Share

"Kak Shaka bisa dapatkan wanita lain yang lebih baik dariku dan tentu saja masih gadis untuk Kakak jadikan pendampingan hidup."

"Tunggu, biarkan aku menyelesaikan pembayaran ini, setelah itu kita bicara." Tanpa menunggu jawabanku Pria yang rahangnya terlihat mengeras itu langsung mengeluarkan kartu ATM nya dan memberikannya kepada pegawai toko.

Meski ingin melarang tapi aku tak berani mencegahnya untuk membeli benda berkilau yang mahal itu. Pernikahan akan dibatalkan untuk apa membelinya, gumamku namun hanya berani dalam hati. Wajahnya yang kaku membuatku sedikit takut.

"Di kirim saja Mbak, ke alamat yang kemarin." katanya. Setelah itu langsung menggendong Qiara dan menggandeng tanganku menuju parkiran mall.

"Main ke taman sebentar, mau?" Hanya pada Qiara dia bertanya dan setelah mendapat persetujuan Qiara pria itu langsung menjalankan mobilnya ke sebuah taman yang searah dengan jalan pulang.

Kadang aku suka heran, pria dengan badan tinggi besar dan berprofesi guru kenapa suka ngambek kayak anak kecil. Lagi-lagi aku hanya berani menggerutu dalam hati.

"Qiara main dulu ya, biar Bunda sama Om Shaka tunggu d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status