Sebelum Nancy bisa mengatakan apa pun, Yessa menarik bahu Nancy dan memandang Ranio serta wanita itu sambil mencibir, lalu berbicara tanpa basa-basi."Itu adalah skandal yang semua orang tahu, apa kamu masih takut ketahuan orang?"Wydia di samping Ranio menyusut ketakutan. Dia mengerutkan bibir dan menundukkan kepalanya, tampak sedikit malu.Ranio berdiri di depannya dan menatap Yessa dengan wajah muram."Yessa, sebaiknya kamu bersikap sopan!"Yessa mencibir dengan tidak mau kalah."Oh, apa dia istrimu atau tunanganmu?""Kenapa aku harus bersikap sopan?""Kalau aku ingat dengan benar, keluarga kamu meminta kamu pergi kencan buta dengan aku beberapa hari yang lalu!""Kenapa kamu nggak bilang padanya bahwa kamu nggak akan menikahi dia? Oh, kamu hanya bermain-main dengannya.""Bahkan sudah punya anak pun dia nggak bisa tinggal di Keluarga Xenus.""Karena Keluarga Xenus hanya ingin mencari wanita kaya untuk dinikahi, seorang mahasiswa miskin nggak bisa membantu apa pun dan akan diejek oran
Dia pikir dia menindas orang lemah, tapi malah kena getahnya.Kemarahan dan kekesalan Ranio hampir meledak, sudut mulutnya berkedut dan tanpa sadar tubuhnya menegang.Ponsel Josan hening total.Tanpa berbicara pun orang bisa merasakan aura dingin Josan lewat panggilan telepon.Ranio hanya bisa mengatupkan giginya, beberapa emosi rumit melintas di matanya. Dia pun menyadari bahwa Josan sudah lama terdiam, tanpa disadari dia merasa gugup.Dia terbatuk, "Kak ...."Dia teringat kenapa Josan menjauhkan diri dari Keluarga Xenus terakhir kali.Karena Nancy.Tapi, kali ini Ranio justru menguji lagi batas kesabaran Josan. Tak perlu diragukan lagi, siapa yang berani memancing amarah Josan? Keluarga Xenus sepertinya akan tertimpa musibah lagi!Akhirnya, suara Josan yang dalam dan serak keluar, tanpa ada emosi."Nancy, akulah yang terus mendekatimu. Nggak peduli apa yang orang lain katakan, kamu jangan percaya."Nancy mengerutkan kening, setelah terdiam sekian lama, Josan akhirnya mengucapkan kali
Nancy melirik Wydia yang berdiri di samping sambil mengerucutkan bibirnya dan berkata."Temanmu masih menunggumu, pulanglah."Tangan Ranio terus terkepal dan dadanya naik turun dengan cepat.Pada akhirnya, dia frustrasi dan berbalik untuk pergi.Perkataan Yessa barusan sudah cukup melubangi hatinya.Kalau dia berbicara lagi, sepertinya Yessa akan berkata lebih sinis lagi.Dia benar-benar akan dipermalukan.Ranio membawa Wydia ke dalam mobil dan tidak terburu-buru menyalakan mobilnya.Wydia terkejut.Mata Ranio redup dan galau, dia berbicara dengan bingung."Aku pikir Kak Josan benar-benar mencintai Winda, nggak disangka dia akan melindungi wanita yang sudah diceraikan ini berkali-kali.""Kalau dia memiliki perasaan terhadap Nancy, kenapa bercerai?"Wydia memegang tangannya dan berkata dengan lembut."Itu karena sifat posesif seorang laki-laki. Selama Nona Nancy nggak menikah lagi, Pak Josan akan memperlakukan Nancy sebagai wanita dia, jadi tentu saja dia akan melindungi Nancy."Mata Ra
"Mantan Supervisor Elang Terbang menyebarkan rumor tentang Pak Gunawan ke mana-mana, dia juga menguasai arah opini publik dan modal. Pak Gunawan hanya bisa membuat produksi berbiaya rendah, tapi reputasinya nggak menurun. Selera Nancy bagus sekali!""Kunantikan produksi film baru dia, drama ini hanya bisa diproduseri oleh Pak Gunawan!"....Internet ramai dengan insiden pereda permusuhan mereka.Popularitas dan perhatian netizen jauh melampaui imajinasi.Slegon sangat puas dengan ini.Dia bahkan menanyakannya secara spesifik."Aku sudah mencari banyak orang untuk menjadi penengah sebelumnya, tapi Gunawan nggak mau memberiku muka. Bagaimana kamu bisa berhasil?"Nancy tersenyum dan berkata, "Produser stasiun TV itu adalah adik ipar Gunawan. Aku meminta Gunawan memberikan sedikit bantuan melalui dia. Gunawan nggak menolak, jadi aku tahu ada peluang.""Bantuan kecil apa?"Slegon tampak bingung.Nancy tersenyum misterius, "Paman, aku nggak akan cerita."Senyuman Slegon membeku dan dia mende
Tapi, bagi Yanuar, kata-kata Nancy hanya asal-asalan dan berkesan mengabaikan dia.Molly agak kesal, dia menatap Nancy dan langsung membalas."Bu Nancy, apa kamu mendiskriminasi pekerjaan? Siapa bilang lulusan baru nggak bisa memimpin proyek?"Nancy tertegun dan matanya sedikit suram.Tapi, kepribadiannya mencegahnya untuk marah. Dia hanya melihat ke depan dan tersenyum sambil menunggu lift tiba.Setelah diabaikan, Molly marah hingga wajahnya merah, dia berpikir bahwa Nancy hanya seorang supervisor, apa hak Nancy untuk memandang rendah dia sebagai staf biasa?Dia menggertakkan gigi dan menatap Yanuar."Pak Yanuar ...."Mata Yanuar sedikit suram. Dia tidak memiliki hubungan dekat dengan Nancy. Dia hanya mengenalnya sebagai mantan istri Josan.Mungkin Josan yang mengatur posisi ini untuk Nancy karena kasihan padanya!Dia tersenyum dingin dan merendahkan."Bu Nancy, apa kamu meremehkanku? Kamu bahkan nggak mau minum secangkir teh denganku?""Biar kukatakan yang sebenarnya, kalau Slegon ng
Yanuar menyesap tehnya dengan jijik."Kukira Nancy sangat cakap, ternyata Nancy berusaha menyenangkan istri Slegon, bahkan Shara juga ada di sini!""Shara, itu selebriti internasional. Bukankah dia juga berasal dari PT Elang Terbang? Bu Nancy sangat mumpuni. Dia bahkan bisa mengenal Shara!"Molly tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata dengan iri.Yanuar mencibir dengan dingin, "Bukankah dia hanya seorang artis? Kalau ada yang mendukung dia, dia baru akan terkenal, kalau nggak, dia bukan apa-apa. Bukankah kamu mau dapat proyek yang bagus, kenapa nggak suruh Shara yang membuka jalan untukmu!"Molly memandangnya dengan girang dan terkejut."Bisakah? Bisa suruh Shara datang? Bagus sekali!"Yanuar menikmati kekaguman gadis muda padanya!Dia tersenyum bangga sambil memegang tangan Molly dan tidak melepaskannya.Molly menahan rasa jijik di hatinya dan memaksakan senyum di wajahnya.Sore hari.Shara dan Sutinah pergi bersama, Nancy pulang ke perusahaan.Saat dia sampai di perusahaan, pint
Begitu Shara menyebutkan masalah tersebut, Nancy teringat apa yang disebutkan Molly.Dia menjelaskan proyek Molly dengan tanpa daya.Shara sangat marah sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh."Dia berani mencariku untuk drama buruk seperti ini? Konyol sekali. Gadis muda ini nggak tahu meniti karier harus dari dasar. Dia ingin melejit kariernya dengan mengandalkanku?"Nancy menghiburnya sebentar, tapi Shara menutup panggilan telepon sebelum reda amarahnya.Nancy hanya bisa meminta Yohano untuk menenangkan Shara.Siang itu.Slegon menelepon Nancy dan memintanya untuk datang ke kantor.Ini pertama kalinya Slegon bersikap begitu serius.Nancy mengetuk pintu dan masuk.Dia ternyata melihat Yanuar dan Molly di kantor Slegon.Slegon mengulurkan tangan untuk menyambutnya."Bu Nancy, ayo, apa kamu kenal Pak Yanuar?""Tentu saja, aku pernah bertemu dengannya sebelumnya."Nancy berjalan sambil tersenyum dan duduk di hadapan Slegon.Molly berdiri di belakang Yanuar dan tidak dud
"Nona Molly, lain kali kalau kamu menggunakan namaku untuk membuat janji dengan agen Shara, ingatlah untuk menyiapkan strategi. Aku selalu menghubungi dia secara langsung."Wajah Molly menjadi sangat muram dan menatapnya dengan marah.Nancy pergi dengan tersenyum lebar dan menggeleng.Orang yang tidak tahu diri!Setelah Molly dan Yanuar pergi, Molly tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh."Pak Slegon sama sekali nggak menghargaimu, Nancy juga nggak menghargaiku. Merekalah yang jelas-jelas memiliki keputusan akhir di perusahaan ini. Bagaimana kita bisa mendapatkan pijakan?"Yanuar terlihat bertekad, dia mendengus."Jangan khawatir, aku tahu cara menjinakkan orang keras kepala seperti itu."Malam hari.Yason masuk dengan sebuah undangan."Ini dari Pak Yanuar. Dia bilang dia mengadakan jamuan makan untuk meminta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya.""Jamuan makan? Perjamuan jebakan?"Nancy mencibir, dia tidak bodoh, "Aku nggak mau pergi."Yason tertegun."Proyek drama online kecil
