"Maksudku, anakku bisa bersama dengan anda, itu adalah impiannya dari dulu. Bela, mulai sekarang kamu harus memperlakukan Tuan Kevin dengan baik, mengerti?""Iya, Bela, kamu harus memperlakukan Tuan Kevin dengan baik....""Aku lihat, Tuan Kevin dan Bela pasti bisa sampai tua…"Irgi dan Nisa juga ikut bicara.Kevin semakin bingung, sekarang bagaimana dia akan mengakhirinya. Ketika Kevin merasa bingung, tiba-tiba terdengar sebuah suara yang tenang."Kalian salah paham, aku dan tuan Kevin bukan pasangan."Mendengar ibunya dan yang lain begitu bersemangat dan mengira bahwa dia dan Kevin adalah pasangan, Bela semakin merasa tidak tenang. Dia merasa jika tidak jujur sekarang, pasti akan lebih berantakan lagi dan sampai akhirnya tidak terkontrol. Jadi dia langsung mengatakannya."Apa?" Ucapan Bela membuat ibu dan yang lain terkejut, Ibu Bela tersenyum canggung."Bela, mulai sekarang kamu jangan bercanda seperti itu...""Bela mungkin ingin sedikit membuat kita tertawa ya.""Tuan Kevin sangat
"Cepat makan, kenapa terus melihatku?"Nenek menatap Kevin dengan dengan sedikit marah."Oh." Kevin mengangguk, hatinya merasa terharu. Dia memang sudah lapar. Setelah meletakkan tali merahnya di meja, dia mulai makan ayam gorengnya."Kenapa kamu mengambil tali merah ini?" Nenek melihat tali merah di atas meja itu dan sedikit tertarik. Dia berjalan ke depan meja tehnya dan mengambil tali merahnya."Oh, jadi begini." Kevin memakan ayam gorengnya dengan semangat, dia sudah lapar."Pernah sekali aku jalan-jalan ke pasar malam. Orang yang menju gantungan itu memberikan 2 tali merah padaku, dia mengatakan jika dua orang yang berpacaran mengikatnya di tangan masing-masing, tidak peduli sejauh apa, mereka bisa saling merasakan, itudinamakan "Jodoh disatukan oleh satu benang." Jika dipikir-pikir sekarang, aku sangat bodoh, mana mungkin ada hal seperti ini di dunia, hehe." Kevin tersenyum sambil makan ayam gorengnya."Oh...." Mendengar ucapan Kevin, nenek tersenyum pelan."Dia orang awam, man
Ketika Kevin ingin melihatnya lebih detil, nenek sudah meletakkan tangannya."Sudah kenyang.""Iya, lumayan.""Jika sudah kenyang, kemari ikuti aku!" Ketika selesai bicara, nenek langsung berjalan ke arah dapur. Kevin mengikutinya dari belakang, tatapan nenek sudah mengarah ke arah ayam yang masih hidup tapi terikat itu, Kevin mengira dia akan mulai "menghisap darah" lagi, dia lalu berpamitan dan bersiap keluar."Berhenti!" Teriak nenek."Ada apa nenek?" Tanya Kevin dengan bingung."Mulai sekarang aku juga butuh kamu melakukan sesuatu untukku, Jadi lebih baik kamu tidak mati dengan kemampuan lemahmu itu. Jangan bilang kamu generasi kedua yang kaya, punya bawahan untuk melindungimu. Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan, semuanya harus mengandalkan diri sendiri, mengerti?" Nenek menatap Kevin dan berbicara."Baik nek aku mengerti." Kevin juga tidak tahu bisa berkata apa, tapi ucapan nenek juga masuk akal."Bagaimanapun kamu bocah sudah ikut aku beberapa hari, dulu kamu beruntung b
Silet lain terbang dan menusuk leher ayam itu dan ayam itu langsung mati. Ketika Kevin berbalik, nenek sudah keluar dari dapur, lalu terdengar suaranya."Aku kembali ke kamar, bawakan aku ayam yang baru."Kevin menghela nafas, setelah membereskan dapurnya, dia pergi membeli ayam baru untuk nenek, setelah itu akhirnya semuanya selesai.2 hari setelahnya, Kevin lebih sering membaca dokumen tentang Gedung Luxury yang dibawa oleh Indra. Lalu dia tidak lupa menggunakan status mahasiswa untuk mencari tahu kondisi pengelola di gedung B Gedung Luxury. Dia juga menyelidiki kondisi bagian lain dan kesimpulannya adalah kondisi Gedung itu tidak terlalu bagus. Tapi juga tidak separah sampai dia kecewa, setelah membereskan nanti, Gedung Luxury akan menjadi aset yang sangat berharga.Kevin membuat kesimpulan dari semua pengalamannya, kemudian mengeluarkan beberapa poin yang harus diubah dan diamencari manajemen paling tinggi di Gedung Luxury, Erik. Setelah berdiskusi dengannya, dia menyuruhnya mengu
