”

“Ngapaian? Bawa juga enggak,” ketusnya mulai menoleh dengan mata memicing.

Liam mendengkus geli melihat ekspresi yang sudah sangat dikenalnya. Pria itu mengedik, mulai mengambil camilan di atas meja yang sudah disiapkannya untuk mereka berdua.

“Aku udah siapkan beberapa gaun dan pakaian santai di lemari kamar kita.”

Ia mendelik, kaget. “Untuk apa?!”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Marriage Express   16. Tidak Ingin Mengakui

    “Suer .....”“Bibir gue udah nggak suci lagi!”Indira berulang kali membasuh permukaan bibir dengan air dari wastafel. Ia pun terus memukul kedua pipinya, melihat dirinya dari pantulan cermin, terus memaki dan berteriak histeris hanya untuk meyakinkan jika yang ia rasakan hanyalah mimpi.Ciuman pertamanya sudah direbut oleh Liam!“Kenapa harus ada adegan kayak tadi, sih!”“Ya Tuhan ... Bibir gue udah nggak perawan lagi!” pekiknya menangkup wajah dengan kedua telapak tangan, memandang cermin kamar mandi dengan begitu horor.Seolah masa depannya perlahan sudah hancur.“Dia menang banyak! Mana dipagut bentar bibir bawah gue sebelum bolehin gue berdiri,” ketusnya tidak terima dengan sorot tajam ke arah cermin.Perempuan yang sudah mengenakan piama tidur dengan le

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-09
  • Marriage Express   17. Resmi Menikah

    Hari ini menjadi mimpi buruk paling mengerikan sepanjang hidup Indira. Biasanya, mimpi buruk hanya akan sebatas bagaimana ia yang tertidur lelap akan bangun tanpa menyeret mimpi buruk itu untuk terlihat nyata. Bukankah mimpi adalah bunga tidur?Tapi, sebanyak apa pun Indira memejamkan mata dan membuka kelopak mata. Semuanya tetap sama. Berapa kali membasuh wajah, matanya sangat jelas memandang apa yang terjadi hari ini.Pernikahannya.Ia ingin menangis, meskipun kini perempuan itu sudah berdiri di samping Liam dengan lelaki berusia empat puluh lima tahun yang akan mengawali pernikahan mereka di atas Altar.Pernikahan yang dihadiri keluarga terdekat, bahkan di dalam gereja itu tidak sampai dua puluh orang, termasuk Naomi.Teman-teman yang pernah bertemu dengan Liam dan membuat Indira menyembunyikan identitas calon suaminya pun tidak diundangnya. Jadi, ini benar-benar terbatas dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-11
  • Marriage Express   18. Atmosfer Baru

    “Sayang .... Ambilkan pakaianku di atas ranjang!”Sudah kali ketiga Liam berteriak dari dalam kamar mandi yang ia buka sedikit. Tapi, Indira tidak menggubris dan justru menjawab, “Sekali lagi dipanggil ‘ Sayang’ aku beneran lempar kamu pakai dua guling di sini!” balasnya teriak dan sibuk memasukkan buku pelajaran ke dalam tas.Kemarin menikah dan besoknya, tepat hari ini ia sudah harus masuk sekolah.Ia tidak ingin mendapati kecurigaan dari teman di kelasnya yang intensitas ‘keponya’ sangat mengerikan. Lagipula, ia terkenal sebagai siswi di kelas yang jarang sakit. Ya. Indira tidak akan absen ketidakhadiran jika tidak ada hal yang sangat mendesak dan terlalu parah. Ia juga termasuk menjaga pola makan yang disebabkan jajanan di kantin atau luar sekolah yang membuatnya sakit tenggorokan.Jadi, akan terasa membingungkan jika dirinya tidak masuk sekolah.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-12
  • Marriage Express   19. Kalau Kamu udah Sayang ...

