"Bukannya kamu datang ingin menjemput nona Karina? Mohon maaf, nona Karina sudah berjanji menjadi wanitaku, sepertinya kamu juga menyukai nona Karina. Demi mematikan rasa cintamu sebagai seorang wanita simpanan, aku harus memperlihatkan betapa mesranya aku dengan nona Karina."Sambil berkata, Coki langsung menangkap pergelangan tangan Karina."Tidak…tidak…" Teriak Karina dengan takut, tapi tenaganya mana mungkin menang dari Coki? Dia langsung ditarik ke samping Coki."Ibu! Lepaskan ibuku!" Naomi juga ditangkapoleh dua orang bawahannya."Coki, jika kamu berani menyentuhnya, aku akan mencabut nyawamu!" Kata Kevin dengan marah."Haha! Sepertinya kamu sangat idiot. Azka sebagai dukungan terbesar kamu sudah aku jatuhkan. Sekarang tinggal kamu seorang, kamu masih berani berbicara sombong di depanku. Apakah kamu ingin mengatakan jika kamu punya dukungan yang lebih besar dari Azka?" Kata Coki sambil tertawa."Sini, sayangku." Coki mencubit dagu Karina dan mendekat ke arahnya."Sialan, lepask
Coki langsung bergerak dan menuju ke arah Kevin. Dia tahu 8 orang ini datang menyelamatkan Kevin, jadi dia berusaha menahan Kevin dan mempertahankan nyawanya. Hanya saja belum sampai depan Kevin, 8 orang itu sudah menyerangnya, sebagai seorang ketua, Coki sama sekali tidak bisa melawan dan langsung terjatuh ke lantai."Ahh" Dia berteriak kesakitan, kedua tangannya sudah dibekap.Hanya dengan waktu sebentar saja, 150 orang lebih sudah dikalahkan. 8 orang itu bergegas ke depan Kevin."Maaf kami datang terlambat, kami pantas mendapat hukuman, tuan muda!" 8 orang itu berdiri di depan Kevin dengan rapi dan meminta hukuman darinya. Mereka adalah anggota tim dari departemen angkatan bersenjata distrik kota bemgkulu. Waktu menghadapi organisasi strongest, merekalah yang turun tangan.Sebelum datang ke tempat Braja, Kevin demi memastikan tidak ada yang salah, dia langsung menggerakkan angkatan bersenjata, hanya saja ketika dia menelepon baru tahu bahwa, tim ketiga distrik bengkulu beberapa har
"Kakak Karina, waktu itu aku yang telah melenyapkan organisasi Strongest..." Kevin ingin menjelaskan kepada Karina, waktu itu dia ingin melakukan hal baik tapi jadinya merusak hubungan mereka."Aku tahu, semua yang aku katakan itu jangan kamu masukkan ke dalam hati..." Karina sebelumnya masih menyalahkan tuan muda yang memisahkan dia dan lelakinya.Tapi itu karena dia tidak mengerti tuan muda itu orang seperti apa. Dan sekarang dia sudah tahu orang itu adalah Kevin, dia bisa mempercayai Kevin, jadi tentu tidak akan menyalahkannya.Dan akhirnya kejadian ini Kevin serahkan kepada timnya. Dia memanggil sebuah taksi dan membawa Karina dan yang lain ke Guest House. Malam itu, Kevin juga beristirahat di Guest House.Hari kedua, Kevin pagi-pagi sudah datang menjenguk Azka di rumah sakit. Luka Azka tidak parah, jadi hanya perlu istirahat beberapa hari di rumah sakit. Fadli dan Doni walaupun terbaring di rumah sakit juga, tapi ada Fisha dan indri yang menemani mereka, mereka malah berharap bis
"Lisa, kamu beri tahu aku, apakah kamu sudah jatuh cinta kepada Kevin?" Kata Syifa sambil mendekat ke arah Lisa. Melihat Lisa yang tersipu malu, Syifa mendorong bahunya lagi."Ayo cepat katakan, kamu tenang saja. Aku punya Andre, aku tidak akan merebut Kevin darimu.""Jika dia memang tuan muda misterius yang menyelamatkan kita, aku tentu menyukainya.Wanita mana yang tidak menyukai pria yang hebat." Lisa akhirnya berbicara."Tapi jika dia bukan tuan muda misterius itu, di mataku dia hanya seorang bocah miskin, aku dan dia tidak mungkin bersama.""Kamu realistis juga, ayo kita kembali ke asrama, sebentar lagi kita bertemu Kevin di cafe." Sambil berkata, Syifa dan Lisa berjalan ke asrama mereka.Jam 7 malam, Kevin berjalan ke arah cafe yang berada di luar kampus, ketika hampir sampai, Indra dari bank meneleponnya."Tuan Kevin, 2 hari yang lalu aku sudah membeli Gedung apartemen yang anda inginkan. Aku sudah memberitahu Tuan Beni. Satu jam yang lalu, aku sudah membereskan semua dokumen u
Ini membuat Syifa dan Lisa bingung, apa yang sebenarnya terjadi. Mereka bertanya dengan pertanyaan yang seharusnya seorang generasi kedua yang super kaya mengerti menurut mereka. Dan juga, mereka sangat yakin, Kevin tidak menyadari dirinya sedang dites oleh mereka.Bagaimana seorang Kevin tidak bisa menjawab satu pertanyaan pun? Syifa dan Lisa mulai curiga, Kevin mungkin memang orang miskin dan bukan generasi kedua super kaya yang mereka pikirkan. Lisa menghela nafas dengan berat."Kevin, aku ingat ketika di pasar malam waktu itu, tali yang kamu pakai dengan Lisa adalah "satu tali", kamu yang membawanya kan?" Kata Syifa.Mata Lisa langsung berbinar, waktu itu mereka menemukan dua tali itu di mobil. Mereka bisa memastikan jika tali merah itu terjatuh dari Kevin, maka bisa dipastikan Kevin adalah tuan muda yang menolong mereka itu."Iya, kenapa?" Kevin menjawabnya dengan santai dan mengeluarkan tali merahnya itu dari kantongnya. Melihat tali merahnya, Syifa dan Lisa langsung senang, mer
Dan ketika mengungkit Kevin, beberapa ekspresi pemuda itu berubah, bukan karena dua kata "Kevin". Hanya karena ucapan mereka yang lain, sejak awal mereka sudah memastikan tali merah itu adalah milik Kevin. Makanya mereka mengira orang-orang itu marah karena mengungkit tentang Kevin.Syifa dan Lisa saling bertatapan. Tatapan mereka mengatakan bahwa mereka saling mengerti satu sama lain sekarang.Lisa dan Syifa sudah memastikan, Kevin bukanlah tuan muda yang menyelamatkan mereka waktu itu!Lisa masih mengira Kevin membantunya diam-diam, dia menjadi orang miskin di universitas hanya karena ingin menutupi identitasnya. Hari ini dia demi bertemu Kevin, dia menghabiskan waktu berjam-jam untuk berdandan, sekarang dia hanya merasa lucu dan kesal."Aku tanya, waktu aku dan Syifa ditangkap oleh Rendi, apa yang kamu lakukan?" Lisa langsung menjadi marah."Aku..." Kevin tiba-tiba terdiam, dia tidak bisa mengatakan bahwa dirinya membantu mereka diam-diam. Tapi dia juga tidak bisa mengatakan diriny
"Halo, aku adalah mahasiswa yang baru lulus, sementara ini tidak punya pekerjaan. Aku lihat daerah sini lumayan ramai, harusnya punya banyak kesempatan kerja di sini. Jadi aku inginmenyewa rumah di sini, tapi uangku tidak banyak, hanya sekitar 3 juta. Apakah bisa rekomendasikan kamar untukku?" Kata Kevin dengan sopan.Ketika Kevin berbicara, wanita berambut pendek itu terus melihat ponselnya, sama sekali tidak mendengar apa yang Kevin katakan."Kamu lihat sendiri saja, harga dan ukuran semua ada. Jika sudah selesai pilih, beri tahu aku." Wanita berambut pendek itu memberikan brosur kepada Kevin dan melihat ponselnya lagi.Kevin menghela nafas dalam hati, brosur seperti ini biasanya diberikan kepada orang yang tidak punya waktu, informasi di dalamnya biasanya bersifat umum. Mereka sebagai orang di dalam kantor, seharusnya memperkenalkan rumahnya dengan seksama. Tapi melihat kelakuan mereka sekarang, hanya menggunakan satu brosur untuk menyelesaikan masalah, jika begitu gampang, buat a
"Halo, apakah kamu datang untuk menyewa unit?" Kata Tio sambil berjalan ke depan wanita itu. Dari jarak sedekat ini, wanita itu semakin membuat hati Rio bergetar."Iya." Wanita itu mengangguk."Aku sudah memilih unit ini, tapi tadi kakak ini yang memilihnya duluan, jadi aku harus lihat yang lain.""Oh…" Tio melihat ke arah Kevin dan menariknya ke samping. Dengan pelan dia berkata kepada Kevin."Tuan, aku punya pilihan unit yang lebih bagus untukmu. Harga tetap ikut 2.2 juta ini, bagaimana jika kamu memberikan unit kepada wanita itu? Wanita itu sepertinya masih muda, kita sebagai pria, bagaimanapun harus lebih mengalah kepadanya bukan..."Ketika Manajer Tio berdiskusi dengan Kevin, Kevin berpikir, kamu sebagai manajer, harga unit di Gedung Luxury semuanya transparan. Kamu diam-diam menurunkan harga untuk penyewa, selisih uangnya siapa yang bayar?Tapi Kevin memang sudah bermaksud memberikan unit itu kepada wanita itu, jadi sementara ini dia mengiyakan ucapan Manajer Tio."Adik cantik,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.