Share

Bab 772

Penulis: Lembayung
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-19 22:51:58

Dokter dan perawat segera masuk ke dalam kamar bangsal dan menopang Tora untuk melakukan operasi.

"Kevin, kamu..."

Tora sangat terkejut. Kevin tidak pergi, melainkan dia pergi untuk memanggil dokter!

"Kakak Tora, jangan katakan apa pun sekarang, lakukan operasi dulu!"

Kata Kevin sambil menatap Tora.

Kevin merasa sangat marah setelah dia mengetahui bahwa pihak rumah sakit tidak melakukan operasi pada Tora yang tidak punya uang, kemudian Kevin segera pergi ke

ruang rawat jalan di lantai bawah dan meminta perawat mencari dokter bedah terbaik di rumah sakit ini untuk melakukan operasi pada Tora.

Dia memiliki selembar kartu bank yang diberikan oleh keempat gadis dan Kevin langsung membayar biaya operasinya, kemudian pihak rumah sakit segera mengirim dokter dan perawat. Kevin dan Laura merasa lega setelah melihat Tora didorong masuk ke dalam ruang operasi, kemudian mereka berdua duduk di deretan kursi di koridor.

Saat ini, hati Laura penuh dengan rasa terima kasih terhadap Kevin.

"Kakak K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Manusia 30 Triliun   Bab 773

    "Baik!" Jawab dari kedua polisi itu dan menahan Kevin keluar."Kakak Kevin..." Setelah melihat Kevin yang dibawa pergi oleh polisi, Laura merasa sangat khawatir, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi kakaknya masih di dalam kamar bangsal sekarang. Dia juga tidak bisa pergi.Kevin didorong masuk ke dalam mobil polisi oleh kedua polisi dan mobil polisi itu melaju ke kantor polisi cabang luar. Polisi wanitu itu duduk di kursi sebelah pengemudi, sedangkan Kevin diapit di antara kedua polisi di baris belakang."Kamu juga benar-benar hebat, beraninya kamu menyentuh Tuan muda terhormat, aku mendengar bahwa Tuan muda Fikri langsung dibawa masuk ke dalam UGD di Rumah sakit! Jika ada sesuatu hal yang terjadi pada Tuan muda Fikri, huh, tamatlah..." Kata seorang polisi sambil menatap Kevindengan tersenyum."Aku sudah bilang bahwa bukan aku yang menembaknya." Kata Kevin."Diam! Tidak peduli itu adalah kamu atau bukan, itu akan jelas nantinya, kamu yang demikian, hanya bisa meningkatk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Manusia 30 Triliun   Bab 774

    "Pada saat yang bersamaan, aku meragukan pernyataanmu. Menurut informasi yang kumiliki, Medi pernah jadi petinju, apakah kamu benar-benar bisa menaklukkannya? Dan juga, Medi dan Fikri menembakmu dengan pistol, apakah kamu telah menghindar dua kali dari tembakannya? Kedengarannya seperti fantasi!" Kata polisi wanita sambil menyeringai."Aku sudah bilang bahwa aku tidak berbohong."Kata Kevin."Huh, tidak peduli itu benar atau tidak, hasilnya akan segera keluar. Interogasi untuk hari ini sampai di sini dulu, kami perlu menahanmu sampai kebenaran dari kasus ini sudah keluar!" Kata polisi wanita sambil menutup kertas interogasi.Polisi wanita itu berdiri. Ketika dia melihat Kevin juga berdiri, matanya berkedip dan tangan kanannya tiba-tiba mengeluarkan pisau tangan, yang hendak akan mengenai leher Kevin. Kevin sedikit terkejut dan segera menundukkan kepalanya untuk menghindari pisau itu.Polisi itu tidak menyangka bahwa Kevin bisa menghindarinya dan tidak tahan untuk merasa kagum pada K

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Manusia 30 Triliun   Bab 775

    Saat ini, Kepala polisi Fandi telah kembali ke kantor polisi. Awalnya, dia sudah pulang dan hendak akan beristirahat, tetapi setelah menerima laporan tentang kasus penembakan yang melibatkan Fikri dan Damar dari bawahannya, dia segera berpakaian dan bergegas kembali ke kantor polisi tanpa mengatakan apa pun. Lagi pula, kasus ini juga terkait dengan Tuan muda Fikri dari Grup dan Damar dari keluarga terhormat, yang bahkan lebih serius.Setelah melihat Kepala polisi tiba, semua orang di kantor polisi langsung berdiri untuk menunjukkan rasa hormat."Bagaimana dengan kronologi kasusnya, segera ke ruangan kantorku untuk melapornya sekali lagi dengan detail!" Fandi merasa sangat cemas sekarang. Dia berbicara kepada seorang petugas polisi yang sangat cermat di kantor polisi. Dia perlu memahami kasus ini secepat mungkin."Baik." Jawab polisi itu dan berjalan menuju Fandi.Saat Fandi baru saja menggenggam pegangan pintu ruangan kantornya, ponselnya telah berdering. Ketika dia melihat nama di

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Manusia 30 Triliun   Bab 776

    "Tuan muda Fikri..." Dokter perlahan menggelengkan kepalanya dan berkata dengan jujur."Kami telah mengeluarkan tiga peluru dari kaki Tuan muda. Peluru itu telah merusak jaringan otot Tuan muda Fikri secara total. Meskipun sudah sembuh total, Tuan muda Fikri juga sudah lumpuh dalam kemampuan berjalannya.""Apa! Dasar kalian dokter sialan! Mengapatidak menyembuhkan anakku sepenuhnya?" Ayah Fikri menendang dokter ahli bedah itu ke lantai dan lanjut menendangnya beberapa kali, yang membuat dokter itu menutupi perutnya sambil menjerit kesakitan.Ayah Fikri mengutuknya."Jika anakku lumpuh selamanya, aku akan langsung meminta rumah sakit kalian untuk memecatmu!""Hah! Tidak, aku tidak ingin menjadi orang lumpuh, lebih baik aku mati daripada hidup dengan kondisi yang lumpuh!" Setelah Fikri yang terbangun mendengar kata-kata dokter, dia juga merasa penuh takut dan cemas."Anakku, tidak akan, kakimu tidak bisa disembuhkan di sini, karena kemampuan medis mereka tidak bagus. Ibu akan segera

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Manusia 30 Triliun   Bab 777

    Medi tiba-tiba melihat bahwa ada seorang pria yang berdiri di belakang Disa. Dia adalah bawahannya Damar dan namanya adalah Wasa. Dia memegang sebuah pistol di tangannya dan membidik ke arah kepala Disa. Medi terkejut. Dia juga mengerti bahwa Damar telah mengantisipasinya."Jika kamu tidak ingin wanitamu mati, masuklah ke dalam!" Kata Wasa di belakang Disa. Dia ingin menyelesaikan Medi di dalam kamar.Wasa menggunakan pistol untuk membidik kepala Disa. Disa ketakutan sampai berteriak, lalu dia menatap Medi dan air mata mengalir keluar dari matanya. "Medi, aku takut, Medi...""Jangan sentuh dia, aku akan masuk ke dalam!”Medi mengangkat kedua tangannya dan berjalan perlahan ke dalam kamar selangkah demi selangkah."Brengsek!”Setelah Medi masuk dan diperiksa oleh kedua orang lainnya untuk memastikan bahwa dia tidak membawa pistol, pinggangnya ditendang oleh kedua orang itu sampai jatuh ke tanah."Kalian..." Medi ingin segera berdiri. Dia menoleh dan menyadari bahwa dirinya telah dib

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Manusia 30 Triliun   Bab 778

