"Hm..." Manajer itu tertawa canggung, dia juga tidak bisa berkata-kata, dia sudah bersusah payah ingin memberikan dua botol Louis XIV itu kepada Kevin secara pribadi, tidak mengira malah Romi sendiri yang mengatakan itu khusus untuk dia. Tidak baik juga berebutan dengan Romi di depan Kevin.Melihat senyuman di wajah Romi, Manajer itu menjadi curiga, apa sebenarnya hubungan anak muda ini dengan Kevin? Melihat Kevin yang duduk di meja dengan tampang datar, muncul berbagai pikirannya.Anak muda ini pasti bawahan Kevin, status dirinya tidak cukup tinggi untuk secara pribadi berkontak dengan Kevin, hanya bisa berbincang dengan bawahan Kevin.Memikirkan ini, rasa hormat Manajer itu kepada Kevin menjadi semakin dalam. Juga dia "mengerti" alasan tindakan dari Romi."Kalian sudah datang makan di restoran saya adalah sebuah kehormatan bagi saya, mari bersulang." Setelah mengatakan itu, Manajer meminta pelayan untuk membuka botol Louis XIV, lalu menuangkan ke gelas orang-orang yang ada di meja.
Hehe, benar saja karena hubunganku dengan Romi, Manajer itu tidak berani mendorongku.Ratna menjadi semakin berani, dia terus mencari alasan untuk bisa meraba pinggang Manajer itu hatinya merasa sangat senang.Setelah bersulang dengan Ratna, Manajer itu bergegas menjauh, tadinya hatinya sudah merasa tenang karena dia sudah bisa menghindar dari Ratna. Tidak mengira di belakangnya masih ada dua ibu-ibu yang memiliki pemikiran sama dengan Ratna, mereka menggunakan kesempatan bersulang ini untuk diam-diam menyentuh Manajer tampan itu.Setelah selesai bersulang, Manajer itu bergegas mengatakan beberapa kalimat, sambil menatapi tiga wanita paruh baya itu, dia tersenyum jalan kepadanya. Bulu kuduk Manajer itu pun langsung berdiri, setelah selesai berbicara, dia bergegas keluar."Hei, Romi ini memang hebat ya!" Ratna dan yang lain memuji Romi. Kalau bukan karena Romi, dengan tubuh gemuk dan buncit ibu-ibu seperti mereka, bagaimana mungkin bisa menyentuh anak muda tampan seperti Manajer itu?M
"Kevin, bukankah kamu akan memesan sebuah hotel? Kenapa masih ada di sini? Aku sekarang akan mengantar tante ke hotel." Kata Romi kepada Kevin sambil mengangkat alisnya."Apa, dia yang memesan hotel?" Kata Ratna terkejut, dia menyipitkan matanya kepada Kevin dan bergumam "Kamu bisa memesan hotel sebagus apa? kita jarang-jarang datang ke kota ini, bukankah lebih baik tinggal di tempat yang lebih bagus?""Ibu, ibu jangan berpikir seperti itu, mungkin hotel yang dipesan oleh Kevin lumayan bagus." Nanda menasehati ibunya. Dengan begini, saat nanti melihat hotel yang dipesan oleh Kevin, dia bisa mengkritik Kevin dengan semakin tajam. Nanda menatap Kevin sambil tersenyum "Kevin, kamu memesan hotel apa?""Guest House." Kata Kevin dengan datar, dia sekarang sungguh tidak ingin banyak berbincang dengan orang-orang ini, kalau bukan karena kemarin berjanji kepada mereka akan membantu mereka memesan hotel, sekarang Kevin pasti sudah pergi bersama Elmira dan Wulan meninggalkan mereka."Guest House
Guest House terletak di bagian paling selatan kota bengkulu, hotel itu bergaya halamannya yang antik. Saat Romi baru sampai, Kevin dan yang lain sudah check-in terlebih dahulu, sebenarnya semuanya sudah diurus oleh azka, Kevin dan yang lain hanya perlu check-in saja.Romi memarkir mobilnya, lalu menelepon Kevin. Kevin pun keluar, lalu menuntun Romi dan yang lain masuk ke pintu utama Guest House. Saat ini sudah larut malam. Di dalam Guest House, dengan lampu yang menyala, di halaman hanya bisa melihat pepohonan, jalan tamannya yang dibuat zig-zag, ada kolam air dan di kolam itu ada bunga lotus berwarna merah jambu yang terlihat indah, seperti wanita yang lembut, bangunan yang ada di taman itu terlihat sangat menarik. Tempat ini sangat indah, pemandangan di sekitar juga sangat bagus, Nanda pun memikirkan itu."Aku tahu dia memilih hotel yang bagus, tempat ini juga bersih, tapi kita jarang-jarang datang ke bengkulu, kamu hanya memesankan villa untuk kita? Kalau villa, di kampung juga
"Kalian mau makan apa? Tempat makan di hotel kami ada di gedung sebelah, saya akan meminta pelayan untuk membawa kalian ke sana, semua makanan disana gratis." Kata wanita yang ada di resepsionis dengan semangat setelah melihat Ratna dan yang lain."Tidak perlu." Ratna langsung menolak maksud baik dari wanita itu, dia bergumam dalam hati, makanan dari hotel yang sudah mau tutup, apa enaknya? gratis juga, ini berarti memang hotel yang murah.Tapi jujur saja, walaupun hotel ini sudah mau tutup, wanita resepsionis itu terlihat sangat cantik.Saat ini, Wulan juga berjalan keluar."Ibu, hotel kita menyediakan makanan gratis di gedung sebelah, saya sekarang akan meminta pelayan mengantarkan Anda." Wanita resepsionis itu berinisiatif menghampiri Wulan, atasannya berpesan kepadanya, orang ini adalah tamu kehormatan, harus dilayani dengan baik.Ada makanan gratis, tentu saja Wulan menerima dengan senang hati, pelayan itu membawa Wulan ke tempat makan. Ratna dan yang lain diam-diam tertawa, lalu
"Oh kamu, Ratna, kalian akan pergi ke mana?" Marsha juga menyapa Ratna."Eh...." Ratna tiba-tiba kebingungan, dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk membicarakan kerja sama itu, kalau dia bicara akn pergi ke restoran akan terlihat rendahan. Ratna tiba-tiba ada ide "Kita ingin pergi makan, Bu Marsha, Anda juga belum makan kan, kita makan bersama saja, pergi ke restoran barat di pusat kota, di sana tempatnya bagus."Ketika mengingat saat di hari datang ke Bengkulu dan makan di restoran mahal itu, Ratna sekarang merasa ingin kesana lagi, kalau bukan hari ini bertemu dengan Marsha, aku tidak mungkin bisa pergi makan di sana lagi, dengan adanya ikatan hubungan bersama Romi, pasti makan di sana akan gratis lagi."Restoran barat? Di sana sangat berkelas, harganya juga mahal, aku rasa kita makan di sekitar sini saja." Kata Marsha sambil tersenyum, dia pernah mendengar dari temannya yang berada di bengkulu, bahwa makan disana adalah salah satu restoran paling mahal, bukan tempat yang mampu
"Mohon maaf, tolong Anda antri terlebih dahulu, tunggu sampai giliran Anda, setelah itu kita akan mengaturkan tempat duduk untuk Anda." Kata nona tersebut."Apa? Aku memerlukan tempat duduk sekarang, apakah kamu tidak mengenalku? aku beritahu kamu, aku adalah orang yang tidak mampu kamu singgung, kalau kamu tidak cepat mengurus tempat duduk untukku, aku bisa menjamin, kamu akan kehilangan pekerjaanmu." Omel Ratna, dia merasa seorang resepsionis berani menolak permintaannya sendiri itu sudah terlalu memandang dirinya rendah."Nyonya yang terhormat, tolong Anda ikuti aturan yang ada di restoran kami." Nona itu masih bisa berkata sambil mempertahankan senyumannya "Kami sekarang memang tidak ada tempat duduk lagi, kalau Anda ingin makan di sini antri terlebih dahulu, jika nanti sudah sampai giliran Anda, kita akan mengaturkan tempat duduk untuk Anda.""Panggil manajer kalian kesini, aku akan lihat apakah dia bisa memberikan tempat duduk untukku atau tidak." Ratna berpikir di dalam hati, n
Pelayan membawa mereka masuk ke ruang mewah, dekorasi yang mewah di dalam ruang mewah itu membuat Marsha terkejut. Saat melihat ekspresi Marsha, Ratna pun menjadi semakin senang."Minggu lalu kami sudah makan di sini, bawa semua makanan kesini sesuai dengan waktunya itu saja." Kata Ratna kepada pelayannya."Ha? Kali ini Anda hanya berempat, memesan terlalu banyak nanti tidak habis nyonya." Kata pelayan itu mengingatkan."Pesanku hanya seperti itu, kamu hidangkan saja, kalau tidak habis ya sisakan, kamu tidak perlu mencemaskan itu." Marah Ratna, pelayan itu pun langsung keluar. Hati Ratna merasa sangat senang, makanan yang dihidangkan waktu itu semuanya adalah makanan paling top di restoran ini, dan juga yang paling mahal, hari ini mereka bisa untung banyak lagi."Kamu sungguh berani, di sini aku tidak berani memesan seperti itu." Kata Marsha, melihat Ratna begitu percaya diri sedari awal, dia menjadi yakin Ratna memang pernah makan di ruang mewah ini, Marsha pun menjadi lebih tenang.
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"