Share

116. Salah Arah

Penulis: prasidafai
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-07 16:13:23

Tangan Adam meraih pinggang Gauri dan menarik wanita itu. Namun saat tangannya naik ke atas untuk meraba lebih jauh, Gauri melepaskan ciumannya dan menahan gerakan Adam.

“Kamu berbohong padaku,” ucap Gauri di sela deru napasnya yang berat.

Adam mengernyitkan dahi kesal. Dia kesal kesenangannya diganggu.

“Tentang apa?” tanya Adam.

“Tentang tidak memiliki pasangan,” jawab Gauri sambil menyugar rambut Adam yang berantakan. “Kamu mengaku seperti itu saat kita bertemu di private room klub malam.”

Adam mendesah. Dia semakin menarik pinggang Gauri hingga tidak ada jarak yang tersisa di antara mereka.

“Waktu berlalu, apa saja bisa terjadi,” tukas Adam sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Gauri, hendak melanjutkan aksinya yang sempat tertunda.

Namun, Gauri dengan cepat menyelipkan jari telunjuknya di antara bibir mereka. Lalu, dengan jari itu Gauri mendorong wajah Adam menjauh.

“Waktu yang kamu maksud hanya beberapa minggu. Jika kamu sudah memutuskan untuk bertunangan dalam waktu secepat itu,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   117. Hampir Mati Bersama

    [Jika kamu membutuhkan bantuan, bilang saja, Gauri. Saya bisa membuat Adam dan Arum tidak menghadiri pesta pertunanganmu.]Pesan dari Rusdi masuk ke ponsel Gauri pada pukul delapan pagi. Sejak Gauri mengirim undangan untuk Rusdi, mereka intens berkomunikasi lewat pesan.Rusdi tidak memiliki salah apa-apa pada Gauri. Pria tua itu hanya ingin cucunya dan cucu sahabat karibnya membina rumah tangga yang indah. Gauri tidak pernah kehilangan hormatnya pada Rusdi.Pesta pertunangannya nanti malam juga akan menjadi reuni Rusdi dan Thomas pertama kali sejak mereka terlibat adu mulut. Gauri berharap mereka bisa berteman kembali seperti dulu.“Anda ingin menggunakan sampo aroma apa, Nona?” tanya Okta, terapis kecantikan yang sengaja didatangkan oleh Thomas untuk merawat Gauri menjelang malam pertunangannya.Okta sedang mencuci rambut panjang Gauri di ruang perawatan yang ada di griya tawang Gauri. Sementara terapis lain sedang memperindah kuku kakinya.“Campuran mawar dan gaharu saja,” jawab Gau

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   118. Milik Saya Sejak Awal!

    Gauri mematut dirinya di depan cermin. Gaun putih mengilap yang membentuk tubuh seksinya sangat sempurna. Andai saja malam ini Gauri akan bertunangan dengan pria yang dia cintai, senyum terindah pasti terukir di wajah cantiknya. “Gauri,” panggil Ezra yang masuk ke dalam ruang gantinya. Para pelayan yang membantu Gauri seger mundur untuk memberi ruang pada Ezra. Wanita cantik itu tidak menoleh. Dia membalas tatapan Ezra melalui cermin. Ezra yang juga sudah memakai jas pertunangan mereka mengikis jarak di antara mereka. Dia menyandarkan kepalanya pada bahu Gauri yang polos. Gauri menegang. Dia bisa merasakan Ezra bernapas di sana. Namun, dia tetap mempertahankan ekspresi datarnya karena Ezra akan merasa menang jika melihat Gauri panik. “Tetaplah bersikap manis seperti ini, jika nanti saya menyentuhmu di depan banyak orang,” ucap Ezra yang terdengar seperti ancaman walaupun diucapkan sambil tersenyum. “Jangan membuat masalah,” sahut Gauri. “Beberapa petinggi negara juga akan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   119. Sambutan Thomas Uno

    “Mas!” panggil seorang wanita yang menahan suaranya. Dia menarik tangan Adam dengan sangat kuat. Saat Adam menoleh, dia mendapat Lily berdiri di dekatnya. Wanita itu menggeleng, mengisyaratkan bahwa sebaiknya Adam tidak pergi menghampiri Ezra. Adam mengernyit dan menatap tajam Lily dengan dingin. “Lepas.” Lily terkesiap. Dia segera melepas genggamannya pada tangan Adam. Walaupun masih berwajah masam, Adam terlihat mendengarkannya. “Maaf,” ucap Lily pelan sambil menunduk, terlihat menyesal. “Saya tidak punya waktu untuk ini,” sergah Adam. Pria itu hampir saja melangkah kembali jika Lily tidak menahannya. “Apa kamu tidak akan datang jika saya memberi tahu sejak awal bahwa ini adalah pesta pertunangan mantan istrimu?” tanya Lily penasaran. “Papi melakukan hal yang sama seperti saya, menyembunyikan fakta itu. Mengapa kamu hanya marah pada saya?” Lily berkata lagi. Lily berkata benar. Namun, Adam tidak ingin mengakui itu dan membesarkan kepala wanita itu. “Pergi dari hadap

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   120. Definisi Sempurna yang Sesungguhnya

    “Ada satu hal lagi yang belum saya katakan tentang cucu kandung saya,” ucap Thomas sambil menyapu pandangannya ke segala arah. “Setelah menyelesaikan pendidikannya di Amerika Serikat, kini dia resmi menjabat sebagai CEO Uno Rekayasa Industri.”Sementara itu di dalam ruang ganti khusus mempelai wanita, Gauri ikut berdebar kala mendengar Thomas memperkenalkannya. Suara sang kakek tersambung ke pengeras suara yang ada di ruangannya.Beberapa kali Gauri menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Dia merasa telapak tangannya menjadi dingin dan berkeringat.“Kakek terlalu berlebihan, bukan?” tanya Gauri saat melihat Amelia mendekatinya.“Tidak. Nona memang sempurna,” jawab Amelia sambil memuji dengan tulis.Gauri mendesah. Jawaban itu justru membuatnya semakin tegang.“Untuk cucu saya tercinta, Gauri Bentlee, ini waktumu ke panggung!” seru Thomas terdengar antusias.“Silakan, Nona.” Amelia membukakan pintu untuk Gauri.Gauri mengangguk mantap. Wanita cantik itu segera melangkah kel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   121. Ciuman Terhebat

    Kurang satu inci lagi Ezra mendaratkan bibirnya di atas bibir tunangannya, tiba-tiba Gauri jatuh pingsan. Kepala wanita itu hampir saja membentur lantai jika Ezra tidak segera menahannya. Beberapa para tamu undangan terkesiap menyaksikan momen mendebarkan itu. Mereka hampir saja melihat pesta pertunangan paling megah yang berubah menjadi tragedi. Ezra mengernyit kesal. Gauri berhasil membuat darahnya mendidih, mencapai suhu tertinggi dalam waktu dekat. “Bangun!” seru Ezra sambil berbisik. “Saya tahu kamu hanya berpura-pura, Gauri!” Gauri bergeming. “Akan saya hitung sampai tiga, jika kamu tidak juga bangun, saya akan membuat kamu sangat menyesal!” ancam Ezra pelan. Gauri masih bergeming. “Bukankah seharusnya kamu melindungi dia terlebih dahulu?!” Tiba-tiba suara bariton mendekati Ezra yang tengah menopang kepala Gauri. Itu Adam. Pria itu dengan berani maju ke panggung utama. Rahang Adam mengeras saat dia melepas jas hitamnya. Lalu, dia menyelimuti bagian paha Gauri yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   122. Adam dan Pikirannya

    Gauri menyingkirkan tangan Adam dari bibirnya dan membuang wajah. Dia tidak bisa melakukan hal bodoh di hari pertunangannya. Adam menghela napas. Dia menarik diri dan duduk di hadapan Gauri. Namun, matanya masih menatap dalam Gauri. ‘Kamu bisa pergi,’ batin Gauri. Itu adalah kalimat yang seharusnya Gauri ucapkan dengan lantang. Akan tetapi, wanita itu masih menutup mulutnya. Jantungnya berdebar hebat, dan Adam bisa segera tahu ada yang salah dalam nada bicaranya. “Kenapa menghindari tunanganmu?” tanya Adam memecah keheningan. Kedua tangan pria itu bersandar pada punggung sofa dan dagunya sedikit terangkat. “Aku pingsan,” sahut Gauri cepat, masih tidak menatap Adam. Gauri bertanya dalam hati, ‘Mengapa ketika di depan Mas Adam, aku selalu menjadi Gauri lama yang lemah?’ Adam terkekeh, tidak percaya. “Berarti kamu sudah pernah berciuman dengannya?” Gauri menoleh dan menatap pria itu. Adam bertanya hal yang bersifat pribadi seolah itu bukan masalah besar. Bahkan, wajah pria

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   123. Kesetaraan

    Gauri menatap Adam hingga pria itu menghilang di balik pintu.“Bagaimana keadaanmu, Gauri?” tanya Thomas. Tatapan mata tajam yang dia gunakan untuk menatap Adam, kini berubah hangat saat menatap Gauri.“Tentu saja baik. Memang apa yang terjadi padaku?” tanya Gauri sarkas.Gauri sangat kesal. Tiba-tiba semua orang seakan peduli padanya dan mengganggu urusan pribadinya. Terutama tatapan merendahkan Thomas pada Adam, Gauri tidak bisa menerima itu.“Saya sangat khawatir mendengar kamu pingsan,” ujar Thomas sambil duduk di salah satu sofa. Dia sudah terlalu tua untuk berdiri lama-lama. Apalagi di luar sana, dia bergerak aktif menjamu para tamunya.“Bagaimana bisa mantan suamimu datang?” tanya Thomas menginterogasi. “Apakah kamu tahu yang mereka bicarakan? Kamu sungguh gila!”Gauri tersenyum miring. Thomas yang dulu tidak sepenuhnya pergi dari raga yang semakin menua itu jika sudah berbicara tentang bisnis dan citra publik.“Maaf, Tuan. Mas Adam datang bersama saya,” ucap Lily menyela pembi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   124. Pasangan Tahun Ini

    “Kamu tidak boleh membuat kesalahan sedikit pun!” bentak seorang pelayan senior kepada pelayan magang wanita yang dipekerjakan secara mendadak karena dia butuh tenaga tambahan. Tamu pesta pertunangan cucu konglomerat nomor satu di dunia ini semakin banyak yang datang walaupun jam sudah menunjukan pukul sembilan malam. Belum lagi, tamu undangan yang datang sejak pukul enam sore pun belum terlihat berniat meninggalkan gedung ini. Para konglomerat baik kelas teri maupun kakap, akan sulit ditemui di luar sana. Namun, Thomas Uno berhasil membuat mereka meluangkan waktu malam ini. Belum lagi, para menteri yang ikut meramaikan suasana. Selain memberi ucapan selamat pada Gauri dan Ezra, mereka tentu memiliki agenda lain untuk menjalin kerja sama dan mengembangkan bisnis mereka. “Baik,” sahut pelayan magang wanita yang memakai masker itu. “Oke! Kamu sudah bisa langsung bekerja, bukan? Silakan pergi ke sekitar aula untuk tamu non-VIP.” Pelayan senior itu memberi perintah. “Baik,” sah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09

Bab terbaru

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   265. Tidak Akan Bisa Berhenti

    “Sudah selesai?” tanya Adam, berdiri di tepi kebun mawar yang membentang indah di belakang kediaman Thomas. Matahari mulai tenggelam, memberikan semburat jingga yang memukau.Gauri melangkah mendekat, gaun berwarna krem lembut yang memeluk tubuhnya berkibar tertiup angin sore. Di tangannya ada buket bunga mawar putih kecil yang baru saja wanita itu atur bersama Amelia.“Sudah,” jawab Gauri tersenyum tipis. “Kebun ini terlalu cantik jika tidak dipakai sebagai latar pesta kita.”Adam memandangnya dengan intens, mata gelap pria itu mengamati setiap detail wajah Gauri yang diterangi cahaya lampu sekitar. “Kamu lebih cantik.”“Mas Adam, jangan mulai lagi atau kamu ingin melihat pipiku semerah tomat.” Gauri mendesah kecil sambil menggeleng. “Orang-orang sudah berdatangan, kita harus segera bergabung.”Adam mengulurkan tangan, menarik Gauri mendekat hingga wanita itu berdiri hanya beberapa sentimeter darinya.“Kalau aku bilang kamu cantik, kamu terima saja,” tukas Adam.Gauri tertawa kecil,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   264. Harraz’s

    “Mama ingin sesuatu dari laci itu?” tanya Gauri lagi, memastikan bahwa dia tidak salah mengerti.Arum mengangguk pelan, matanya tidak lepas dari laci kecil di samping ranjang. Gauri mengerutkan kening sejenak, merasa sedikit ragu, tetapi akhirnya dia mendekat ke laci itu.Gauri membuka laci kecil tersebut dengan perlahan. Di dalamnya, terdapat sebuah kotak perhiasan kecil berwarna merah marun dengan ukiran emas di bagian atasnya. Gauri mengangkat kotak itu, lalu menoleh ke arah Arum.“Ini, Ma?” tanya Gauri sambil mengangkat kotak itu.Arum mengangguk lagi, kali ini lebih mantap. Gauri membawa kotak itu ke hadapan Arum, tetapi wanita paruh baya itu membuat gerakan tangan seolah meminta Gauri membuka kotak tersebut.Dengan hati-hati, Gauri membuka kotak kecil itu. Di dalamnya, terdapat sebuah cincin mewah dengan desain yang klasik dan elegan. Kilauan berlian di tengah cincin itu tampak memikat di bawah cahaya lampu kamar.Gauri memandang cincin itu dengan kagum.“Cincinnya sangat indah,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   263. Merawat Luka

    “Jadi, Nona benar-benar akan meninggalkan griya tawang?” tanya Amelia, matanya menatap koper kecil yang ada di sisi Gauri.Gauri mendongak dan memandang griya tawangnya sekali lagi dari tempat parkir JCrown Tower, tempat tinggal yang penuh kenangan, baik manis maupun pahit.“Ya,” jawab Gauri dengan mantap. “Tempat ini terlalu penuh dengan bayangan masa lalu. Kakek benar, saya butuh tempat tinggal baru yang lebih baik.”Amelia tersenyum kecil. “Rona Village memang lebih cocok untuk Nona sekarang. Walaupun kita sudah dewasa, terkadang kembali ke rumah orang tua akan terasa menenangkan.”Gauri hanya tersenyum. Wanita itu mengangguk pelan, mengiakan pendapat Amelia.Beberapa saat kemudian, Gauri melangkah menjauh dari JCrown Tower sambil membawa barang-barang penting dan meninggalkan semua yang tidak lagi ingin wanita itu ingat di griya tawang.Hari-hari berlalu, dan selama Adam berada di Australia, Gauri mengisi waktunya dengan bekerja dan merawat Arum. Setiap malam, setelah menyelesaika

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   262. Menularkan

    [Bagaimana bisa kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan Mama daripada aku, Gauri?]Gauri membaca pesan itu dengan senyum tipis. Matanya memancarkan kehangatan yang bercampur geli. Adam selalu memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan rasa cemburunya.Tanpa berpikir panjang, Gauri mengetik balasan. “Kamu sudah sampai di Australia?”Gauri menekan tombol kirim dan kembali menyandarkan tubuh di jok mobil. Amelia yang duduk di sampingnya sibuk dengan laptop, sementara sopir yang memegang kemudi sesekali melirik ke arah mereka melalui kaca spion.“Pesan dari Tuan Adam?” tanya Amelia dengan senyum menggoda tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop.“Hmm,” gumam Gauri singkat sambil menyimpan ponsel ke dalam tas. “Mas Adam hanya ingin memastikan saya tidak lupa bahwa dia ingin menjadi prioritas saya.”Amelia terkekeh pelan, menggelengkan kepala. “Saya senang melihat hubungan Nona dan Tuan sudah membaik.”Mobil perlahan memasuki gerbang besar dengan lampu-lampu taman yang menyor

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   261. Bebas

    “Jadi, apa semuanya sudah selesai?” tanya Gauri sambil merapikan pakaiannya ke dalam koper kecil. Tangannya sibuk melipat gaun sederhana yang Amelia serahkan padanya.Amelia, yang berdiri di dekat lemari, mengangguk sambil membawa beberapa dokumen yang baru saja dia serahkan.“Ya, evaluasi mingguan Uno Rekayasa Industri berjalan dengan baik. Proyek-proyek besar berjalan lancar, meski ada beberapa kendala teknis kecil yang bisa diatasi dalam waktu dekat.” Amelia menjawab.“Bagus,” sahut Gauri, tersenyum tipis. “Amelia, kamu benar-benar sudah banyak membantu selama saya di sini. Terima kasih.”“Tapi, Nona Gauri … kalau saya lebih berhati-hati saat menyetir, kecelakaan itu tidak akan terjadi. Saya benar-benar minta maaf.” Amelia mendesah pelan, menatap Gauri dengan sorot mata penuh rasa bersalah.Gauri mengangkat wajah, menatap Amelia tajam, tetapi penuh kehangatan.“Saya sudah bilang berkali-kali, Amelia, saya tidak ingin mendengar permintaan maaf itu lagi,” desah Gauri sebal.“Baik, No

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   260. Oh, Pengganggu!