    "Aku berharap Anda bisa melepaskan Disa pergi dan membiarkan dia kembali kekampung halamannya! Jangan ganggu dia!"Medi merasa bahwa Damar pasti akan menyetujui keinginannya. Lagi pula, tidak ada yang salah dengan Disa."Kamu harus tahu bahwa dia bukan orangmu, melainkan dia adalah orangku! Dia harus melakukan apa yang kuminta padanya!" Suara Damar membawa sedikit keagungan. Memang, Disa adalah Nona baru dari satu klub di bawah naungan keluarga Damar saat itu dan Damar yang mengirimkan Disa untuk Medi, juga bisa dikatakan bahwa Disa adalah orangnya Damar."Apa yang ingin anda lakukan?" Medi benar-benar kecewa pada Damar dan tinjunya sudah mengepal."Jadi Nona." Kata Damar dengan santai. Dia sudah tidak ingin berbicara dengan Medi lagi. Amarah Medi di dalam hatinya melonjak dan tinjunya dikepal sampai berbunyi "cit cit"."Tidak hanya ini saja!"Terdengar lagi suara Fikri dalam panggilan. Setelah Fikri mendengar Medi yang sudah marah, dia merasa sangat senang."Setelah kamu mati, ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Manusia 30 Triliun   Bab 779

    Jawab Medi dengan pelan. Suaranya yang pelan membuat hati Damar sedikit bergetar."Tak terduga bahwa aku masih hidup, mereka semua sudah dibunuh oleh ku, sedangkan Disa ku juga sudah mati." Ketika membicarakan tentang kematian Disa, suara Medi menjadi sedih. Matanya memerah dan darah keluar dari hidungnya, kemudian Medi meraung sekali lagi."Tahukah kamu bahwa Disa yang kusayangi sudah mati!""Kamu tenang saja, aku pasti akan membalas kembali hutang darah ini. Huh, mengapa jika kamu dari keluarga kaya ataupun keluarga terhormat? Aku Medi pasti akan membiarkan kalian membayar pengorbanannya, hahaha..." Medi menyeringai sesaat dan langsung melemparkan ponsel itu. Setelah Medi melemparkan ponsel itu, dia melihat ke arah Disa dan berpindah perlahan. Dia duduk di lantai dan membiarkan kepala Disa bertumpu pada pahanya sendiri. Medi mengusap rambut Disa dengan lembut dan bergumam."Disa, maafkan aku, aku pernah bilang bahwa jika aku telah mendapatkan uang banyak, aku akan membawamu kelili

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Manusia 30 Triliun   Bab 780

    "Baik!"Jawab petugas polisi itu. Setelah itu, dia mengikuti Polisi wanita di belakang dan berjalan menuju aula. Polisi wanita itu membawa empat orang bawahannya, lalu masuk ke dalam mobil polisi dan menuju tujuannya.Setelah tiba, polisi wanita masih memiliki banyak keraguan tentang laporan dari Medi. Dia sama seperti polisi lainnya, di mana reaksi pertamanya adalah Medi sedang melakukan beberapa trik! Mereka perlahan bergerak ke depan pintu kamar. Polisi wanita dan lainnya menggunakan gerakan tangan untuk berkomunikasi satu sama lain di sini. Ludi yang sebelumnya bertugas untuk merekam pengakuannya, berinisiatif untuk berjalan ke depan pintu. Dia adalah orang pertama yang masuk. Tugas dari orang pertama adalah menendang pintu sampai terbuka dengan satu kaki, agar rekan lainnya bisa bergegas masuk ke dalam, tetapi jika penjahat di dalamnya telah menduga bahwa polisi akan masuk ke dalam, maka tingkat risiko dari orang ini sangat tinggi.Polisi wanita mengangkat tangan kanannya untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-03

Bab terbaru

  • Manusia 30 Triliun   Bab 871

    "Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 870

    "Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 869

    Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan

  • Manusia 30 Triliun   Bab 868

    "Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da

  • Manusia 30 Triliun   Bab 867

    Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan

  • Manusia 30 Triliun   Bab 866

    "Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda

  • Manusia 30 Triliun   Bab 865

    "Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng

  • Manusia 30 Triliun   Bab 864

    Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.

  • Manusia 30 Triliun   Bab 863

    "Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"

DMCA.com Protection Status