Beranda / Romansa / Mantanku, Iparku / Pernikahan Sultan

Share

Pernikahan Sultan

Penulis: Nabila Gemoy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-04 05:24:49

Miko dengan segera membawa Sahara ke rumah sakit. Tapi baru sampai di halaman rumah sakit, Sahara terbangun.

"Mas, ngapain ke rumah sakit?" tanya Sahara.

"Kamu tadi pingsan, kok malah tanya ngapain ke rumah sakit,' jawab Miko.

"Hehehe, tadi aku gak kenapa-kenapa, Mas. Aku ngeprank kamu loh," kata Sahara.

"Hah jangan bercanda, kita sudah sampai di rumah sakit. Mau gak mau kamu harus periksa," kata Miko.

Miko mengajak Sahara periksa, Dokter bilang Sahara baik-baik saja. Dia hanya diberi vitamin seperti biasa.

Pagi itu Sahara berangkat ke gedung tempat Aditia membuat acara. Dia datang bersamaan catering yang sudah dia siapkan. Karyawan Sahara sudah banyak yang siap.

"Bagiaman semua sudah siap?" tanya Sahara.

"Sudah, Mbak," jawab karyawan Sahara.

Saat acara di mulai semua orang datang bergantian, pagi hari acara akad nikah. Terlihat jelas Wahyu dan Della yang memakai gaun syar'i berada di depan penghulu.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mantanku, Iparku   Terkurung Di dalam Sangkar

    Wahyu terbangun, dia melihat Della di sampingnya dengan baju syar'inya. Dia tak menyangka kalau wanita yang di bar dan sexy itu merupakan Della."Ngapain kamu ke bar waktu itu dengan penampilan yang berbeda?" tanya Wahyu."Aku lagi bosen di rumah, aku selalu dikekang papa. Ini itu semua yang atur papa," kata Della. "Aku hidup bagaikan terkurung di dalam sangkar, jadi aku mencari hiburan," kata Della."Resiko kamu dong punya orang tua yang overprotektif," kata Wahyu."Dan itu akan terjadi padamu, Mas," ucap Della. "Harusnya kamu gak usah masuk ke dalam pernikahan ini, supaya kamu gak akan jadi budak orang tuaku," kata Della.Belum sempat Della berbicara, seseorang mengetuk pintu kamar hotel mereka."Non Della, Papa meminta kalian segera pulang," kata pengawal Della.Della mengajak Wahyu untuk segera pulang, sampai di rumah Della di sambut dengan wajah menyeramkan Aditia."Bagaimana malam pertama kalian?" tanya Ad

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Mantanku, Iparku   Mengunjungi Makam Kamila

    Ternyata lebih enak dulu waktu hidup dengan Kamila. Walaupun dalam kesusahan orang tua Kamila tak pernah mengekang mereka. Malah terbilang Wahyu dan Kamila yang keterlaluan."Aku jadi rindu sama Kamila," kata Wahyu.Wahyu mengatakan pada Della kalau dia ingin ke makam Kamila. Della menyetujui dan mereka ke makam Kamila."Di sini malamnya?" tanya Della saat keluar dari mobil."Iya di sini," jawab Wahyu.Della membeli bunga di penjual bunga dekat makam. Dia memang bukan yang agamis tapi dia tahu cara pergi ke makam. Walaupun dia juga tak bisa mengaji."Pasti selesai dari sini anak buah papa kamu laporan," kata Wahyu. "Apa tidak bisa sedetik pun kita tak diikuti?" tanya Wahyu."Bersikap baiklah pada Papa, Mas. Mungkin itu bisa mengubah sikap papa untuk tidak mengekang kamu," jawab Della. "Itu yang aku lakukan," kata Della.Wahyu dan Della memasuki area makam. Mereka mencari makam Kamila. Della menabur bunga di maka

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-04
  • Mantanku, Iparku   Mengenal Naura

    Setelah mendengar hal itu, Della memutuskan untuk menemui Naura. Della meminta Dinda untuk mencari tahu alamat rumah Sahara."Kamu yakin mau temui anak itu?" tanya Dinda."Ya, toh dia anaknya Mas Wahyu, kan," jawab Della. "Aku hanya ingin memastikan kalau dia tak akan mengganggu rumah tanggaku juga orang tuanya," kata Della."Sepertinya mereka gak akan melakukan itu. Kalau mereka berniat untuk mengganggu pasti dia akan mengatakannya padamu waktu kamu temui Sahara. Nyatanya Sahara masih menyembunyikan itu dari mu," kata Dinda."Aku hanya perlu waspada," kata Della."Apa kamu yakin mencintai Wahyu. Kamu kan tahu bagaimana kelakuan dia?" tanya Dinda."Dia suamiku, apapun yang terjadi aku akan bela dia," kata Della.Dinda memberi pesan pada Della agar tak mudah percaya dengan Wahyu. Tapi Della tetap akan mencintai Wahyu walaupun Wahyu belum bisa mencintai dia.Dinda memilih pasrah, baginya sudah mengingatkan adiknya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Mantanku, Iparku   Ancaman Keluarga Aditia

    Sosok wanita yang datang ke rumah Miko adalah Eni. Dia datang untuk bertemu Sahara dan Miko. Jika Della datang untuk membahas Naura, apa Eni juga membahas hal yang sama?"Nyonya Aditia, silahkan masuk!" Sapa Miko bersikap ramah pada tamunya.Eni masuk, dia masih saja dengan sikap angkuh dan kejamnya. Dia duduk di ruang tamu di ikuti Sahara dan Miko."Saya melihat tadi Della dari sini," kata Eni."Iya, dia baru saja balik," jawab Sahara."Ngapain anak itu ke sini? Apa dia membicarakan suaminya?" tanya Eni."Bukan, dia hanya main saja. Apalagi tadi katanya ke rumah makan tapi tak ada saya," jawab Sahara.Eni menatap Sahara, tatapannya penuh intimidasi. Setelah itu melihat Miko sekilas."Kalian adalah bagian dari masa lalu Wahyu, kamu berharap kalian gak menjalin hubungan dengan keluarga kami terutama Wahyu dan Della," kata Eni. "takutnya kalian berusaha untuk memisahkan mereka, terutama kamu Sahara," kata Eni.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Mantanku, Iparku   Honeymoon yang terganggu

    "Iya, udah dulu ya. Aku mau berangkat dulu," kata Wahyu mengikuti Della yang sudah berjalan lebih dulu.Dini langsung membeli tiket untuk perjalanan ke Bali. Dia tak ingin Wahyu pergi berdua dengan sang istri. Dia akan mengikuti mereka di Bali."Siapa tadi, Mas?" tanya Della setelah duduk di bangku pesawat."Oh Dini, temannya Kamila," jawab Wahyu.Perjalanan ke Bali memakan waktu kurang lebih 2 jam. Mereka sampai di sana langsung menuju hotel karena sudah malam.Sampai di hotel, Aditia membuka pesan di WA. Ada pesan dari Dini."Di Bali kamu nginep di hotel apa?" tanya Wahyu.Tanpa curiga, Wahyu mengatakan hotel yang mereka pakai untuk menginap pada Dini. Setelah makan malam, Wahyu dan Della segera tidur.Malam itu, seperti janji Wahyu pada Aditia. Dia menjalankan tugasnya sebagai suami Della. Dia memberikan nafkah batin yang harusnya dia berikan pada Della.**Pagi itu, Della dan Wahyu bersiap

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • Mantanku, Iparku   Semakin Mesra Semakin Banyak Rahasia

    Bagaimana Della tak sadar kalau Wahyu ternyata selingkuh. Tiap hari Wahyu semakin perhatian. Bahkan terkadang tiap pulang kerja dia membawakan makanan kesukaan Della."Mas, kamu bawa apa itu?" tanya Della melihat Wahyu pulang dengan tentengan di tangan kirinya."Oh ini siomay buat kamu," jawab Della.Della langsung mengambil tentengan itu, dia mengambil piring dan langsung memakannya. Wahyu mandi, dia habis menemui Dini dan mampir membelikan siomay untuk Della."Del, kamu udah habis makannya?" tanya Wahyu."Sudah, Mas. Kamu beli di mana enak banget," jawab Della."Rahasia dong," kata Wahyu."Wahyu mama mau bicara," kata Eni.Wahyu mengikuti Eni ke ruang kerja Aditia. Agar Della tak mendengar apa yang mereka bicarakan."Apa kamu mulai mencintai Della?" tanya Eni."Memangnya kenapa? Kalau Della hamil dan melahirkan anak laki-laki, aku dapat apa?" tanya Wahyu."Hahaha ternyata kamu juga g

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Mantanku, Iparku   Kedatangan Ronal Dan Reo

    "Iya, Ma. Baru PDKT saja," jawab Dinda."Kalau dia serius, suruh dia datang pada orang tua kamu. Kamu tuh bukan lagi anak remaja," kata Eni."Baik, Ma," ucap Dinda.Dinda berharap keluarganya akan menerima kekasihnya itu.**Ronal sudah mempersiapkan diri untuk datang ke rumah Miko. Nurmala hanya bisa titip salam dan beberapa oleh-olehnya. Ronal mengajak Reo karena Reo merindukan Naura."Ma, Ronal pamit ya," ucap Ronal."Oh ya, mama titip salam buat Sahara ya. Mama bisa ke sana kalau nanti mendekati Sahara lahiran saja," kata Nurmala. "Oh ya ini oleh-oleh dari mama, tolong bawakan!" pinta Nurmala.Ronal dan Reo segera berangkat, perjalanan beberapa jam membuat Reo tertidur di dalam mobil. Ronal sengaja tak memberitahu Miko, dia ingin memberi kejutan pada Miko.Sampai di rumah Miko, terlihat sepi sekali. Mungkin karena Miko berada di kantor."Sayang, bangun! Sudah sampai," ucap Ronal.R

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • Mantanku, Iparku   Kesan yang Baik Untuk Ronal

    Dinda senang, Aditia tampak cocok dengan Ronal. Namun, tidak dengan Wahyu. Dia justru gak suka kedekatan Ronal dengan Aditia.Setelah makan malam, Aditia mengajak Ronal untuk berbicara berdua di ruang kerjanya. Awalnya Ronal merasa takut, tetapi dia yakin dia bisa mengambil hati Aditia."Apa benar kamu seorang duda beranak satu?" tanya Aditia."Benar, Pak Aditia. Saya punya putra bernama Reo dari pernikahan saya yang terdahulu," jawab Ronal.Aditia menanyai mengapa dulu Ronal bercerai. Tanpa rasa takut dan malu, Ronal menceritakan soal perselingkuhan istrinya.Lalu Aditia menanyakan keseriusan Ronal pada Dinda. Sebagai seorang pria dewasa tentu Ronal bisa menjawab semua dengan lancar."Saya sungguh-sungguh ingin menjadikan Dinda ibu dari anak-anak saya, Pak Aditia. Hanya saja jika Dinda menerima saya maka dia juga harus menerima Reo. Jujur saya tak akan bisa meninggalkan Reo, dia sudah kehilangan Mamanya, jadi dia tak mungkin keh

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06

Bab terbaru

  • Mantanku, Iparku   Mas Lalu Biarlah Berlalu

    10 tahun kemudianUsia tak lagi muda, Sahara sudah mempunyai banyak cabang rumah makan di setiap daerah hal itu membuat dia sering keluar kota, terutama ke Bali.Usia Albi sudah 17 tahun dan Aldo sudah 10 tahun. Mereka ke Bali ikut Sahara memantau cabang Bali. Mereka tengah liburan semester."Bagaimana apa semua lancar?" tanya Sahara pada karyawan yang sudah dia percaya."Alhamdulillah lancar, Bu. Sejak ada pemasok sayuran dan bahan makanan yang baru semua jadi lancar. Oh ya hari ini ada pengiriman sayur dan bahan makanan lainnya. Biasanya orangnya sendiri yang mengantar," katanya."Bagus, kalau gitu aku ke dalam ya," kata Sahara.Satu jam kemudian, Sahara keluar dari ruangannya. Tak sengaja dia menabrak seorang pria yang sedang membawa sayur mayur."Maaf, Mbak," ucapnya.Pria itu menoleh ke arah Sahara, "Sahara...," panggilnya."Wahyu...kamu tinggal di Bali?" tanya Sahara."Iya, oh ya aku ke dalam antar ini. Setelah ini ada yang mau aku obrolan kan sama kamu mumpung ketemu," kata Wah

  • Mantanku, Iparku   Titip Anakku

    Wahyu mendekati sang Dokter. Dia memandang Dokter tersebut."Saya mau bicara dengan Dokter, jadi ajak Abbi pergi," kata Wahyu.Della mengajak Abbi untuk pulang, sebelum pulang dia pamit pada Wahyu dan Dokter."Apa kamu sangat mencintai Della?" tanya Wahyu."Ya, aku mencintai dia," jawab Dokter."Tolong jaga Abbi, aku titip Abbi padamu. Anggap saja Abbi anak kandungmu," kata Wahyu."Itu sudah pasti, tapi tampaknya Abbi sangat mengharapkan kamu bersama dengan dia," kata Dokter."Itu tidak mungkin, aku dan Della sudah lama bercerai," kata Wahyu. "Aku hanya ingin kamu bahagiakan Della dan Abbi. Sejak dulu aku gak bisa melakukannya," kata Wahyu.Setelah mengatakan hal itu, Wahyu kembali ke kamarnya. Dia sadar bahwa dia tak pantas lagi untuk Della. Dia ikhlas jika Della bersama pria lain. Apalagi pria itu bisa menyayangi Abbi dengan baik.**Dua bulan kemudian, hari di mana Wahyu sudah keluar dari rumah sakit jiwa. Dia sudah sembuh total."Dokter, aku titip surat ini. Berikan pada Della dan

  • Mantanku, Iparku   Apa benar dia papaku?

    Ternyata Della sedang dekat dengan seorang dokter di rumah sakit jiwa. Dokter itu merupakan teman Dinda saat SMA. Mereka memang belum memutuskan untuk menikah tapi mereka sudah saling mengenal keluarga masing-masing.Abbi tengah duduk di bangku rumah sakit jiwa bersama baby Sisternya."Mbak, kata mama papa udah gak ada. Tapi kok aku gak lihat makam papa," kata Abbi."Mbak juga gak tahu, Sayang," ucap Baby Sisternya.Abbi memilih untuk menanyakan hal itu pada orang lain. Dia menanyakan pada salah satu pembantu di rumah Aditia. Pembantu itu menceritakan pada Abbi siapa nama papa Abbi. Tapi Abbi merasa tak asing dengan nama tersebut."Mama, apa benar nama Papa aku itu Wahyu?" tanya Abbi."Kata siapa, Nak?" tanya Della."Kata Bibi," jawab Abbi. "Kata Bi Mina itu nama papa ku, aku kayak pernah lihat dia," jawab Abbi.Della langsung menegur pembantunya, namun saat itu Abbi mendengarkannya."Bi, aku gak mau ya kalau sampai Abbi tahu kalau papanya itu Mas Wahyu. Apalagi kalau sampai dia tahu

  • Mantanku, Iparku   Wahyu Gila

    Kain penutup itu terbuka, dan wajah yang tak asing bagi Miko tengah tertidur di sana."Tidak mungkin," teriak Miko.Tangis Miko pecah seketika melihat anak yang dia besarkan dengan kasih sayang telah tiada. Dia melihat Sahara tengah menangis, dia memeluk Sahara."Naura ninggalin kita, Mas. Dia pergi," kata Sahara.Miko dan Sahara terlihat lemah, Nurmala menghubungi semua keluarga lalu mengurus jenazah Naura."Mas, Naura....ini mimpi kan, Mas?" tanya Sahara berderai air mata.Miko hanya mampu memeluk Sahara erat dan menguatkannya. Walaupun sebenarnya dia sendiri sangat rapuh.Dari kejauhan, Wahyu melihat jenazah Naura di masukkan ke kamar Jenazah. Dia diam-diam masuk ke kamar Jenazah setalah petugas pergi. Dia ingin melihat Naura yang terakhir kalinya.Setelah melihat wajah Naura, Wahyu tak bisa menahan tangis. Dia menyesal telah menyebabkan semua terjadi. Namun, penyesalan itu sudah terlambat."Naura, m

  • Mantanku, Iparku   Kesedihan Sahara

    Sahara mendapatkan panggilan dari seseorang tak di kenal. Dia mengabarkan jika Naura berada di rumah sakit. Seketika Sahara menuju rumah sakit."Naura...apa ada pasien anak SD yang katanya kecelakaan, Sus?" tanya Sahara.Perawat membawa Sahara ke ruangan di mana Naura di rawat. Seseorang menunggu di sana."Maaf, Mbak. Saya benar-benar tak sangaja menabrak anak, Mbak. Saya melihat dia berlari dan saya tak bisa mengerem mendadak," kata pria itu."Keadaan anak saya bagaimana sekarang?" tanya Sahara."Kata Dokter, dia Koma, Mbak," jawabnya.Tidak berapa lama Miko datang, dia lalu meminta penjelasan pada orang yang menabrak Naura. "Saat saya turun dari mobil untuk memanggil ambulan, saya dengar ada yang bilang kalau anak Mbak di kejar seorang pria. Makanya dia buru-buru menyebrang, sepertinya tujuannya ingin ke kantor polisi," kata pria itu."Apa bapak melihat pria itu?" tanya Miko."Maaf, Pak. Saya tidak m

  • Mantanku, Iparku   Tak Ada Kata Maaf

    Kecewa itu yang di rasakan oleh Bang Omar. Teman yang dia anggap baik ternyata menusuknya dari belakang. Saat Bang Omar tengah mencari kontrakan baru, di jalan dia bertemu dengan Sahara dan Miko."Bang Omar...," panggil Miko."Eh Pak Miko," ucap Bang Omar."Abang mau kemana? Kok bawa si kecil?" tanya Sahara melihat si kecil ikut berpanas-panasan."Panjang ceritanya, Bu. Tapi ini saya mau cari kontrakan baru," jawab Bang Omar.Sahara dan Miko saling pandang, mereka merasa kasihan pada Bang Omar."Bang, mendingan Abang ikut ke rumah kamu saja. Di rumah kami masih ada kamar kosong," kata Miko. "Kasihan kalau Bang Omar kerja di kecil mau di titipkan siapa? Kalau di rumah saya kan banyak orang, ada yang jaga," kata Miko."Tidak usah, Pak Miko. Saya tidak mau merepotkan Pak Miko," tolak Bang Omar.Miko tetap memaksa hingga Bang Omar ikut ke rumah Sahara. Sampai di sana Bang Omar menceritakan soal apa yang terjadi saat

  • Mantanku, Iparku   Wahyu Sang Penghianat

    Siang itu, Miko memanggil Wahyu untuk datang ke ruangannya. Di sana sudah ada Sahara yang menunggu kedatangan Wahyu."Maaf, Pak Miko memanggil saya?" tanya Wahyu."Wahyu, apa benar kamu habis menemui Naura kemarin di sekolahannya?" tanya Miko.Wahyu tampak terkejut, dia yakin Naura yang bercerita hal itu pada Miko dan Sahara."Maksud kamu apa memberi tahu Naura kalau kamu papanya?" tanya Sahara. "Kamu harusnya bicara sama aku dulu sebelum menemui Naura, apalagi membahas soal papa Naura," kata Sahara."Maaf, Sahara. Aku hanya ingin di akui oleh anakku," kata Wahyu."Kamu ingin di akui? Emangnya kamu pernah ada buat dia? Gak kan. Pantas saja Della melarang kamu ketemu Abbi," bantah Sahara. "Aku kecewa sama kamu," ucap Sahara."Aku hanya ingin di akui dan di panggil ayah saja oleh Naura. Karena aku tak bisa melakukannya ke Abbi," kata Wahyu."Aku tahu tapi cara kamu salah. Menemui Naura tanpa izin aku, apalagi memb

  • Mantanku, Iparku   Kebebasan Wahyu

    Dua tahun berlaluWahyu sudah dinyatakan bebas, dia keluar dari lapas hari itu. Tak ada yang menjemputnya. Dia hanya berbekal alamat Bang Omar. Dia tak akan pulang ke rumah orang tuanya."Wahyu, maaf aku tak bisa menjemputmu. Istriku masih kerepotan karena anak kamu demam," kata Bang Omar."Tidak apa, Bang," ucap Wahyu."Oh ya, aku udah Carikan kamu kontrakan di sebelahku ini, udah aku bayar untuk satu bulan ke depan ya. Setelah itu bayar sendiri," kata Bang Omar."Sekali lagi terimakasih, Bang," kata Wahyu.Wahyu lalu istirahat di kontrakannya, setelah tenaganya terisi penuh. Dia mulai dari ke makam Kamila dan Dini. Dia ingin mengunjungi mantan istrinya dulu."Kamila, maafkan aku. Baru kali ini aku sempat menemui makammu," kata Wahyu. Setelah mengirim doa untuk Kamila, Wahyu ganti ke makam Dini yang memang berada di satu area.Setelah itu dia kembali ke kontrakan. Dia melihat istri Bang Omar tampak di luar deng

  • Mantanku, Iparku   Yang Hidup Pasti Kembali

    Sahara menghadiri pemakaman Dini, biar bagaimanapun dia pernah mengenal Dini sebagai sahabat Kamila."Aku gak nyangka, setelah Carry tiada, kini Dini juga meninggal," kata Sahara."Ya mau bagaimana lagi, setiap yang hidup pasti akan kembali ke yang maha kuasa hanya menunggu giliran saja," kata Miko.Sepulang dari makam, Sahara menyempatkan diri mampir ke lapas. Dia mengabari Wahyu kalau Dini telah tiada."Baru saja dia datang menemui aku, tapi kini sudah pergi," kata Wahyu. "Dia malah berpesan sama aku, kalau dia mati, dia minta aku untuk menjaga malamnya," sambung Wahyu."Aku kira dia belum ke sini sebelumnya," kata Miko."Sudah, tapi aku juga tak menyangka akan secepat itu dia pergi," kata Wahyu."Setiap yang hidup di dunia ini kan pasti akan kembali pada yang kuasa. Bukan hanya Dini kita juga nanti akan kembali. Tinggal nunggu saatnya saja," kata Miko."Benar, tapi rasanya bekal untuk kesana masih kurang," ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status