"Tenang saja, aku akan membuat semua orang yang menyakitimu membayarnya.""Aku akan selalu berada di sisimu untuk melindungimu dari bahaya apapun.""Sampai nanti, aku Kevin ada di sini, bahkan meskipun aku harus terluka, aku berjanji bahwa Elmira tidak akan tersakitisama sekali, tenang saja."...Apa yang pernah dikatakan Kevin muncul di benak Elmira saat ini."Kevin, meskipun kamu tidak melakukan apa yang kamu katakan, aku tidak akan menyalahkanmu sama sekali. Maaf, aku harus pergi sebelum aku sempat mengucapkan selamat tinggal padamu. Jika aku bisa menahannya, aku pasti tidak akan menyerah, tapi ini terlalu menyakitkan, maaf… Jika di kehidupan saat ini kita tidak ditakdirkan bersama, Aku akan menunggumu di sana, Sampai bertemu lagi, Jaga dirimu..."Mata Elmira terpejam, tubuhnya berangsur-angsur tenggelam ke dasar danau, akhirnya dia akan bebas..."Kakak ipar..." Devin berteriak panik dan berlari ke dalam danau, dia bahkan kehilangan sandalnya. Devin terjun ke air dan memeluk tubuh
"Merekalah yang mengatakan bahwa anjingku sakit karena meminum air mineral dari kakak iparmu... ""Kalian..." Mata sedingin es Devin menatap Bagas dan Natasha, lalu dia berjalan menuju Bagas dan Natasha selangkah demi selangkah."Tuan muda Kevin... bukan..." Bagas begitu ketakutan, wajahnya pucat, bibirnya bergetar, air liurnya mengalir keluar pun mungkin dia tidak tahu, kakinya gemetar hebat. Ketika Devin bersiap menamparnya, kaki Bagas lemas dan langsung berlutut di tanah, diaberulang kali menundukkan kepalanya ke arah Devin."Tuan muda Kevin, bukan aku, dia yang salah! Dia yang menyuruhku menjebak kakak iparmu, dia juga yang memberikan botol air itu kepada kakak iparmu. Dia memasukkan obat ke dalam air itu, sehingga membuat perut kakak iparmu sakit..."Bagas langsung menyalahkan Natasha, dia tahu betul bahwa di mata Devin dia bahkan tidak lebih dari rumput kecil. Jika Devin melampiaskan amarahnya padanya, dia mungkin bisa kehilangan nyawanya."Brengsek!" Devin menendang Bagas, unt
Devin membuka lebar mulut Bro dengan tangannya, tang pun menjepit gigi taring yang paling panjang dan mencabutnya dengan keras."Brengsek, buka lagi mulutmu..." Mulut Bro terbuka lagi saat Devin memukulnya, tang pun menjepit satu gigi lagi."Buka mulutmu..."Ketika Devin melepaskan Bro, sudah ada 2 gigi panjang di samping kepalanya.Saat ini, Bro tidak mungkin macam-macam lagi dengan Devin, ia terbangun dari tanah dan berlari ke arah Nesya."Minggir!" Tadi, saat Devin mencabut gigi Bro, Nesya ingin segera menyelamatkannya, tetapi Nicholas menghentikannya. Saat ini, dia pun langsung mendorong Nicholas dan berjongkok untuk melihat Bro, mulutnya penuh dengan darah dan beberapa giginya tanggal."Devin..." Anjing ini dibesarkan oleh Nesya sejak ia masih kecil. Sekarang Bro dipukul seperti ini oleh Devin, bagaimana mungkin dia tidak marah."Siapa yang kamu panggil?" Devin menepuk debu di tangannya dan berjalan menuju Nesya. Dia belum sempat membuat perhitungan dengan Nesya dan Nesya malah b
Alasan mengapa keluarga Wijaya di bengkulu memiliki nama yang begitu besar, apakah ini masih menjadi pertanyaan? Keluarga Wijaya menguasai Distrik di seluruh indonesia, Distrik Utara dan masih ada distrik-distrik lainnya. Azka memiliki pengaruh besar di bemgkulu, dia adalah penanggung jawab Distrik Timur. Orang hebat seperti dia adalah kaki tangan dari keluarga Wijaya, bagaimana mungkin reputasi keluarga Wijaya di bengkulu tidak besar?"Apakah karena keluargamu bekerja sama dengan media agar mendapat julukan "keluarga teratas"? Sekarang rahasiamu terbongkar, identitas asli pun sudah terungkap, aku rasa keluargamu juga seperti itu dan pada kenyataannya kamu tidak punya kekuatan sama sekali, jadi kamu tidak pantas bersikap sombong padaku! "Nesya berkata dengan agresif.Bicaranya semakin lama terlihat semakin terasa masuk akal, sekarang ada Archi yang mendukung di belakangnya, apa lagi yang harus dia takuti?"Benar juga, aku benar-benar tidak dapat memikirkan bisnis besar apa yang dimil
"Ayo jalan!" Devin memelototi Natasha dengan ganas, gila, ini jebakan yang dilakukan oleh teman setim sendiri, tapi untungnya dia sudah menghukum Natasha.Mereka segera menaiki dua mobil dan pergi ke Rumah Sakit Umum Pertama di Shanghai.Kata dokter mereka telah menyuntik Elmira dengan obat penahan rasa sakit, jadi Elmira tidak kesakitan lagi. Mereka juga telah membalut beberapa luka gigitan anjing di tubuh Elmira, serta menerima vaksin rabies. Untungnya, itu semua hanya luka ringan.Situasinya tidak seburuk yang dibayangkan oleh Devin. Elmira disuntik dengan semacam obat tidur, dia pun berbaring dengan tenang di ranjang rumah sakit.Maira dan yang lainnya menjenguk Elmira selama beberapa menit sebelum akhirnya diusir oleh Devin. Devin duduk di samping ranjang Elmira, menjaga Elmira dengan tenang.Keesokan paginya, Elmira perlahan membuka matanya, dia saat ini sedikit linglung, apakah dia sudah mati?Dia tersadar bahwa ada seseorang yang sedang tidur di samping tempat tidurnya.Pada s
Natasha berdiri di depan Elmira dengan gugup, tadi malam, Maira dan yang lainnya menjaga di luar kamar sampai tengah malam, lalu Maira pergi mencari hotel di dekat rumah sakit untuk Zahra dan yang lainnya. Tentu saja yang lainnya berani pulang untuk tidur, tapi Natasha mana berani, dia takut Devin akan semakin marah ketika melihat dia melarikan diri.Tadi malam Natasha benar-benar ketakutan, dia sama sekali tidak mengira bahwa Elmira adalah kakak ipar Devin. Memikirkan hal-hal keterlaluan yang telah dia lakukan pada Elmira sebelumnya, Natasha sangat gugup sehingga telapak tangannya terus berkeringat, dia takut Elmira akan mengadu pada Devin."Elmira, bukan, Kak Elmira, kamu sudah bangun..." Natasha memandang Elmira dengan senyuman canggung. Pada saat ini, bukan Elmira yang ada di depannya, tetapi kakak ipar Devin, bagaimana mungkin dia tidak takut?Elmira tiba-tiba tersadar, apakah Natasha pernah berbicara padanya dengan halus dan lembut seperti sekarang ini? Mengingat Natasha yang me
Tadi malam, Syifa satu-satunya orang yang tidak mabuk, dia menelpon beberapa teman sekelasnya untuk membawa Kevin dan yang lainnya pulang ke asrama. Saat ini, empat orang di asrama Kevin masih terbaring di tempat tidur dan tidur nyenyak.Ponsel Kevin ada di sakunya, tetapi dia tidak merasakannya sama sekali."Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidakdapat menerima panggilan ini, cobalah beberapa saat lagi..." Suara manis operator terdengar dari dalam telepon.Elmira merasakan sedikit kekecewaan di dalam hatinya, ketika dia sangat membutuhkan Kevin, Kevin malah tidak mengangkat telepon.Mungkin dia sedang sibuk mengerjakan sesuatu? Elmira mematikan telepon dan meletakkannya di lemari di sebelahnya.Pada saat ini, perawat masuk dan memeriksa kondisi Elmira."Pulihnya sangat cepat, tidak ada gejala yang parah, setelah satu minggu perawatan, sudah boleh pulang dan istirahat di rumah..." kata perawat setelah memeriksa tubuh Elmira sambil tersenyum."Baguslah." Natasha menatap Elmira dan men
Tumben sekali bocah ini meneleponku? Kevin memikirkannya di dalam hati, lalu dia menelpon Devin. Tapi pada saat ini, telepon Devin menyala di dasar danau dan siapa yang bisa mengangkat telepon itu?Kevin menelepon tiga kali, tetapi tidak bisa terhubung, meskipun Kevin sedikit curiga, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.Anak ini pasti sedang bersenang-senang di suatu tempat, memikirkan hal ini, Kevin meletakkan ponsel di sakunya dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.Setelah minum-minum semalam, bahkan setelah mandi dengan air dingin pun kepala Kevin masih pusing. Dia pun berjalan keluar dari gedung asrama dan terpikir untuk pergi makan di jalanan dekat kampus, sekaligus menjernihkan pikirannya.Berjalan dari asrama ke gerbang kampus, menghirup udara segar, pikiran Kevin menjadi lebih jernih."Kevin, halo!" Saat Kevin hendak keluardari gerbang kampus, seorang gadis cantik datang menghampirinya, itu adalah Devina! Dia tersenyum manis dan melambai ke Kevin.Saat melihat Devina, Kev
"Ayo pergi! Kita harus sampai di Istana lebih cepat." Kata Kevin yang tidak mempedulikan sarang Rani."Baik!"Di antara Rani, Bunga, Meri dan Dara, Rani dan Bunga memimpin di depan, Meri dan Dara berjalan di belakang. Dengan pantulan cahaya bulan, pemandangan di sekitarnya masih sangat jernih. Karena Kevin jalan kaki, jadi tubuh mereka bisa mengeluarkan panas, sehingga mereka tidak dingin. Setelah 1 jam lebih, mereka akhirnya bisa melihat cahaya di puncak."Tuan muda Kevin, itu adalah istana kita!" Kata Rani kepada Kevin, sambil menunjuk ke arah cahaya itu."Baik, ayo kita pergi!"Ketika Kevin semakin dekat ke Istana, mereka melihat mayat yang berserakan di tanah, ada dari organisasi lain, ada juga dari istana.Emosi keempat wanita itu juga sangat bergejolak! Mereka ingin sekali bergegas ke Istana dan menghabisi semua orang yang masuk ke istana. Ketika mereka berada sekitar 500 meter dari istana, mereka melihat banyak sekali orang di depan gerbang istana!Itu adalah orang dari organ
"Mana obatnya, cepat beri dia makan!"Teriak Kevin."Tuan muda Kevin, sudah kami berikan kepada nona Elmira." Kata Rani. Sekarang bagi Elmira, obatnya sudah tidak terlalu berguna lagi." Kevin…”Panggil Elmira dengan suara lemah."Sebenarnya…. aku tahu kamu menipuku. Penyakit aku…. aku sendiri tahu. Aku sangatbahagia, kamu bisa membawa aku datang untuk…untuk melihat pemandangan, tapi… tapi aku mungkin tidak bisa menemanimu lagi...""Tidak!" Mata Kevin penuh dengan air mata. Dia berbicara."Elmira, kamu dengarkan aku. Aku pasti akan menyembuhkanmu. Rani mengatakan di Istana ada Teratai Salju. Setelah makan Teratai Salju, penyakitmu pasti akan sembuh, percaya padaku...""Kevin…" Elmira tiba-tiba pingsan kembali."Elmira! Elmira!" Kevin terus berteriak. Setelah memastikan Elmira masih bernafas, dia langsung menyuruh Rani, Bunga untuk memegangnya. Kevin juga duduk ke atas ranjang."Elmira, kamu tidak akan mati. Kita masih belum pernah menikmati hari bahagia bersama, bagaimana kamu bi
Kevin menggendong Elmira masuk ke dalam mobil. Rani, Bunga dan Meri yang menjaga Elmira. Dara duduk di samping Kevin dan mengarahkannya.Kevin mengendarai mobilnya keluar dari Kota, dan langsung melaju ke Istana.Istana terletak di Pegunungan Puncak Emu, sekitar 2000 meter diatas permukaan laut, umumnya hanya sedikit orang yang pergi ke sana, kecuali beberapa pendaki gunung dan penjelajah. Tapi infrastrukturnya sangat hebat. Jadi bukan hanya ada jalan umum, tapi juga ada petunjuk jalan.Istana hidup di zaman modern. Tentunya semua rumah dan listrik di dalamnya itu, Istana yang membayar orang untuk memasangnya. Dengan arahan Dara, Kevin sampai di pegunungan. Pemandangan di sini berbeda dengan yang lain. Jalan dua arah yang panjang ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi."Tuan muda Kevin, kematian ketua belum aku sampaikan ke istana. Kebetulan kali ini kamu juga bisa mengadakan ritual penerimaan posisi ketua di istana." Kata Meri."Sekarang semuanya tidak penting, aku hanya berhara
