Dalam proses terbang menuju Kevin, kedua kakinya seperti senapan mesin dan mengubah berbagai jenis trik, yang tidak kalah dengan jurus kaki tanpa bayangan di film. Dia mahir dalam jurus Langkah bebas. Metode ofensif utamanya adalah di kaki dan pahanya. Gerakan yang super ringan dipadukan dengan kekuatan kaki yang kuat, yang membuat jurus ini terlihat unik di dunia seni bela diri!"Jika kamu ingin membandingkan kekuatan kaki, aku akan menemanimu untuk bermain!" Kevin tidak merasa panik saat melihat jurus kaki Yaman yang membuat orang pusing. Sebaliknya, dia juga menjinjit kedua kakinya, lalu menginjak di atas tali ring dan terbang menuju Yaman. Nenek pernah bilang bahwa seni Langit dan Bumi mencakup semuanya. Saat proses menghadapi musuh, Kevin sudah bisa perlahan memahaminya.Kaki Kevin dan Yaman saling berhadapan di udara. Sesaat, Yaman menemukan bahwa kekuatan dari kedua kaki mereka sama-sama kuat dan merasa terkejut. Bagaimana mungkin anak muda ini yang jauh lebih muda daripada di
"Kuk kuk kuk..."Hanya dalam waktu satu detik yang singkat, Yaman merasa kekuatan di kakinya sendiri bagaikan bendungan rendah yang menghalangi air sungai yang bergolak di depan Kevin. Bendungan itu runtuh dan akhirnya pecah. Kekuatan kaki Kevin menghantamnya seperti air pasang yang deras. Tulang kaki Yaman hancur menjadi beberapa bagian oleh tenaga dalam Kevin yang kuat."Argh!”Yaman menjerit seperti babi dan langsung jatuh ke tanah. Kaki kanannya sudah hancur menjadi beberapa bagian. Meskipun telah disambung, juga tidak akan sama seperti sebelumnya. Kevin mendarat dengan mantap di tanah. Dia sama sekali tidak terluka. Tenaga dalam dariNenek dan Wira jauh lebih kuat daripada Yaman.Bagaimana bisa seperti ini?Ada suara keributan besar di antara penonton, yang jauh berbeda dari dugaan mereka. Wajah Darius menjadi suram dan mengerikan. Kelopak matanya sedang bergetar dan jantungnya seperti sepanci air yang mendidih."Yaman, bangun! Bunuh dia sekarang!" Teriak Damar. Jika Yaman kalah
"Tuan Kevin, terima kasih.""Untung saja ada Anda di keluarga Zano kali ini.""Mulai sekarang, Anda menjadi tamu teratas di keluarga Zano!""Apakah Anda terluka, keluarga kami akan membelikan obat terbaik untuk Anda."Orang-orang dari keluarga Zano berceloteh dan tersenyum pada Kevin seperti Buddha Maitreya, yang membuat Kevin bahkan tidak bisa berbicara. Orang-orang dari keluarga Zano secara inisiatif memberi jalan dan Anjas menemani ayahnya untuk berjalan ke depan Kevin.Zano menggenggam tangan Kevin, sudah saatnya baginya untuk tertawa lepas malam ini."Tuan Kevin, terima kasih, Anda telah memberi kontribusi lagi terhadap keluargaku dan keluargaku pasti akan membalas kebaikan Tuan di masa depan!"Di hadapan banyak orang, Zano masih sengaja menutupi urusan Kevin dan Elmita agar tidak terlihat apa pun oleh orang lain."Paman Zano terlalu sopan, aku hanya melakukan sedikit usaha saja." Kata Kevin dengan sopan.Zano dan Anjas diam-diam mengangguk. Mereka cukup puas atas penampilan Kev
Jika bukan karena sifat Darius yang sabar, dia benar-benar akan gila!Saat ini, ada satu orang lainnya yang hampir sama dengan Darius. Di dalam sebuah vila super mewah, Gani selalu melihat pertarungan itu melalui siaran langsung dari ponselnya. Dia menantikan adegan Kevin yang dipukuli sampai mati, karena dari informasi yang dia dapatkan tentang Yamab, dia merasa Kevin pasti akan kalah di depan Gani.Tetapi perkembangannya berada di luar dugaannya! Kevin telah selamat, sedangkan Yaman sudah mati!Dia telah mempertaruhkan uang 20 milyar di pertarungan ini dan sekarang semuanya sudah hilang. Meskipun uang 20 milyar ini hanyalah angka kecil bagi keluarga Wijaya, tetapi dia sekarang tahu bahwa setelah Kevin diusir keluar dari keluarga, Wijaya telah mengarahkan lebih banyak perhatian pada dirinya sendiri!Wijaya sedang menyelidiki dirinya sendiri. Sekarang dirinya telah kehilangan uang 20 milyar, bagaimana bisa menjelaskannya kepada kakeknya? Jika kakeknya tahu bahwa taruhan dirinya sebesa
