Share

Bab 702

Author: Lembayung
last update Last Updated: 2024-01-06 23:15:40

Wanita itu adalah wanita Rusia yang cantik dan berambut pirang, sedangkan anak muda itu adalah Raven. Setelah mendengar suara pintu kamar yang terbuka, Raven telah menghentikan "olahraganya".

Begitu dia tiba di kediaman ini bersama Gani, Gani langsung membawanya ke kamar dan membawa seorang wanita cantik dari Rusia untuknya, kemudian berbicara bahwa dia dapat melakukan apa pun yang dia inginkan dengan wanita cantik itu.

Pada awalnya, Raven merasa sedikit malu. Lagi pula, dia baru saja berusia 22 tahun dan tidak memiliki banyak pengalaman tentang hal

itu, tetapi di bawah "ajaran" dari wanita Rusia yang cantik itu, dia segera menjadi orang yang berpengalaman.

Selain ada beberapa jenis postur tubuh yang umum, Raven menggunakan imajinasinya yang kaya, lalu menggunakan beberapa gerakan sulit yang dibuat oleh dirinya untuk berhubungan mesra dengan wanita Rusia yang cantik itu.

Dia hanyalah seorang mahasiswa dari Universitas Neo. Sebelumnya, dia juga pernah bersenang-senang dengan gadis-gadi
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Manusia 30 Triliun   Bab 703

    Orang-orang di aula terdiam sesaat dan tatapan mereka tertuju pada Kevin. Hati mereka penuh dengan rasa keingintahuan dan kegembiraan. Kebanyakan orang tahu bahwa Kevin adalah satu-satunya dari generasi cucu yang paling disukai oleh Rama Wijaya. Delapan tahun yang lalu, dia telah dikirim keluar oleh keluarga Wijaya untuk menerima "uji pelatihan kemiskinan". Dia sudah tidak kembali ke keluarga Wijaya selama lebih dari delapan tahun, bagaimana mungkin kemunculannya kali ini tidak membuat orangterkejut dan penasaran?Setelah keterkejutan berlalu, banyak orang yang mulai menyapa Kevin. Bagaimanapun, Kevin sangat dimungkinkan untuk mewarisi posisi kepala keluarga."Kevin, sudah kembali.""Aku sangat merindukanmu.""Kevin, apakah kamu sudah menderita banyak di luar selama delapan tahun ini?"Kevin dikelilingi oleh banyak orang dalam waktu sekejap dan semua wanita mulai mendekati Kevin, sedangkan Mia dan keempat wanita merasa kesempitan sampai keluar. Meskipun orang-orang dalam keluarga be

    Last Updated : 2024-01-09
  • Manusia 30 Triliun   Bab 704

    Kevin memeluk Andara Wijaya dan Belina. Mereka sekeluarga sudah lama tidak berkumpul selama delapan tahun dan akhirnya mereka telah berkumpul kembali hari ini. Belina memeluk Kevin dan bersandar di bahu Kevin sambil menangis.Andara juga merasa penuh kegembiraan dan terharu. Dia meletakkan satu tangannya di punggung Kevin dan satu tangan lainnya menepuk punggung Belina dengan lembut. Dia berbicara dengan lembut."Sudahlah, kita sudah berkumpul kembali dengan anak kita, untuk apa kamu menangis seperti ini, sudahlah, jangan menangis lagi."Kevin melepaskan kedua orang tuanya. Dia menatap kedua orang tuanya dengan matanya yang merah dan memanggil Belina."Ibu!""Hei, anakku!" Kata Belina. Setelah mendengar Kevin memanggilnya "ibu", dia merasa lebih bahagia."Ayah!" Kevin menatap Andara dan memanggilnya."Hei." Andara menjawabnya dan dadanya dipenuhi dengan aliran hangat, yang membuatnya ingin menangis. Andara berkedip dan menekan kembali air mata di saluran air matanya.Dia menatap Kev

    Last Updated : 2024-01-11
  • Manusia 30 Triliun   Bab 705

    Keempat wanita itu telah mendengar maksud dari kata-kata Gani dan mereka hendak ingin berdiri untuk menghajar Gani, tetapi Kevin melirik mereka, sehingga keempat wanita itu tidak bangun dan duduk di kursi sambil memelototi Gani."Gani, wajahmu masih sedikit bengkak!" Kata Kevin sambil tersenyum.Ketika Devin melihat senyuman Kevin dan Mia, dia telah menebak di dalam hatinya bahwa wajahnya Gani pasti dipukuli oleh Kevin. Devin merasa sangat gembira dan mengambil kesempatan untuk mengejeknya."Iya, kakak, mengapa wajahmu begitu bengkak, kamu awalnya sangat tampan, tetapi sekarang terlihat seperti boboho, haha."Gani merasa kesal di dalam hatinya, tetapi dia menahannya. Sebaliknya, dia malah menatap Kevin sekeluarga dan mencibirnya."Baik, kalian tertawalah, tertawalah dengan bahagia, waktu bahagia itu singkat dan aku pikir bahwa kalian pasti akan mendapatkan malam yang tak terlupakan di malam hari ini.""Oh, aku lupa memberitahumu bahwa aku juga berteman dengan seseorang di kota dan ka

    Last Updated : 2024-01-12
  • Manusia 30 Triliun   Bab 706

    "Lebih baik memanggil Lina untuk melampiaskannya malam hari ini." Gumam Arhan.Lina adalah pelayan wanita di rumah mereka. Kemarin dia telah memanggil Lina untuk membantunya melampiaskannya sekali dan sedikit meredakan keinginannya, apalagi hal ini juga tidak akan ditemukan oleh Dinara.Ketika Arhan hendak ingin menelepon Lina, pintu kamarnya terbuka. Ada satu sosok tubuh yang langsing berjalan masuk ke dalam. Setelah melihat wajahnya dengan jelas, Arhan sedikit terkejut, karena orang yang masuk adalah Dinara!"Dinara, mengapa kamu datang kemari?" Arhan mematikan ponselnya, lalu menatap Dinara dan bertanya dengan gagap.Dinara sedikit menghela nafas, kemudian dia duduk di sebelah Arhan dan berbicara."Kita sudah menjadi suami istri, apakah aku tidak bisa datang untuk melihatmu?"Dalam waktu tiga hari ini, Dinara juga bisa merasakan bahwa Arhan dan dirinya tidur di kamar yang terpisah. Ketika melihat tingkah laku Arhan yang sangat hati-hati dan aneh, pastinya ayah mertuanya, Arman te

    Last Updated : 2024-01-13
  • Manusia 30 Triliun   Bab 707

    Di dalam kamar Arhan, Dinara sedang duduk di atas ranjang. Hatinya masih terasa sangat kontradiktif. Jika Arhan benar-benar ingin tidur dengannya nanti, apa yang harus dia lakukan?"Tuan muda Arhan pernah menyelamatkanku sebelumnya dan kami telah melewati begitu banyak suka dan duka. Aku sangat menyukainya, apalagi aku sudah menikah dengannya sekarang. Jika dia benar-benar ingin melakukan hal itu padaku, sebenarnya... Sebenarnya itu juga normal, aku... Aku..."Ketika Dinara memikirkannya, pipinya memerah, wajahnya memanas dan dia merasa sangat malu."Sudahlah, jangan berpikir lagi." Dinara memperingatkan dirinya sendiri. Ketika melihat sederet buku di atas meja, dia berdiri dan berjalan ke sana, kemudian dia bergumam."Apakah Tuan muda Arhan begitu suka membaca buku? Tidak tahu buku apa yang dia baca."Dinara mengambil dua buku secara acak dan menemukan bahwa kedua buku itu tentang bisnis, kemudian Dinara meletakkannya kembali."Eh, apa ini?" Di dalam sederet buku yang rapi, Dinara

    Last Updated : 2024-01-13
  • Manusia 30 Triliun   Bab 708

    Dinara sangat kecemasan dan terburu-buru ingin mendapatkan jawabannya. Ketika melihat Arhan yang menjatuhkan cangkirnya, dia merasa bahwa ada yang salah dengan Arhan."Hah, begini, ini... Aku sembarang mengambil... Buku harian ini... Aku merasa itumenyenangkan dan menyimpannya, aku akan... Membuangnya sekarang…”Kata Arhan dengan gagap. Dia berjalan ke depan meja dan hendak ingin membuang buku harian itu!Tiba-tiba, Dinara merebut buku harian itu. Arhan pasti sedang menyembunyikan sesuatu hal. Dinara mengambil buku harian itu, lalu melihat ke arah Arhan dan berlari keluar dari kamar. Dinara merasa bahwa mungkin saja dirinya adalah Elmira. Menurut buku harian itu, Elmira hanya memiliki seorang ibu dan telah meninggal pada beberapa bulan yang lalu.Jika dirinya adalah Elmira, siapakah Dendi?Ada terlalu banyak rahasia di dalamnya ini. Dia perlu mencari tahu dan tidak bisa lagimenjalani hidupnya yang begitu tidak jelas ini. Dinara meninggalkan keluarga Arman, lalu memanggil taksi dan l

    Last Updated : 2024-01-14
  • Manusia 30 Triliun   Bab 709

    Setelah mendengar pengakuan dari ayahnya, kedua kaki Dinara melemas dan hampir saja jatuh ke lantai, kemudian dia ditopang oleh Diana."Kalau begitu apakah aku... Adalah putri Anda?" Tanya Dinara dengan berani. Dia takut untuk mendengar jawabannya dan juga menantikan jawabannya."Iya! Tentu saja!" Dendi berdiri dan berjalan ke sisi Dinara dengan ekspresinya yang yakin."Ayah..." Dinara bergegas ke pelukan Dendi. Untungnya, Dendi masih tetap menjadi ayahnya sendiri. Jika tidak, Dinara benar-benar tidak bisa menerimanya."Anakku yang baik, Dinara, mungkin saja kenyataan itu kejam, apakah kamu benar-benar ingin mendengarnya?" Dendi mengusap rambut Dinara dengan lembut dan berkata demikian."Aku ingin mendengarnya!" Dinara mengangkat kepalanya dan menatap ayahnya dengan yakin"Jika itu kejam, maka aku semakin harus mendengarnya, aku harus tahu apa yang telah kualami, bukannya ini adalah kehidupan yang sempurna?"Dendi sedikit menghela nafas dan tatapannya menjadi dalam, seolah-olah d

    Last Updated : 2024-01-14
  • Manusia 30 Triliun   Bab 710

    "Aku tahu bahwa dia memiliki kekuatan yang demikian dan aku kembali ke kota, tetapi aku percaya bahwa putriku pasti belum mati. Sejak saat itu, aku mulai mencari putriku di seluruh negeri.""Awalnya, aku bertanya di mana-mana tentang bayi tanpa kedua orang tuanya. Kemudian, setelah teknologi berkembang, aku mulai menggunakan teknologi DNA untuk mencarimu lagi, tetapi setelah lebih dari 20 tahun, aku selalu tidak bisa menemukanmu.""Kalau begitu bagaimana bisa aku kembali ke keluarga ini?" Tanya Dinara."Empat bulan yang lalu, ada seorang pria yang meneleponku secara tiba-tiba dan berkata bahwa sudah menemukan kabar tentang putriku. Aku terkejut setelah mendengarnya dan langsung bergegas ke tempat yang dijanjikan. Di dalam kamar, aku telah melihat kamu yang terbaring di atas ranjang.""Saat aku pertama kalinya melihatmu, aku yakin bahwa kamu adalah putriku dan Maudi, karena kamu sangat mirip dengan Maudi, apalagi masih ada batu phoenix di tubuhmu, itu adalah barang pribadinya Maudi! H

    Last Updated : 2024-01-15

Latest chapter

  • Manusia 30 Triliun   Bab 877

    "Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ

  • Manusia 30 Triliun   Bab 876

    "Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 875

    Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara

  • Manusia 30 Triliun   Bab 874

    Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 873

    "Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,

  • Manusia 30 Triliun   Bab 872

    " Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb

  • Manusia 30 Triliun   Bab 871

    "Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel

  • Manusia 30 Triliun   Bab 870

    "Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi

  • Manusia 30 Triliun   Bab 869

    Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status