"Kalian sudah datang, baik, ayo kita pergi, setelah mengantar kalian berdua dewa penyakit pergi dari sini, sudah selesai tugaku." Kevin berdiri dan menepuk bahu dua orang sahabatnya ini."Kamu ingin sendirian berada di kota ini lagi, apakah kamu ingin bekerja lagi? Kamu menderita juga, ooiya, Elmira kenapa tidak datang, beberapa teman sudah mau pergi, kenapa dia tidak datang mengantar kita?" Kata Fadli.Terkait masalah Kevin dan Geri yang membunuh Adrian dan bawahan Josua, Kevin menipu mereka bahwa dirinya mencari seseorang yang misterius dan membantunya. Fadli dan Doni walaupun curiga, tapi bagaimanapun kondisinya juga sudah membaik. Selama Kevin tidak apa-apa, mereka juga tidak ingin terlalu banyak bertanya lagi. Terkait Elmira yang menghilang, Kevin tidak pernah memberitahu mereka."Ayo pergi, kalian terlalu banyak bicara." Kevin walaupun tersenyum, tapi di dalam matanya terbesit rasa sedih, dia berjalan ke depan pintu gerbang dengan Fadli dan Doni."Kalian berdua harus memikirkan
"Sekarang aku sudah makan obat, akan menjadi sangat kuat. Biarkan aku memuaskanmu di ranjang ya!" Tio mendekat ke arah wanita itu."Kamu adalah wanita paling cantik dari semua targetku, juga yang paling muda. Kamu membuatku sangat terangsang, kemarilah sayangku." Sambil berkata, Tio langsung memeluk wanita itu.Wanita itu sangat ketakutan, dia tanpa sadar menendang Tio dan mengenai tubuh bawahnya. Wanita itu langsung menghindar kesamping, tatapannya tetap begitu ketakutan."Uhhh..." Tio memegang selangkangannya dan berdiri dengan sedikit goyang. Dia menatap wanita itu dengan sakit dan kesal."Jangan memperlakukan aku seperti ini, kenapa semua orang memperlakukan aku seperti ini..." Tio sepertinya sangat kesal."Kamu anak kota kan? punya uang? Aku bisa jujur padamu, aku datang dari desa, desa yang paling jorok paling kotor paling rendah. Sejak kecil aku sudah ditinggal oleh ayahku dan setelah berumur 6 tahun, ibuku juga sudah sudah meninggal, aku hidup dengan mengemis, jika tidak aku
"Tuan Kevin, ternyata Anda juga di sini, dia tidak berbuat macam-macam terhadap Anda?" Erik membawa sekumpulan polisi ke dalam."Tidak apa-apa." Kevin menggelengkan kepalanya, Erik baru merasa tenang."Polisi, dia adalah Tio, iblis cabul di gedung kami, cepat tangkap dia." Ucap Erik kepada polisi. Polisi sudah berhasil menangkap Tio."Astaga!" Setelah melihat badan Tio, Erik terkejut dan berteriak."Alat kelamin pria ini di mana?""Di sini." Kapten polisi memungut alat kelaminnya dari lantai dengan sarung tanganputih.Melihat alat kelamin yang ada di tangan kapten polisi, Erik dan polisi lainnya menjadi tegang, dia juga menghela nafasnya."Kecil sekali.""Pakaikan dia baju, bawa pergi." Teriak kepala polisi, dua polisi membawa Tio keluar."Aku perlu ikut?" Tanya Kevin."Tidak perlu, cukup saya yang pergi." Ucap Erik sambil tersenyum, setelah bicara, dia pergi bersama polisi."Kamu tidak apa-apa kan?" Kevin menuntun wanita cantik duduk."Huhu..." Wanita cantik ini sebenarnya sudah ten
Jam 7 malam lebih, Bela berjalan ke luar dari satu gedung, dua hari setelah meninggalkan rumah Kevin, dia selalu mencari pekerjaan, tapi dia tidak mendapatkan apa-apa. Hari ini dia juga bangun pagi-pagi untuk mandi dan berdandan, dia merasa dirinya bisa gagal mendapat pekerjaan mungkin karena penampilan dirinya, bagaimanapun juga dia sudah tidak memiliki banyak uang, dalam setengah tahun ini dia tidak pernah membeli baju, alat kosmetik dan tas yang baru.Demi memberikan kesan yang baik kepada orang yang mewawancarainya, dengan 2 juta uang yang tersisa, Bela membeli tas, uang yang tersisa digunakan untuk merapikan rambutnya dan memanggil perias untuk merias mukanya, dia juga meminjam sepatu hak tinggi dari temannya.Kemarin jam 12 malam dia baru bisa tidur, demi wawancara hari ini, dia sudah melakukan banyak persiapan. Setelah mengantri selama tiga jam, akhirnya dia bertemu dengan orang yang akan mewawancarainya, dia memperkenalkan dirinya, tapi pewawancara ini sama sekali tidak bertan
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.