Beranda / Romansa / Mantanku, Iparku / Memandang Foto Lama

Share

Memandang Foto Lama

Penulis: Nabila Gemoy
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-26 13:20:00

Sampai di rumah, Wahyu segera mandi. Lusi sudah pamit pulang, dan Kamila juga sudah mandi.

"Mas, kenapa kamu pulang terlambat?" tanya Kamila.

"Oh tadi ada ketemu teman," jawab Wahyu. "Kamu di sana saja, aku mau ke depan," kata Wahyu.

Wahyu duduk di sofa, dia membuka ponselnya dan melihat album lama yang masih dia simpan. Dimana dia menyimpan semua kenangannya bersama Sahara dulu.

"Kamu masih sama, cantik seperti dulu. Andai aku tak meninggalkan kamu," kata Wahyu.

Wahyu melihat-lihat album foto lamanya, dia tersenyum dan sesekali mencium foto lama Sahara di ponselnya.

Kamila mencoba berjalan pelan, sebenarnya dia masih berjalan hanya saja Lusi tak mengizinkannya. Dia membuka pintu kamar dan melihat Wahyu duduk di sofa sambil melihat ponselnya. Kamila melihat senyum bahagia di wajah Wahyu. Bahkan melihat beberapa kali Wahyu mencium ponselnya.

"Ponsel kok di cium, sebenarnya apa yang dia lihat?" tanya Kamila.

Wahy
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mantanku, Iparku   Semakin Drop

    Kamila terus saja memikirkan Wahyu, apalagi Wahyu selalu mencari-cari kesempatan untuk mengobrol dengan Sahara. Sebagai seorang istri, Kamila merasakan cemburu. Terlebih orang yang Wahyu dekati adalah adiknya sendiri."Sahara hari ini gak datang?" tanya Wahyu."Kenapa kamu kangen sama Sahara?" tanya Kamila. "Dia itu punya urusan sendiri, gak mungkin tiap hari ke sini," jawab Kamila.Ada rasa sesak di dalam dada saat Wahyu menanyakan Sahara. Namun, Kamila bersikap biasa saja karena Lusi datang."Wahyu, kalau kamu mau berangkat kerja berangkat aja. Mama kan udah di sini, hanya saja Mama gak bisa sampai sore. Mama ada acara," kata Lusi."Iya, Ma. Aku berencana akan mencari orang untuk merawat Kamila biar tidak terus merepotkan Mama dan Sahara," kata Wahyu.Setidaknya Kamila merasa tenang, jika ada orang yang menjaga dia. Maka Sahara tak akan sering datang ke rumahnya. Bukan dia kejam pada Sahara, hanya saja untuk menjaga agar tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Mantanku, Iparku   Sahara Kecewa

    Dalam perjalanan pulang, Sahara terus menggerutu. Dia kecewa dengan Kamila yang punya niat jahat memisahkan Sahara dengan Miko."Loh sudah pulang," kata Miko."Aku gak akan ke sana lagi, Mas," ucap Sahara.Miko mengerti, pasti terjadi sesuatu di sana sehingga Sahara enggan untuk datang."Apa Wahyu mengganggu kamu?" tanya Miko."Tidak, Mas. Tapi ada yang lebih parah dari itu," jawab Sahara. Sahara menceritakan apa yang dia dengar tadi. Miko menyesal telah baik pada mereka."Jahat sekali Kamila," kata Miko."Biarkan saja, aku gak akan Sudi datang ke sana," kata Sahara. "Aku baik padanya karena dia kakakku, tapi dia malah ingin berniat jahat membuat rumah tanggaku berantakan," kata Sahara."Sabar ya sayang," ucap Miko.**Dua hari Sahara tak datang ke rumah Kamila. Sehingga Kamila menghubungi Sahara."Ra, ke sini ya. Kakak kangen masakan kamu," kata Sahara."Maaf, Kak. Aku punya

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Mantanku, Iparku   Jangan Mau Jadi Korban

    Lusi sepanjang jalan terus mengomel, dia menganggap kalau Kamila sudah gila."Sahara, pokoknya mama gak setuju kalau kamu ikutin ide gila kakakmu itu," kata Lusi. "Dia kira suaminya itu baik apa sampai kamu harus mengorbankan rumah tangga kamu buat bahagiakan dia," sambung Lusi."Entahlah, Ma. Bagaimana jalan pikiran Kak Kamila saat ini? Aku rasa dia terlalu cinta sama suaminya itu," kata Sahara."Pokoknya kamu jangan mau jadi korban kegilaan kakakmu. Kalau dia mau membahagiakan suaminya bukan begitu caranya," kata Lusi.Sampai di rumah, Lusi masih mengomel. Salman yang mendengarkannya tak faham maksud Lusi apa."Sebenarnya ada apa ini? Dari tadi ngomel kata jalan kereta gak ada ujungnya?" tanya Salman."Anak sulung mu itu gila, Pa," jawab Salman."Kamila gila kenapa?" tanya Salman makin penasaran. Sementara Sahara masih berdiri di sana."Dia meminta Sahara meninggalkan Miko dan bersatu dengan Wahyu. Entah bagai

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Mantanku, Iparku   Fitnah Wahyu

    "Maksud kamu apa?" tanya Lusi."Sahara pasti melakukan sesuatu yang membuat Kamila drop, Ma. Biasanya Kamila tak pernah drop," jawab Wahyu."Bukannya tadi pagi Kamila baru saja drop, kalau sekarang drop lagi berarti wajar," kata Lusi."Sahara menyakiti Kamila, Ma. Aku yakin Sahara menghina Kamila. Apalagi Kamila sudah meminta Sahara bersatu denganku. Pasti dia tak mau dan menghina Kamila hingga Kamila drop," kata Wahyu.Wahyu terus saja meyakinkan Lusi jika di dalam masalah ini Sahara adalah pelakunya.**"Sayang, aku lihat tadi ada dokter dan perawat ke ruangan Kamila. Apa dia drop lagi?" tanya Miko."Mana mungkin, waktu tadi aku pamit dia baik-baik saja. Dia malah masih memohon agar aku dengan suaminya bersatu. Tentu aku menolak dan aku katakan aku gak akan bahagia dengan suaminya. Aku bahagia hanya dengan kamu. Aku meminta dia untuk tidak egois itu saja," kata Sahara.Setelah sampai di rumah, ponsel Sahara be

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Mantanku, Iparku   Jajan Di Luar

    Mulai saat itu Kamila tak berani lagi makan mie instan. Wahyu malam itu izin pergi, dia bilang ada acara dengan temannya."Sayang, kamu di sini sama Bi Sona ya. Mama juga nanti akan datang, aku mau pergi," kata Wahyu."Iya, Mas," ucap Kamila.Wahyu segera berlalu dari ruangan Kamila. Dia pergi menuju sebuah hotel. Kamila tak tahu saja jika suaminya sudah ada janji dengan seorang wanita malam di sebuah hotel.Wahyu tak bisa menahan hasratnya, apalagi Kamila tak pernah melayani dirinya lagi. Dia sebagai pria normal tentu ingin merasakan kenikmatan."Maaf kamu harus menunggu lama," kata Wahyu.Wanita cantik di depannya tersenyum, Wahyu segera mandi dan ganti dengan piyama yang sudah di sediakan pihak hotel.Sementara, Kamila menahan rasa sakitnya. Dia merasa kepalanya sakit kembali dan kali ini lebih berat."Ma, aku gak kuat, sakit sekali," ucap Kamila sambil memegangi kepalanya.Lusi segera memanggil dokt

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Mantanku, Iparku   Mencari Donor Darah

    Sahara merasa khawatir, sejak tadi Dokter belum keluar. Padahal sudah setengah jam dia berdiri di sana."Dok, bagaimana keadaan anak saya?" tanya Sahara saat Dokter keluar."Maaf, Bu. Adek Naura kehabisan banyak darah, sementara stok darah di rumah ini kosong. Coba Ibu atau keluarga melakukan donor darah, kalau gak cari di rumah sakit lain," jawab Dokter.Miko dan Sahara saling pandang, setelah Dokter masuk kembali, Miko mengajak Sahara untuk berbicara berdua."Sayang, bagaimana ini? Aku tak mungkin donorkan darahku, karena darah aku dan Naura tidak sama," kata Miko mulai khawatir."Mas, coba kamu suruh orang buat cari donor darah di rumah sakit lain," kata Sahara. "Jangan panik, yakinlah semua akan baik-baik saja," kata Sahara.Mereka lalu kembali ke depan ruangan IGD, di sana Lusi dan Salman masih menunggu."Miko, katanya Naura banyak membutuhkan darah. Kamu kan papanya, coba kamu donorkan darah kamu," kata Salman.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Mantanku, Iparku   Hutang Penjelasan

    "Kalian hutang penjelasan sama kamu, jadi setelah Naura sembuh kalian harus jelaskan semua," kata Hilman lalu pamit.Mereka tak bisa berlama-lama di sana, banyak sekali pekerjaan yang Hilman tinggal."Baik, Pa," ucap Miko."Sayang, Oma pamit ya. Naura cepat sembuh," kata Nurmala.Setelah kepergian Nurmala dan Hilman, Sahara menatap Miko. Sahara yakin lambat laun semua akan terungkap."Mas, apa kita jujur saja?" tanya Sahara."Entahlah, apa mungkin ini waktunya untuk kita jujur?" tanya Miko."Lebih baik kita jujur sama mereka, Mas," jawab Sahara.Miko belum siap, dia takut jika Miko akan di pisahkan dengan Sahara dan Naura. Dia sangat mencintai Sahara."Apapun yang terjadi, kita akan tetap bersama, kan?" tanya Miko."Tentu, Mas. Apapun keadaannya nanti, kita akan tetap bersama," jawab Sahara. Walaupun sebenarnya Sahara belum yakin mengingat dia telah janji dengan Wahyu.**Dua

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Mantanku, Iparku   Tetap Bertahan

    "Tidak, aku tak mau menikah dengan Mas Wahyu," jawab Sahara."Tapi kamu sudah janji Sahara," bantah Kamila."Janji bisa saja diingkari," ucap Sahara. "Bukanya juga dia pernah berjanji untuk setia, nyatanya dia udah ingkar," bantah Sahara."Miko, Sahara mama sama papa kecewa sama kalian," kata Nurmala.Mereka lalu pulang begitu saja, mereka kecewa karena telah dibohongi oleh Sahara dan Miko.Sementara Lusi dan Salman juga pulang dengan berjalan kaki. Mereka sangat kecewa setelah tahu semua."Pokoknya kamu harus menikah dengan Mas Wahyu," kata Kamila."Kamila, harusnya kamu tuh jaga suami kamu bukan malah meminta suami kamu nikah lagi," kata Miko. "Mendingan sekarang kalian pulang aja," usir Miko.Setelah mereka pulang, Miko memeluk Sahara. Dia sangat menyayangi Sahara dan Naura. Dia tak mau kehilangan kedua orang yang mereka sayang.Sepanjang perjalanan pulang, Kamila terus marah-marah. Hingga sampai di

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30

Bab terbaru

  • Mantanku, Iparku   Mas Lalu Biarlah Berlalu

    10 tahun kemudianUsia tak lagi muda, Sahara sudah mempunyai banyak cabang rumah makan di setiap daerah hal itu membuat dia sering keluar kota, terutama ke Bali.Usia Albi sudah 17 tahun dan Aldo sudah 10 tahun. Mereka ke Bali ikut Sahara memantau cabang Bali. Mereka tengah liburan semester."Bagaimana apa semua lancar?" tanya Sahara pada karyawan yang sudah dia percaya."Alhamdulillah lancar, Bu. Sejak ada pemasok sayuran dan bahan makanan yang baru semua jadi lancar. Oh ya hari ini ada pengiriman sayur dan bahan makanan lainnya. Biasanya orangnya sendiri yang mengantar," katanya."Bagus, kalau gitu aku ke dalam ya," kata Sahara.Satu jam kemudian, Sahara keluar dari ruangannya. Tak sengaja dia menabrak seorang pria yang sedang membawa sayur mayur."Maaf, Mbak," ucapnya.Pria itu menoleh ke arah Sahara, "Sahara...," panggilnya."Wahyu...kamu tinggal di Bali?" tanya Sahara."Iya, oh ya aku ke dalam antar ini. Setelah ini ada yang mau aku obrolan kan sama kamu mumpung ketemu," kata Wah

  • Mantanku, Iparku   Titip Anakku

    Wahyu mendekati sang Dokter. Dia memandang Dokter tersebut."Saya mau bicara dengan Dokter, jadi ajak Abbi pergi," kata Wahyu.Della mengajak Abbi untuk pulang, sebelum pulang dia pamit pada Wahyu dan Dokter."Apa kamu sangat mencintai Della?" tanya Wahyu."Ya, aku mencintai dia," jawab Dokter."Tolong jaga Abbi, aku titip Abbi padamu. Anggap saja Abbi anak kandungmu," kata Wahyu."Itu sudah pasti, tapi tampaknya Abbi sangat mengharapkan kamu bersama dengan dia," kata Dokter."Itu tidak mungkin, aku dan Della sudah lama bercerai," kata Wahyu. "Aku hanya ingin kamu bahagiakan Della dan Abbi. Sejak dulu aku gak bisa melakukannya," kata Wahyu.Setelah mengatakan hal itu, Wahyu kembali ke kamarnya. Dia sadar bahwa dia tak pantas lagi untuk Della. Dia ikhlas jika Della bersama pria lain. Apalagi pria itu bisa menyayangi Abbi dengan baik.**Dua bulan kemudian, hari di mana Wahyu sudah keluar dari rumah sakit jiwa. Dia sudah sembuh total."Dokter, aku titip surat ini. Berikan pada Della dan

  • Mantanku, Iparku   Apa benar dia papaku?

    Ternyata Della sedang dekat dengan seorang dokter di rumah sakit jiwa. Dokter itu merupakan teman Dinda saat SMA. Mereka memang belum memutuskan untuk menikah tapi mereka sudah saling mengenal keluarga masing-masing.Abbi tengah duduk di bangku rumah sakit jiwa bersama baby Sisternya."Mbak, kata mama papa udah gak ada. Tapi kok aku gak lihat makam papa," kata Abbi."Mbak juga gak tahu, Sayang," ucap Baby Sisternya.Abbi memilih untuk menanyakan hal itu pada orang lain. Dia menanyakan pada salah satu pembantu di rumah Aditia. Pembantu itu menceritakan pada Abbi siapa nama papa Abbi. Tapi Abbi merasa tak asing dengan nama tersebut."Mama, apa benar nama Papa aku itu Wahyu?" tanya Abbi."Kata siapa, Nak?" tanya Della."Kata Bibi," jawab Abbi. "Kata Bi Mina itu nama papa ku, aku kayak pernah lihat dia," jawab Abbi.Della langsung menegur pembantunya, namun saat itu Abbi mendengarkannya."Bi, aku gak mau ya kalau sampai Abbi tahu kalau papanya itu Mas Wahyu. Apalagi kalau sampai dia tahu

  • Mantanku, Iparku   Wahyu Gila

    Kain penutup itu terbuka, dan wajah yang tak asing bagi Miko tengah tertidur di sana."Tidak mungkin," teriak Miko.Tangis Miko pecah seketika melihat anak yang dia besarkan dengan kasih sayang telah tiada. Dia melihat Sahara tengah menangis, dia memeluk Sahara."Naura ninggalin kita, Mas. Dia pergi," kata Sahara.Miko dan Sahara terlihat lemah, Nurmala menghubungi semua keluarga lalu mengurus jenazah Naura."Mas, Naura....ini mimpi kan, Mas?" tanya Sahara berderai air mata.Miko hanya mampu memeluk Sahara erat dan menguatkannya. Walaupun sebenarnya dia sendiri sangat rapuh.Dari kejauhan, Wahyu melihat jenazah Naura di masukkan ke kamar Jenazah. Dia diam-diam masuk ke kamar Jenazah setalah petugas pergi. Dia ingin melihat Naura yang terakhir kalinya.Setelah melihat wajah Naura, Wahyu tak bisa menahan tangis. Dia menyesal telah menyebabkan semua terjadi. Namun, penyesalan itu sudah terlambat."Naura, m

  • Mantanku, Iparku   Kesedihan Sahara

    Sahara mendapatkan panggilan dari seseorang tak di kenal. Dia mengabarkan jika Naura berada di rumah sakit. Seketika Sahara menuju rumah sakit."Naura...apa ada pasien anak SD yang katanya kecelakaan, Sus?" tanya Sahara.Perawat membawa Sahara ke ruangan di mana Naura di rawat. Seseorang menunggu di sana."Maaf, Mbak. Saya benar-benar tak sangaja menabrak anak, Mbak. Saya melihat dia berlari dan saya tak bisa mengerem mendadak," kata pria itu."Keadaan anak saya bagaimana sekarang?" tanya Sahara."Kata Dokter, dia Koma, Mbak," jawabnya.Tidak berapa lama Miko datang, dia lalu meminta penjelasan pada orang yang menabrak Naura. "Saat saya turun dari mobil untuk memanggil ambulan, saya dengar ada yang bilang kalau anak Mbak di kejar seorang pria. Makanya dia buru-buru menyebrang, sepertinya tujuannya ingin ke kantor polisi," kata pria itu."Apa bapak melihat pria itu?" tanya Miko."Maaf, Pak. Saya tidak m

  • Mantanku, Iparku   Tak Ada Kata Maaf

    Kecewa itu yang di rasakan oleh Bang Omar. Teman yang dia anggap baik ternyata menusuknya dari belakang. Saat Bang Omar tengah mencari kontrakan baru, di jalan dia bertemu dengan Sahara dan Miko."Bang Omar...," panggil Miko."Eh Pak Miko," ucap Bang Omar."Abang mau kemana? Kok bawa si kecil?" tanya Sahara melihat si kecil ikut berpanas-panasan."Panjang ceritanya, Bu. Tapi ini saya mau cari kontrakan baru," jawab Bang Omar.Sahara dan Miko saling pandang, mereka merasa kasihan pada Bang Omar."Bang, mendingan Abang ikut ke rumah kamu saja. Di rumah kami masih ada kamar kosong," kata Miko. "Kasihan kalau Bang Omar kerja di kecil mau di titipkan siapa? Kalau di rumah saya kan banyak orang, ada yang jaga," kata Miko."Tidak usah, Pak Miko. Saya tidak mau merepotkan Pak Miko," tolak Bang Omar.Miko tetap memaksa hingga Bang Omar ikut ke rumah Sahara. Sampai di sana Bang Omar menceritakan soal apa yang terjadi saat

  • Mantanku, Iparku   Wahyu Sang Penghianat

    Siang itu, Miko memanggil Wahyu untuk datang ke ruangannya. Di sana sudah ada Sahara yang menunggu kedatangan Wahyu."Maaf, Pak Miko memanggil saya?" tanya Wahyu."Wahyu, apa benar kamu habis menemui Naura kemarin di sekolahannya?" tanya Miko.Wahyu tampak terkejut, dia yakin Naura yang bercerita hal itu pada Miko dan Sahara."Maksud kamu apa memberi tahu Naura kalau kamu papanya?" tanya Sahara. "Kamu harusnya bicara sama aku dulu sebelum menemui Naura, apalagi membahas soal papa Naura," kata Sahara."Maaf, Sahara. Aku hanya ingin di akui oleh anakku," kata Wahyu."Kamu ingin di akui? Emangnya kamu pernah ada buat dia? Gak kan. Pantas saja Della melarang kamu ketemu Abbi," bantah Sahara. "Aku kecewa sama kamu," ucap Sahara."Aku hanya ingin di akui dan di panggil ayah saja oleh Naura. Karena aku tak bisa melakukannya ke Abbi," kata Wahyu."Aku tahu tapi cara kamu salah. Menemui Naura tanpa izin aku, apalagi memb

  • Mantanku, Iparku   Kebebasan Wahyu

    Dua tahun berlaluWahyu sudah dinyatakan bebas, dia keluar dari lapas hari itu. Tak ada yang menjemputnya. Dia hanya berbekal alamat Bang Omar. Dia tak akan pulang ke rumah orang tuanya."Wahyu, maaf aku tak bisa menjemputmu. Istriku masih kerepotan karena anak kamu demam," kata Bang Omar."Tidak apa, Bang," ucap Wahyu."Oh ya, aku udah Carikan kamu kontrakan di sebelahku ini, udah aku bayar untuk satu bulan ke depan ya. Setelah itu bayar sendiri," kata Bang Omar."Sekali lagi terimakasih, Bang," kata Wahyu.Wahyu lalu istirahat di kontrakannya, setelah tenaganya terisi penuh. Dia mulai dari ke makam Kamila dan Dini. Dia ingin mengunjungi mantan istrinya dulu."Kamila, maafkan aku. Baru kali ini aku sempat menemui makammu," kata Wahyu. Setelah mengirim doa untuk Kamila, Wahyu ganti ke makam Dini yang memang berada di satu area.Setelah itu dia kembali ke kontrakan. Dia melihat istri Bang Omar tampak di luar deng

  • Mantanku, Iparku   Yang Hidup Pasti Kembali

    Sahara menghadiri pemakaman Dini, biar bagaimanapun dia pernah mengenal Dini sebagai sahabat Kamila."Aku gak nyangka, setelah Carry tiada, kini Dini juga meninggal," kata Sahara."Ya mau bagaimana lagi, setiap yang hidup pasti akan kembali ke yang maha kuasa hanya menunggu giliran saja," kata Miko.Sepulang dari makam, Sahara menyempatkan diri mampir ke lapas. Dia mengabari Wahyu kalau Dini telah tiada."Baru saja dia datang menemui aku, tapi kini sudah pergi," kata Wahyu. "Dia malah berpesan sama aku, kalau dia mati, dia minta aku untuk menjaga malamnya," sambung Wahyu."Aku kira dia belum ke sini sebelumnya," kata Miko."Sudah, tapi aku juga tak menyangka akan secepat itu dia pergi," kata Wahyu."Setiap yang hidup di dunia ini kan pasti akan kembali pada yang kuasa. Bukan hanya Dini kita juga nanti akan kembali. Tinggal nunggu saatnya saja," kata Miko."Benar, tapi rasanya bekal untuk kesana masih kurang," ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status