Beranda / Fantasi / Manusia Penakluk Dunia / 88. Kemanusiaan, Keegoisan, dan Kebebasan

Share

88. Kemanusiaan, Keegoisan, dan Kebebasan

Keesokan paginya, Arina terperanjat bangun karena merasa dirinya bangun kesiangan. Ia bergegas mengambil ponselnya di meja untuk mengecek jam, tapi ponselnya mati. Ia pun bersyukur ketika ingat bahwa ponselnya terjatuh atau hilang karena kemarin dia sempat panik. Mulan masih terlelap dalam tidurnya, tadi malam pun putrinya tidak bangun atau menangis sekali pun. Sungguh Arina merasa terlambat untuk membuat sarapan dan ia pun bergegas keluar kamar. Ia sedikit kaget ketika menjumpai Anatasia di tangga.

“Aku harus segera membuat sarapan,” ucap Arina pada Anatasia.

“Santailah Arina, Ayahmu sudah mengurus soal sarapan. Maaf sepertinya aku menginap lagi di sini.”

“Tak apa-apa, aku senang kamu tinggal di sini. Apa Issac juga di sini?”

“Ya, dia sedang berbicara dengan Ayahmu tentang konferensi pers nanti.”

“Aku ingin sedikit bertanya pada Issac.”

“Tentu, tapi marilah kita sarapan dahul

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status