Nenek berbicara."Lagipula wanita murahan ini akan mati, sebelum mati aku akan membuat dia mengerti, aku, Wira dan Nandu awalnya berasal dari pelatihan yang sama, aku dan dia sama-sama menyukai Nandu, Nandu juga menyukai kami, kami berdua mengetahui ini, jika kami bertiga bisa hidup seperti ini terus, pasti akan sangat bahagia.""Tapi ada satu kali, Wira wanita murahan ini membawa seorang wanita yang terluka parah tidak tahu dari mana, dia meminta Nandu untuk mengobatinya, dia juga memanfaatkan kesempatan ini agar siang dan malam bisa terus bersama dengan Nandu, dia berkata hanya untuk berdiskusi bagaimana cara mengobati wanita ini, tapi sebenarnya dia ingin memiliki Nandu sendirian!"Wira berteriak."Tidak masuk akal, wanita itu lukanya sangat parah, di antara kita bertiga, hanya Nandu yang memiliki kemampuan medis terbaik, kita berdua hanya mengerti sedikit, jadi aku memintanya untuk mengobati wanita itu! Apalagi aku juga tidak mengatakan kamu tidak boleh merawatnya, kenapa kamu sen
Nenek berbicara."Siapapun orang yang ada di dalam hati Nandu itu, tapi pasti di antara kita berdua, mungkin dia mencintai kita berdua, hanya saja dia tidak ingin membuat yang satunya sakit hati, aku hari ini akan membunuhmu dulu, kemudian aku akan kembali ke Gunung dan mengatakan pada Nandu bahwa kamu sudah mati, jadi Nandu tidak memiliki pilihan lain selain bersama denganku!""Wanita murahan, kamu mati saja!"Teriak Nenek, serangannya sudah dilancarkan ke arah kepala Wira."Kevin, keluarkan jurusmu!" Teriak Wira tiba-tiba."Ha…" Kevin terkejut.Beberapa hari ini dia selalu latihan bersama Wira, dia sudah menguasai tekniknya dengan sangat matang, mendengar kata-kata Wira, tanpa berpikir panjang Wira langsung mengulurkan tangan kirinya ke depan, tangan kanannya membentur pergelangan tangan Nenek, serangan Nenek berhasil digagalkan oleh Kevin, kemudian Nenek lagi-lagi melancarkan serangannya kepada Wira, tapi dimentahkan oleh Kevin, dua serangan dari Nenek gagal."Wanita murahan ini me
"Haha!" Nenek tertawa terbahak-bahak."Bagaimanapun juga aku mengenal bocah ini, dia pasti akan lebih membelaku sedikit! Tanpa bantuan dari Kevin, kamu pasti akan mati!"Sambil bicara, Nenek lagi-lagi berlari ke arah Wira."Sombong, siapa yang akan mati masih belum diketahui!" Wira juga berdiri tegak, dalam sekejap bayangan merah dan putih bertarung kembali.Hati Kevin sangat panik, dua orang ini sudah terluka parah, jika mereka bertarung seperti ini lagi, maka luka di badan mereka pasti akan semakin parah.Jika salah satu dari mereka terkena serangan lagi, maka masalah akan sangat besar,kemungkinan juga akan ada yang mati! Memikirkan ini, Kevin langsung menggunakan jurus miliknya agar mereka berdua berhenti.Nenek melancarkan pukulannya ke arah Wira, dia melihat Wira sudah tidak bisa menghindarinya lagi, tapi siapa sangka Kevin menggunakan jurusnya dan membuat serangannya meleset.Nenek marah besar."Kenapa kamu membantu wanita murahan ini!"Melihat energi Nenek sudah keluar, Wira
Mia, keempat murid nenek, raja dan yang lainnya berlari ke dalam danau, saat mereka hampir mendekati Kevin, mereka merasa air danau ini sangat panas, dan semakin mendekati Kevin, suhu air semakin tinggi. Mia menyentuh air danau di sekitar Kevin, suhunya mencapai 40 derajat!Mia panik."Ya ampun, jangan-jangan manusia tengik ini menyerap tenaga dalam Ratu dan Nenek, tenaga dalam di dalam badannya semakin menumpuk, sekarang sudah mulai berubah menjadi energi panas!"Raja melihat Wira dengan penuh rasa cemas, dia ingin mengulurkan tangannya menarik Wira. Mia berteriak dengan Bahasa Melayu."Jangan raja, sekarang Ratu sedang terhisap oleh satu daya hisap, Anda tidak akan bisa menariknya, malah badan Anda sendiri yang akan terluka!"Wajah raja menjadi lesu, dia terus bergumam dengan Bahasa Melayu."Bagaimana ini… Ratuku..."Keempat murid Nenek juga sangat khawatir dengan Nenek, mereka dari kecil dibesarkan oleh Nenek, bagi mereka, Nenek adalah guru, pemimpin, dan juga seorang ibu. Mia berp
Badan Kevin awalnya sedang mengatasi tenaga dalam mereka berdua, sekarang tiba-tiba tenaga dalam mereka berdua menghilang, maka keadaan di dalam badan Kevin berubah mendadak, ini membuat dua tenaga dalam tiba-tiba berpapasan, sama seperti tetesan air yang terjatuh ke dalam minyak panas.Kevin seperti tersambar petir ribuan volt, kepalanya pusing, badannya terjatuh kebelakang. Mia langsung masuk ke dalam air danau, walaupun dia sudah menggunakan seluruh tenaganya, tapi dia tetap tidak bisa membawa Kevin ke daratan, dia hanya bisa menopang Kevin dengan badannya, agar setengah badannya tetap berada di atas permukaan air, sehingga Kevin tidak mati tenggelam."Kevin! Kevin!" Teriak Mia.Kevin membuka matanya perlahan-lahan, melihat Mia sedang menopang badannya di dalam air, hatinya sangat terharu dan berterima kasih, dia langsung duduk, berbicara kepada Mia."Aku sudah tidak apa-apa, terima kasih.""Sekarang kamu merasakan apa?" Tanya Mia dengan cemas.Kevin merasa sebagian besar tenaga
Wira berbicara."Kamu wanita tua, Nandu tidak akan menyukaimu, orang yang ada di hati Nandu adalah aku, setelah kamu mati, aku akan menjadi pasangan Nandu selamanya!"Nenek berbicara."Orang yang disukai Nandu adalah aku."Wira menyela lagi."Orang yang disukai Nandu adalah aku."Mereka berdua terus bicara seperti ini, hanya saja suaranya semakin mengecil, sampaisuaranya hampir tidak terdengar, nafasnya sudah berhenti, mereka berdua mati bersama-sama.Keempat murid Nenek meletakkan badan Nenek di tanah, mereka berempat bersujud di hadapan Nenek. Raja memeluk badan Wira sambil menangis hebat!Mia juga memeluk badan Wira sambil menangis. Kevin juga merasa sangat sedih, dia membungkukkan badannya di hadapan Nenek dan Wira.Tiba-tiba terdengar suara sirine polisi di sekitar mereka, kemudian kepala polisi Bobi beserta 20 polisi masuk ke dalam, setelah dia mendapatkan laporan dari pihak hotel, mereka langsung bergegas ke hotel.Para polisi ketakutan melihat dua petugas yang pingsan di pint
Sambil bicara, Kevin ingin melepaskan cincin berwarna hijau yang diberikan oleh Nenek. Mereka berempat langsung berbicara."Tidak boleh guru, Anda lupa dengan apa yang Anda katakan di depan Nenek? Nenek inginAnda memimpin Tanjung, jika Anda melepaskan cincin itu, siapa yang menjadi pemimpin? Nenek baru meninggal, Anda tidak bisa… tidak bisa meninggalkan kami begitu saja."Air mata mereka berempat sudah mulai keluar lagi."Oh…baik, baik, aku akan menjadi pemimpin untuk kalian!" Ucap Kevin."Tapi aku juga murid, aku tinggal di asrama kampus, kalian tidak mungkin mengikutiku, jika aku punya uang, aku bisa memesan beberapa kamar hotel di sekitar kampus untuk kalian, tapi sekarang aku bahkan tidak memiliki uang sepeserpun!"Mereka berempat seketika menjadi senang."Guru, ternyata Anda mengkhawatirkan masalah uang? Anda tidak punya uang, tapi kami punya!""Kalian punya uang? Punya berapa?" Tanya Kevin dengan terkejut.Rani berbicara."Kami sekarang tidak begitu membawa banyak uang, sekar
Setelah Kevin bicara, beberapa staf pemasaran tertawa terbahak-bahak, mereka sedang duduk di kursi sambil melihat Kevin."Apakah dia mengira membeli rumah itu sama seperti membeli sayur yang murah? Tempat kita ini adalah perumahan kelas atas di kota, rumah yang paling murah itu 300 juta!""Ya, manusia tengik ini ingin bermain dengan wanita, jadi sengaja datang ke sini untuk sok hebat, apakah perlu kami memperkenalkan beberapa rumah untukmu?""Tuan, kami juga lelah menjadi staf pemasaran, tolong kamu jangan merepotkan kami lagi ya?""Ya, kami sudah akan pulang! Kamu pergi ke perumahan lain saja!"Kalau bukan karena perumahan ini jaraknya paling dekat dengan Universitas Neo, Kevin benar-benar ingin sekali pergi dari sini, diamelihat selembar iklan di tembok, di iklan tersebut terdapat nomor telepon manajer utama, maka Kevin langsung meneleponnya."Halo pak Direktur, saya adalah tamu yang ingin membeli rumah di Perumahan Mewah, tapi staf pemasaran Anda ini sangat tidak profesional..."M
Tidak lama kemudian, ratusan wanita dari Istana sudah berhadapan dengan ribuan orang dari Organisasi lainnya. Kevin menengok ke belakang, Elmira sedang dijaga oleh Meri yang terluka. Walaupun Meri dipukul oleh Raja Biru, tubuhnya sekarang lemah, tapi untuk mengatasi orang-orang lemah seperti ini bukanlah hal yang sulit baginya. Tapi Kevin tetap khawatir dengan keselamatan Elmira.Setelah memukul seorang pemimpin kecil sampai mati, Kevin berlari ke arah Elmira. Raja Biru langsung tahu wanita yang sedang pingsan di samping Meri itu sangat penting bagi Kevin! Sepertinya dia bisa memanfaatkan wanita ini.Kevin melompat ke samping Meri. Beberapa anggota organisasi menyerang Kevin dan Meri dengan pisau dan kapak. Kevin mengambil gelang di tangan Meri, menggenggamnya dengan keras, benang gelang tersebut putus seketika, menjadi beberapa butir mutiara."Awas!" Kevin melempar belasan butir mutiara tersebut ke arah mereka, seketika mereka terjatuh di tanah dan kesakitan."Semuanya, kita bunuh w
Teriak Raja Biru, dia merasa Kevin hanyalah seekor ayam lemah yang tidak tahu berasal dari mana."Aku adalah muridnya Nenek!”Ucap Kevin."Segera bawa orang kalian pergi dari Istana, kami masih bisa mengampuni kalian!""Haha, mengampuni kami? Sekarang pasukan kami yang sedang menyerangmu, kamu bilangkamu bisa memaafkan kami? Lucu!" Kata Raja Biru sambil tertawa sinis."Kamu adalah muridnya Nenek? Kalau begitu aku akan membunuhmu dulu, lalu baru menghancurkan Istana!""Bocah, mati kamu!" Raja Biru sudah menganggap Kevin adalah seekor ayam lemah, dia mau menggunakan Kevin untuk mengancam mereka semua, juga sebagai balasan atas kematian bawahannya tadi."Cari mati!"Keempat wanita ingin bergerak untuk mengatasi Raja Biru. Seketika mereka berempat berlari ke arah Raja Biru! Kedua pihak mulai bertarung. Kemampuan Raja Biru juga tidak lemah, walaupun dia dikepung oleh empat orang, tapi dia tetap tidak panik, bahkan bisa mengimbangi mereka berempat."Aku juga ikut!"Ada beberapa pemimpin
"Tidak tahu malu…""Murid boleh dibunuh, tapi tidak boleh dihina, kami semua akan menghabisi kalian.""Nona Ranti, ayo kita bergerak, orang-orang yang tidak tahu malu ini sangat keterlaluan."Para pengikut dari Istana meminta Ranti memberi perintah untuk bertarung dengan mereka, tapi Ranti sebagai penanggung jawab Istana sementara, jika keputusannya membuat Istana hancur seketika, bagaimana dia bisa bertemu dengan pemimpin?Rantig terdiam."Nona Ranti tidak bicara, berarti ku anggap kamu menyetujuinya."Raja Biru tertawa, dia memanggil seorang bawahannya yang jelek, menunjuk para pengikut dari Istana dengan dagunya"Ku Beri kamu satu kesempatan, kamu boleh mengelus satu wanita yang kamu suka! Tenang saja, mereka tidak berani menyerang, jika mereka berani menyerangmu, maka kita semua akan meratakan Istana ini!"Raja Biru mendorong bawahannya itu ke arah para pengikut Istana. Para pengikut Istana menatap seorang bawahan yang sedang tertawa jahat itu, dia tidak bisa membiarkan para peng
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb