Share

Bab 768

Author: Lembayung
last update Last Updated: 2024-04-12 20:46:00

Setelah melihat Kevin si satpam kecil itu, Fikri sepertinya telah melihat hantu. Dia perlahan-lahan mendorong wanita di bawahnya dan berdiri di atas lantai.

"Medi, beraninya kamu berbohong padaku, bunuh satpam sialan itu segera!"

Kata Fikri dengan marah. Ketika melihat Kevin yang sedang menatap dirinya sendiri, seluruh tubuhnya menjadi gemetar. Medi menundukkan kepalanya dan tidak berkata apa-apa. Peluru pun tidak bisa membunuh Kevin. Dia sama sekali bukan lawannya Kevin.

"Kalian berdua sungguh bersemangat!"

Kevin menatap kedua orang yang telanjang itu dan berbicara sambil tersenyum.

"Apa yang ingin kamu lakukan!"

Fikri tiba-tiba menyadari ada sesuatu yang salah. Dia menatap Kevin dengan waspada dan mundur selangkah demi selangkah.

"Apa yang ingin kulakukan? Aku dan kakak Tora hanya tidak membiarkan kalian masuk ke dalam perumahan keluarga dan kalian sudah menginginkan nyawa kami. Jika itu adalah kamu, apa yang ingin kamu lakukan sekarang?"

Tanya Kevin. Kalimat ini telah membuat D
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Petra Nugraha
Thor.... kenapa sekarang klo update cuman 1 bab saja itupun ga tiap hari, kadang 3hari... ga seperti dulu2 kadang 2 bab kadang 3 bab...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Manusia 30 Triliun   Bab 769

    Saat ini, Kevin sudah berjalan ke sisi ranjang, sedangkan Damar berdiri di belakangnya. Ketika melihat Kevin yang sama sekali tidak ada persiapan, otot-otot lengan Damar perlahan mengencang dan ada kesan kekejaman di matanya. Dia adalah praktisi Judo yang telah mencapai tahapan dan kelima.Sekarang posisinya dan Kevin memungkinkan dia untuk mencekik leher Kevin dengan sangat mudah. Setelah dia mencekik leher Kevin, dia akan seperti seekor ular piton yang perlahan-lahan mengencangkan tubuhnya sampai Kevin mati.Tepat ketika Damar hendak bertindak, dia melihat Fikri yang segera mengeluarkan pistol dari bawah bantalnya dan membidiknya ke arah Kevin, kemudian menyeringai dan berteriak."Pergilah mati sana."Fikri selalu membawa pistol di sisinya. Tiba-tiba dia teringat bahwa pistolnya diletakkan di bawah bantal, sehingga dia mundur di atas ranjang. Dia memohon pengampunan dari Kevin, demi mengalihkan perhatiannya dan menurunkan kewaspadaannya. Saat ini, dia mengeluarkan pistolnya dan ingi

    Last Updated : 2024-04-14
  • Manusia 30 Triliun   Bab 770

    "Medi, beraninya kamu berulah, cobalah jika kamu berani menembakku! Aku akan membunuhmu!" Seru Fikri dengan panik."Maafkan aku, Tuan muda Fikri!" Medi perlahan mengangkat pistolnya.Dari sikap Kevin yang tenang, dia tahu bahwa jika dirinya tidak mengikuti apa yang dikatakan Kevin, maka dialah yang mungkin akan tertembak."Kamu..." Seluruh tubuh Fikri sedang gemetar. Dia menatap Damar dan berbicara."Kakak, cepat minta dia untuk menghentikannya, cepat, dia akan menembakku...""Medi!" Teriak Damar."Kakak, kamulah yang memperlakukanku dengan baik, cepat minta dia letakkan pistolnya..."Fikri merasa sangat gembira, karena kakak sepupunya telah menyelamatkannya. Diamenatap Medi dan mengutuknya."Cepat letakkan pistolnya, apakah kamu tidak tahu siapakah kakakku? Jika kamu berani tidak mematuhinya, keluarga Damar tidak akan melepaskanmu pergi, letakkan pistol itu sekarang!""Fikri!"Damar menatap Fikri dan mengerutkan kening. Fikri merasa terkejut, sepertinya Damar bukan ingin menghen

    Last Updated : 2024-04-15
  • Manusia 30 Triliun   Bab 771

    "Panggil ambulans segera!" Kata Damar sambil menatap satpam yang terkejut itu. Beberapa satpam itu segera mengangguk dan seseorang dari mereka mengeluarkan ponsel untuk menelepon nomor darurat."...Kakak, aku telah... Melakukan apa yang kamu katakan, kamu harus membantuku untuk membalas dendam dan membunuh satpam itu... Dan Medi, aku ingin mereka seratus kali lebih buruk dariku..." Fikri telah menyesuaikan beberapa kesakitan dari pahanya. Dia mendongak dengan susah payah, lalu menatap Damar dan berbicara demikian."Baiklah, kakak akan mengingat pengorbananmu untukku kali ini."Damar berjalan dan berjongkok di sisi Fikri. Dia mengusap kepala Fikri dengan lembut, lalu perlahan mengalihkan pandangannya ke kejauhan. Matanya memancarkan sedikit kesan kebencian dan berbisik."Aku akan membiarkan satpam itu merasakan hidup yang tidak sebanding dengan mati dan membiarkan dia merasa putus asa, kemudian aku akan membunuhnya secara pribadi!"Damar tidak mengizinkan seseorang yang memiliki kete

    Last Updated : 2024-04-17
  • Manusia 30 Triliun   Bab 772

    Dokter dan perawat segera masuk ke dalam kamar bangsal dan menopang Tora untuk melakukan operasi."Kevin, kamu..." Tora sangat terkejut. Kevin tidak pergi, melainkan dia pergi untuk memanggil dokter!"Kakak Tora, jangan katakan apa pun sekarang, lakukan operasi dulu!" Kata Kevin sambil menatap Tora.Kevin merasa sangat marah setelah dia mengetahui bahwa pihak rumah sakit tidak melakukan operasi pada Tora yang tidak punya uang, kemudian Kevin segera pergi keruang rawat jalan di lantai bawah dan meminta perawat mencari dokter bedah terbaik di rumah sakit ini untuk melakukan operasi pada Tora.Dia memiliki selembar kartu bank yang diberikan oleh keempat gadis dan Kevin langsung membayar biaya operasinya, kemudian pihak rumah sakit segera mengirim dokter dan perawat. Kevin dan Laura merasa lega setelah melihat Tora didorong masuk ke dalam ruang operasi, kemudian mereka berdua duduk di deretan kursi di koridor.Saat ini, hati Laura penuh dengan rasa terima kasih terhadap Kevin."Kakak K

    Last Updated : 2024-04-19
  • Manusia 30 Triliun   Bab 773

    "Baik!" Jawab dari kedua polisi itu dan menahan Kevin keluar."Kakak Kevin..." Setelah melihat Kevin yang dibawa pergi oleh polisi, Laura merasa sangat khawatir, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi kakaknya masih di dalam kamar bangsal sekarang. Dia juga tidak bisa pergi.Kevin didorong masuk ke dalam mobil polisi oleh kedua polisi dan mobil polisi itu melaju ke kantor polisi cabang luar. Polisi wanitu itu duduk di kursi sebelah pengemudi, sedangkan Kevin diapit di antara kedua polisi di baris belakang."Kamu juga benar-benar hebat, beraninya kamu menyentuh Tuan muda terhormat, aku mendengar bahwa Tuan muda Fikri langsung dibawa masuk ke dalam UGD di Rumah sakit! Jika ada sesuatu hal yang terjadi pada Tuan muda Fikri, huh, tamatlah..." Kata seorang polisi sambil menatap Kevindengan tersenyum."Aku sudah bilang bahwa bukan aku yang menembaknya." Kata Kevin."Diam! Tidak peduli itu adalah kamu atau bukan, itu akan jelas nantinya, kamu yang demikian, hanya bisa meningkatk

    Last Updated : 2024-04-20
  • Manusia 30 Triliun   Bab 774

    "Pada saat yang bersamaan, aku meragukan pernyataanmu. Menurut informasi yang kumiliki, Medi pernah jadi petinju, apakah kamu benar-benar bisa menaklukkannya? Dan juga, Medi dan Fikri menembakmu dengan pistol, apakah kamu telah menghindar dua kali dari tembakannya? Kedengarannya seperti fantasi!" Kata polisi wanita sambil menyeringai."Aku sudah bilang bahwa aku tidak berbohong."Kata Kevin."Huh, tidak peduli itu benar atau tidak, hasilnya akan segera keluar. Interogasi untuk hari ini sampai di sini dulu, kami perlu menahanmu sampai kebenaran dari kasus ini sudah keluar!" Kata polisi wanita sambil menutup kertas interogasi.Polisi wanita itu berdiri. Ketika dia melihat Kevin juga berdiri, matanya berkedip dan tangan kanannya tiba-tiba mengeluarkan pisau tangan, yang hendak akan mengenai leher Kevin. Kevin sedikit terkejut dan segera menundukkan kepalanya untuk menghindari pisau itu.Polisi itu tidak menyangka bahwa Kevin bisa menghindarinya dan tidak tahan untuk merasa kagum pada K

    Last Updated : 2024-04-22
  • Manusia 30 Triliun   Bab 775

    Saat ini, Kepala polisi Fandi telah kembali ke kantor polisi. Awalnya, dia sudah pulang dan hendak akan beristirahat, tetapi setelah menerima laporan tentang kasus penembakan yang melibatkan Fikri dan Damar dari bawahannya, dia segera berpakaian dan bergegas kembali ke kantor polisi tanpa mengatakan apa pun. Lagi pula, kasus ini juga terkait dengan Tuan muda Fikri dari Grup dan Damar dari keluarga terhormat, yang bahkan lebih serius.Setelah melihat Kepala polisi tiba, semua orang di kantor polisi langsung berdiri untuk menunjukkan rasa hormat."Bagaimana dengan kronologi kasusnya, segera ke ruangan kantorku untuk melapornya sekali lagi dengan detail!" Fandi merasa sangat cemas sekarang. Dia berbicara kepada seorang petugas polisi yang sangat cermat di kantor polisi. Dia perlu memahami kasus ini secepat mungkin."Baik." Jawab polisi itu dan berjalan menuju Fandi.Saat Fandi baru saja menggenggam pegangan pintu ruangan kantornya, ponselnya telah berdering. Ketika dia melihat nama di

    Last Updated : 2024-04-26
  • Manusia 30 Triliun   Bab 776

    "Tuan muda Fikri..." Dokter perlahan menggelengkan kepalanya dan berkata dengan jujur."Kami telah mengeluarkan tiga peluru dari kaki Tuan muda. Peluru itu telah merusak jaringan otot Tuan muda Fikri secara total. Meskipun sudah sembuh total, Tuan muda Fikri juga sudah lumpuh dalam kemampuan berjalannya.""Apa! Dasar kalian dokter sialan! Mengapatidak menyembuhkan anakku sepenuhnya?" Ayah Fikri menendang dokter ahli bedah itu ke lantai dan lanjut menendangnya beberapa kali, yang membuat dokter itu menutupi perutnya sambil menjerit kesakitan.Ayah Fikri mengutuknya."Jika anakku lumpuh selamanya, aku akan langsung meminta rumah sakit kalian untuk memecatmu!""Hah! Tidak, aku tidak ingin menjadi orang lumpuh, lebih baik aku mati daripada hidup dengan kondisi yang lumpuh!" Setelah Fikri yang terbangun mendengar kata-kata dokter, dia juga merasa penuh takut dan cemas."Anakku, tidak akan, kakimu tidak bisa disembuhkan di sini, karena kemampuan medis mereka tidak bagus. Ibu akan segera

    Last Updated : 2024-04-27

Latest chapter

  • Manusia 30 Triliun   Bab 880

    Tidak lama kemudian, ratusan wanita dari Istana sudah berhadapan dengan ribuan orang dari Organisasi lainnya. Kevin menengok ke belakang, Elmira sedang dijaga oleh Meri yang terluka. Walaupun Meri dipukul oleh Raja Biru, tubuhnya sekarang lemah, tapi untuk mengatasi orang-orang lemah seperti ini bukanlah hal yang sulit baginya. Tapi Kevin tetap khawatir dengan keselamatan Elmira.Setelah memukul seorang pemimpin kecil sampai mati, Kevin berlari ke arah Elmira. Raja Biru langsung tahu wanita yang sedang pingsan di samping Meri itu sangat penting bagi Kevin! Sepertinya dia bisa memanfaatkan wanita ini.Kevin melompat ke samping Meri. Beberapa anggota organisasi menyerang Kevin dan Meri dengan pisau dan kapak. Kevin mengambil gelang di tangan Meri, menggenggamnya dengan keras, benang gelang tersebut putus seketika, menjadi beberapa butir mutiara."Awas!" Kevin melempar belasan butir mutiara tersebut ke arah mereka, seketika mereka terjatuh di tanah dan kesakitan."Semuanya, kita bunuh w

  • Manusia 30 Triliun   Bab 879

    Teriak Raja Biru, dia merasa Kevin hanyalah seekor ayam lemah yang tidak tahu berasal dari mana."Aku adalah muridnya Nenek!”Ucap Kevin."Segera bawa orang kalian pergi dari Istana, kami masih bisa mengampuni kalian!""Haha, mengampuni kami? Sekarang pasukan kami yang sedang menyerangmu, kamu bilangkamu bisa memaafkan kami? Lucu!" Kata Raja Biru sambil tertawa sinis."Kamu adalah muridnya Nenek? Kalau begitu aku akan membunuhmu dulu, lalu baru menghancurkan Istana!""Bocah, mati kamu!" Raja Biru sudah menganggap Kevin adalah seekor ayam lemah, dia mau menggunakan Kevin untuk mengancam mereka semua, juga sebagai balasan atas kematian bawahannya tadi."Cari mati!"Keempat wanita ingin bergerak untuk mengatasi Raja Biru. Seketika mereka berempat berlari ke arah Raja Biru! Kedua pihak mulai bertarung. Kemampuan Raja Biru juga tidak lemah, walaupun dia dikepung oleh empat orang, tapi dia tetap tidak panik, bahkan bisa mengimbangi mereka berempat."Aku juga ikut!"Ada beberapa pemimpin

  • Manusia 30 Triliun   Bab 878

    "Tidak tahu malu…""Murid boleh dibunuh, tapi tidak boleh dihina, kami semua akan menghabisi kalian.""Nona Ranti, ayo kita bergerak, orang-orang yang tidak tahu malu ini sangat keterlaluan."Para pengikut dari Istana meminta Ranti memberi perintah untuk bertarung dengan mereka, tapi Ranti sebagai penanggung jawab Istana sementara, jika keputusannya membuat Istana hancur seketika, bagaimana dia bisa bertemu dengan pemimpin?Rantig terdiam."Nona Ranti tidak bicara, berarti ku anggap kamu menyetujuinya."Raja Biru tertawa, dia memanggil seorang bawahannya yang jelek, menunjuk para pengikut dari Istana dengan dagunya"Ku Beri kamu satu kesempatan, kamu boleh mengelus satu wanita yang kamu suka! Tenang saja, mereka tidak berani menyerang, jika mereka berani menyerangmu, maka kita semua akan meratakan Istana ini!"Raja Biru mendorong bawahannya itu ke arah para pengikut Istana. Para pengikut Istana menatap seorang bawahan yang sedang tertawa jahat itu, dia tidak bisa membiarkan para peng

  • Manusia 30 Triliun   Bab 877

    "Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ

  • Manusia 30 Triliun   Bab 876

    "Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 875

    Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara

  • Manusia 30 Triliun   Bab 874

    Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 873

    "Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,

  • Manusia 30 Triliun   Bab 872

    " Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status