Alasan mengapa keluarga Wijaya di bengkulu memiliki nama yang begitu besar, apakah ini masih menjadi pertanyaan? Keluarga Wijaya menguasai Distrik di seluruh indonesia, Distrik Utara dan masih ada distrik-distrik lainnya. Azka memiliki pengaruh besar di bemgkulu, dia adalah penanggung jawab Distrik Timur. Orang hebat seperti dia adalah kaki tangan dari keluarga Wijaya, bagaimana mungkin reputasi keluarga Wijaya di bengkulu tidak besar?"Apakah karena keluargamu bekerja sama dengan media agar mendapat julukan "keluarga teratas"? Sekarang rahasiamu terbongkar, identitas asli pun sudah terungkap, aku rasa keluargamu juga seperti itu dan pada kenyataannya kamu tidak punya kekuatan sama sekali, jadi kamu tidak pantas bersikap sombong padaku! "Nesya berkata dengan agresif.Bicaranya semakin lama terlihat semakin terasa masuk akal, sekarang ada Archi yang mendukung di belakangnya, apa lagi yang harus dia takuti?"Benar juga, aku benar-benar tidak dapat memikirkan bisnis besar apa yang dimil
"Ayo jalan!" Devin memelototi Natasha dengan ganas, gila, ini jebakan yang dilakukan oleh teman setim sendiri, tapi untungnya dia sudah menghukum Natasha.Mereka segera menaiki dua mobil dan pergi ke Rumah Sakit Umum Pertama di Shanghai.Kata dokter mereka telah menyuntik Elmira dengan obat penahan rasa sakit, jadi Elmira tidak kesakitan lagi. Mereka juga telah membalut beberapa luka gigitan anjing di tubuh Elmira, serta menerima vaksin rabies. Untungnya, itu semua hanya luka ringan.Situasinya tidak seburuk yang dibayangkan oleh Devin. Elmira disuntik dengan semacam obat tidur, dia pun berbaring dengan tenang di ranjang rumah sakit.Maira dan yang lainnya menjenguk Elmira selama beberapa menit sebelum akhirnya diusir oleh Devin. Devin duduk di samping ranjang Elmira, menjaga Elmira dengan tenang.Keesokan paginya, Elmira perlahan membuka matanya, dia saat ini sedikit linglung, apakah dia sudah mati?Dia tersadar bahwa ada seseorang yang sedang tidur di samping tempat tidurnya.Pada s
Natasha berdiri di depan Elmira dengan gugup, tadi malam, Maira dan yang lainnya menjaga di luar kamar sampai tengah malam, lalu Maira pergi mencari hotel di dekat rumah sakit untuk Zahra dan yang lainnya. Tentu saja yang lainnya berani pulang untuk tidur, tapi Natasha mana berani, dia takut Devin akan semakin marah ketika melihat dia melarikan diri.Tadi malam Natasha benar-benar ketakutan, dia sama sekali tidak mengira bahwa Elmira adalah kakak ipar Devin. Memikirkan hal-hal keterlaluan yang telah dia lakukan pada Elmira sebelumnya, Natasha sangat gugup sehingga telapak tangannya terus berkeringat, dia takut Elmira akan mengadu pada Devin."Elmira, bukan, Kak Elmira, kamu sudah bangun..." Natasha memandang Elmira dengan senyuman canggung. Pada saat ini, bukan Elmira yang ada di depannya, tetapi kakak ipar Devin, bagaimana mungkin dia tidak takut?Elmira tiba-tiba tersadar, apakah Natasha pernah berbicara padanya dengan halus dan lembut seperti sekarang ini? Mengingat Natasha yang me
Tadi malam, Syifa satu-satunya orang yang tidak mabuk, dia menelpon beberapa teman sekelasnya untuk membawa Kevin dan yang lainnya pulang ke asrama. Saat ini, empat orang di asrama Kevin masih terbaring di tempat tidur dan tidur nyenyak.Ponsel Kevin ada di sakunya, tetapi dia tidak merasakannya sama sekali."Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidakdapat menerima panggilan ini, cobalah beberapa saat lagi..." Suara manis operator terdengar dari dalam telepon.Elmira merasakan sedikit kekecewaan di dalam hatinya, ketika dia sangat membutuhkan Kevin, Kevin malah tidak mengangkat telepon.Mungkin dia sedang sibuk mengerjakan sesuatu? Elmira mematikan telepon dan meletakkannya di lemari di sebelahnya.Pada saat ini, perawat masuk dan memeriksa kondisi Elmira."Pulihnya sangat cepat, tidak ada gejala yang parah, setelah satu minggu perawatan, sudah boleh pulang dan istirahat di rumah..." kata perawat setelah memeriksa tubuh Elmira sambil tersenyum."Baguslah." Natasha menatap Elmira dan men
Tumben sekali bocah ini meneleponku? Kevin memikirkannya di dalam hati, lalu dia menelpon Devin. Tapi pada saat ini, telepon Devin menyala di dasar danau dan siapa yang bisa mengangkat telepon itu?Kevin menelepon tiga kali, tetapi tidak bisa terhubung, meskipun Kevin sedikit curiga, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.Anak ini pasti sedang bersenang-senang di suatu tempat, memikirkan hal ini, Kevin meletakkan ponsel di sakunya dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.Setelah minum-minum semalam, bahkan setelah mandi dengan air dingin pun kepala Kevin masih pusing. Dia pun berjalan keluar dari gedung asrama dan terpikir untuk pergi makan di jalanan dekat kampus, sekaligus menjernihkan pikirannya.Berjalan dari asrama ke gerbang kampus, menghirup udara segar, pikiran Kevin menjadi lebih jernih."Kevin, halo!" Saat Kevin hendak keluardari gerbang kampus, seorang gadis cantik datang menghampirinya, itu adalah Devina! Dia tersenyum manis dan melambai ke Kevin.Saat melihat Devina, Kev
Untuk gadis seperti itu, tidak peduli berapa banyak uang yang akan dihabiskan, semua pria pasti akan bersedia.Melihat gadis itu berjalan ke arahnya, pria itu membuka pintu mobil dan keluar dari mobil...Mata Devina hanya tertuju pada Kevin yang ada di depannya, sama sekali tidak memperhatikan pria di sebelah mobil Cadillac."Hai, cantik, kenapa kamu begitu terburu-buru..." Pria itu berdiri di depan Devina, melihat Devina dari jarak yang begitu dekat membuatnya semakin bersemangat. Kecantikan gadis ini tidak seperti kecantikan biasa."Matanya indah, bibirnya merah, giginya putih dan tubuhnya mempesona," tidak berlebihan untuk menggunakan semua kata-kata pujian ini untuknya.Devina melirik pria itu dengan tidak berdaya, dia pun ingin menghindar dari samping, tetapi pria itu berdiri di depannya lagi."Cantik, jangan pergi, cuaca disini begitu panas, ayo masuk ke dalam mobil dan bersantai..." Pria itu "melecehkan" Wajah Devina, hanya melihat Devina saja sudah membuat tubuhnya sangat bers
"Ya benar, kamu sudah mengatakannya dengan sangat jelas, aku memiliki pribadi yang baik, sedangkan kamu hanya siswa miskin, lalu kenapa kamu tidak menyukaiku?" Devinamenatap mata Kevin tanpa mengelak dan dia juga mengembalikan semua kata-kata Kevin.Kevin tidak tahu bagaimana harus menjawab Devina, dia hanya menatap Devina dengan marah, lalu berbalik dan terus berjalan ke arah depan. Devina tetap mengikuti dari belakang, dia tidak mau mengalah, dia memutuskan untuk mengikuti kemanapun Kevin pergi, hanya saja dia tidak lagi berinisiatif untuk berbicara dengan Kevin.Berbicara dengan Kevin sekarang hanya akan membuat Kevin semakin membenci dirinya.Kevin berjalan ke sebuah warung kecil di pinggir jalan dan memesan mie goreng pada bosnya.Devina duduk di samping Kevin tanpa berkata-kata dan Kevin hanya menganggap bahwa dia tidak ada."Nak, pacarmu mau pesan apa?" Bos wanita itu bertanya pada Kevin dan Kevin pun hendak menjelaskan kepada bos wanita itu bahwa dia tidak ada hubungan apa-ap
Awalnya hanya Maira dan Zahra yang tetap tinggal dan menjaga Elmira, tetapi Natasha dan yang lainnya juga meminta untuk tetap tinggal. Jika mereka pergi sekarang ini, mereka mungkin merasa tidak enak."Jangan." Mendengarkan kata-kata Maira, tanpa pikir panjang Elmira langsung dengan tegas menolak idenya. Elmira tidak pernah ingin menunda waktu orang lain karena masalahnya sendiri."Jangan kembalikan tiketnya, pulang saja sesuai waktu yang telah direncanakan sejak awal... ""Kamu jangan keras kepala, sekarang ini tubuhmu tidak boleh banyak bergerak, kamu tidak perlu mengkhawatirkan kami, lagipula jika pulang ke bengkulu juga tidak terlalu banyak kesibukan. Kami akan tinggal di sini bersamamu untuk menemanimu memulihkan diri..." Maira sekarang hanya ingin Elmira segera sembuh."Iya benar Elmira, jangan terlalu banyak berpikir.""Kita adalah satu tim, bagaimana mungkin kita akan meninggalkanmu?""Jika kita tidak melihatmu sembuh, hati kita akan merasa tidak tenang." Natasha dan yang lain
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"