    “Aku lagi bingung.”“Bingung kenapa?” tanya Indira mengenyit, menoleh sebentar yang sedari tadi sibuk bermain ponsel sambil bersandar di kepala ranjang.Setelah sarapan pagi yang mereka pesan dari restoran apartemen, ia memutuskan untuk bersantai saja di kamar.Pun, Liam yang mengikutinya, tapi duduk di sofa kamar dengan satu buku bisnis yang sudah ia baca selama beberapa menit.Keheningan sempat menyelimuti mereka dengan aktiftas masing-masing.Lagipula, Indira tidak sekolah, kan? Waktunya untuk bersantai terbuka lebar.Liam menatap perempuan yang sudah resmi menjadi istrinya untuk beberapa detik. Sampai seringai menyebalkan itu sudah ditangkap Indira. “Kalau Mami bilang kita udah proses buat cucu atau belum, jawabnya harus gimana?”“Jujur atau bohong, ya?”Indira tidak

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • Marriage Express   20. Istri Perhatian

    “Selamat siang ...”Kedua pria dengan perbedaan usia satu tahun itu menoleh ke arah pintu ruang kerja, mendapati perempuan muda yang tampak malu-malu di ambang pintu.Suara batuk yang dibuat-buat kian menghadirkan kegugupan dari perempuan yang membawa bekal makan siang.“Sekarang kamu udah ada yang perhatikan, Liam. Oh, iya. Aku lupa kalau hari ini jadi hari pertama pernikahanmu. Lancar kan, malam pertamanya?” jahil Xavier.Pria itu menggoda Adiknya dengan senyum kecil dan mendapati pria yang duduk di hadapannya, tepat di depan meja kerjanya mendengkus geli. “Nggak ada malam pertama.”Dengan memiliki kemiripan yang sedikit sama, tapi dengan ekspresi wajah yang berbeda, pria itu tertawa kecil. “Silakan masuk, Indira,” ucap Xavier saat perempuan muda itu mendatangi ruangannya.Ia dengan gugup melangkah masuk, mesk

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-30
  • Marriage Express   21. Pengganti Guling, Lebih Nyaman

    (Gue masih membenci perlakuan lo di dalam klub, Indira. Lo akan tetap berurusan sama gue).Indira mengumpat mendapati pesan masuk ke dalam ponselnya dari nomor asing. Meskipun begitu, ia tidak salah menduga jika itu datang dari pria yang sudah membuatnya mendapatkan pelecehan.“Lo pikir gue takut sama isi pesan beginian? Huh, nggak ya!” kesalnya memandang layar ponsel berapi-api.Perempuan itu tidak gentar sedikitpun. Tenang saja, jika macam-macam ... Langsung tendang ‘adiknya’ sekuat mungkin, baru tahu rasa. Kelemahan setiap pria kan di sana. Sudah jurus paling ampuh yang Indira keluarkan.“Pesan dari siapa? Tadi aku nggak sengaja dengar gerutukan kamu.”Indira terkesiap mendapati Liam sudah berada di sampingnya, melongokkan sedikit kepalanya untuk melihat isi pesan yang tertera.Sesaat perempuan itu menelan saliva susah p

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Marriage Express   22. Tertipu Om Mesum

    “Kamu kenapa sih dari tadi pagi cemberut ... Tatap aku dengan jahat kayak gini? Dari tadi pagi kamu tuh nyeremin banget. Kadang mendelik, kadang ditatap tajam. Apa yang di hadapanku bukan Indira, ya?”Indira masih memertahankan sorot tajam, memasukkan sendok berisi sarapan paginya dengan pandangan lurus pada Liam.Bahkan, pria itu lebih memilih menilik air muka Indira yang terlihat aneh. Mengabaikan hidangan sarapan pagi di restoran apartemen. Mereka pergi berdua setelah membersihkan diri. Tidak ada acara masak hari ini untuk sementara waktu.“Aku nggak bakal turutin permintaan kamu lagi,” ketus perempuan duduk di hadapan Liam, kembali menyendokkan nasi kuning dan beberapa lauk begitu berapi-api.Terutama ia memperlihatkan ketiga kerupuk masuk dalam mulutnya. Liam berusaha keras menahan tawanya saat raut wajah Indira bukan untuk melakukan lawakan. Ia benar-benar marah.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-04
  • Marriage Express   23. Siapa yang Paling Diuntungkan?

    Liam tersenyum di antara pagutan yang ia ciptakan pada Indira. Perempuan di bawahnya menerima perlakuannya dan ia tahu jika balasan Indira sudah meyakinkannya jika perempuan itu memang tidak terlalu andal.“Jadi, aku beneran pria pertama yang mengambil ciuman kamu?” tanyanya menatap perempuan yang sudah terlentang di atas ranjang, membiarkan Liam berada di atasnya, memberikan jeda sesaat.Napas tersengal perempuan itu dan bibirnya yang sedikit terbuka, memperlihatkan jika dirinya pun sempat menikmati pagutan yang dimulai oleh suaminya. Ia bahkan mengabaikan helaian anak rambut yang sedikit menempel di pipi Indira. Liam yang mulai merapikannya.Benar. Lain dimulut lain di hasrat. Ya. Hasrat muda yang seharusnya tidak terlalu tabu bagi Inidira karena ia pun memang kerap keluar masuk ke dalam klub, melihat banyak orang yang usianya tidak jauh berbeda darinya, bermesraan dengan cukup lebih berani.Indira masih ciut nyalinya jika ditanya untuk main

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-09

Bab terbaru

  • Marriage Express   75. Extra Chapter (5)

    Ketukan sandal, kedua tangan yang dilipat depan dadan serta sorot tajam itu membuat Liam menatap bingung istri kecilnya. Ia baru saja tiba di rumah pukul sembilan malam, sesuai perjanjian di antara dirinya dan Indira. Pria itu mendapatkan izin untuk mengikuti reuni dan pulang di saat acara belum selesai.Apa yang salah?Bahkan, selama mereka menikmati liburan bulan madu, Indira membebaskan Liam pergi datang ke reuni dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Tidak sekali, melainkan beberapa kali dan satu hari mereka pulang ke Jakarta, Indira mengingatkan Liam.Ia sudah paham dan tidak akan membuat istrinya marah atau menangis lagi.Tapi belum sempat ia membuka pintu unit apartemen. Indira sudah berada di depannya, menunggu dengan raut wajah berbeda. Sebenarnya Liam sudah sangat ketakutan karena jika Indira marah ... maka ia harus menenangkannya. Liam pernah gagal untuk meluluhkan hati Indira ketika marah. Suasana hati istrinya kerap tidak terduga akan lulu

  • Marriage Express   74. Extra Chapter (4)

    Indira tidak pernah menduga. Sekali jatuh cinta, maka ia merasakan kebahagiaan luar biasa selalu melingkupi dirinya bersama orang terkasih. Ia mencintai Liam, menerima semua kekurangan ... kesalahan yang pernah suaminya buat. Tapi apa pun itu, mereka sudah melangkah bersama, menata pecahan yang pernah menghunus tepat di hati.Bahkan, Indira sudah membuang rasa salah tingkah tiap Liam mulai menggoda atau ingin bermesraan dengannya. Karena sejak malam itu, ia ingin menjadi perempuan yang bisa mengimbangi sikap dewasa Liam, ikut mesum dan tentunya ikut romantis!Perempuan itu sedikit mendongak saat fotografer yang mereka sewa, memberikan aba-aba. Senyumnya semringah saat Liam memeluk pinggangnya dari samping, lalu membawa bibir basah itu ke leher istrinya. Mereka sudah menghabiskan banyak pose di tempat berbeda.“Cium, dong,” pinta perempuan itu merona saat pelukan mereka terurai.“Dari tadi kamu nggak pernah cium bibir aku,” gerutu I

  • Marriage Express   73. Extra Chapter (3)

    ‘Ingat, Dira Sayang. Sekarang kamu udah tau bagaimana isi hati kamu dan ternyata ... kamu juga sangat mencintai suamimu. Jadi, lupakan semua hal yang bisa membuat kamu malu dengan keadaan sebelumnya dan jadilah perempuan yang terlihat dewasa untuk merayu pria tampan.’‘Keberhasilanmu kali pertama adalah bagian terpenting yang bisa membuat Liam terus mengenang hal mendebarkan sama kamu, Nak.’‘Jangan kecewakan suamimu yang sudah menunggu kamu selama ini. Lakukan penuh cinta dan sayang yang kamu pancarkan dengan ketulusan hati.’Indira berdebar.Perempuan cantik itu memegang bagian di mana jantungnya berdetak kuat. Ia merasakan kedua pipi memanas saat di hadapannya ... ia terlihat sedikit lebih dewasa dari usianya dan juga bagaimana ia merias diri; memperlihatkan bagian yang harus terkesan sensual.Bibir kemerahan oleh lipstik dan juga riasan yang tidak terlalu tebal. Selama tinggal dalam satu unit yang sama. Indir

  • Marriage Express   72. Extra Chapter (2)

    Tidak ada hari yang membuat mereka lelah untuk menciptakan kebersamaan yang manis. Liam dan Indira membuktikan, jika hal kecil bisa sangat berarti dan membuat komunikasi di antara keduanya terjalin kuat.Setelah pulang bekerja atau Indira yang memang kerap pulang cepat karena dalam masa ujian, mereka akan menyiapkan makan malam. Baik Indira ataupun Liam sudah saling mengerti dan memusatkan status mereka sebaik mungkin.Mereka akan menonton bersama di sore hari dan di tiap malam, Liam akan menjadi tutor bagi Indira dalam mengulas materi apa pun untuk besok harinya.Hmm, lebih tepatnya tutor tampan. Suami yang merangkap sebagai guru private sangat menyenangkan bagi Indira. Ia bisa meminta hadiah istimewa dan mendebarkan. Apalagi jika bukan sebuah ciuman panjang. Karena akhir-akhir ini Liam terlalu jual mahal.Dari mereka kembali bersama ke unit, sepertinya Indira yang memperlihatkan sisi agresif. Setiap malam pun ia sengaja memeluk Liam dan membawa satu kak

  • Marriage Express   71. Extra Chapter (1)

    “Gimana? Jawabannya udah benar semua, kan?”Indira tampak nyaman melingkarkan kedua tangannya di leher Liam, merangkul pria itu dari belakang seraya membiarkan suaminya duduk memeriksa materi yang mereka ulas bersama di meja belajar Indira.Malam sudah menunjukkan pukul sembilan. Tapi ditemani suaminya, Indira tetap semangat untuk ujian nasional di hari pertama besok. Harinya berlanjut dengan bahagia tanpa beban dan belajar ... tentu saja ia memahami dengan baik, tanpa berpikir hal pelik seperti beberapa waktu lalu.Omong-omong, suami ya? Tentu saja! Indira dengan perasaan berdebar melirik cincin di jemari tangannya. Ia mengulum senyum, menghadirkan rona merah yang begitu kentara. Pun, jemari tangan Liam di atas meja belajar Indira yang sesekali membuka lembaran materi, memperlihatkan jemari itu tetap tersemat cincin pernikahan mereka.Keduanya memberikan simbol cinta dengan cincin pernikahan yang tidak akan mereka lepas, kecuali untuk sementa

  • Marriage Express   70. Ending

    Liam tersenyum miris saat pandangannya sangat lekat memandang foto pernikahan yang ia diam-diam simpan dengan rapi di galeri. Ruang khusus dengan nama yang tertera ringkas ‘Pernikahan’, entah kenapa pernah ia pisahkan dan membuat folder sendiri.“Setelah pernikahan kita yang aku ingat hanya untuk terus sadar kalau waktu itu aku udah punya kamu. Aku nggak menjalani hari sebagai pria lajang dan ada seorang perempuan yang menjalani komitmen bersamaku.”Liam mengulas senyum manis, meskipun perih dan gemuruh dalam dadanya kian menguat seiring jemari tangan mengusap lembut layar ponsel. Foto pernikahan ia dan Indira yang terlihat banyak orang manis. Tapi Liam tahu, dalam hati Indira menatap dirinya dengan umpatan yang terlalu banyak.Ia tertawa kecil, membayangkan kemarahan Indira yang memantik bagian terdalam hatinya. Pria itu tidak pernah menemukan kesan seringan dan semanis ini saat berkomunikasi dengan seorang perempuan.Itu yang mem

  • Marriage Express   69. Lara Cintaku

    Bianca mengalihkan pandangan saat wanita itu menatapnya lurus, meskipun ia tahu jika ada air mata di pelupuk matanya. Diam-diam, jemari tangan itu mengepal di bawah meja, membawa dirinya pada keadaan yang tidak diinginkan.“Pernikahan putri Tante hancur, Bi. Kamu tau hal itu, kan?”Rahang Bianca mengetat ketika suara itu bergetar. Nyaris berupa bisikan dan itu sangat membuat Bianca kian mengepalkan kedua tangan, membuat buku jemari tangannya memutih. Ia membenci jika yang membawanya ke mari adalah Mama Indira.Ia tidak sengaja bertemu wanita itu di supermarket dan sekarang? Bianca terjebak dalam percakapan yang serius dan wanita itu adalah sosok pertama yang akan melindungi Indira.“Pernikahan Dira sudah berada di ujung tanduk,” lanjut wanita itu.Bianca langsung menatap manik mata Mama Indira dengan sorot tegasnya. Ia seolah tersudut ... dipojokkan dengan sangat tidak adil. Senyumnya tertarik sedikit, tampak menatap dan mem

  • Marriage Express   68. Mengembalikan dengan Tanggung Jawab

    Tangis Indira pecah saat ia memeluk erat wanita yang telah melahirkan dan meyakinkan Indira tentang suaminya sendiri. Ia mengatakan semua ... tanpa ada satupun yang ditutupi mengenai keretakan hubungan di antara dirinya dan Liam.Bahkan, Mama Indira membungkam mulutnya, nyaris bergetar saat Indira mengatakan hubungan asmara yang sempat dijalin antara Liam dan Bianca.Wanita itu hanya duduk tenang bersama suaminya di ruang tengah. Sampai ia mendengar satu tamu yang datang magrib, ia langsung membuka dan mendapati Indira memeluknya erat dalam mata sembab dan air mata yang tidak berhenti usai.Orangtua Indira kaget, mengenai hal yang tidak pernah perempuan itu ungkapkan sama sekali.Namun, bukan hanya air mata Indira yang terus saja membawa pilu dan sesak dalam hati orangtuanya. Mama Indira dan Papanya pun tampak sakit ... ketika Indira membuang begitu saja kue ulang tahun yang telah disiapkan pria itu untuknya.“Naomi datang ke unit Dira dan Li

  • Marriage Express   67. Perpisahan

    ‘Maaf, Indira. Aku harus pergi sebelum kamu bangun. Pagi tadi Xavier minta aku temani dia ke Bandung dan kami berdua akan balik lagi ke Jakarta setelahnya. Kamu pergi ke sekolah sendiri, ya. Sarapan paginya udah aku siapkan.’Indira menggerutu sebal dan melempar asal secarik kertas di tempel bagian depan kulkas. Ia menaruhnya di atas meja dapur, lalu duduk di sana dengan mengembuskan napas lelah.“Kenapa, sih?”“Giliran kemarin bangun pagi, dia masih tidur dan suasananya aman-aman aja. Sekarang harus ditinggal, tepat di saat gue ulang tahun,” sahutnya mengusap wajahnya yang masih kusut.Indira pikir, ia kembali berada di posisi Liam kemarin. Perempuan itu baru bangun jam enam kurang lima belas menit dan beranjak terlebih dulu keluar kamar saat tidak mendapati Liam berada di sisi ranjang.Namun, kenyataannya Liam memang tidak ada di unit dan sudah pergi duluan.Indira menilik piama tidurnya. “Ya udah,

DMCA.com Protection Status