Share

Terpuruk tapi tetap kuat.

Penulis: iva dinata
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pov Nafisah.

[Maaf ya, hari ini aku gak bisa bantu-bantu,] ucapku menyesal pada Tiara melalui sambungan telpon.

Setelah rumah sepi aku menghubungi Tiara untuk meminta izin tidak masuk kerja selama beberapa hari karena kakiku tidak bisa dibuat jalan.

[Iya, gak papa. Terus gimana sudah dibawa ke dokter atau ke tukang urut? Mau aku anterin, masalah pesanan biar dihandle siti. Gak tega aku mikirin kamu sakit sendirian di rumah cuma sama Azqiara.] Tiara tahu aku sudah mendaftarkan gugatan cerai dan meminta Mas Aska keluar dari rumahku.

Ada rasa haru mendengar kekhawatiran dari sahabatku itu. Meski sudah yatim piatu namun aku tak kekurangan perhatian dari orang sekitarku. Aku tak boleh lemah banyak orang yang menyayangiku.

[Tidak perlu Ra, tadi pagi aku sudah ke rumah sakit di antar Mas Zamar. Ini juga habis di urut.] Jawabku jujur.

[untuk sementara aku tinggal di rumah Mas Zamar sampai masalah perceraian selesai. Jadi, kamu tidak perlu khawatir disini aku ada yang jaga.]

[Alhamdulil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   Kupaksakan tersenyum agar pria itu percaya dengan kebohonganku.

    "Kak Shaka ngapain kesini?" Pria itu kesini pasti ingin tahu tentang kejadian di rumahnya. Ke apa aku menangis dan siapa laki-laki dan perempuan yang aku intip kemarin. "Nafisah kamu apa-apaan sih?" Tak perduli dengan ucapan Mbak Sezha. Kuberi tatapan tajam pria itu agar kembali keluar. "Maaf kalau kedatanganku mengganggu istirahatmu," ucap Kak Shaka. "Mungkin lain klaim saja saya datang lagi," sambungnya merasa tak enak. "Tak... Awww....." Sebuah cubitan mampir di lengan kiriku. "Maaf ya Pak guru, adik ipar saya sedang banyak masalah jadi sikapnya agak lain." Mbak Sezha mencubit lenganku sambil tersenyum. "Jangan buat Qiara malu. Shaka datang sebagai guru pembimbing Qiara," bisiknya dengan suara pelan namun tegas. Oh Astaga, aku hampir lupa. Dia pasti kesini untuk Qiara bukan untuk menemui aku. Kenapa aku jadi kepedean gini? Ya Alloh malunya. Reflek aku menggigit bibir bawahku. Mau meminta maaf tapi malu. Ku tundukkan saja kepalaku. "Silahkan duduk dulu, Pak. Sebentar saya ti

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   "Mungkin kamu tidak nyaman karena masa lalu kita dulu tapi bisakah aku berharap kita menutup masa lalu dan memulai dari awal sebagai teman?"

    Pukul setengah tujuh pagi, sebuah motor matic memasuki pekarangan rumah. Motor matic yang tak asing itu langsung parkir di bawah pohon mangga depan rumah."Itu bukannya motor kamu, Naf?" bisik Mbak Sezha yang berdiri di sampingku. Kami berdiri di teras rumah, menunggu anak-anak yang akan berangkat sekolah bersama Mas Zamar. "Kamu bilang motormu masih di bengkel karena kecelakaan kemarin." Kembali kakak iparku itu bertanya namun aku masih belum berniat menjawab. Rasa penasaran pada sosok itu lebih mendominasi. Kak Shaka sama sekali tak menghubungiku untuk mengabarkan bagaimana kabar motorku yang dibawanya ke bengkel. Rencananya nanti siang aku akan menelponnya untuk bertanya tentang motor maticku itu. Tanpa diminta semua orang langsung menatap pada sosok pengendara. Termasuk Mas Zamar dan dua bocah yang hendak masuk ke dalam mobil. "Selamat pagi Pak Shaka," ucap Azqiara ceria sambil melambaikan tangannya sesaat setelah pria yang baru turun dari motor itu membuka helm juga maskernya

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   🌸🌸🌸

    Pov Author. "Aku minta maaf untuk banyak hal yang membuatmu kecewa. Mungkin tidak sekarang tapi jika kamu izinkan suatu hari aku ingin menjelaskannya semuanya," Sambung Shaka berusaha menjaga setiap kata yang keluar dari dua bibirnya supaya tidak menyinggung perasaan Nafisah.Nafisah membuang pandangannya ke Sembarang arah. Beberapa kali wanita berkaos hitam itu menghela nafas berkali-kali. Di dalam hati masih ada keraguan untuk menerima ajakan pertemanan dari Shaka. Bukan apa-apa namun rasa sakit hati masih saja muncul jika mengingat kenangan buruk antara dirinya dan Shaka. "Dulu aku memang salah dan sudah menyakitimu, tolong maafkan aku. Kumohon berikan aku kesempatan untuk menjadi temanmu. Hanya teman untuk berbagi sapaan saat kita tak sengaja bertemu saja." Shaka kembali merayu wanita yang sejak tadi masih setia dengan kediamannya tanpa berniat menimpali ucapan Shaka. "Ayolah, Naf.... Hanya berteman apa salahnya? Mungkin saja nanti kita bisa saling membantu. Tentang kerjaan misa

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   Kesedihan Azqiara yang ceria.

    Author Pov. Nafisah sudah mulai kembali beraktivitas seperti biasanya. Kakinya sudah bisa dibuat jalan meski belum bisa senormal biasanya.Pagi ini Nafisah langsung menuju rumah Tiara tanpa mengantar anaknya karena tugas mengantar anak-anak sekolah diambil alih oleh Zamar sekalian pergi bekerja. "Assalamu'alaikum, pagi Ibu Tiara." Nafisah memberi kejutan dengan langsung datang tanpa memberitahu terlebih dulu pada bos sekaligus sahabatnya itu. "Naf..... kamu sudah sembuh?" Tiara yang sedang sibuk menimbang bumbu-bumbu yang hendak di buat masakan pun langsung meninggalkan pekerjaannya dan menyambut sahabatnya itu. "Alhamdulillah..... sudah bisa buat jalan dan cari duit." Canda Nafisah dengan senyum lebar seperti tanpa beban. Tiara menghela nafas, dia tahu betul seperti apa perasaan sahabatnya itu saat ini. Suaminya sudah benar-benar lupa diri sampai tak sekalipun datang untuk menjenguk anak dan istrinya di rumah kakak iparnya. "Kita bicara di rumah dulu. Tinggal pesanan untuk nant

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   "Jadi benar kalian akan menikah? Selamat kalau begitu, semoga lancar sampai hari H."

    Pov Nafisah. "Mas Aska," Pria itu terlihat begitu bahagia dengan senyum yang terus yang menghiasi wajah tegasnya. Sebahagia itu kamu Mas, bahkan belum juga selesai proses perceraian kita tapi kalian sudah merencanakan pernikahan. Kutarik nafas panjang, sekuat hati menahan rasa sakit dan marah yang merasuki hatiku. Sabar..... Nafisah, jangan terbawa emosi dan membuat Aska menjadikan sifatmu sebagai alasan memilih Vania, ucapku dalam hati. Tiba-tiba tatapan mata kami bertemu. Pria itu nampak kaget dan reflek melepas pegangan tangannya pada tangan Vania. "Nafisah," pekiknya cukup keras sampai membuat beberapa orang mengikuti arah pandangnya. "Ke-kenapa kamu bisa ada di sini?" tanyanya tergagap. Aku masih diam? Kutatap lekat laki-laki yang hanya menghitung hari akan menjadi manta suami itu. "Loh, kalian kenal?" Bu Maria, pemilik rumah menatapku dan Mas Aska bergantian. Dengan senyum tipis aku berjalan mendekati tiga orang itu. "Mas," rengek Vania tampak merajuk sambil menggoyangka

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   Namun nyatanya pria yang berlutut di sebelahku ini juga sama brengs*k dan bej*tnya dengan Mas Aska.

    Aku mendelik pada Kak Shaka dan dengan santainya pria itu malah mengedipkan sebelah matanya. Oh Astaga...... Aku memutar bola mataku jengah. Tanganku kembali gemas hendak memukulnya namun segera aku urungkan, teringat dengan deretan emak-emak yang sejak tadi melempar pandangan ke arah kami. Segera aku menundukkan kepalaku. Malu juga takut kalau-kalau diantara salah satu ibu-ibu itu ada yang mengenalku. Beruntung Kak Shaka paham dan langsung menggeser tubuhnya untuk menutupi wajahku. "Ya Alloh Mbak, beruntung banget punya suami sabar dan penyayang kayak Masnya. Dia juga gak malu lo mengakui salah di depan banyak orang," ucap salah satu dari ibu-ibu itu. "Iya Mbak, zaman sekarang jarang lo ada lelaki seperti suami Mbak, kebanyakan modelan laki-laki zaman sekarang itu gak mau ngalah dan maunya menang sendiri." "Sudah maafin aja Mbak suaminya, sudah ganteng, sayang istri, sabar pula." Ibu-ibu itu makin lama ucapan makin kemana-mana. Aku hanya diam saja sambil terus menyembunyikan wa

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   Aska semakin menjadi.

    Tepat satu menit sebelum adzan maghrib berkumandang mobil Mas Zamar memasuki pelataran rumah. Aku yang menunggu di kursi teras segera bangkit dan menghampiri Qiara yang turun dengan digendong Mbak Sezha. Putri kesayanganku itu menangis. "Kenapa Mbak?" Dadaku berdenyut nyeri melihat wajah sembab penuh air mata Qiara. Tidak seperti biasanya, aku selalu menanggapi tangisan Qiara dengan santai dan tenang. Bagiku wajar seorang anak kecil menangis karena kesal atau kecewa tidak mendapat apa yang diinginkan. "Kita bicara di dalam." Jawab Mbak Sezha masih dengan mendekap Qiara, tak membiarkanku mengambil alih. "Sudah biar Sezha yang gendong." Ujar Mas Zamar sembari mengelus kepalaku lembut. "Sudah adzan magrib kita bicara habis sholat saja!" lanjutnya lalu menggandeng tangan Aydan yang wajahnya tak kalah muram. Sebenarnya ada apa dengan keempat orang ini? Apa yang sudah dilakukan Mas Aska sampai membuat keceriaan keluargaku memudar. Tak bisakah hanya aku yang terluka tak perlu juga meluk

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   pov Sakha.

    Pov Shaka. Aku tak henti mengucap syukur karena Tuhan masih memberiku kesempatan untuk bertemu kembali dengan Nafisa, cinta pertamaku. Wanita pertama yang membuatku merasakan jantung berdebar-debar. Dia awal pertemuan dia masih terlihat ramah namun pertemuan selanjutnya wanita itu seperti memberi jarak denganku. Ekspresinya selalu tak nyaman dan menolak setiap niat baik yang kutawarkan. Hingga hari itu aku nekad datang kerumahnya untuk melihat keadaannya paska kecelakaan. Dokter memang mengatakan dia tak papa, tapi entahlah aku begitu khawatir. Hatiku rasanya tak tenang memikirkan keadaan cinta pertamaku itu. Tidak hanya tubuhnya yang sakit namun hatinya pun terluka atas pengkhianatan suaminya. Dari kakak iparnya aku tahu rumah tangga Nafisah sedang di ujung tanduk. Proses perceraiannya yang hanya tinggal menunggu putusan hakim. Hatiku pun prihatin dengan nasibnya yang selalu dikhianati. Namun kalau boleh jujur satu sisi jiwaku pun merasa bahagia andai itu benar. Bukankah artinya

Bab terbaru

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   Extra part.

    [Kha, Nafisah mengalami kontraksi. Sepertinya akan melahirkan. Sekarang kami dalam perjalanan menuju ke rumah sakit Harapan Bunda. Kamu cepatlah menyusul.]Pesan dari Sezha yang seketika membuat Shaka panik. Dengan tangan gemetaran dia membereskan buku-bukunya. "Karena saya ada keperluan, tolong kalian kerjakan tugas harian halaman selanjutnya."Segera dia berlari keluar kelas setelah mengucapkan salam. Ruang guru yang ditujunya. Meminta tolong pada piket untuk menggantikan dirinya tiga jam ke depan. "Ada apa?" Geri yang baru masuk ruang guru langsung mengerutkan keningnya. Ada yang tak biasa dengan rekan kerjanya yang satu ini. "Istriku akan melahirkan," jawab Shaka tanpa menoleh ke lawan bicaranya. Yang nnya sibuk memasukkan barang-barangnya ke dalam ransel miliknya. "Katanya masih seminggu lagi, kok jadi sekarang. Dokter gak kompeten," gerutu Shaka sambil bergumam. Geri yang berdiri tak jauh darinya hanya mengulas senyum tipis, seolah melihat dirinya sendiri setahun yang lalu.

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   🌸🌸🌸

    Kabar bahagia tidak hanya datang dari keluarga kecil Shaka dan Nafisah. Dari luar pulau pun terdengar kabar yang tak kalah menggembirakan. Kabar dari dua sejoli yang terikat karena keterpaksaan. Arsya dan Kirana sudah mendaftarkan pernikahan mereka ke KUA setempat. Ternyata dalam hitungan bulan cinta itu akhirnya tumbuh di hati keduanya. Pernikahan yang terjadi karena keterpaksaan itu pun kini sudah sah di mata hukum dan agama. "Kehamilan Nafisah benar-benar membawa banyak keberkahan. Banyak berita bahagia setelah hadirnya calon anakmu itu, Kha." komentar Zamar sesat setelah Shaka memberitahu tentang keadaan perkebunan yang semakin baik juga tentang hubungan Arsya dengan Kirana. "Alhamdulillah, Mas benar. Banyak hal baik setelah kehadirannya. Aku benar-benar bersyukur atas anugrah yang Alloh berikan." Shaka pun tak henti-hentinya mengucap syukur atas anugrah yang tidak pernah ia sangka akan diberikan dalam waktu secepat ini. Saat menikahi Nafisah, pria itu tak pernah berani walau

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   🌸🌸🌸

    "Kayaknya kamu hamil deh, Naf." Seorang wanita cantik dengan hijab hijau toska berjalan masuk dengan seorang anak kecil di sebelahnya. "Mbak Sezha." Nafisah sedikit kaget melihat kakak iparnya yang tiba-tiba muncul. "Pintu gerbangnya gak dikunci. Nutupnya juga gak bener, jadi kami bisa langsung masuk." Sezha langsung menjelaskan tanpa ditanya. "Tapi aku sudah menguncinya kok," sahut Aydan dengan menepuk dadanya. "Terima kasih Aydan." Shaka mengacungkan dua jempolnya. "Sepertinya istri kamu itu hamil, Ka." Ujar Sezha mengulangi ucapannya tadi. "Beneran, Mbak" tanya Shaka dengan mata berbinar. "Dilihat dari tanda-tandanya sih gitu." Wanita berkulit putih bersih itu meletakkan tasnya diatas meja. Setelahnya memanggil Qiara yang sejak tadi memegangi tangan Bundanya. "Main sama Kak Aydan, ya. Bunda gak papa, sayang...." bujuk Sezha pada gadis kecil yang menampilkan raut wajah sedih. "Tadi Bunda muntah-muntah," jawab Qiara. Mata gadis kecil itu sudah mengembun. Nafisah mengurai s

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   🌸🌸🌸

    "Hidup tak selamanya tentang kebahagiaan. Namun terkadang hidup itu tentang menghadapi masalah dengan senyuman dan semangat. Hidup tidak akan lebih baik tanpa masalah tapi akan lebih bijak setelah mengalami banyak ujian."Hari terus bergulir tanpa terasa sudah lima bulan berlalu setelah kembali Shaka dan Nafisah ke Jakarta. Hari-hari mereka lalui selayaknya pasangan pada umumnya. Kadang bermesraan tak jarnah juga berdebat yang diakhiri dengan pengakuan salah dari Shaka. Seminggu sekali Aska akan menjemput Qiara untuk menginap di apartemen laki-laki itu dan satu bulan sekali berkunjung ke rumah kakek dan neneknya yang ada di luar kota. Namun tentu saja mengikuti jadwal kegiatan Qiara yang semakin besar semakin padat dengan Olimpiade dan eskul sekolahnya. "Ya Alloh.... Kak Shaka, kan sudah dibilangin kalah habis mandi handuknya jangan ditaruh di kasur. Tuh.... ada jemuran kecil di balkon," omel Nafisah begitu masuk kamar. Wanita itu baru saja dari kamar putrinya, memastikan gadis kec

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   🌸🌸🌸🌸

    Sudah di putuskan, Shaka dan Nafisah akan kembali ke Jakarta segera setelah kepulangan Arsya bersama Kirana. Tak mau menunggu lama satu haribsetalah kepulangan Arsya, suami Nafisah itu pun segera pamit. Sebelum pergi Shaka menyerahkan segala urusan perkebunan kembali pada Arsya. Tak lupa Shaka juga menceritakan tentang tawaran keluarga Gracia yang bersedia menanggung segala kerugian atas perbuatan Gracia dan Hartama yang sengaja berniat merusak citra baik hasil perkebunan milik mereka. "Aku sudah melaporkannya dan wanita itu sudah beberapa kali dipanggil ke kantor polisi namun masih sebagai saksi. Untuk kelanjutannya terserah kamu," ujar Shaka di malam sebelum keberangkatannya. "Silahkan, kamu putuskan sendiri apa yang menurutmu baik untuk perkebunan ini. Mulai hari perkebunan ini sepenuhnya tanggung jawabmu dan aku tidak akan ikut campur lagi. Tapi, jika boleh aku memberi saran, jangan pernah membukakan pintu untuk kucing yang pernah mencuri ikan di rumahmu." Tak bisa di pungkiri

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   🌸🌸🌸

    Kak Shaka berdiri membelakangi pintu dengan tatapan mengarah keluar jendela. Pelan aku mendekatinya. Kulihat rahangnya mengeras dengan otot-otot leher menonjol, ekspresi marah yang jarang sekali kulihat. "Mereka sudah pergi," beritahuku namun sampai beberapa menit tak mendapat respon darinya. Mungkin Kak Shaka merasa kesal padaku. Kurasa dia merasa aku membela Gracia. "Gracia meminta maaf. Dia menyesal sudah membuat kekacauan dan merugikan banyak pihak. Katanya dia akan menggangu rugi semuanya." Kusampaikan pesan dari Gracia. Sempat tak percaya namun itulah kebenarannya. Wanita sombong itu benar-benar meminta maaf. Entah tikus atau tidak, yang pasti dia tidak mau keluarga besarnya ikut menanggung hasil perbuatannya. Aku beralih ke sofa tak jauh dari jendela. Dari posisiku saat ini terlihat jelas ekspresi wajah Kak Shaka. Wajahnya memerah dengan dada naik turun. "Semua yang terjadi tentu tak bisa dikembalikan seperti sedia kala. Tapi dengan marah dan menyimpan dendam juga tak bisa

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   🌸🌸🌸

    Pov Nafisah."Kesepakatan?" Tak hanya Kak Shaka, aku pun sempat tertegun beberapa saat ketika mendengar ucapan Gracia. Wanita berpakaiannya seksi itu dengan gamblang mengutarakan tujuannya datang menemui kami. Tak ada basa-basi bahkan tanpa membiarkan kami duduk atau sekedar bersalaman. Begitu tak sopannya wanita itu sebagai tamu. Dari ekor mataku, kulihat Kak Shaka tersenyum tipis. Genggamannya yang sempat terlepas kembali ia kaitkan jemarinya pada jemariku. Tangannya terasa dingin, sedingin tatapannya pada ketiga orang tamu yang datang hari ini. "Kesepakatan katamu?" Ulang Kak Shaka lalu tersenyum remeh. "Iya, sebuah kesepakatan yang menguntungkan untukmu." Gracia dengan percaya dirinya. "Ck.... percaya diri sekali," gumam Kak Shaka masih dengan senyum tipisnya. Namun sedetik kemudian tatapan itu berubah sinis tat kala netra hitamnya mengarah pada pria paruh baya yang berdiri tepat di samping Gracia. Pria itu tampak sudah berumur lebih dari 60 tahun, dengan beberapa uban tersel

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   🌸🌸🌸

    Nafisah menghela nafas panjang, berbagai pikiran berkecamuk dalam pikirannya. "Menurut Kak Shaka, apa seharusnya aku menyerahkan Qiara pada keluarga aslinya?" Shaka tersentak, tubuhnya kaku karena kaget mendengar ucapan istrinya itu. Matanya melebar dengan bibir terbuka. "Hah....."Entah pikiran dari mana tiba-tiba saja Nafisah ingin menyerahkan Qiara pada keluarga mantan suaminya. Apa dia sudah lupa sekeras apa dirinya memperjuangkan hak asuh gadis kecil itu. "Bukan aku tak sayang lagi padanya. Hanya saja....." Nafisah menunduk tak ingin melanjutkan kalimatnya. Tak ingin suasana menjadi tak nyaman. Helaan nafas terdengar dari mulut Shaka. Meski Nafisah tak mau melanjutkan kalimatnya namun Shaka tahu betul semua masalah karena kehadirannya di sisi Nafisah. "Maaf, jika situasinya jadi memburuk. Aku tak pernah berpikir wanita itu akan muncul lagi. Setelah sekian lama menghilang dan kata-kata Shaka yang membuatku yakin dia tidak akan muncul lagi untuk mengganggu kita." Pelan, Shaka m

  • Mantanku Datang setelah Suamiku Kembali pada Mantannya   🌸🌸🌸

    Apa yang dilakukan Gracia sangat berdampak pada kepercayaan perusahaan yng selama ini menggantungkan bahan utama produksinya dari perkebunannya milik Shaka. Kwalitas yang buruk membuat banyak perusahaan komplain. Tak sedikit juga yang memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan kerja sama dikarenakan selama ini keluhannya tidak pernah mendapatkan respon. Dan itu semua ulah Bimo juga beberapa karyawan yang tidak puas dengan gaji mereka sehingga dengan sadar menerimanya uang dari Gracia dan mengkhianati kepercayaan Arsya. Saat ini Shaka sedang berusaha memperbaiki keadaan. Pemasukan yang menipis dan banyaknya komplain mengharuskannya membayar ganti rugi. Tak mengapa jika hanya minta ganti rugi dan tetap melanjutkan hubungan kerja sama. Rugi sedikit asalkan tetap berjalan, itu sudah merupakan keberuntungan bagi Shaka. Sudah seminggu ini Shaka berkeliling dari perusahaan satu ke perusahaan yang lain untuk meminta maaf dan meminta kesempatan kedua untuk tetap menjadi pemasok kelapa sawit bag

DMCA.com Protection Status