Melihat kondisi Elmira yang begitu lemah, keempat wanita itu merasa khawatir dan sedih!Penerbangan Kevin disiarkan di lobi bandara."Ayo kita pergi!" Kevin memapah Elmira, dan berjalan ke arah pintu masuk bersama keempat wanita. Melihat pesawat mereka terbang, seseorang keluar dari tiang lobi bandara. Dia adalah suruhan Damar yang datang memonitor Kevin. Orang ini langsung menelepon Damar"Tuan muda Damar, Kevin naik pesawat tujuan Kota! Melihat kondisi wanita itu, sepertinya sudah tidak bisa bertahan lagi!""Bagaimana dengan kondisi Kevin?" Tanya Damar."Sejak dia menyadari kondisi wanita itu, suasana hatinya terus sangat sedih! Semalam, aku melihat dia diam-diam menangis! Tapi dia juga pergi ke kediaman keluarga Zano sekali! Aku tidak tahu apa yang dibicarakannya!""Baik, bagus sekali!" Kata Damar, kemudian dia memutuskan teleponnya. Damar sedang berada di hotel. Sementara ini dia menyembunyikan Natasha di sini. Sekarang Natasha sedang berada di sampingnya, semua pembicaraan tel
"Aku merasa sangat pusing, seluruh badan lemas tidak bertenaga, kenapa bisa begini? Dokter bilang aku kena penyakit apa...." Tanya Elmira dengan suara lemas.Dia masih belum tahu kondisi dirinya. Melihat Elmira yang lemah ini, hati Kevin seperti ditusuk-tusuk."Tidak apa-apa." Kevin langsung memegang tangan Elmira. Sambil tersenyum dia berbicara“Dokter bilang kamu masuk angin yang sangat parah, jadi perlu istirahat di rumah sakit 2 hari. Kamu pasti akan sembuh!""Ooiya, baguslah kalau begitu." Elmira tersenyum datar, seperti krisan berwarna putih. Dia melanjutkan."Aku pikir Natasha sebentar lagi akan membawakan sup untukku. Mungkin setelah makan supnya, aku akan sembuh lebih cepat."Mendengar Elmira masih menganggap Natasha teman baik, Kevin sangat sakit hati. Tapi sekarang dia juga tidak boleh memberitahu Elmira faktanya.Rani dan ketiga perempuan itu juga terlihat sangat marah. Tapi mereka juga tidak berani mengatakan apapun karena takut membuat Elmira lebih parah."Aku lelah,
" Kevin, cepat berdiri!" Zano langsung menyuruh Kevin berdiri. Dia mengerutkan keningnya dan berbicara."Kamu adalah penyelamat keluargaku, jangan berlutut kepadaku. Muncul masalah seperti ini, aku tahu hatimu lebih sakit dari siapapun!" "Bagaimana dengan kondisis Elmira sekarang?" Tanya Zano. Ini adalah pertanyaan yang paling ingin dia tahu."Di tubuhnya terdapat banyak unsur racun, semua rumah sakit bilang jika Elmira sudah… sudah tidak mungkin hidup lagi. Sekarang Elmira dirawat di Rumah Sakit. Rumah Sakit sementara bisa mempertahankan nyawa Elmira. Tapi mereka juga tidak yakin 100%!""Ahh…"Setelah mendengar penjelasan Kevin, dada Zano langsung terasa sakit, dia tidak bisa berdiri tegak dan hampir saja terjatuh. Untung langsung ditangkap oleh Anjas."Ayah, bagaimana denganmu?" Tanya Anjas sambil menatap ayahnya dengan khawatir. Melihat ekspresi ayahnya membaik, dia mengeluarkan ponsel dan membuka satu foto."Ini adalah hasil pengecekan Elmira."Zano langsung mengambil dan memb
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan