Rani berbicara."Pelatihan Tanjung bukan organisasi, tapi asosiasi yang didirikan oleh nenek! Di dalam asosiasi ini ada banyak wanita yang kesulitan, kami berempat adalah bayi yang diselamatkan oleh nenek saat nenek mendirikan pelatihan, bisa dibilang kami adalah pengikut paling pertama yang masuk ke tanjung, jadi kami bisa melayani nenek. Di tanjung, nenek juga mengajari kami sedikit teknik bela diri!"Kevin terkejut."Apa! Di dalam pelatihan Tanjung semuanya wanita!"Rani berbicara."Ya, kenapa, Guru tidak menyukainya? Nenek juga membuat aturan, jika ada wanita yang menyukai pria lain, maka dia bisa pergi dari tanjung, tapi mereka bukan lagi orang dari pelatihan Tanjung!"Kevin menenangkan dirinya sedikit."Lalu apakah kehidupan kalian di Tanjung sangat tidak bahagia?"Mereka berempat menggelengkan kepalanya, Rani berbicara kembali."Tidak, Tanjung berada di dalam Gunung, lingkungan di sana sangat indah, di sana kami bisa bermain-main di mata air, bisa memetik bunga untuk dijadikan
"Tuan Muda Kevin, Anda sudah katakan jika selain mandi, Anda akan bergantung pada kami, Anda hari ini sudah melakukan banyak hal, badan Anda pasti sangat lelah, jika Anda tidak membiarkan kami memijat Anda, kami sebagai pelayan Anda bagaimana mungkin bisa tidur?" Ucap Rani.Bunga, Meri dan Dara melihat Kevin dengan serius."Jika Tuan Muda Kevin tidak bisa beristirahat dengan baik, kami juga lebih tidak bisa beristirahat dengan baik.""Biarkan kami memijat Anda.""Dulu jika nenek lelah juga kami yang pijat, dia sangat menyukainya."Melihat empat wanita ini bersikeras, maka Kevin mau tidak mau berbicara."Baiklah, silahkan kalian berempat bisa memijatku.""Baik!"Keempat wanita ini sangat senang.Kevin mengikuti permintaan mereka, melepas baju, tengkurap di atas ranjang, keempat wanita ini berdiri di empat sudut yang berbeda memijat Kevin.Kevin merasakan ada beberapa tangan yang lembut menekan badannya, terkadang lembut, terkadang keras, terkadang dielus, terkadang dicubit. Mereka ber
Rika berbicara."Terakhir kali karena kami sudah membantu Raja dan menyelesaikan masalah yang besar, maka tim Asian Games memberikanku beberapa tiket acara penutupan ini, kalian masuk saja! Aku masih harus melayani penonton di pintu keluar."Rika membawa Kevin dan yang lainnya menuju ke dalam lapangan, saat sampai di pintu masuk, ada seorang wanita cantik mengenakan baju biru dan putih yang kebetulan juga berjalan ke arah pintu masuk, dia adalah Luna. Luna berhenti melangkah setelah melihat Kevin dan Rika, setelah Kevin melihatnya, dia langsung gemetar, lalu berjalan ke pintu masuk lainnya.Terakhir kali di ruang istirahat, dia sudah diberi pelajaran oleh Kevin, ini membuat bayang-bayang yang sangat besar di dalamhatinya! Ketima melihat Kevin dan Rika, reaksi pertamanya adalah menghindar. Kevin menghela nafasnya, membawa mereka berempat masuk ke dalam lapangan, duduk di tempat duduk mereka masing-masing.Acara penutupan dimulai jam 8, setelah berbagai pertunjukan yang menakjubkan dan
Setelah itu dia menggendong Rika ke arah taksi tersebut sambil menutup mulutnya, dua orang lainnya sengaja menghalangi mereka berdua dengan badannya agar tidak terlihat oleh orang lain. Rika sangat ketakutan, dia mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menggigit tangan pria ini, pria ini berteriak kesakitan, di saat yang bersamaan Rika juga berteriak dengan keras."Tolong aku! Tolong aku! Mereka mau..."Pria asing itu terkejut, langsung menutup mulut Rika lagi. Mendengar suara teriakan Rika, orang di sekitarnya datang mengelilingi mereka, mereka terkejut melihat ada seorang wanita yang mulutnya ditutup oleh tiga pria asing."Kalian mau apa, kenapa mulutnya ditutup.""Lepaskan dia!""Kalian mau apa..."Tiga pria asing ini sudah dikepung, tapi mereka tidak mau menyerah begitu saja. Seorang pria asing berkata dengan Bahasa Inggris."Dia adalah pacarku! Kalian tidak berhak ikut campur."Orang yang bisa berbahasa Inggris di antara mereka sudah menerjemahkannya untuk yang lain. Semuanya sama s
"Tiga orang berkulit putih ini cepat atau lambat akan kena karma.""Lihat bulu di kulit mereka, mereka itu monster yang masih belum berevolusi sempurna!"Pria asing ini semakin angkuh, dia menunjuk semua orang, memaki mereka dengan Bahasa Inggris."Dasar sekumpulan pengecut! Jika berani coba pukul kami!""Siapa yang berani menghalangi kami lagi, kami akan menghabisinya!""Kalian orang indonesia bukan apa-apa dibandingkan dengan kami!"Tiga pria asing ini tidak mau membuang-buang waktu di sini lagi, mereka ingin cepat-cepat membawa Rika ke hotel untuk bermain-main dengannya, mereka menyeret Rika di alun-alun."Semuanya awas, kalian semua jangan menghalangi jalan kami!"Semua orang mengikuti tiga pria asing ini, mereka benar-benar ingin menghabisi tiga orang ini, tapi mereka juga takut karena tiga orang ini adalah atlet tinju."Tuan Muda Kevin, di sini ada apa?" Rani dan yang lainnya masuk ke dalam kerumunan orang.Kevin melihat seorang pria asing sedang menyeret dan menutup mulut Rika,
Semua orang tidak percaya jika empat gadis ini mampu melawan tiga pria asing berbadan besar dengan mudah, setelah beberapa saat, suara pujian baru terdengar."Astaga, hebat sekali.""Empat wanita ini lebih hebat dari pria asing ini, tidak bisa dipercaya.""Sebenarnya ada apa ini, sangat tidak masuk akal!"Tapi keempat wanita itu sama sekali tidak peduli dengan pujian dari orang lainterhadap mereka, mereka berempat berjalan ke arah tiga pria asing, tiga pria asing sudah ketakutan, mereka merasa empat wanita ini bukan orang biasa, tapi dewi.Tiga pria asing langsung mengangkat kedua tangannya, dengan takut mereka berbicara."Stop, surrender... (berhenti, menyerah)"Semua orang menghampiri tiga pria asing, mereka semua memakinya dan memukulnya."Habisi mereka!""Pukul mereka!""Sialan!"Keempat wanita sudah berada di luar kerumunan orang, setelah semua orang memukul dan menendang tiga pria asing, ada orang yang berteriak."Baiklah, semuanya awas, jangan sampai tiga pria asing ini mati!"
Lima pria asing melihat pria paruh baya inidengan marah, sambil memaki-maki negaranya. Pria paruh baya ini terlihat tidak takut dengan lima pria asing, dia tersenyum di depan mereka berlima."Pria asing sampah, kalian cari mati ya! Hari ini aku akan membuat kalian berlutut di depanku!"Lima pria asing ini tentu saja tahu pria paruh baya ini sedang memaki mereka, hati mereka berlima sangat kesal, mereka berlima mengepung pria paruh baya ini dan akan memukulnya, semua orang di sekitar takut dan khawatir pria paruh baya ini akan mati.Pria paruh baya ini melompat setinggi dua meter, membuat pukulan lima pria asing meleset! Pria paruh baya membuka kedua kakinya, kaki kiri dan kanannya masing-masing menendang satu pria asing sampai terjatuh!Kevin memujinya di dalam hati."Kemampuan pria ini hebat juga!"Pria paruh baya menghampiri satu pria asing lainnya, menendang alat kelamin pria asing tersebut dengan lututnya, pria asing itu merasa sangat kesakitan, dia terjatuh di jalanan sambil mem
Tidak lama kemudian, polisi datang membawa beberapa orang asing ini pergi. Malam ini Kevin mentraktir Rika dan keempat muridnya makan sate, setelah itu mereka baru pulang. Malam keesokan harinya, setelah Kevin selesai dipijat selama setengah jam oleh muridnya, tiba-tiba dia menerima telepon dari Mia, Kevin langsung mengangkatnya dengan senang."Kevin, pagi hari ini aku dan raja sudah menyemayamkan badan Ratu, raja akan pulang ke negaranya lusa, sebelum pulang, dia ingin bertemu denganmu, besok di hotel kebetulan raja ada acara makan malam yang mengundang beberapa keluarga besar di kota, kamu juga harus datang!"Hari ini Mia sudah menangis seharian setelah Wira disemayamkan, jadi suaranya sekarang terdengar sangat serak. Kevin merasa sangat kasihan."Kamu tidak apa-apa?""Tidak apa-apa…" Ucap Mia, tapi setelah bicara, dia kembali menangis."Ratu sangat baik padaku, sekarang sudah tidak ada, aku sangat merindukannya, aku ingin mengelus kepalanya, mendengar dia memanggilku 'Mia'..."Kev
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"