Share

Bab 219

Penulis: Miana
Ketika bibi melihatku merangkak, dia langsung memfitnahku di depan Zayn.

Akan tetapi, kali ini dia baru mengucapkan satu kalimat dan diusir oleh Zayn, "Enyahlah!"

Alfie terkejut dan bergegas membantu ibunya. Dia berkata kepada Zayn dengan ketakutan, "Apa yang ibuku katakan itu benar. Wanita ini memang wanita jalang. Dia sangat ahli dalam tidur dengan pria untuk menghasilkan uang. Kami ini takut kamu akan tertipu."

Sepertinya Zayn sudah tidak ingin mendengar sepatah kata pun dari mereka.

Dia berkata dengan dingin, "Kalau tidak mau mati, cepat enyah dari sini!"

"Bos ...." Bibi masih meronta dan ingin mengatakan hal buruk tentangku di depan Zayn untuk memperburuk suasana.

Akan tetapi, Alfie benar-benar ketakutan.

Dia menggoyangkan kakinya dan buru-buru menarik ibunya keluar.

"Ayo pergi, bu, kita tidak boleh menyinggung perasaan Bos!"

"Kalau begitu enak sekali wanita itu? Siapa dia? Atas dasar apa dia bisa berhubungan dengan Bos?"

"Sudahlah, Bos ini datang di waktu yang salah. Ayo cepat pe
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
ayo Thor momeng mereka hrus baikan biar Alfie sama ibunya kapok
goodnovel comment avatar
Avril Nayya
ada berapa semuanya
goodnovel comment avatar
Avril Nayya
ge mana cara lht bab nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 220

    Zayn mendorongku dan menatapku dengan alis berkerut, "Kamu ....""Me ... mereka memberiku minuman. A ... aku merasa sangat tidak nyaman ...."Zayn tiba-tiba menarik napas dalam-dalam seolah berusaha sekuat tenaga menahan amarahnya.Dia berteriak padaku, "Mereka memberimu minuman dan kamu meminumnya? Terus kalau mereka memasukkan racun, kamu juga meminumnya, ya?""Kenapa kamu selalu tidak waspada dengan siapa pun seperti ini?""Audrey, sungguh, kapok kalau kamu mati di luar!"Dia membentakku dengan keras seolah sudah sangat marah.Aku menangis dan menggelengkan kepalaku sambil menarik-narik kancing kemeja dan sabuknya.Aku tidak ingin mendengar apa pun lagi, aku hanya ingin melegakan perasaan tidak nyaman ini.Akan tetapi, aku baru saja membuka dua kancing dan dia menahan tanganku.Dia menatapku dengan serius, "Bukankah kamu bilang tidak akan pernah berhubungan denganku lagi? Kalau Yosef, Arya atau Henry datang malam ini, kamu juga akan meminta mereka untuk membantumu, 'kan?"Aku mengge

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 221

    Aku tidak ingin memikirkan apa pun lagi.Cinta atau benci sudah tidak penting lagi.Saat ini aku hanya ingin melampiaskannya.Aku melemparkan diriku ke dalam pelukan Zayn dan mencium bibirnya dengan linglung.Tiba-tiba dia mendorongku menjauh, lalu melepas jas untuk dikenakan padaku. Setelah itu, dia menggendongku dan berjalan keluar.Saat kesejukan menerpaku, tiba-tiba aku sadar beberapa saat dan menyadari kalau dia sedang menggendongku ke bawah.Angin malam musim hujan sangat dingin dan seluruh tubuhku menggigil."Zayn ...."Suaraku menjadi serak dan aku bertanya dengan sudah payah, "Mau membawaku ke mana?""Ke rumah sakit."Dia berkata dengan suara rendah, kemudian membuka pintu belakang dan bersiap untuk memasukkanku.Aku sangat cemas dan buru-buru meraih kerah bajunya sambil menangis, "Aku tidak mau pergi ke rumah sakit, Zayn, aku tidak mau pergi ke rumah sakit."Kalau pergi ke rumah sakit, aku pasti tidak bisa menyembunyikan kehamilanku.Aku tidak mau!Apa pun yang terjadi, aku t

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 222

    Aku menarik ikat pinggangnya sambil meneriakkan namanya.Dia tiba-tiba memelukku lalu duduk sambil menatapku dengan tatapan mata yang dalam. "Kamu mau?"Aku mengangguk dengan tergesa-gesa, meninggalkan semua rasa malu, serta harga diri.Aku tersentak dan berkata dengan susah payah, "Tolong ... tolong bantu aku."Tatapan mata Zayn menjadi semakin gelap, seolah menahan sesuatu jauh di dalam matanya.Zayn bertanya dengan suara serak, "Kamu lihat dengan jelas siapa aku?""Zayn ...." Aku memegang lehernya sambil menempelkan seluruh tubuhku ke tubuhnya lalu berkata, "Kamu Zayn ....""Kalau begitu, kalau yang ada di depanmu adalah Yosef dan Arya, apa kamu akan begitu ramah?"Zayn masih tidak percaya padaku, masih berpikir aku bisa bersama dengan pria mana pun.Aku menggelengkan kepalaku, pikiranku sedikit tidak jelas.Aku berkata dengan bingung, "Siapa mereka ... aku hanya menginginkanmu. Zayn, aku hanya menginginkanmu ...."Tubuhku langsung ditekan oleh Zayn.Segala sesuatu setelah itu begit

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 223

    Zayn sedang mengambil hasil tes darah.Aku mengikuti instruksi dokter untuk pergi mengambil darah untuk tes.Tidak, begitu aku masuk ke bagian tes darah, aku bertemu Zayn.Ketika melihatnya, aku langsung melarikan diri.Aku tidak tahu kenapa aku melarikan diri. Bagaimanapun, aku merasa sangat bersalah.Malam itu, aku memohon padanya untuk memuaskanku, tapi saat aku melihatnya, aku malah merasa agak malu.Namun, mungkin karena aku sudah pingsan selama tiga hari, belum makan dan tidak punya kekuatan sama sekali.Aku lelah setelah berlari, aku pun bersandar di dinding di satu sisi sambil bernapas dengan berat.Tubuh Zayn bertubuh tinggi, kakinya juga panjang, jadi segera menyusul aku.Zayn berdiri di belakangku sambil mencibir, "Lari, terus lari saja."Aku menenangkan napasku, berbalik untuk bersandar ke dinding dan menatapnya.Aku tersenyum padanya. "Kebetulan sekali."Zayn menatapku dengan serius, alisnya yang indah sedikit berkerut."Kenapa tidak di hotel saja? Kenapa datang ke rumah s

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 224

    "Audrey ...."Zayn membisikkan namaku dengan sedikit emosi yang tak terlukiskan dalam suaranya.Suaranya yang pelan, serta perilakunya di ranjang, selalu membuatku salah mengira bahwa Zayn masih sedikit menyukaiku.Zayn tiba-tiba menundukkan kepalanya, bibirnya hampir menyentuh sudut bibirku.Tiba-tiba ...."Kak Zayn ...."Suara Cindy tiba-tiba terdengar.Zayn berhenti bergerak.Aku mendorongnya dengan cepat.Ya, ada Cindy di antara kami.Entah seberapa besar aku berfantasi bahwa Zayn menyukaiku, itu tidak bisa mengubah fakta bahwa orang yang paling dicintainya adalah Cindy."Halo, Nona Audrey, kebetulan kamu juga ada di sini."Begitu datang, Cindy meraih lengan Zayn dan tersenyum padaku.Aku mengangguk. "Aku datang untuk periksa dokter."Saat mengatakan itu, aku melihat daftar pemeriksaan di tangan Zayn.Seharusnya Zayn datang menemani Cindy untuk periksa dokter. Aku sudah mendengar sebelumnya bahwa kesehatan Cindy tampaknya tidak begitu baik.Zayn sangat perhatian pada Cindy, pasti a

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 225

    Zayn belum selesai berbicara.Cindy tiba-tiba menutupi dadanya dan berjongkok dengan ekspresi kesakitan.Zayn mengerutkan kening, langsung melepaskanku dan berjalan cepat ke sisinya, "Kenapa?""Kak Zayn, sakit sekali. Jantungku sakit sekali, pinggangku juga sakit ...."Cindy meraih lengan Zayn dan menangis, sepertinya benar-benar kesakitan.Cindy berkata, "Apa aku akan mati? Kak Zayn ... aku akan mati, 'kan?""Jangan bicara omong kosong!"Raut wajah Zayn menjadi suram, lalu langsung mengangkatnya dan melangkah menuju ruang gawat darurat.Aku menatap punggungnya yang cemas, mataku berkaca-kaca.Lihat, yang paling Zayn pedulikan adalah cinta pertamanya.Aku menarik napas dalam-dalam, menahan air mataku dan mengambil lembaran tes darah di tangan.Setelah mengambil darah, aku pergi ke ruang USG B.Saat alat meluncur di atas perutku, jantungku berdebar kencang dan merasa sedikit gugup.Setelah beberapa saat, hasil tes USG B keluar.Di lembar USG tertulis hamil 9 minggu. Gambarnya tampak sep

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 226

    Aku pikir obat-obatan dalam daftar harganya lebih dari 1,6 juta.Saat ini, apoteker sudah membawakan obatnya padaku.Aku berkata padanya dengan canggung, "Ya, maaf ... aku lupa membawa ponselku."Apoteker itu mengerutkan kening dan berkata dengan marah, "Ada banyak yang mengambil obat, tapi kalau kamu merasa mahal, jangan buat masalah di sini, oke?"Katanya sambil dengan marah mengeluarkan obat dari kantongnya.Aku berkata dengan nada meminta maaf, "Maaf ....""Berapa harga obatnya? Aku akan membayarnya."Saat ini, suara Cindy terdengar dari belakangku.Aku mengerutkan kening. Saat berbalik, aku melihatnya berdiri di belakangku.Zayn berdiri di sampingnya, menatapku dengan tenang.Aku tanpa sadar mengambil pesanan obat dan berkata dengan tenang, "Tidak perlu.""Tidak apa-apa, hanya sedikit saja." Cindy menarik lengan Zayn dan berkata dengan penuh simpati, "Tidak disangka Nona Audrey begitu kasihan hingga tidak punya uang untuk membayar obat. Kak Zayn, bantu saja dia.""Sudah aku bilang

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 227

    Aku tertegun.Cindy ini menyebalkan sekali.Bagaimana jika apoteker memberi tahu mereka bahwa obat yang aku ambil adalah obat penguat janin?Bukankah Zayn akan tahu tentang kehamilanku?Aku segera berkata pada Cindy, "Kenapa banyak tanya sekali? Obat apa yang aku beli tidak ada hubungannya denganmu?"Cindy menyusut seolah takut padaku.Cindy berkata padaku dengan sedih, "Nona Audrey, aku hanya peduli padamu, ingin tahu jenis penyakit apa yang kamu derita. Mungkin Kak Zayn bisa membawamu untuk periksa dokter. Kenapa reaksimu begitu galak?""Bukan urusanmu penyakit apa yang aku derita, aku tidak butuh perhatianmu. Jaga dirimu baik-baik, jangan bersikap seolah-olah kamu sedang sekarat di setiap kesempatan.""Audrey!"Zayn tiba-tiba teriak, berdiri di depan Cindy dan menatapku dengan tatapan sinis. "Hati-hati dengan perkataanmu!"Aku cemberut.Cindy boleh membicarakan aku, tapi aku tidak boleh membicarakannya tentangnya?Pada saat ini, Cindy menarik lengan Zayn dan berkata dengan sedih, "J

Bab terbaru

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 534

    Zayn tidak mungkin bisa tidur seharian tanpa mengecek ponselnya.Aku mendesah lalu mengiriminya pesan.[ Kamu sedang apa?]Lumayan lama tidak ada jawaban dari Zayn.Aku menatap ponsel, berencana menunggu beberapa menit lagi. Zayn tidak menjawab, tapi aku tertidur.Aku merasa pusing, kepalaku terasa akan meledak.Aku meringkuk dalam selimut, memejamkan mata dan tak lama kemudian tertidur.Mungkin karena aku berada di tempat baru yang asing jadi tidak merasa cukup aman, jadi aku tidur dengan sangat tidak nyaman.Selalu ada berbagai suara yang terngiang di telingaku.Suara-suara itu aneh serta begitu mendesak."Lari, Audrey, cepat lari ....""Bagaimana denganmu? Ayo lari bersama ke kota.""Hehe, kedua anak ini tampan sekali, mereka pasti akan laku keras, cepat tangkap mereka! Jangan biarkan mereka kabur."Entah aku sedang bermimpi atau apa, tapi rasanya seperti ada film yang diputar di kepalaku, dengan gambar-gambar yang tak terhitung jumlahnya melintas.Gambarnya buram serta berantakan.

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 533

    Aku tidak mengatakan apa pun.Arya cemberut, melangkah mundur dan mendorong pintu kamar Zayn.Di musim hujan, hari dengan cepat menjadi gelap, di luar pun sudah gelap.Saat pintu terbuka, ruangan menjadi gelap.Arya menyalakan lampu.Aku melihat ruangannya sederhana dan rapi.Meja di dekat jendela dipenuhi tumpukan buku, ada lampu meja kecil di atas meja, menciptakan suasana semangat belajar yang kuat.Zayn seharusnya sudah kembali ke Keluarga Hale sejak lama dan tidak kembali ke sini selama bertahun-tahun.Namun, ruangan itu masih sangat bersih, tidak ada debu sama sekali.Aku berjalan ke meja untuk membolak-baliknya.Pekerjaan rumah dan catatan Zayn sebelumnya langsung terlintas di mataku.Tulisan tangan Zayn indah sejak saat itu, terlihat tegak, bersih serta rapi.Aku menatap kursi di depan meja, tanpa sadar dalam pikiranku muncul gambaran seorang pemuda yang tengah membungkuk di atas meja sambil memeriksa pekerjaan rumahnya. Aku akhirnya tersenyum.Suara Arya tiba-tiba menyadarkank

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 532

    Aku mengambil bingkai foto itu, menatap orang di dalam foto itu dengan rasa tidak percaya.Dilihat dari foto ini saja, sepertinya aku sangat menyukai Arya dan tidak menyukai Zayn saat itu.Zayn tampaknya juga tidak menyukaiku."Ayo kita ke atas," kata Arya sambil membungkuk membersihkan koridor.Aku menyimpan semua potret itu dan mengikutinya ke atas.Meskipun aku tidak tinggal lama di rumah nenekku, rumah bobrok ini menyimpan banyak kenangan indah tentangku.Sebelum kembali ke sini, aku tidak punya perasaan apa pun.Begitu kembali ke sini, semua kenangan itu kembali membanjiri pikiranku. Kehangatan serta keindahan yang tak akan pernah bisa kembali akhirnya berubah menjadi kesedihan, membekas di rumah bobrok ini.Tanaman pot di balkon sudah lama mati. Aku masih ingat saat itu aku meminta Nenek membelikannya untukku.Aku membuka jendela balkon, debu pun beterbangan.Arya datang untuk membantuku mengipasi debu.Arya berdiri di sampingku, menatap ke kejauhan sambil bergumam, "Kota ini ban

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 531

    Pintu kayu itu sudah bengkok dan jatuh setelah didorong. Debu beterbangan di mana-mana hingga menghalangi pandangan.Arya berdiri di hadapanku, terlebih dahulu menyingkirkan rumput liar di halaman.Arya membawaku ke dalam, pemandangan yang familier itu membawa kembali banyak kenangan.Keindahan dalam pikiranku sangat kontras dengan pemandangan menyedihkan di hadapanku, hatiku pun mulai merasa sedih.Nenek sudah tiada, tidak akan pernah bisa mendapatkan kehangatan serta keindahan itu lagi.Ada pohon jeruk di halaman. Pohon itu sudah tumbuh sangat besar, ada jejak buah jeruk yang jatuh hingga busuk di tanah.Arya berdiri di samping pohon jeruk dan berkata dengan heran, "Pohon ini masih ada."Aku menatapnya dengan bingung. "Kenapa kamu bilang begitu?""Karena aku yang menanamnya." Arya tersenyum padaku lalu menambahkan, "Kamu dan aku yang menanamnya bersama."Aku terkejut dan bertanya, "Kita menanamnya?"Arya mengangguk, alisnya tampak mengenang seakan-akan sedang mengingat sesuatu.Seper

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 530

    Setelah melihat hal ini, Rani tidak memaksa lagi dan segera berkata padaku serta Arya, "Kalian semua sudah melihatnya, dia memang bersujud di kuburan ini. Saat kalian kembali nanti, kalian harus meminta Zayn untuk mencabut gugatannya.""Benarkah?"Tatapan dingin Arya tertuju pada Anto.Arya mengembuskan asap rokok dan tertawa, "Kenapa Pak Anto tampak sangat enggan? Apa begitu sulit minta maaf pada ayahku?"Ayahnya melotot dingin ke arah Arya. "Aku sudah bersujud, apa lagi yang kamu inginkan?""Ya, kamu memang sudah berlutut, tapi aku rasa ayahku tidak akan menerima permintaan maaf yang terpaksa ini.""Sepertinya aku harus bicara dengan Zayn agar jangan begitu mudah mencabut gugatannya ...."Setelah mendengar ini, Rani menjadi cemas dan dengan cepat menarik lengan Anto lalu berteriak, "Cepatlah berlutut, akui kesalahanmu! Aku sudah lama bilang padamu bahwa kamu harus tulus! Cepatlah!"Ah!" Ayahnya mendorong Rani dengan kesal dan melotot ke arah Arya.Arya tersenyum acuh tak acuh. "Kami

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 529

    Kedua sosok itu adalah Anto dan Rani.Ayahnya menatap makam di depannya dengan ekspresi kaku.Rani mendorongnya dengan keras, seolah mendesaknya untuk segera berlutut.Ayahnya memasang ekspresi muram, seolah sudah bertahan sekian lama, sebelum akhirnya berlutut perlahan.Rani segera mengeluarkan ponsel untuk mengambil foto, seolah-olah ingin menyimpannya sebagai bukti untuk ditunjukkan pada Zayn.Arya melihat pemandangan di depannya dan tiba-tiba tertawa, nada bicaranya penuh dengan ejekan."Lihat, pria tua ini sangat mencintai putra bungsunya.""Orang egois seperti dia bahkan rela berlutut di makam ayahku demi putra bungsunya.""Haha, sejujurnya, aku merasa sedikit simpatik terhadap Zayn. Keberadaannya sungguh menyedihkan."Aku merasa sangat tidak nyaman saat mendengar ini.Aku segera berkata, "Keberadaannya sama sekali tidak menyedihkan. Aku mencintainya, itu sudah cukup."Tangan Arya yang memegang kemudi tiba-tiba mengencang.Tiba-tiba Arya menatapku dengan serius, matanya dipenuhi

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 528

    Aku juga turun dari mobil.Ada restoran mie di depanku.Ketika Arya dan aku masuk, pemilik restoran menatap kami dua kali lagi.Aku pikir itu karena Arya sangat tampan.Tidak disangka kalau pemiliknya benar-benar mengenal kami.Dia berkata, "Wow, bukannya ini Audrey dan Arya?"Aku menatap Arya dengan kaget.Arya tersenyum sambil mengangguk kepada pemilik toko, lalu menarikku masuk ke dalam restoran mie.Aku terkejut dan bertanya padanya, "Apa yang terjadi? Kok dia bisa kenal kita?""Karena waktu itu, kami sering ke sini buat makan mie. Kamu paling suka mie daging sapi buatan mereka."Arya berkata dengan suara yang lirih, lalu mengangkat matanya untuk melihat sekeliling sambil bergumam, "Aku tidak menyangka restoran mie ini masih ada, hanya saja sudah tidak sama seperti sebelumnya."Aku mengerutkan kening dan melihat sekeliling, tapi tidak mendapat kesan apa pun.Seperti yang dikatakan Arya, makanan kesukaanku adalah mie daging sapi.Jadi kami tidak memesan apa pun, pemiliknya hanya mem

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 527

    Aku menundukkan kepalaku dan melihat Zayn yang membalas pesanku.Yang baru saja aku kirimkan padanya adalah. [Arya ingin membawaku ke suatu tempat, nanti aku akan pulang untuk menemanimu.]Di akhir kalimat, aku menambahkan emotikon yang lucu.Jawaban Zayn kepadaku. [Arya mau membawamu ke mana?]Aku melihat ke luar jendela dan melihat mobil itu sudah melaju keluar kota untuk menuju ke pinggiran kota.Aku menatap Arya lagi sambil bertanya lagi, "Kita mau ke mana?"Raut wajah Arya dingin, masih tampak enggan berkata lebih banyak.Aku mengerutkan bibirku dan hendak membalas Zayn, tapi Arya tiba-tiba berkata dengan acuh tak acuh, "Ayah Zayn akan bersujud di depan makam ayahku hari ini, jadi aku ingin mengajakmu melihatnya."Aku tertegun sejenak, akhirnya bertanya padanya, "Di mana ayahmu ... dimakamkan?""Di kota itu juga."Saat berbicara, Arya tiba-tiba tertawa, tapi tawanya terdengar sedih. "Kita semua meninggalkan kota itu, tapi ayahku ... tinggal di sana selamanya."Aku menundukkan mata

  • Suami Tak Bergunaku Menjadi Bosku   Bab 526

    Namun, saat aku baru saja berdiri, Zayn tiba-tiba mencengkeram pergelangan tanganku.Aku menatapnya dengan bingung. "Kenapa?"Mata lelaki itu gelap dan dia tampak sedikit tertekan. Dia menatapku dan tampak ragu untuk berbicara.Aku tersenyum padanya. "Kenapa? Katakan saja padaku."Zayn cemberut lalu berkata, "Malam itu, saat reuni kelas, aku sebenarnya takut kamu akan direbut oleh orang lain, jadi aku menggunakan berbagai cara untuk memaksamu agar berhubungan denganku.""Seperti yang dikatakan Arya, aku memang keji.""Baiklah, aku tidak akan menyalahkanmu."Kalau aku tahu kenyataan ini saat aku masih membencinya, pasti aku akan makin membencinya dan makin memandang rendah dirinya.Namun, sekarang sudah berbeda.Sekarang aku menyukainya, hatiku dan mataku hanya ada dia.Aku membungkuk, memeluk lehernya sambil tersenyum padanya. "Untunglah kamu yang mengambil inisiatif dulu, kalau tidak aku akan menjadi istri orang lain."Zayn menatapku dengan serius dan berkata, "Jadi, aku sama sekali t

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status