Share

🌸🌸🌸

"Dek." Panggil Kak Shaka sambil beranjak bangun. Wajahnya terlihat cemas karena aku hanya diam saja.

"Please..... jangan membuatku takut dengan diam saja begitu. Sulit sekali menebak pikiranmu, Dek." Pria itu menatapku melas. Ada yang menghangat didalam sana melihatnya cemas begitu.

Dia benar, terkadang pemikiranku memang tak terduga. Tak sama dengan kebanyakan orang yang luluh dengan kata cinta. Seringnya harga diri yang mendominasi pikiranku membuatku sulit memaafkan.

Tapi kali berbeda, rasanya serba salah. Jujur, sakit sekali hatiku. Mendengar rentetan kalimat yang keluar dari mulut kakak kandung Kak Shaka. Hatiku seperti dicabik-cabik dengan pisau tajam lalu di siram air garam, perih tak terkira.

Dengan begitu ringannya kalimat menyakitkan itu Mas Arsya ucapkan, apa dia pikir kejadian dua belas tahun lalu itu tidak melukaiku? Aku pun terluka dan patah hati. Aku bahkan butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa kembali berinteraksi dengan dengan teman-temanku karena malu.

Untuk masa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status