Share

78. Di Atas Kertas

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-24 21:25:48

Pada akhirnya Adam mengizinkan Amora untuk pergi ke toilet dengan syarat meninggalkan tasnya bersama Adam. Wanita itu tidak ingin menyiakan kesempatan tersebut.

Amora menghentakkan kakinya dengan kasar setiap melangkah. Walaupun sedang mengandung, nyatanya wanita itu tetap menggunakan sepatu hak tinggi.

“Aaaargh!” jerit Amora kesal begitu dia masuk ke salah satu bilik kosong.

Alih-alih buang air kecil seperti yang Amora katakan pada Adam, dia hanya duduk di atas toilet sambil mengepalkan tangannya.

Jika saja hari ini dia pergi lebih cepat, Adam tidak akan menemukannya. Sebelum Adam datang, Amora berniat pergi keluar Pulau Jawa untuk menghindari tes DNA.

Amora tidak berniat kabur selamanya. Hanya saja minimal Amora berada di tempat yang jauh saat Rusdi sedang ada di Indonesia. Pria tua itu sangat menyeramkan di mata Amora, apalagi dia memiliki kesan pertama yang buruk di mata calon kakek mertuanya.

“Bodoh! Bodoh!” Amora merutuki d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ozma Fridani
semoga Gauri kembali ke Mas Adam
goodnovel comment avatar
Junia Lili Yani
ceritanya bagus
goodnovel comment avatar
Junia Lili Yani
semakin seru cetitanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   79. Mengingkari Janji

    “Tertangkap! Dasar kucing nakal!”Gauri melebarkan matanya saat melihat wajah pria itu. “Mas Adam?”Napas Gauri tercekat. Wanita itu merasa kesulitan saat menelan ludahnya sendiri.‘Apakah Mas Adam tahu aku tadi mengintipnya?’ batin Gauri. Dia mengernyitkan dahinya dan bersikap waspada.“Mau apa kamu, Mas? “ tanya Gauri kemudian karena Adam hanya diam dan menatap wanita itu dengan tajam.Gauri tahu itu pertanyaan yang bodoh. Namun, hanya kalimat itu yang mampu dia ucapkan. Adam datang tidak lama setelah Gauri melihatnya dan Amora dari jauh. Pria itu pasti memergoki Gauri karena ponselnya berdering.“Mengapa kamu mengikutiku? Bukankah kamu bilang tidak akan mengganggu keluarga baru saya?” tanya Adam sambil memperhatikan keadaan sekitar, memastikan tidak ada orang lain di lantai atau bawah tangga darurat ini.Wanita cantik yang sedang mundur beberapa langkah itu menaikkan salah satu alisnya. Apa pun situasi yang sedang dihadapi, Adam tidak pernah kehilangan kepercayaan dirinya.Namun, s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   80. Pernikahan Dibalas dengan Pernikahan

    “Saya pesan semua makanan dan minuman yang ada di sini,” ucap Adam pada pelayan yang melayani mereka.Gauri mengangkat kedua alis sambil menggeleng. Wanita itu tidak pernah mengerti jalan pikiran Adam.Setelah menyeretnya ke tangga darurat, Adam memaksanya untuk ikut. Ternyata pria itu membawa Gauri ke sebuah restoran bintang lima dan memesan ruang VVIP hanya untuk makan dengannya.Wanita itu menghela napas. Diam-diam dia melirik Adam yang masih berbicara pada pelayan dengan tatapan iba, teringat dengan ucapan Amora yang tidak sengaja dia dengar saat sedang berada di toilet rumah sakit.‘Sebentar lagi Mas Adam akan mendapat kabar buruk. Terima saja kebaikannya kali ini, Gauri. Toh hanya makan siang bersama.’ Gauri bicara pada dirinya sendiri.“Kita hanya berdua, Mas.” Gauri mengingatkan setelah pelayan pergi.“Ini makan siang pertama kita, kan? Jadi ini harus berkesan,” sahut Adam menatap lurus ke mata Gauri sambil melepas jasnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   81. Tersudut

    “Jangan sembarangan kalau bicara!” bantah Gauri. Wajah wanita itu memerah, antara marah dan malu.Kata-kata Adam menusuk tepat di ulu hatinya. Begitu pula dengan sikapnya yang mempermainkan Gauri.Pria itu yang mengajak Gauri makan siang bersama. Dia juga memesan semua makanan dan menu restoran. Namun, sekarang Gauri yang harus membayar semuanya?Perasaan iba dan hangat yang sempat Gauri rasakan saat bersama Adam kini lenyap begitu saja. Pria ini mungkin tidak sejahat iblis, tetapi dia juga tidak sebaik malaikat.“Sebagai informasi, kami hanya menerima pembayaran non-cash, Nona,” sela pelayan wanita yang sedang menunggu keputusan Gauri.Dahi Gauri mengernyit. Wanita itu menatap Adam dan pelayan itu bergantian sambil mengambil dompetnya.Gauri mengambil kartu ATM satu-satunya dan menyerahkannya pada pelayan wanita itu dengan tidak rela. Sisa saldo di kartu itu adalah uang tabungan Gauri yang terakhir. Dia akan langsung kehabisan uang setelah membayar ini semua.Namun saat pelayan wanit

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   82. Larangan adalah Perintah

    “Lupakan aku, Mas,” ucap Gauri pada akhirnya.Hal itu membuat Adam mengernyit. “Apa maksudmu?”“Kamu terus mencampuri urusanku, Mas. Apakah kamu masih … ah! Aku hampir saja bertanya apakah kamu masih mencintaiku,” ucap Gauri tertawa sinis.Mereka hanya menikah kontrak. Tidak butuh cinta di dalamnya, tetapi setelah berpisah, Gauri justru merasa Adam berperilaku seperti mantan suami pada umumnya.Sering mengganggu, mengikuti, bahkan mulai menunjukan perilaku obsesif. Pria itu seharusnya diam saja dan tidak perlu berada di sekitar Gauri lagi.“Kamu tidak pernah mencintaiku. Jadi kumohon berhenti!” lanjut Gauri dengan tatapan memohon, tetapi wanita itu tidak kehilangan sisi anggunnya sama sekali.“Kenapa aku harus berhenti?” tanya Adam dengan cepat ketika pria itu mengerti apa yang Gauri maksud dengan berhenti.Berhenti menghubungi, mengikuti, dan apa pun yang membuat Gauri risih. Dadanya bergemuruh, tidak terima dengan perm

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   83. Jadi Aku

    “Apa kamu bisa melakukannya?” Ezra balik bertanya sambil menyandarkan tubuhnya pada dinding di dekat pintu kamar Gauri.Gauri mengepalkan tangan, mencoba menguatkan dirinya. Dia juga berusaha membuang ketakutannya.“Kenapa tidak? Kamu masih berpikir saya tidak bisa melakukan apa pun tanpa bantuan Kakek?” Gauri tidak ingin kalah, pertanyaan dibalas dengan pertanyaan.Tanpa ragu dan merasa bersalah, Ezra dengan cepat mengangguk. “Ya, tentu saja masih. Saya orang yang cukup konsisten dan saya jarang salah dalam menilai sesuatu.”Wanita cantik itu mendesah kesal. Dia menaruh tasnya di atas nakas terdekat dan duduk di salah satu kursi yang biasa digunakan untuk makan.Walaupun sudah berusaha menguatkan dirinya untuk membalas setiap ucapan Ezra, kaki Gauri semakin terasa lemas. Dia takut jatuh jika terlalu memaksakan diri. Itu hanya akan mempermalukan dirinya.Rumah Amelia bergaya terbuka dan tidak terlalu luas sehingga Gauri dan Ezra

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   84. Perancang Skandal

    “Berhenti, Ezra!” pekik Gauri terus melangkah mundur.Sayangnya, langkahnya terhenti ketika tubuh Gauri menabrak meja dapur. Ezra tidak memedulikan peringatan Gauri, pria itu terus melangkah.Namun, saat Ezra hanya tinggal selangkah lagi dengan Gauri, pria itu tiba-tiba berhenti. Kedua alisnya terangkat antusias.“Saya melupakan sesuatu,” ucap Ezra sambil mengambil ponsel dari saku celananya dan membukanya. “Kita harus mendokumentasikan kegiatan kita.”Gauri menatap Ezra curiga. Apalagi ketika pria itu menaruh ponsel dalam keadaan terbalik dan mengarahkan kameranya ke wanita cantik itu.Kemudian, Ezra kembali menipiskan jarak mereka hingga tidak tersisa lagi. Gauri tersentak, dia dengan panik meraba-raba ke meja dapur di belakangnya.Saat Gauri ingin menghindari dari sana, Ezra mengurungnya dengan menaruh kedua tangan besarnya ke meja dapur. Jantung Gauri bergemuruh. Wanita itu ingin marah, tetapi tidak memiliki tenaga untuk melakukan itu.“Ezra, sadarlah!” Gauri mencoba memohon supay

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   85. 1 x 24 Jam

    “Uang ini dikirim untuk keperluan apa, Pak?” tanya Ivan, manajer Bank CCA Pusat yang Adam temui di daerah Jakarta Barat. Mereka memilih berbicara di dalam mobil Adam.Adam yang sedari tadi sedang membubuhkan tanda tangan di beberapa dokumen, melirik tajam pada Ivan.“Maaf, saya harus tahu supaya ada laporan ke atasan,” lanjut Ivan langsung mengoreksi ucapannya sambil tersenyum tipis, walaupun dalam hatinya ketakutan karena aura Adam sangat dingin.“Ini utang-utang saya padanya,” jawab Adam kemudian. Pria itu menyerahkan dokumen tersebut dan menunggu Ivan yang sedang memeriksanya.“Gauri Bentlee dengan nama ibu kandung Visca Bentlee, jumlah uang yang akan ditransfer 20 miliar rupiah. Benar, Pak?” tanya Ivan memastikan sambil membaca dokumen data diri nasabah.Adam mengangguk tanpa bicara satu patah kata pun. Angka itu sebenarnya sudah jauh lebih tinggi daripada nafkah Gauri selama menjadi istri Adam.Adam sengaja menambahkan uang yang seharusnya Gauri terima sebagai istrinya berkali-k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   86. Kesalahan Teknis

    “Nona harus segera pergi!” seru Amelia setelah dia menutup pintu rumahnya, wajahnya tegang seperti sedang dikejar-kejar sesuatu. Gauri yang sedang menyiapkan makan malam spontan mengernyit. “Setelah mengajakku tinggal di sini, sekarang kamu mengusirku?” tanya Gauri sambil menatap Amelia yang masih berdiri di ambang pintu. Wajah Amelia memucat. Wanita itu segera mendekati Gauri dan membantunya menata hidangan makan malam. “Bukan begitu, Nona. Saya baru saja mendengar Tuan Thomas mengatakan sesuatu.” Amelia membenarkan ucapannya. “Kakek?” Gauri menghentikan aktivitasnya dan fokus menatap Amelia. Sudah lama Gauri tidak mendengar apa-apa dari Thomas. Amelia mengangguk. “Tuan Thomas belum tahu kalau Nona ada bersama saya, tapi beliau berjanji akan mengurung Nona Gauri di ruang bawah tanah jika kalian bertemu.” Gauri mengernyit sambil duduk di salah satu kursi. Amelia mengikutinya. “Tidak ada yang tahu di mana ruangan itu berada. Hanya Tuan Thomas yang memiliki akses masuk ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27

Bab terbaru

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   265. Tidak Akan Bisa Berhenti

    “Sudah selesai?” tanya Adam, berdiri di tepi kebun mawar yang membentang indah di belakang kediaman Thomas. Matahari mulai tenggelam, memberikan semburat jingga yang memukau.Gauri melangkah mendekat, gaun berwarna krem lembut yang memeluk tubuhnya berkibar tertiup angin sore. Di tangannya ada buket bunga mawar putih kecil yang baru saja wanita itu atur bersama Amelia.“Sudah,” jawab Gauri tersenyum tipis. “Kebun ini terlalu cantik jika tidak dipakai sebagai latar pesta kita.”Adam memandangnya dengan intens, mata gelap pria itu mengamati setiap detail wajah Gauri yang diterangi cahaya lampu sekitar. “Kamu lebih cantik.”“Mas Adam, jangan mulai lagi atau kamu ingin melihat pipiku semerah tomat.” Gauri mendesah kecil sambil menggeleng. “Orang-orang sudah berdatangan, kita harus segera bergabung.”Adam mengulurkan tangan, menarik Gauri mendekat hingga wanita itu berdiri hanya beberapa sentimeter darinya.“Kalau aku bilang kamu cantik, kamu terima saja,” tukas Adam.Gauri tertawa kecil,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   264. Harraz’s

    “Mama ingin sesuatu dari laci itu?” tanya Gauri lagi, memastikan bahwa dia tidak salah mengerti.Arum mengangguk pelan, matanya tidak lepas dari laci kecil di samping ranjang. Gauri mengerutkan kening sejenak, merasa sedikit ragu, tetapi akhirnya dia mendekat ke laci itu.Gauri membuka laci kecil tersebut dengan perlahan. Di dalamnya, terdapat sebuah kotak perhiasan kecil berwarna merah marun dengan ukiran emas di bagian atasnya. Gauri mengangkat kotak itu, lalu menoleh ke arah Arum.“Ini, Ma?” tanya Gauri sambil mengangkat kotak itu.Arum mengangguk lagi, kali ini lebih mantap. Gauri membawa kotak itu ke hadapan Arum, tetapi wanita paruh baya itu membuat gerakan tangan seolah meminta Gauri membuka kotak tersebut.Dengan hati-hati, Gauri membuka kotak kecil itu. Di dalamnya, terdapat sebuah cincin mewah dengan desain yang klasik dan elegan. Kilauan berlian di tengah cincin itu tampak memikat di bawah cahaya lampu kamar.Gauri memandang cincin itu dengan kagum.“Cincinnya sangat indah,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   263. Merawat Luka

    “Jadi, Nona benar-benar akan meninggalkan griya tawang?” tanya Amelia, matanya menatap koper kecil yang ada di sisi Gauri.Gauri mendongak dan memandang griya tawangnya sekali lagi dari tempat parkir JCrown Tower, tempat tinggal yang penuh kenangan, baik manis maupun pahit.“Ya,” jawab Gauri dengan mantap. “Tempat ini terlalu penuh dengan bayangan masa lalu. Kakek benar, saya butuh tempat tinggal baru yang lebih baik.”Amelia tersenyum kecil. “Rona Village memang lebih cocok untuk Nona sekarang. Walaupun kita sudah dewasa, terkadang kembali ke rumah orang tua akan terasa menenangkan.”Gauri hanya tersenyum. Wanita itu mengangguk pelan, mengiakan pendapat Amelia.Beberapa saat kemudian, Gauri melangkah menjauh dari JCrown Tower sambil membawa barang-barang penting dan meninggalkan semua yang tidak lagi ingin wanita itu ingat di griya tawang.Hari-hari berlalu, dan selama Adam berada di Australia, Gauri mengisi waktunya dengan bekerja dan merawat Arum. Setiap malam, setelah menyelesaika

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   262. Menularkan

    [Bagaimana bisa kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan Mama daripada aku, Gauri?]Gauri membaca pesan itu dengan senyum tipis. Matanya memancarkan kehangatan yang bercampur geli. Adam selalu memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan rasa cemburunya.Tanpa berpikir panjang, Gauri mengetik balasan. “Kamu sudah sampai di Australia?”Gauri menekan tombol kirim dan kembali menyandarkan tubuh di jok mobil. Amelia yang duduk di sampingnya sibuk dengan laptop, sementara sopir yang memegang kemudi sesekali melirik ke arah mereka melalui kaca spion.“Pesan dari Tuan Adam?” tanya Amelia dengan senyum menggoda tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop.“Hmm,” gumam Gauri singkat sambil menyimpan ponsel ke dalam tas. “Mas Adam hanya ingin memastikan saya tidak lupa bahwa dia ingin menjadi prioritas saya.”Amelia terkekeh pelan, menggelengkan kepala. “Saya senang melihat hubungan Nona dan Tuan sudah membaik.”Mobil perlahan memasuki gerbang besar dengan lampu-lampu taman yang menyor

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   261. Bebas

    “Jadi, apa semuanya sudah selesai?” tanya Gauri sambil merapikan pakaiannya ke dalam koper kecil. Tangannya sibuk melipat gaun sederhana yang Amelia serahkan padanya.Amelia, yang berdiri di dekat lemari, mengangguk sambil membawa beberapa dokumen yang baru saja dia serahkan.“Ya, evaluasi mingguan Uno Rekayasa Industri berjalan dengan baik. Proyek-proyek besar berjalan lancar, meski ada beberapa kendala teknis kecil yang bisa diatasi dalam waktu dekat.” Amelia menjawab.“Bagus,” sahut Gauri, tersenyum tipis. “Amelia, kamu benar-benar sudah banyak membantu selama saya di sini. Terima kasih.”“Tapi, Nona Gauri … kalau saya lebih berhati-hati saat menyetir, kecelakaan itu tidak akan terjadi. Saya benar-benar minta maaf.” Amelia mendesah pelan, menatap Gauri dengan sorot mata penuh rasa bersalah.Gauri mengangkat wajah, menatap Amelia tajam, tetapi penuh kehangatan.“Saya sudah bilang berkali-kali, Amelia, saya tidak ingin mendengar permintaan maaf itu lagi,” desah Gauri sebal.“Baik, No

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   260. Oh, Pengganggu!

    "Bagaimana dengan Mama Arum?" tanya Gauri pelan, matanya menatap Adam yang baru saja duduk di kursi di samping ranjangnya.Pagi tadi, Gauri mendengar bahwa Arum dilarikan ke rumah sakit. Dan baru sore ini, dia bisa mengonfirmasi hal itu ke Adam.Adam menghela napas panjang, menatap Gauri dengan tatapan lembut. “Hipertensinya kambuh semalam, dan sekarang Mama dinyatakan mengalami stroke.”Gauri terkejut, matanya membulat. “Stroke?”Adam mengangguk, rahangnya sedikit mengeras. “Semalam setelah aku bilang ingin membatalkan perceraian dan ingin kembali denganmu, Mama sangat marah. Mama belum bisa menerima itu.”“Mas Adam ….” Gauri menggigit bibir, matanya terlihat berkaca-kaca. “Aku ingin menjenguk Mama Arum.”Adam menatap Gauri cukup lama sebelum akhirnya menghela napas dan mengangguk pelan.“Kamu boleh menjenguknya. Tapi ada syarat!” tukas Adam.“Syarat?” Gauri menaikkan alis. “Apa?”“Kamu hanya boleh menjenguk Mama saat kamu sudah sembuh dan mengenakan gaun cantik yang biasa kamu pakai

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   259. Kencan Buta

    “Ini pasti hari spesial, bukan?” tebak Arum sambil memindai ruangan.Suara alunan piano yang lembut mengisi suasana restoran mewah itu. Lampu-lampu kristal menggantung tinggi, memancarkan cahaya hangat yang menciptakan atmosfer elegan.Adam duduk di sebuah meja dekat jendela besar, mengenakan setelan jas hitam sempurna. Di depannya, Arum, terlihat sangat antusias dengan wajah merona yang sulit disembunyikan.“Ini pilihan restoran yang bagus, Adam,” lanjut Arum sambil tersenyum. “Akhirnya, kamu mulai mengerti bahwa wanita-wanita pilihan Mama punya kualitas yang sepadan denganmu.”Adam hanya mengangkat alis sedikit, lalu menyesap air putih dari gelas kristalnya. Senyum kecil muncul di wajah pria itu, meskipun matanya tetap dingin.“Mama sangat yakin malam ini akan menjadi momen besar, ya?” tanya Adam.“Tentu saja!” Arum tertawa kecil sambil merapikan gaunnya yang berkilauan. “Mama tahu kamu keras kepala, Adam, tapi setidaknya sekarang kamu mulai membuka hati untuk pilihan yang tepat. Ja

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   258. Kali Ini Akan Kulakukan dengan Benar

    “Jangan bergerak terlalu banyak, Gauri” pinta Adam sambil mendorong kursi roda Gauri perlahan, membawa wanita itu ke taman rumah sakit. “Dokter bilang kamu masih perlu banyak istirahat. Aku tidak akan mengampuni diriku jika setelah ini terjadi sesuatu pada dirimu lagi.”Gauri tersenyum tipis dengan pipi memerah. Wajah wanita itu jauh lebih cerah dibanding hari-hari sebelumnya.“Aku tidak bergerak sama sekali, Mas Adam. Kamu yang menaruh aku untuk duduk di sini, di kursi roda, bukan?” Gauri tidak ingin kalah.Adam menoleh sejenak ke arah Gauri dengan tatapan yang tenang dan menghangatkan. Ada senyum tipis yang menghiasi bibirnya.“Kalau kamu tidak ingin duduk di sini, aku bisa mengembalikanmu ke ranjang perawatan,” tukas Adam berpura-pura marah, padahal sedang menahan tawa.Gauri tertawa kecil, menyentuh tangan Adam yang berada di pegangan kursi roda. “Tidak usah. Di sini jauh lebih menyenangkan. Terima kasih sudah membawaku keluar.”Angin sore yang sejuk menyapu wajah mereka saat Adam

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   257. Merindu Manik Cokelat Gauri

    “Apa yang mereka inginkan dari kerja sama ini?” tanya Adam pada seseorang di seberang telepon sambil memandang cahaya matahari lembut yang masuk melalui jendela, menerangi ruangan perawatan VIP di salah satu rumah sakit terbaik di kota Jakarta.Adam duduk di sofa dengan postur tegap, satu tangan memegang ponsel, sementara tangan lainnya menelusuri dokumen yang tersebar di meja kecil di depannya. Di sekitar sofa, ada laptop terbuka, beberapa map tebal, dan secangkir kopi yang sudah hampir dingin.“Saya paham bahwa Harraz Mall harus menarik perhatian publik dengan langkah ini,” ujar Adam serius. “Tapi brand sebesar itu memerlukan penawaran yang lebih kuat. Saya akan mengatur ulang kontraknya besok.”Sebuah keheningan singkat mengisi ruangan sebelum suara kecil terdengar dari ranjang di belakangnya.“Mas Adam?”Adam langsung tersentak, jantungnya berdebar keras. Suara itu begitu lembut, tetapi cukup untuk menghentikan dunianya sejenak. Dengan gerakan cepat, Adam menoleh, matanya membelal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status