"Kamu juga tidak menanyakannya! Bagaimanabisa aku memberitahumu?" Kevin tahu bahwa dia tidak terluka sama sekali dan hatinya merasa lega. Ketika dia mendengar pertanyaan dari Mia, dia malah merasa sangat konyol."Hei, apakah kamu menyalahkan aku yang tidak bertanya? Kalau begitu sekarang kamu bisa memberitahuku semua yang belum kutanyakan semua, katakanlah!" Kata Mia dengan arogan."Sial, kamu juga terlalu mendominasi bukan? Ini adalah privasiku, bagaimana aku bisa memberitahukannya padamu?" Kata Kevin."Ada apa jika aku mendominasi, kamu tidak mengatakannya bukan? Baiklah, aku akan memotong gajimu 200 ribu, katakan atau tidak..." Kata Mia dengan keras kepala."Baiklah, baiklah, aku akan memberitahumu semua hal yang sebelumnya." Kevin terdiam. Dia tahu bahwa Mia memiliki harga diri yang kuat dan tidak bisa ditindas oleh orang lain, tetapi dia juga suka menindas orang lain. Siapakah yang bisa terbiasa dengan temperamennya yang buruk, ada baiknya jika tindasan dari dirinya bisa membuat
"Apakah kamu sudah melihatnya, bahwa betapa tingginya pegunungan ini, apalagi ada sungai kecil, air terjun dan berbagai bunga di atas gunung, indah sekali." Diana menunjuk ke arah Gunung dari kejauhan dan memperkenalkannya kepada gadis bergaun hijau."Eh, harum sekali! Sepertinya itu adalah aroma dari Kebab." Kata Diana sambil mencium aroma Kebab di udara. Dia melihat sekeliling dan melihat ada banyak turis yang mengelilingi truk makanan itu, sepertinya ada dua penjaga toko di dalamnya, di mana satu orang sedang membuat Kebab dan satu orangnya lagi sedang mengambil minuman untuk turis lainnya.Jarak darinya jauh, ditambah dengan banyak orang yang mengelilingi truk makanan itu, sehingga dia tidak bisa melihat penampilan dari kedua penjaga toko itu dengan jelas."Aduh, di sana terlalu banyak orang, atau tidak aku akan pergi membelinya satu." Diana menghela nafas dan merangkul lengan gadis bergaun hijau itu."Kakak, ayo kita pergi." Sambil berkata demikian, kedua gadis itu berjalan maju
"Sial, Alden, siapa yang tidak tahu bahwa di keluarga itu adalah lima keluarga terbesar di kota ini, kamu bisa menjadi pengawal Nona dari keluarga itu, posisimu jauh lebih hebat dariku bukan? Atau tidak kita bergantian posisi, aku menyerahkan posisi kepala departemen ku padamu dan kamu menyerahkan posisi pengawal di keluarga kaya itu padaku." Kata Wily.Wily tahu bahwa gaji untuk menjadi pengawal Nona dari keluarga Diana setidaknya di atas 50 juta, sedangkan gajinya yang sebagai kepala departemen hanya ada 20 juta dalam 1 bulan. Itu jauh lebih buruk daripada Alden dan dia masih bisa disebut miskin di sini. Ketika Wily berkata demikian, Alden hanya tersenyum."Kamu membeli Kebab untuk Nona dari keluarga kaya itu bukan? Ayo, aku akan pergi bersamamu dan kita berdua juga bernostalgia sekaligus." Kata Wily secara inisiatif, sebenarnya dia ingin mencari tahu dari Alden apakah dia punya kemungkinan untuk bekerja di keluarga kaya itu."Kita naik mobil patroli saja."Wily memanggil seorang sa
Setelah itu, Wily turun dari mobil."Hei, buatkan aku satu Kebab..." Mia hendak ingin beristirahat sebentar, tetapi malah ada seorang tamu yang datang. Dari pakaiannya, tampaknya orang itu adalah satpam di area wisata. Dia berdiri lagi, lalu mengambil adonan dan mulai membuatnya.Segera, Mia telah selesai membuat Kebab. Setelah satpam itu selesai membayarnya, Mia menyerahkan Kebab padanya dan satpam itu langsung pergi."Kevin, aku sudah lelah, pijatlah bahuku." Teriak Mia yang duduk di atas kursi kepada Kevin."Baik, bosku!" Kevin menghela nafas. Semakin akrab dia bersama Mia, gadis itu akan semakin tidak sopan dengan dirinya. Gadis itu selalu meminta dirinya sendiri untuk memijatnya disaat lelah, tetapi Kevin melihat dia yang memang lelah untuk membuat Kebab setiap harinya, apalagi pakaiannya sendiri juga dicuci olehnya, sehingga dia juga bersedia untuk membantu memijatnya.Saat dia sedang memijatnya, satpam tadi itu berjalan kembali. Satpam itu mengangkat tangannya di depan Mia dan
"Si Jelek, kamu pikir kamu siapa? Sial, apakah kamu bisa seenaknya memarahiku!" Wily tidakpernah dimarahi seperti ini. Setelah mendengarnya, dia marah sampai hidungnya memerah, kemudian dia berteriak pada keenam orang satpam di sampingnya."Untuk apa masih bengong di sana, tangkap mereka berdua dan bawa truk itu pergi!"Keenam orang satpam itu berjalan mendekati truk makanan. Setelah membuka pintu di satu sisi, mereka hendak ingin bergegas masuk dan menangkap Kevin dan Mia. Kevin mengerutkan kening dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan."Minggir! Satpam sialan!" Ketika para satpam itu bergegas masuk ke dalam, Mia menendang bagian dada dari salah satu satpam itu tanpa peduli pada apa pun dan satpam itu langsung terjatuh ke bawah."Gadis sialan! Jangan keterlaluan." Seorangsatpam di belakang meraih kaki Mia dan menyeretnya keluar. Mia hampir akan ditarik sampai jatuh, bahkan bisa bahaya untuknya."Argh..." Teriak Mia dengan keras. Dia telah diseret keluar dari truk makanan."Bajin
"Ada lalat di dalam Kebab itu, tetapi kamu malah mengatakan bahwa orang lain memfitnahmu, apakah ada orang yang lebih tidak tahu malu darimu di kota ini?" Setelah Alden melihat Kevin dan Mia yang telah ditahan, dia berjalan dengan santai. Dia datang untuk menghina Kevin secara khusus dan sekaligus mengungkapkan rasa bencinya."Ternyata kamu bersekongkol dengan kepala departemen keamanan itu untuk menjebak kami, dan berani menjelek-jelekkan kami, tampaknya aku terakhir kalinya memukulmu terlalu ringan!" Ketika Kevin melihat penampilan Alden yang sombong itu, dia juga tidak tahan untuk memarahinya."Sial, masih berani melawan!" Alden berjalan ke depan Kevin dan menamparnya dua kali. Ketika melihat Kevin yang telah ditahan oleh keempat tongkat besi itu dan tidak bisa bergerak, Alden merasa sangat puas.Ketika Wily melihat Alden yang sangat puas, hatinya merasa lega, sepertinya dia punya kesempatan untuk masuk ke dalam keluarga Kaya itu."Kalian bawa truknya pergi dan kalian berempat usir
"Mereka bilang bahwa Kebabmu ada lalat..." Diana hendak ingin menanyakan masalah ini, tetapi Mia segera menyangkalnya."Itu palsu, aku yang membuat Kebab dan pastinya tidak ada lalat, karena kami baru saja menyinggung seseorang pada beberapa hari yang lalu dan hari ini, dia telah bersekongkol dengan kepala departemen keamanan sialan itu untuk mengerjai kami secara sengaja.""Tidak, Nona, Anda jangan mendengar kata-katanya, aku baru saja sampai di sini dan sama sekali tidak tahu apa pun..." Kata Alden sambil mengisyaratkan Wily dan memintanya untuk menutup mulutnya."Begini, Nona Diana, salah satu satpam dari tim kami membeli Kebab darinya..." Wily menjelaskan situasinya lagi dan sekarang dia pasti tidak bisa mengakui bahwa dirinya yang menjebak Kevin dan Mia. Jika tidak, kesempatan baginya untuk masuk ke dalam keluarga Diana akan sia-sia. Ketika melihat hubungan antara Diana dan Kevin sekarang, mungkin posisinya sebagai kepala departemen ini tidak bisa dipertahankan lagi."Kamu berbic
"Aku akan membuat pernyataan sebelumnya, namaku adalah Diana dan Perusahaan Tera di kota ini adalah milik keluarga kami. Jika kamu berani berbohong di depanku, konsekuensinya akan sangat serius."Para turis di sekitar merasa terkejut setelah mereka mendengar bahwa gadis yang cantik ini adalah Nona dari sebuah perusahaan besar yang terkenal, Perusahaan Tera milik keluarganya. Tatapan mereka terhadap Diana penuh dengan rasa kagum dan iri.Sebenarnya, Diana hanya ingin menakuti satpam itu dan terburu-buru ingin memberikan keadilan untuk Kevin. Dia biasanya memperlakukan orang dengan damai dan jarang marah."Aku..." Saat ini, satpam itu merasa sangat gugup. Ekspresi wajahnya terlihat pahit danbibirnya menekuk seperti lengkungan bulan, apalagi seluruh tubuhnya sedang gemetar.Wily dan Alden yang berdiri di samping juga merasa sangat gugup. Mereka tidak tahu harus berbuat apa."Ini ... Pak Wily yang meminta aku untuk menangkap seekor lalat dan menjebak mereka, ini bukan urusanku..." Pada a
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.