Tidak lama kemudian, polisi datang membawa beberapa orang asing ini pergi. Malam ini Kevin mentraktir Rika dan keempat muridnya makan sate, setelah itu mereka baru pulang. Malam keesokan harinya, setelah Kevin selesai dipijat selama setengah jam oleh muridnya, tiba-tiba dia menerima telepon dari Mia, Kevin langsung mengangkatnya dengan senang."Kevin, pagi hari ini aku dan raja sudah menyemayamkan badan Ratu, raja akan pulang ke negaranya lusa, sebelum pulang, dia ingin bertemu denganmu, besok di hotel kebetulan raja ada acara makan malam yang mengundang beberapa keluarga besar di kota, kamu juga harus datang!"Hari ini Mia sudah menangis seharian setelah Wira disemayamkan, jadi suaranya sekarang terdengar sangat serak. Kevin merasa sangat kasihan."Kamu tidak apa-apa?""Tidak apa-apa…" Ucap Mia, tapi setelah bicara, dia kembali menangis."Ratu sangat baik padaku, sekarang sudah tidak ada, aku sangat merindukannya, aku ingin mengelus kepalanya, mendengar dia memanggilku 'Mia'..."Kev
Pelayan langsung berbicara."Manajer, orang ini tidak memiliki surat undangan, saya sudah menyuruhnya turun tapi dia tidak mau turun, bahkan dia memukul saya! Saya sudah memanggil satpam, mereka sebentar lagi datang untuk mengusir orang ini!"Tatapan pelayan terhadap Kevin saat sedang bicara seperti sedang melihat kutu busuk.Muka manajer berubah seketika, dia adalah orang penting yang diundang oleh pihak raja, tapi pelayan bodoh ini bisa bicara dengan Kevin sekasar ini, bahkan dia juga meminta satpam mengusir Kevin.Jika pihak raja mengetahui hotel mereka memperlakukan tamu penting seperti ini, dan jima saja pihak raja melaporkan ini kepada seorang pejabat di Provinsi, maka hotel mereka akan mengalami kerugian yang sangat besar."Plak!"Manajer menampar wajah pelayan dengan keras."Tuan Kevin adalah tamu penting raja, kamu siapa? Berani-beraninya memanggil satpam mengusir tuan Kevin!"Wajah pelayan terasa sangat sakit, mendengar Kevin adalah tamu penting raja, jantung dia menjadi ber
Miswa menepuk bahu pria itu."Kenapa kamu khawatir, raja sudah mengundang kita malam ini ke sini, bukannya berarti dia memilih kota ini? Jika dia tidak memilih kota ini, untuk apa dia mengadakan acara makan malam ini?"Anak orang kaya lainnya juga berpikiran raja pasti akan menginvestasikan uang 7 miliar dolar AS ini di kota ini, mereka semua berbicara."Benar, jika tidak raja pasti akan mengadakan acara makan malam ini di bengkulu.""Jika 7 miliar itu diinvestasikan disini, maka kita semua pasti akan mendapat bagiannya, setidaknya bisa mendapatkan keuntungan dua sampai tiga kali lipat.""Benar, ini juga berkat Asian Games, kota lain tidak sebagus kota ini."Raven melihat sekelilingnya, dengan bingung dia berbicara."Kenapa Tuan muda Arhan masih tidak terlihat? Jika berhasil mendapat investasi 7 miliar dolar AS ini, maka keluarga Arhan setidaknya bisa mendapatkan 1 miliar, kenapa dia tidak datang?"Miswa berbicara."Ayahnya yang datang, tuan muda Arhan tidak datang, katanya sedang sak
"Dasar, pria ini benar-benar tidak tahu diri, berani-beraninya dia mengendarai mobil mewah milik orang lain.""Bahkan orang seperti kita belum pernah naik mobil semewah Ferrari kelas tinggi, apakah dia pantas?"Kevin memandang Miswa sambil tersenyum dan berbicara."Tuan muda Miswa, apakah kamu telah lupa dengan kejadian hari itu? Setelah aku melepas knalpot Ferrari yang aku kendarai, paparan uap panas dan api sepertinya belum berhasil membuatmu kapok? "Miswa tentu saja masih trauma akan kejadian hari itu, rambutnya terbakar habis oleh api. Setelah melihat bos mafia Dipta dari dipotong kakinya oleh Kevin, jantungnya berdebar-debar ketakutan. Dia mundur selangkah dan berbicara dengan getir."Hei bocah, jangan sombong kamu! Suatu hari, satu per satu, aku pasti akan membuatmu membayar semuanya!""Ah aku terlambat, ternyata semuanya sudah di sini! Hei, sedang apa kalian?" Suara lain datang dari arah pintu memasuki ruangan. Semua orang berbalik dan melihatnya. Sosok yang masuk itu sangat
Mendengarkan usulannya, semua orang langsung setuju."Ya, bocah ini harus diusir dari sini!""Biarkan pihak hotel memberinya sedikit pelajaran! Brengsek sekali, berani-beraninya dia mengikuti acara perjamuan ini?""Tidak, menurutku pihak hotel sebaiknya menahannya di dalam kamar kecil yang gelap dulu. Karena dia telah menyinggung banyak pihak. Ketika nanti perjamuan selesai, yang ingin balas dendam kepadanya dipersilahkan untuk membalas dendam!"Kevin mengepalkan tangannya, memandang orang-orang yang mengelilinginya dengan dingin, lalu berbicara."Aku adalah tamu undangan Raja! Tidak ada dari kalian yang berhak untuk mengusirku!"Selepas Kevin berbicara, keturunangenerasi kedua yang kaya yang mengelilinginya, terkejut sejenak kemudian tertawa terbahak-bahak."Apa? bocah ini adalah tamu undangan raja? Dia menganggap dirinya siapa, memangnya dia Tuan muda Arhan? Bahkan Tuan muda Arhan sendiri tidak mungkin diundang secara langsung oleh raja, apalagi dia?""Bocah ini pasti sedang berkha
Setelah Wiea meninggal, mempertimbangkan dampaknya terhadap reputasi internasional kedua negara, raja dan pemimpin provinsi telah sepakat untuk memberitakan bahwa kematian Wira disebabkan oleh penyakit, dan semua kejadian yang terjadi di Guest House pun akan disembunyikan.Setelah momen berheningnya selesai, Gubernur kembali menyampaikan pidato."Hari ini Raja akan mengumumkan bahwa investasinya sebesar 7 miliar dollar AS akan diinvestasikan di Kota ini atau bengkulu. Apapun hasilnya, kami menghormati keputusan Raja... "Orang-orang dari keluarga besar di Kota yang duduk di bawah semua berpenampilan santai. Mereka tahu bahwa ucapan Gubernur itu hanyalah basa-basi. Jika raja memilih berinvestasi di Kota bengkulu, maka perjamuan saat ini tentu seharusnya diadakan disana.Lalu mereka berpura-pura kooperatif dengan pandangan gubernur, menyahut dengan pelan."Benar, berinvestasi dimanapun, keputusan ada di tangan raja sendiri.""Kota bengkulu dan Kota ini sama-sama adalah kota yang bagus,
Kevin sama sekali tidak memperdulikan kata-kata mereka, dan melanjutkan makan. Raja masih larut dalam kesedihan atas kematian Wira. Namun sebagai pemimpin suatu negara, dia harus mempertimbangkankepentingan nasional. Investasi 7 miliar dollar AS telah ditentukan jauh sebelum kedatangannya ke indonesia.Dia duduk di meja dengan para pemimpin provinsi, berusaha menahan kesedihannya dia berbincang dengan para pemimpin dengan pikiran yang tidak tenang. Lalu secara kebetulan dia menemukan Kevin duduk di meja makan yang lain, perasaannya goyah.Ketika Wira sedang sekarat, selain berpesan agar tidak bertentangan dengan negaranya, dia juga memintanya untuk menjaga Mia beserta muridnya. Oleh karena itu, sebelum pulang, dia sengaja datang untuk menemui Kevin.Melihat raja melihat mejanya, Miswa berbisik terkejut."Raja baru saja melirik meja kita, dan dari pandangannya terlihat bahwa ada sesuatu di meja kita yang menarik perhatiannya."Ketika yang lain mendengar kata-kata Miswa, mereka semua t
Awalnya mereka masih berharap pengawal raja keliru mencari orang, namun pada kenyataannya tidak terjadi seperti yang mereka harapkan! Sekelompok orang itu merasa sangat malu sampai tidak tahu harus berkata apa. Untuk menutupi rasa malunya, Erik Angkat bicara."Raja sangat taat pada agama. Pasti karena merasa bahwa bocah itu adalah orang termiskin di seluruh aula ini! Maka karenamerasa iba kepadanya, raja memanggilnya datang."Orang lain hanya dapat setuju dengan pernyataan Erik saat ini. Sebab, tentu sangat tidak masuk akal jika tujuan raja menemui Kevin hari ini untuk masalah bisnis, bukan? Beberapa orang segera mengikuti kata-kata Erik"Benar! Raja pasti karena merasa kasihan kepada bocah itu. Sebab orang seperti dia pasti belum memiliki pengalaman bergaul di dunia kalangan atas seperti para raja, gubernur, dan para pemimpin lainnya. Berbeda dengan golongan anak orang kaya seperti kita, yang sudah terbiasa terjun di kumpulan-kumpulan seperti ini. Bagi bocah seperti dia, tentu akan
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda