Setelah Kevin bicara, beberapa staf pemasaran tertawa terbahak-bahak, mereka sedang duduk di kursi sambil melihat Kevin."Apakah dia mengira membeli rumah itu sama seperti membeli sayur yang murah? Tempat kita ini adalah perumahan kelas atas di kota, rumah yang paling murah itu 300 juta!""Ya, manusia tengik ini ingin bermain dengan wanita, jadi sengaja datang ke sini untuk sok hebat, apakah perlu kami memperkenalkan beberapa rumah untukmu?""Tuan, kami juga lelah menjadi staf pemasaran, tolong kamu jangan merepotkan kami lagi ya?""Ya, kami sudah akan pulang! Kamu pergi ke perumahan lain saja!"Kalau bukan karena perumahan ini jaraknya paling dekat dengan Universitas Neo, Kevin benar-benar ingin sekali pergi dari sini, diamelihat selembar iklan di tembok, di iklan tersebut terdapat nomor telepon manajer utama, maka Kevin langsung meneleponnya."Halo pak Direktur, saya adalah tamu yang ingin membeli rumah di Perumahan Mewah, tapi staf pemasaran Anda ini sangat tidak profesional..."M
"Pak direktur, tolong pertahankan saya, saya mohon.""Pak.direktur, saya salah, saya tidak akan mengulanginya lagi."Pak direktur marah besar."Dasar bodoh, apakah kalian perlu meminta maaf padaku? Cepat minta maaf pada tamu penting ini!"Manajer pria dan beberapa staf pemasaran mengelilingi Kevin, dan membungkukkan badannya tiada henti."Tuan, saya salah, saya tidak sepantasnya bilang Anda tidak punya uang!""Saya juga salah, Anda tidak membohongi empat wanita ini, orang kaya seperti Anda sudah wajar memiliki empat pacar.""Tuan, tolong maafkan saya, saya rela pergi ke rumah Anda di hari minggu untuk meminta permohonan maaf Anda, Anda bebas melakukan apa saja terhadap saya…"Kevin berkata pada Direktur."Pak direktur, aku melihat beberapa orang di kantor pemasaran ini tidak memiliki etika yang baik, di kemudian hari jika ada tamu sepertiku ini mungkin akan mendapatkan perlakuan yang sama seperti tadi."Direktur berbicara."Baik, saya akan mengerahkan orang untuk mengatur semuanya, An
Rani berbicara."Pelatihan Tanjung bukan organisasi, tapi asosiasi yang didirikan oleh nenek! Di dalam asosiasi ini ada banyak wanita yang kesulitan, kami berempat adalah bayi yang diselamatkan oleh nenek saat nenek mendirikan pelatihan, bisa dibilang kami adalah pengikut paling pertama yang masuk ke tanjung, jadi kami bisa melayani nenek. Di tanjung, nenek juga mengajari kami sedikit teknik bela diri!"Kevin terkejut."Apa! Di dalam pelatihan Tanjung semuanya wanita!"Rani berbicara."Ya, kenapa, Guru tidak menyukainya? Nenek juga membuat aturan, jika ada wanita yang menyukai pria lain, maka dia bisa pergi dari tanjung, tapi mereka bukan lagi orang dari pelatihan Tanjung!"Kevin menenangkan dirinya sedikit."Lalu apakah kehidupan kalian di Tanjung sangat tidak bahagia?"Mereka berempat menggelengkan kepalanya, Rani berbicara kembali."Tidak, Tanjung berada di dalam Gunung, lingkungan di sana sangat indah, di sana kami bisa bermain-main di mata air, bisa memetik bunga untuk dijadikan
"Tuan Muda Kevin, Anda sudah katakan jika selain mandi, Anda akan bergantung pada kami, Anda hari ini sudah melakukan banyak hal, badan Anda pasti sangat lelah, jika Anda tidak membiarkan kami memijat Anda, kami sebagai pelayan Anda bagaimana mungkin bisa tidur?" Ucap Rani.Bunga, Meri dan Dara melihat Kevin dengan serius."Jika Tuan Muda Kevin tidak bisa beristirahat dengan baik, kami juga lebih tidak bisa beristirahat dengan baik.""Biarkan kami memijat Anda.""Dulu jika nenek lelah juga kami yang pijat, dia sangat menyukainya."Melihat empat wanita ini bersikeras, maka Kevin mau tidak mau berbicara."Baiklah, silahkan kalian berempat bisa memijatku.""Baik!"Keempat wanita ini sangat senang.Kevin mengikuti permintaan mereka, melepas baju, tengkurap di atas ranjang, keempat wanita ini berdiri di empat sudut yang berbeda memijat Kevin.Kevin merasakan ada beberapa tangan yang lembut menekan badannya, terkadang lembut, terkadang keras, terkadang dielus, terkadang dicubit. Mereka ber
Rika berbicara."Terakhir kali karena kami sudah membantu Raja dan menyelesaikan masalah yang besar, maka tim Asian Games memberikanku beberapa tiket acara penutupan ini, kalian masuk saja! Aku masih harus melayani penonton di pintu keluar."Rika membawa Kevin dan yang lainnya menuju ke dalam lapangan, saat sampai di pintu masuk, ada seorang wanita cantik mengenakan baju biru dan putih yang kebetulan juga berjalan ke arah pintu masuk, dia adalah Luna. Luna berhenti melangkah setelah melihat Kevin dan Rika, setelah Kevin melihatnya, dia langsung gemetar, lalu berjalan ke pintu masuk lainnya.Terakhir kali di ruang istirahat, dia sudah diberi pelajaran oleh Kevin, ini membuat bayang-bayang yang sangat besar di dalamhatinya! Ketima melihat Kevin dan Rika, reaksi pertamanya adalah menghindar. Kevin menghela nafasnya, membawa mereka berempat masuk ke dalam lapangan, duduk di tempat duduk mereka masing-masing.Acara penutupan dimulai jam 8, setelah berbagai pertunjukan yang menakjubkan dan
Setelah itu dia menggendong Rika ke arah taksi tersebut sambil menutup mulutnya, dua orang lainnya sengaja menghalangi mereka berdua dengan badannya agar tidak terlihat oleh orang lain. Rika sangat ketakutan, dia mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menggigit tangan pria ini, pria ini berteriak kesakitan, di saat yang bersamaan Rika juga berteriak dengan keras."Tolong aku! Tolong aku! Mereka mau..."Pria asing itu terkejut, langsung menutup mulut Rika lagi. Mendengar suara teriakan Rika, orang di sekitarnya datang mengelilingi mereka, mereka terkejut melihat ada seorang wanita yang mulutnya ditutup oleh tiga pria asing."Kalian mau apa, kenapa mulutnya ditutup.""Lepaskan dia!""Kalian mau apa..."Tiga pria asing ini sudah dikepung, tapi mereka tidak mau menyerah begitu saja. Seorang pria asing berkata dengan Bahasa Inggris."Dia adalah pacarku! Kalian tidak berhak ikut campur."Orang yang bisa berbahasa Inggris di antara mereka sudah menerjemahkannya untuk yang lain. Semuanya sama s
"Tiga orang berkulit putih ini cepat atau lambat akan kena karma.""Lihat bulu di kulit mereka, mereka itu monster yang masih belum berevolusi sempurna!"Pria asing ini semakin angkuh, dia menunjuk semua orang, memaki mereka dengan Bahasa Inggris."Dasar sekumpulan pengecut! Jika berani coba pukul kami!""Siapa yang berani menghalangi kami lagi, kami akan menghabisinya!""Kalian orang indonesia bukan apa-apa dibandingkan dengan kami!"Tiga pria asing ini tidak mau membuang-buang waktu di sini lagi, mereka ingin cepat-cepat membawa Rika ke hotel untuk bermain-main dengannya, mereka menyeret Rika di alun-alun."Semuanya awas, kalian semua jangan menghalangi jalan kami!"Semua orang mengikuti tiga pria asing ini, mereka benar-benar ingin menghabisi tiga orang ini, tapi mereka juga takut karena tiga orang ini adalah atlet tinju."Tuan Muda Kevin, di sini ada apa?" Rani dan yang lainnya masuk ke dalam kerumunan orang.Kevin melihat seorang pria asing sedang menyeret dan menutup mulut Rika,
Semua orang tidak percaya jika empat gadis ini mampu melawan tiga pria asing berbadan besar dengan mudah, setelah beberapa saat, suara pujian baru terdengar."Astaga, hebat sekali.""Empat wanita ini lebih hebat dari pria asing ini, tidak bisa dipercaya.""Sebenarnya ada apa ini, sangat tidak masuk akal!"Tapi keempat wanita itu sama sekali tidak peduli dengan pujian dari orang lainterhadap mereka, mereka berempat berjalan ke arah tiga pria asing, tiga pria asing sudah ketakutan, mereka merasa empat wanita ini bukan orang biasa, tapi dewi.Tiga pria asing langsung mengangkat kedua tangannya, dengan takut mereka berbicara."Stop, surrender... (berhenti, menyerah)"Semua orang menghampiri tiga pria asing, mereka semua memakinya dan memukulnya."Habisi mereka!""Pukul mereka!""Sialan!"Keempat wanita sudah berada di luar kerumunan orang, setelah semua orang memukul dan menendang tiga pria asing, ada orang yang berteriak."Baiklah, semuanya awas, jangan sampai tiga pria asing ini mati!"
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan