Share

Keajaiban

Dengan sekuat tenaga, Intan berhasil mendorong tubuh Baskoro menjauh. Kedua bola matanya melotot seperti mau keluar. Napasnya tersengal karena perlakuan Baskoro yang menghimpit tubuhnya.

"Kau tak berpamitan dengan aku, dan menerima telepon diam diam. Seharusnya kau bilang kemana dan dengan siapa kau akan bertemu."

Baskoro tersenyum. Ia sadar, panggilan Wulan di tengah malam itu semenit setelah Intan memasuki kamar tidurnya. Jadi kemungkinan besar Intan menguping pembicaraannya untuk bertemu dengan seseorang.

Ia ingin menjelaskan, akan tetapi sebenarnya ia berniat untuk menyelesaikan tanpa Intan harus tahu.

"Kalau aku mengatakan akan menemui Wulan, kau pasti lebih cemburu lagi," katanya.

"Ah, alasan saja. Seharusnya kau bilang saja sehingga aku tidak punya praduga."

"Aku mau cerita, tapi sulit sekali menghubungi mu saat itu. Kau bahkan memutuskan sambungan telepon dariku. Sebenarnya, ayah Wulan sedang sakit keras sehingga ia berharap aku datang menjenguknya meskipun cuma beberapa meni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status