Saat ini, di Arena Tinju Bawah Tanah, semua orang masih berkerumun di sekitar Zano dan berusaha untuk meningkatkan citra mereka di depan Zano."Sudahlah, aku sudah melihat penampilan kalian malam ini, tidak perlu berpura-pura lagi di depanku saat ini, tetapi aku tidak akan menolak kalian atas penampilan kalian malam ini. Waktu masih panjang. Jika masih ada orang yang ingin merusak kesannya di hatiku, aku tidak akan mengampuninya lagi!”Kata Zano sambil menatap sekelompok orang yang menyanjung di sekitarnya. Zano sedang memperingatkan semua orang bahwa jika terjadi hal seperti hari ini lagi untuk kedepannya, maka dia tidak akan melepaskannya pergi dengan begitu mudah. Sebagai penguasa dunia bawah tanah, dia harus mendirikan keagungannya."Baik!""Pasti!""Kami mendengar kata-kata Tuan Zano dan melaksanakan perintah dari keluarga Anda."Yang lainnya menjadi gemetar dan segera menanggapinya, kemudian memberi jalan kepada orang-orang keluarga Zano."Tuan Kevin, silahkan." Zano dan Kevin
Widia tiba-tiba menghentikan Kevin dan berbicara."Di ring tinju, aku mendengar bahwa lawanmu berasal dari anggota geng yang sangat kuat di Amerika. Sekarang dia sudah mati, mungkin saja mereka akan membalas dendampadamu, berhati-hatilah."Kevin merasa sedikit terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Widia begitu perhatian dan secara khusus mengingatkan dirinya sendiri untuk berhati-hati. Hatinya terasa hangat."Terima kasih, aku akan berhati-hati, tetapi menurut aturan dunia seni bela diri, jika mereka datang untuk membalas dendam padaku, itu sudah berarti kalah, sepertinya mereka tidak akan melakukannya, kamu tidak perlu mengkhawatirkanku!" Setelah itu, Kevin berjalan mendekati Rani dan Bunga.Mengkhawatirkanmu?Hati Widia tanpa sadar bergerak setelah mendengar kata-kata Kevin. Dia segera membantahnya di dalam hatinya."Aku tidak mengkhawatirkanmu, aku hanya mengatakannya saja."Kemudian, dia melihat Kevin naik taksi bersama Rani dan Bunga.Widia berbalik dan berjalan ke motor elektrik
Setelah membasuh kakinya, Kevin berbaring di atas ranjang. Sekarang Tora sudah tidak ada dan hanya ada dia sendiri di dalam asrama. Kevin ingin mencari waktu pergi ke rumah sakit untuk menemui Tora. Sudah waktunya untuk tidur. Meskipun dia tidak terluka pada malam hari ini, tetapi dia merasa sangat lelah. Hanya membalikkan badan saja, tubuhnya terasa sedikit sakit."Tok tok tok."Ketika Kevin hendak mematikan lampu, terdengar suara ketukan di pintu kamarnya."Tuan muda Kevin, ini kami." Terdengar suara Rani di luar pintu. Kevin bangun dan membuka pintu untuk melihatnya. Keempat gadis sedang berdiri di luar pintu. Di luar dingin dan Kevin segera meminta mereka masuk ke dalam kamar."Tuan muda Kevin, kami tahu bahwa Anda sangat lelah malam hari ini, sehingga kami secara khusus datang ke sini untuk memijat Anda!" Rani berbicara."Anda tenang saja, saat kami keluar, lampu di kamar Nona Elmira sudah mati."Kevin menghela nafas dan hatinya terasa sangat hangat. Keempat gadis ini peduli pa
"Tuan Darius, seharusnya pertarungan sudah lama sekali berakhir bukan? Apakah kamuterlalu senang karena telah mendapatkan hak kendali dunia bawah tanah, sehingga lupa untuk menelponku?”Kata Deri dengan sedikit tidak senang.Saat ini, sudah jam 3 sore di Amerika. Deri sedang berada di ruang latihan. Setelah berlatih diri, dia selalu ingat bahwa Yaman sedang membantu keluarga Darius untuk bertarung. Karena begitu adanya keluarga Darius, Geng Pemuda bisa kembali ke kota secepat mungkin dan mendapatkan bagian dari pasar yang sangat besar!Tentu saja, mereka juga bisa membalas dendam pada dunia seni bela diri atas insiden pembantaian pendirinya pada seratus tahun yang lalu!Tetapi setelah menunggunya sampai jam 3, menurut perbedaan waktu antara Amerika dan indonesia, seharusnya pertarungan itu sudah lama berakhir. Mengapa Darius masih tidak menelepon dirinya? Apakah dia terlalu senang sampai melupakan dirinya?"Tidak, berharap Tuan Deri bisa tenang."Darius berkata demikian, lalu berhent
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan