"Kamu!" Damar telah mengenali Kevin dan tatapannya penuh dengan kesan kejam."Paman, aku dan kakak sepupuku telah dipermainkan oleh bocah sialan ini terakhir kalinya!" Kata Fikri yang sedang duduk di atas kursi roda. Darius mengangkat tangannya dan Damar dan Fikri berhenti untuk berbicara."Kakak Zano, apakah tidak ada orang lagi di keluarga kalian? Jika kalian mengirim bocah ini untuk bertarung, bukannya kemenangan akan berada di pihak keluarga kami?" Kata Darius sambil menyeringai. Sebelumnya, dia terlihat sopan, tetapi sekarang dia juga perlu menunjukkan sikapnya yang mendominasi. Dia telah berpikir bahwa setelah menjadi penguasa di dunia bawah tanah, dia juga harus menggunakan cara yang lunak dan keras terhadap bawahannya.Setelah Darius selesai berbicara, yang lainnya tertawa sangat kooperatif. Fikri tertawa terbahak-bahak sambil menghinanya."Apa-apaan level keluarga Zano? Mencari sampah ini untuk bertarung, apakah mereka ingin menjijikkan orang lain atau menjijikkan diri sen
Dia melihat Dania yang berlari ke seorang pria. Tinggi dari pria itu sekitar 1,8 meter, dengan sosok tubuh yang kurus dan penampilan yang tampan. Pria itu adalah kakaknya yang pertama, Kevin!Suasana hati Devin tiba-tiba menjadi bahagia, kemudian dia juga berlari menuju Kevin. Dania langsung masuk ke dalam pelukan Kevin dan air matanya tanpa sadar mengalir keluar. Pada hari pesta ulang tahun kakeknya, karena Dania telah mengenali ayahnya, yang dia pikirkan hanya ayahnya saja, tetapi setelah dia menangis sepanjang malam dan bangun di keesokan harinya, dia baru saja tahu bahwa Kevin telah diusir keluar dari keluarga Wijaya dan telah meninggalkan Pulau di malam hari itu juga. Dia merasa sangat sedih."Sudahlah, mengapa kamu menangis?" Kata Kevin sambil menatap Dania dengan tersenyum. Kevin sudah merasa sangat bersyukur untuk bertemu dengan Dania lagi di koya."Mia, bukan, Dania, kamu..." Kevin terkejut setelah melihat pipinya Dania. Sebelumnya, wajahnya Dania bopeng, tetapi sekarang w
Pusat dari arena tinju adalah sebuah ring tinju, yang dikelilingi oleh tempat duduk. Malam ini, lebih dari 500 orang yang datang ke arena tinju untuk mengelilingi ring tinju ini. Mereka sedang menunggu untuk menyaksikan pertarungan ini. Biasanya akan muncul situasi orang tewas di tempat dalam pertandingan tinju yang mereka pertaruhkan secara pribadi. Mereka berharap pertarungan malam ini akan lebih berdarah, kejam dan merangsang indra mereka!Keluarga Zano dan keluarga Darius segara duduk di kedua sisi ring. Yang lainnya sengaja duduk di dekat keluarga Darius, yang menyebabkan kursi di sisi keluarga Darius penuh, sedangkan keluarga Zano sana hanya ada sebagian kecil orang dan pada dasarnya semuanya adalah orang dari keluarga Zano sendiri.Devin menemani Dania duduk di sebelah orang keluarga Zano. Mereka ingin mendukung Kevin. Setelah Zano mengucapkan beberapa kata terakhir kepada Kevin, Kevin berjalan menuju ring selangkah demi selangkah. Saat ini, ponsel Devin bergetar. Dia mengeluar
Dania secara bertahap menjadi tenang setelah melihat tatapan dari Gani. Dia mengerti bahwa apa yang dikatakan oleh Gani itu benar, kemudian dia duduk perlahan, menutupi wajahnya dengan tangannya dan air mata mengalir keluar dari celah jari tangannya. Widia sedang duduk di belakang kedua kakak beradik dari keluarga Wijaya. Saat ini, dia sudah mengerti. Dia sepertinya telah memahami sedikit kebenaran dengan linglung, bahwa pertarungan ini bukanlah jenis tindakan kejahatan seperti yang dia bayangkan sebelumnya. Pertarungan ini mungkin saja benar-benar mempengaruhi stabilitas kota di masa depan. Kevin telah berdiri di atas ring. Ada seorang pria paruh baya berseragam wasit yang berdiri di sebelah kirinya. Sosok tubuhnya tinggi dan gemuk, sepertinya petinju yang sudah pensiun! Sisi kanan wasit masih kosong dan Yaman belum juga muncul. Para penonton dan staf di tempat menjad sedikit cemas. Sebelumnya, setelah Yaman mengikuti Darius dan Damar ke ring tinju, dia merasa orang-orang di tem