    "Bagaimana dengan Mama Arum?" tanya Gauri pelan, matanya menatap Adam yang baru saja duduk di kursi di samping ranjangnya.Pagi tadi, Gauri mendengar bahwa Arum dilarikan ke rumah sakit. Dan baru sore ini, dia bisa mengonfirmasi hal itu ke Adam.Adam menghela napas panjang, menatap Gauri dengan tatapan lembut. “Hipertensinya kambuh semalam, dan sekarang Mama dinyatakan mengalami stroke.”Gauri terkejut, matanya membulat. “Stroke?”Adam mengangguk, rahangnya sedikit mengeras. “Semalam setelah aku bilang ingin membatalkan perceraian dan ingin kembali denganmu, Mama sangat marah. Mama belum bisa menerima itu.”“Mas Adam ….” Gauri menggigit bibir, matanya terlihat berkaca-kaca. “Aku ingin menjenguk Mama Arum.”Adam menatap Gauri cukup lama sebelum akhirnya menghela napas dan mengangguk pelan.“Kamu boleh menjenguknya. Tapi ada syarat!” tukas Adam.“Syarat?” Gauri menaikkan alis. “Apa?”“Kamu hanya boleh menjenguk Mama saat kamu sudah sembuh dan mengenakan gaun cantik yang biasa kamu pakai

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   259. Kencan Buta

    “Ini pasti hari spesial, bukan?” tebak Arum sambil memindai ruangan.Suara alunan piano yang lembut mengisi suasana restoran mewah itu. Lampu-lampu kristal menggantung tinggi, memancarkan cahaya hangat yang menciptakan atmosfer elegan.Adam duduk di sebuah meja dekat jendela besar, mengenakan setelan jas hitam sempurna. Di depannya, Arum, terlihat sangat antusias dengan wajah merona yang sulit disembunyikan.“Ini pilihan restoran yang bagus, Adam,” lanjut Arum sambil tersenyum. “Akhirnya, kamu mulai mengerti bahwa wanita-wanita pilihan Mama punya kualitas yang sepadan denganmu.”Adam hanya mengangkat alis sedikit, lalu menyesap air putih dari gelas kristalnya. Senyum kecil muncul di wajah pria itu, meskipun matanya tetap dingin.“Mama sangat yakin malam ini akan menjadi momen besar, ya?” tanya Adam.“Tentu saja!” Arum tertawa kecil sambil merapikan gaunnya yang berkilauan. “Mama tahu kamu keras kepala, Adam, tapi setidaknya sekarang kamu mulai membuka hati untuk pilihan yang tepat. Ja

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   258. Kali Ini Akan Kulakukan dengan Benar

    “Jangan bergerak terlalu banyak, Gauri” pinta Adam sambil mendorong kursi roda Gauri perlahan, membawa wanita itu ke taman rumah sakit. “Dokter bilang kamu masih perlu banyak istirahat. Aku tidak akan mengampuni diriku jika setelah ini terjadi sesuatu pada dirimu lagi.”Gauri tersenyum tipis dengan pipi memerah. Wajah wanita itu jauh lebih cerah dibanding hari-hari sebelumnya.“Aku tidak bergerak sama sekali, Mas Adam. Kamu yang menaruh aku untuk duduk di sini, di kursi roda, bukan?” Gauri tidak ingin kalah.Adam menoleh sejenak ke arah Gauri dengan tatapan yang tenang dan menghangatkan. Ada senyum tipis yang menghiasi bibirnya.“Kalau kamu tidak ingin duduk di sini, aku bisa mengembalikanmu ke ranjang perawatan,” tukas Adam berpura-pura marah, padahal sedang menahan tawa.Gauri tertawa kecil, menyentuh tangan Adam yang berada di pegangan kursi roda. “Tidak usah. Di sini jauh lebih menyenangkan. Terima kasih sudah membawaku keluar.”Angin sore yang sejuk menyapu wajah mereka saat Adam

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   257. Merindu Manik Cokelat Gauri

    “Apa yang mereka inginkan dari kerja sama ini?” tanya Adam pada seseorang di seberang telepon sambil memandang cahaya matahari lembut yang masuk melalui jendela, menerangi ruangan perawatan VIP di salah satu rumah sakit terbaik di kota Jakarta.Adam duduk di sofa dengan postur tegap, satu tangan memegang ponsel, sementara tangan lainnya menelusuri dokumen yang tersebar di meja kecil di depannya. Di sekitar sofa, ada laptop terbuka, beberapa map tebal, dan secangkir kopi yang sudah hampir dingin.“Saya paham bahwa Harraz Mall harus menarik perhatian publik dengan langkah ini,” ujar Adam serius. “Tapi brand sebesar itu memerlukan penawaran yang lebih kuat. Saya akan mengatur ulang kontraknya besok.”Sebuah keheningan singkat mengisi ruangan sebelum suara kecil terdengar dari ranjang di belakangnya.“Mas Adam?”Adam langsung tersentak, jantungnya berdebar keras. Suara itu begitu lembut, tetapi cukup untuk menghentikan dunianya sejenak. Dengan gerakan cepat, Adam menoleh, matanya membelal

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status