Share

Bab 21

Author: Miana
Begitu masuk, aku langsung melihat ayahku terbaring di atas ranjang dengan tubuh penuh luka.

Ekspresiku berubah dan aku bertanya dengan marah, "Apa yang terjadi? Siapa yang memukulnya?"

Ibuku hanya menangis tanpa berkata apa-apa.

Aku akhirnya bertanya pada ayahku apa yang sebenarnya terjadi.

Ayahku merintih kesakitan di atas ranjang, tapi tidak berkata apa-apa.

Aku menggeram dengan marah, "Katakan, siapa yang memukulmu? Apa ini balas dendam lama?"

Aku bisa merasakan mataku mulai memerah karena marah.

Barulah ibuku berkata sambil terisak, "Sebenarnya ini salah ayahmu juga, dia suka berjudi."

"Apa?" Aku menatap ayahku dengan tidak percaya, "Kamu berjudi? Bukankah kamu selalu bilang judi itu bisa menghancurkan hidup seseorang? Kenapa kamu malah berjudi?"

"Aku hanya ingin menang sedikit uang untuk memperbaiki keadaan," kata ayahku dengan nada kesal, "Siapa sangka aku akan begitu sial? Pasti mereka curang."

Aku sejenak terdiam karena sangat marah hingga tidak tahu harus berkata apa.

"Lalu b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Susi Susanti
ribettt amet siii iklanya
goodnovel comment avatar
Elly Purwati
iyaa buka nya susah banyak iklan juga tai memang bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Jumpa Ketaren
seru...menarik tp susah bukanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 22

    Mungkin dalam waktu dekat, kabar bahwa aku diselingkuhi oleh Zayn akan tersebar luas.Saat itu, aku yang dulunya adalah putri dari keluarga kaya akan sepenuhnya menjadi bahan olokan dalam percakapan orang-orang.Ayah dan Ibuku dengan ragu terus bertanya apakah benar aku sudah bercerai dengan Zayn.Setelah mendengar jawabanku yang pasti, Ayah langsung memaki-maki leluhur Zayn.Kakakku hanya mendengus dingin dari samping, "Dia sudah melunasi utang keluarga kita dan bahkan memberimu 20 miliar. Kamu masih mau apa lagi? Coba pikirkan bagaimana kita dulu memperlakukannya. Dia sudah cukup baik dengan melakukan semua itu.""Tapi tetap saja, dia tidak seharusnya meninggalkan Audrey begitu saja setelah sukses." Ibuku berkata dengan tidak puas.Aku menghela napas dan berkata, "Kenapa tidak? Dia tidak mencintaiku dan juga tidak berutang apa-apa padaku. Bukankah meninggalkanku hal yang wajar?"Ibuku terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa.Saat itulah ayahku mulai panik dan berkata dengan cemas kepa

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 23

    Tulisan "Festival Tari" langsung menarik perhatianku.Secara refleks, aku memungut selebaran tersebut.Tulisan "Hadiah 6 miliar" langsung mengangkat semangatku.Aku buru-buru membaca lebih lanjut.Ternyata, beberapa hotel internasional bekerja sama mengadakan festival tari ini.Setelah acara selesai akan ada pemungutan suara di tempat untuk memilih penari terbaik lalu akan mendapatkan hadiah sebesar 6 miliar.Aku langsung tertarik saat melihat detailnya.Jika aku bisa memenangkan hadiah 6 miliar itu, bukankah utang judi ayahku bisa terbayar hampir setengahnya?Aku kembali melihat waktu pendaftaran yang ternyata berakhir tengah malam ini.Sekarang sudah lewat pukul delapan malam.Aku buru-buru mengecek alamatnya, untung saja letaknya tidak jauh dari sini.Aku tiba di depan sebuah hotel mewah saat mengikuti petunjuknya.Baru saja masuk ke lobi, aku melihat sosok punggung yang familiar.Itu Zayn!Sungguh, aku tidak tahu apakah aku dan pria ini ditakdirkan untuk selalu bertemu.Rasanya ke

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 24

    Henry menyilangkan tangan di dada dan tersenyum, "Hotel ini milik keluargaku dan festival tari ini juga diadakan oleh kami, beberapa saudara, untuk mengisi waktu luang. Kami hanya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk melihat wanita-wanita cantik. Jadi, siapa pun yang bisa ikut acara ini haruslah wanita cantik dengan penampilan sempurna.Tentunya kami sendiri yang akan mengawasi proses pendaftarannya. Tim HRD itu terlalu serius dan formal, mereka tidak punya selera estetik. Audrey kecilku, kamu setuju, 'kan?"Ah, dasar!Siapa yang jadi Audrey kecilnya.Pria ini kenapa seperti gelandangan kelas bawah.Aku mencemoohnya dalam hati, tetapi di wajahku tetap tersenyum manis dan berkata, "Jadi, bagaimana menurut kalian? Apakah aku bisa ikut dalam acara ini?"Henry mengusap dagunya, memandangiku dari atas ke bawah, lalu mengangguk, "Hmm, penampilan dan tubuhmu sempurna. Hanya saja ...."Hanya saja apa? tanyaku buru-buru.Henry menghela napas panjang dan berkata, "Hanya saja aku khawatir Zayn

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 25

    Jantungku tiba-tiba berdebar kencang.Jangan-jangan Henry yang bermulut besar itu akan memberi tahu Zayn soal aku ikut dalam festival tari ini.Meskipun hal ini bukan rahasia besar dan memberitahunya juga tidak masalah.Tapi Zayn adalah orang yang suasana hatinya tidak menentu dan dia masih menyimpan banyak dendam padaku.Jika dia tahu, bisa saja dia melarangku ikut.Padahal ini adalah kesempatan langka untuk mendapatkan uang, dan aku tidak bisa membiarkan ada masalah. Jadi lebih baik Zayn tidak tahu.Saat Zayn hampir mengangkat telepon, aku buru-buru menarik lengannya.Zayn menunduk dan melirik tanganku, alisnya terangkat sedikit, "Ada apa?""Umm ...." Aku melirik nama yang terus berkedip di layar ponselnya dan tertawa canggung, "Bisakah kamu tidak mengangkat teleponnya?"Sebuah kilatan terkejut muncul di alis Zayn, lalu dia tertawa ringan, "Bisa, beri aku alasannya.""Ini ...." Aku berpikir sejenak, lalu buru-buru berkata, "Henry terkenal sebagai anak nakal. Kalau dia meneleponmu saa

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 26

    Aku buru-buru menyangkal, "Tidak, tidak! Bagaimana mungkin aku memiliki hubungan gelap dengannya, sama sekali tidak ada!"Zayn tertawa ringan, tampak seolah tidak percaya.Aku benar-benar menyesal, jika tahu dia akan berpikir sejauh ini, aku seharusnya tidak menghentikannya untuk mengangkat telepon Henry.Kebetulan saat itu, telepon dari Henry kembali masuk.Zayn mengangkat alis dan menatapku.Saat ini, aku tidak berani mengatakan apa-apa, hanya memberi isyarat agar dia segera mengangkat teleponnya.Dia mendengus pelan, lalu mengangkat telepon dan sengaja mengaktifkan speaker.Henry berkata, "Wah, baru diangkat setelah dua kali telepon. Kenapa? Apa aku mengganggu acara baikmu?"Zayn melirikku, lalu mendengus ringan ke arah telepon, "Cepat katakan apa maumu."Henry mendecak, "Jangan sedingin itu, aku bukan Audrey, aku tidak pernah menyinggungmu."Aku merasa canggung dan mengusap hidungku.Tampaknya semua orang tahu bahwa dulu aku memperlakukan Zayn dengan buruk.Zayn menyeringai dingin

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 27

    Aku terkejut dan mengangkat kepala, lalu bertemu dengan tatapan dinginnya.Hatiku berdebar, aku dengan hati-hati bertanya, "Apa ... ada apa lagi?"Zayn menyipitkan matanya yang tajam, mendekat padaku, "Kenapa aku merasa kamu cukup tertarik dengan 'festival tari' itu? Jangan-jangan kamu juga ikut?""Tidak, tidak ...." Aku segera menggelengkan kepala dengan tegas.Zayn mendengus dingin, "Semoga saja tidak, itu bukan acara yang pantas untukmu."Aku merasa bingung sepenuhnya.Ini hanya sebuah festival tari, kenapa aku tidak boleh ikut?Namun, saat ini aku tidak berani bertanya lebih jauh.Setelah memperingatkanku, Zayn menerima telepon lagi.Sepertinya yang menelepon adalah seseorang yang ia sebut sebagai cinta pertamanya.Sambil menerima telepon, dia berjalan menuju jendela.Nada bicaranya langsung berubah menjadi lembut.Aku menatapnya, tidak bisa menahan rasa cemburu di dalam hati.Terhadapku, dia tidak pernah berbicara dengan nada sehangat itu.Aku masuk ke kamar mandi karena tidak ing

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 28

    Aku tidak tahu kalimat mana yang membuatnya tersinggung, tetapi wajahnya tiba-tiba menjadi suram.Aku mundur dua langkah, dengan hati-hati menatapnya, "Jangan marah, aku benar-benar tidak ingin pergi ke Kota A."Besok aku harus menghadiri festival tari itu, dan aku juga harus mendapatkan 6 miliar itu.Bagaimanapun juga, aku tidak bisa pergi ke Kota A bersamanya.Zayn dengan tenang menghisap rokoknya, matanya yang dingin menatapku selama satu menit penuh.Aku merasa gelisah, memutar-mutar tanganku dan tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Setelah menghabiskan sebatang rokok, dia mematikan puntungnya dan berkata dengan nada datar, "Kalau tidak ingin pergi, ya jangan pergi."Aku langsung merasa lega.Dia berdiri dan berjalan keluar, dan saat melewati diriku, dia menoleh sejenak, nadanya dingin, "Saat aku tidak ada, lebih baik kamu bersikap baik dan jangan lakukan sesuatu yang membuatku marah.""Iya, iya, aku pasti akan bersikap baik." Aku berjanji dengan tegas.Dia tidak menatapku la

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 29

    "Apakah kamu benar-benar yakin ... tidak mau memberitahu Zayn dulu soal ini?""Tidak perlu!"Aku menjawab dengan tegas, sementara Henry tertawa kecil, tawanya licik seperti seekor rubah.Jika aku tidak yakin bahwa Zayn sedang berada di Kota A untuk perjalanan dinas, aku pasti sudah curiga apakah dia diam-diam sudah ada di sini.Henry segera menyuruh seseorang membawa kostum.Ketika aku melihat kostumnya, bibirku berkedut, "Apa ... kostumnya tidak salah?"Kostum yang dibawa oleh Henry adalah setelan pelayan wanita yang seksi, dengan sedikit nuansa vulgar.Roknya sangat pendek, dan dilengkapi dengan kaus kaki hitam.Ini sama sekali tidak tampak seperti kostum untuk menari.Henry tersenyum tanpa dosa, "Semua kostumnya memang seperti ini. Setelanmu ini adalah yang khusus kusisihkan untukmu, bahkan ini yang paling cantik dan paling sopan."Aku tidak percaya dan segera keluar untuk memeriksa, dan ternyata benar.Kostum orang lain bahkan lebih terbuka dan lebih mencolok.Beberapa bahkan hanya

Latest chapter

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 595

    Zayn benar-benar sangat patuh pada saat ini, dia benar-benar berdiri di sana tanpa bergerak setelah mendengar ucapanku.Aku berjalan keluar dari kamar mandi dengan kedua kakiku yang masih bergetar karena ciumannya sebelum ini.Aku segera berjalan ke sisi tempat tidur dan mengeluarkan pakaian seksi berwarna hitam yang tersembunyi di bawah selimut.Aku mengangkat pakaian itu dan melihatnya selama beberapa saat yang membuat wajahku semakin memerah.Aku tidak menyangka jika pria yang biasanya terlihat dingin akan membeli pakaian seperti ini.Huh ....Aku benar-benar telah meremehkannya dalam urusan cinta.Aku menyukainya, jadi tentu saja aku bersedia mengenakan pakaian ini untuknya.Hanya saja, bagaimana caranya aku mengenakan pakaian ini?Aku menatapnya selama beberapa menit sebelum mengenakannya.Aku bahkan tidak berani menatap diriku di cermin rias, aku langsung pergi ke kamar mandi sambil setengah menutupi tubuhku.Setelah aku masuk, aku langsung merasakan tatapan panas yang tertuju pa

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 594

    Pikiranku pada dasarnya sudah melayang, aku sama sekali tidak bereaksi saat tiba-tiba ditanya seperti ini olehnya.Saat melihatku terdiam untuk waktu yang lama.Zayn tiba-tiba mencubit pinggangku dan mengulang pertanyaannya, "Apakah kamu tahu kenapa aku marah?"Pinggangku terasa sakit karena cubitannya.Aku menatapnya dengan kedua pandanganku yang kabur.Aku tidak tahu apakah kabut di depanku adalah air mata yang tertahan karena rasa sakit rasa sakit di pinggangku atau karena air panas dari pancuran.Aku membuka mulutku dan baru menemukan suara setelah beberapa saat berlalu, "Ka ... kamu adalah orang yang curigaan. Kamu pasti curiga kalau aku ... menyukai Arya, 'kan?"Aku berkata sambil terengah-engah dan merasa kesulitan saat mengatakan ini.Zayn mengangkat sudut mulutnya, "Curiga? Apakah menurutmu aku perlu mencurigai hal ini?"Aku menatapnya lekat-lekat.Pipiku terlihat sangat merah di dalam cermin, seolah-olah aku sehabis berendam di dalam air panas.Zayn tiba-tiba menekanku ke din

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 593

    Kenapa dia begitu curigaan?!Jelas-jelas sebelum ini dia bersikap sangat lembut, tapi dia malah menjadi seperti ini sekarang.Suasana hati Zayn benar-benar sangat cepat berubah!Aku memasuki kamar dengan marah, lalu mengambil pakaian untuk mandi.Setelah mengambil pakaian, aku baru menyadari perubahan pada kamar tidur ini.Loh?Aku samar-samar mencium aroma yang wangi di dalam kamar yang menyegarkan hatiku, sepertinya ini adalah wangi parfum kesukaanku.Apa yang terjadi?Apakah Zayn menyemprotkan parfum di dalam kamar?Aku berputar di dalam kamar, lalu melihat satu buket bunga di meja samping tempat tidur, itu adalah bunga lili kesukaanku.Aku juga melihat sebuah foto di atas tempat tidur.Itu adalah fotoku dengan Zayn.Aku menatap foto itu sambil mengerutkan keningku.Bukankah ini adalah foto yang diambil oleh pemilik toko saat kami membeli mantel di istana es Kota Yuma?Aku mengingat jika Zayn bersikeras meminta pemilik toko itu untuk memotretku juga, jadi kami berfoto bersama pada w

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 592

    Aku tidak mengatakan apa pun, Zayn langsung menarikku keluar.Teriakan Cindy yang menyedihkan terdengar dari dalam kamar, suaranya benar-benar terdengar sangat menakutkan.Hatiku terasa sedikit tidak nyaman, aku selalu merasa Cindy benar-benar seperti orang gila dan khawatir dia akan melakukan hal yang buruk.Aku berjalan keluar dari vila dengan suasana hati yang rumit.Aku melihat Zayn yang juga terlihat seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu, dia mengerutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa pun.Zayn mengemudi dalam diam, mobil segera melaju keluar dari halaman vila.Aku menghela napas pelan dan bertanya, "Apakah kamu merasa sedih karena Cindy?""Tidak," jawab Zayn dengan datar.Saat teringat dengan tampang Cindy yang tidak terkendali, aku mengerutkan bibirku dan bertanya dengan cemas, "Bukankah kondisi penyakitnya sangat serius? Tadi kamu malah berkata seperti itu padanya, apakah hal ini malah memperburuk kondisinya ....""Ini bukan masalah besar. Selain itu, aku sudah menjelaskann

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 591

    Aku mendengar suara Arya pada saat ini.Aku segera menoleh dan melihat Arya sedang bersandar di pintu sambil melipat kedua tangannya di depan dada, terlihat jelas jika dia sudah datang lebih awal.Saat menarik kembali pandanganku, aku tidak sengaja bertatapan dengan Zayn.Zayn mengerutkan keningnya, terdapat tatapan yang rumit dan gelap di matanya.Aku tanpa sadar menggenggam tangan Zayn karena takut dia salah paham lagi padaku dan Arya.Pada awalnya Zayn ingin melepaskan tangannya, tapi tidak lama kemudian dia berhenti bergerak.Arya mengangkat sudut bibirnya saat melihat kami berdua berpegangan tangan.Arya berjalan masuk dengan perlahan dan berhenti di sisi tempat tidur Cindy.Dia menatap Cindy dengan tatapan kasihan, "Lihatlah dirimu, untuk apa kamu membuat dirimu sampai seperti ini demi seorang pria yang tidak mencintaimu?""Dia pernah berjanji pada Ayah kalau dia akan merawatku seumur hidup, dia sudah berjanji."Cindy berkata pada Arya sambil menunjuk Zayn.Arya mengangkat sudut

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 590

    Dia memeluk lengan Zayn dengan satu tangan, sementara tangan lainnya menunjuk ke arahku, menangis tersedu-sedu di hadapan Zayn."Aku tahu kalian sekarang sudah berbaikan, dan kamu sangat mencintainya.""Tapi, dia jelas punya prasangka terhadapku, dia selalu targetkan aku.""Aku tidak ingin lihat dia, Kak Zayn ... uhuk uhuk ...."Sambil berbicara, dia mulai batuk lagi, menampilkan diri dengan begitu lemah, seolah-olah benar-benar akan mati."Kamu suruh dia pergi saja, cepat suruh dia pergi.""Ah, jantungku sangat sakit, Kak Zayn ... sakit sekali ....""Suruh dia pergi, aku tidak mau lihat dia ... uhh, suruh dia pergi ...."Aku diam-diam melihatnya berakting, makin melihat makin ingin muntah.Aku mencibir dengan penuh penghinaan, hendak berbalik dan pergi.Namun, Zayn tiba-tiba memanggilku.Dia berkata, "Aku akan pergi sama kamu."Cindy langsung panik saat mendengar kata-kata ini, makin erat menggenggam lengan Zayn."Jangan, Kak Zayn, jangan pergi.""Aku benar-benar merasa sangat tidak e

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 589

    Sebelum pintu terbuka sepenuhnya, aku sudah melihat sosok ramping yang langsung menerjang ke dalam pelukan Zayn.Begitu aku melihat lebih jelas, ternyata itu adalah Cindy.Yang membuatku tertawa dingin dalam hati adalah, entah sengaja atau tidak, Cindy hanya mengenakan gaun tidur sutra putih.Gaun itu tipis seperti sayap capung, memperlihatkan siluet tubuhnya yang samar-samar.Selain itu, bagian leher gaun itu juga sangat rendah.Dia langsung menerjang ke dalam pelukan Zayn seperti ini. Kalau ada yang bilang dia tidak berniat menggoda, aku sama sekali tidak percaya."Kak Zayn, akhirnya kamu datang. Aku ... aku sangat tidak enak badan, dadaku terasa sangat sakit ... Kak Zayn ...."Dengan wajah penuh penderitaan, dia meraih tangan Zayn dan menempelkannya ke dadanya.Aku tersenyum sinis dan berkata, "Cindy, sepertinya kamu benar-benar merasa sangat sakit. Bagaimana kalau aku panggilkan dokter untukmu?"Sepertinya dia tidak menyadari kehadiranku sama sekali. Ucapanku yang tiba-tiba membuat

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 588

    Zayn menyimpan ponselnya, menggenggam tanganku, lalu tersenyum. "Tidak apa-apa, ayo pulang."Meskipun dia tersenyum, matanya masih menyiratkan sedikit kekhawatiran.Wajar saja, meskipun dia tidak memiliki perasaan romantis terhadap Cindy, mereka tetap memiliki ikatan seperti saudara.Terlebih lagi, Cindy memang benar-benar sakit. Jadi, wajar jika dia merasa khawatir saat Cindy kambuh.Aku melihat dia menyalakan mobil.Aku tersenyum padanya. "Pergilah melihatnya. Kalau terjadi sesuatu yang serius, kamu mungkin akan menyesal seumur hidup."Zayn mengernyit dan menatapku dengan serius. "Aku sudah bilang, aku tidak akan tinggalkan kamu lagi. Hari ini, aku hanya akan temani kamu.""Aku tahu." Aku tersenyum lebar. "Jadi, aku ikut kamu. Setelah melihatnya, kita bisa pulang bersama."Zayn tertegun.Aku melanjutkan dengan ekspresi serius, "Karena kamu anggap dia sebagai adik, maka dia juga adikku, 'kan?Sekarang dia sedang sakit, sebagai kakak ipar, sudah seharusnya aku juga jenguk dia, 'kan?"M

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 587

    Namun, di masa depan, Zayn yang berbeda justru menatapku dengan mata merah darah, mencekik leherku, dan menyuruhku pergi dari Kota Jenara selamanya.Dunia ini memang selalu penuh dengan hal-hal yang sulit ditebak!Begitu keluar dari restoran, banyak pejalan kaki mengenali kami. Mereka berebut ingin berfoto bersama dan bahkan ingin mewawancarai kisah cinta kami.Zayn hanya menjawab mereka dengan beberapa kata seadanya, lalu menarik tanganku dan mulai berlari.Itu adalah pertama kalinya aku berlari bebas di tengah badai salju.Dia menggenggam tanganku dan berlari di depan.Angin dingin menerpa wajah, butiran salju selembut bulu angsa turun perlahan.Namun, aku sama sekali tidak merasa kedinginan, justru hatiku terasa hangat, tanganku juga terasa hangat.Kami berlari hingga ke tepi sungai yang sepi, di mana angin dingin berhembus kencang.Zayn membantu merapikan syal dan topiku, lalu bertanya, "Dingin?"Aku menggelengkan kepala, lalu menatapnya dengan senyum geli. "Ini semua salahmu, terl

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status