Tatapan dari semua orang terfokus pada wajah Widia. Saat ini, Widia merasa sangat malu. Dia merasa bahwa dirinya adalah seorang polisi dan tinggal di tempat yang berantakan ini adalah penghinaan bagi dirinya sendiri. Jika menurut kepribadiannya yang sebelumnya, seharusnya dia akan segera memberitahu pihak kepolisian dan menghancurkan bisnis ilegal ini dalam satu gerakan. Tetapi setelah lebih dari setengah jam, dia secara bertahap mengerti bahwa dunia ini tidak hitam dan putih, tetapi masih ada area abu-abu. Ketika melihat Kevin yang di atas ring, dia tiba-tiba teringat bahwa di dalam ruang interogasi kantor polisi pada hari itu, Kevin telah merebut ciuman pertamanya. Sekarang orang ini mungkin akan dibunuh oleh orang lain dan Widia merasa sedikit tidak rela di hatinya. "Aku mendukung keluarga Zano!" Kata Widia secara tiba-tiba. Sebagai seorang polisi, dia malah memilih untuk mendukung sosok tokoh di bawah tanah, yang benar-benar tak terbayangkan sebelumnya baginya. Namun, Wid
Setelah melihat informasi ini di beranda situsweb lotre, ada seruan keras di arena tinju. Siapakah pengguna itu yang begitu boros untuk bertaruh!Zano dan Darius bahkan pun terkejut. Mereka juga menebaknya di dalam hati, siapakah yang mempertaruhkan uang 20 milyar ini."Pasti Gani!" Bisik Devin dengan marah. Kebanyakan alamat akun dari keluarga adalah negara-negara Kepulauan Pasifik, apalagi Gani sedang menonton siaran langsung di ponselnya dan mengeluarkan uang 20 milyar sekaligus. Selain keluarga Wijaya mereka yang tersembunyi, tidak ada orang yang bisa mempertaruhkan begitu banyak uang!Gani berani mempertaruhkan begitu banyak uang, karena dia merasa bahwa Kevin pasti akan kalah. Gani bersorak untuk Kevin di dalam hatinya."Kakak, kamu harus menang!"Para penonton di tempat sangat jelas, bahwa jumlah taruhan untuk Yaman menang secara signifikan lebih banyak daripada taruhan untuk Kevin menang. Kebanyakan dari mereka baru saja menyaksikan kekuatan Yaman yang jatuh dari atas. Merek
Dalam proses terbang menuju Kevin, kedua kakinya seperti senapan mesin dan mengubah berbagai jenis trik, yang tidak kalah dengan jurus kaki tanpa bayangan di film. Dia mahir dalam jurus Langkah bebas. Metode ofensif utamanya adalah di kaki dan pahanya. Gerakan yang super ringan dipadukan dengan kekuatan kaki yang kuat, yang membuat jurus ini terlihat unik di dunia seni bela diri!"Jika kamu ingin membandingkan kekuatan kaki, aku akan menemanimu untuk bermain!" Kevin tidak merasa panik saat melihat jurus kaki Yaman yang membuat orang pusing. Sebaliknya, dia juga menjinjit kedua kakinya, lalu menginjak di atas tali ring dan terbang menuju Yaman. Nenek pernah bilang bahwa seni Langit dan Bumi mencakup semuanya. Saat proses menghadapi musuh, Kevin sudah bisa perlahan memahaminya.Kaki Kevin dan Yaman saling berhadapan di udara. Sesaat, Yaman menemukan bahwa kekuatan dari kedua kaki mereka sama-sama kuat dan merasa terkejut. Bagaimana mungkin anak muda ini yang jauh lebih muda daripada di
"Kuk kuk kuk..."Hanya dalam waktu satu detik yang singkat, Yaman merasa kekuatan di kakinya sendiri bagaikan bendungan rendah yang menghalangi air sungai yang bergolak di depan Kevin. Bendungan itu runtuh dan akhirnya pecah. Kekuatan kaki Kevin menghantamnya seperti air pasang yang deras. Tulang kaki Yaman hancur menjadi beberapa bagian oleh tenaga dalam Kevin yang kuat."Argh!”Yaman menjerit seperti babi dan langsung jatuh ke tanah. Kaki kanannya sudah hancur menjadi beberapa bagian. Meskipun telah disambung, juga tidak akan sama seperti sebelumnya. Kevin mendarat dengan mantap di tanah. Dia sama sekali tidak terluka. Tenaga dalam dariNenek dan Wira jauh lebih kuat daripada Yaman.Bagaimana bisa seperti ini?Ada suara keributan besar di antara penonton, yang jauh berbeda dari dugaan mereka. Wajah Darius menjadi suram dan mengerikan. Kelopak matanya sedang bergetar dan jantungnya seperti sepanci air yang mendidih."Yaman, bangun! Bunuh dia sekarang!" Teriak Damar. Jika Yaman kalah
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"