Anne putus asa dan berkali-kali mendatangi Yaniti, tapi ditolak.Terakhir kali dia meminta bantuan Yaniti, dia merasa tidak senang karena Yaniti menolak.Dia sepertinya ditinggalkan.Dengan enggan Anne langsung pergi ke Grup Clinton.Namun, asisten Josan menghentikannya di luar, dia menunggu sepanjang pagi tapi tidak bertemu Josan.Linda tidak ada pekerjaan, jadi dia pergi ke perusahaan untuk belajar dan menghabiskan waktu.Dia terkejut ketika melihat Anne."Nona Anne?"Anne tersenyum bahagia saat melihat Linda."Linda, aku dengar kamu bekerja di perusahaan, aku tahu kamu memang cakap."Linda tersenyum, "Aku ingin membuktikan bahwa aku nggak lebih buruk dari orang lain."Logan menyukai Nancy, bukankah karena menyukai kemandiriannya?Linda juga bisa melakukannya!Anne menunduk dan menghela napas."Aku sangat iri padamu. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Keluarga kami hampir sengsara karena menyinggung Nancy ...."Mata Linda membelalak kaget.Setelah mendengar perkataan Anne, di
Dia bahkan tidak memikirkannya, dengan situasi Keluarga Tisman saat ini, Keluarga Tisman tidak bisa menahan badai apa pun.Begitu bangkrut, Anne tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk Keluarga Clinton. Dia benar-benar berpikir dia bisa membuat Nancy mati keki?Hehe ....Nancy membungkuk dan masuk ke dalam mobil, dia mengabaikan Anne di luar.Yosua mendengus dari samping."Apakah ini wanita yang disukai mantan suamimu?"Nancy mengangkat alis dan menatapnya tapi tidak berkata apa-apa.Yosua terlihat sangat pengertian dan mau tidak mau berkata."Siapa yang nggak tahu tentang kalian? Tapi, aku selalu mendukungmu. Gadis barusan itu nggak ada apa-apanya dibandingkan denganmu. Betapa butanya seorang pria kalau memilih dia!"Nancy yang duduk di belakang berkata dengan nada ringan dan tidak ada emosi yang terdengar."Saat kita bertemu Bu Jesny, belum terlambat bagi kamu untuk bermulut manis."Yosua, "...."Baiklah, wanita ini benar-benar berpikiran jernih.Jesny, direktur Grup Jelita, juga meru
Anne terpaksa datang mencari Nancy, biarpun sangat enggan.Nancy melirik jam tanpa fluktuasi emosi."Aku sedang terburu-buru, lain kali saja."Dia berkata dan berjalan keluar.Yosua maju selangkah sambil mengedipkan mata dan memblokir Anne untuk dia.Ekspresi Anne berubah dan dia menjadi sedikit marah.Kenapa Nancy begitu mengabaikan dia?Dia mendorong Yosua menjauh dengan kasar.Yosua terhuyung ke depan dan hampir menabrak Nancy. Dia berbalik dan membelalak kaget.Nancy memapah Yosua.Dia melirik Anne dengan ekspresi suam-suam kuku, lalu berkata pada Yosua."Kamu masuk ke mobil dulu."Yosua tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat, dia mengepalkan tangan dan menelan emosinya.Dia langsung masuk ke dalam mobil.Lupakan saja, demi Bu Nancy, bersabar saja!Nancy menoleh dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Nona Anne, aku sudah mendengar sedikit tentang urusan keluargamu, tapi aku minta maaf karena kerja sama kita nggak bisa dilanjutkan lagi. Menurutku ini juga keinginanmu dan i
Dia adalah idola unik di industri hiburan.Dia tidak berpakaian dan berbicara sesuai dengan kebutuhan penggemar, dia bahkan memiliki mentalitas memberontak.Nancy curiga latar belakang keluarganya baik, tapi Nancy tidak menyelidikinya.Karena Nancy tidak tertarik.Yosua mengikutinya ke dalam lift, dia melihat buket besar mawar di kantor Nancy dan menyipitkan mata."Pak Logan juga bagus, tapi menurutku semuanya nggak cocok untukmu!"Nancy mengangkat alisnya, "Oh?""Akulah yang paling cocok untukmu. Saat ini, lagi populer wanita berpacaran dengan cowok yang lebih muda."Yosua tersenyum dan menepuk dadanya sebelum merekomendasikan dirinya.Nancy meliriknya tanpa daya."Keluar dan tutup pintunya.""Oh."Yosua bersikap lugas, dia langsung pergi.Aroma bunga mawar yang harum benar-benar membuat suasana hati orang menjadi baik.Tidak butuh waktu lama.Yason mengetuk pintu dan masuk."Anne datang, dia ingin bertemu denganmu!"Nancy mengerucutkan bibirnya sambil memegang cangkir kopi dan terkek
Suasana hening selama beberapa detik.Dia terkekeh pelan, matanya tampak diwarnai lapisan kabut di malam yang gelap, sedikit lembut dan nakal."Bukannya aku berhati lembut. Dia melakukan ini padaku karena kamu, kamu nggak bisa terlepas dari tanggung jawab!"Logan menatapnya dalam-dalam dan tersenyum tanpa daya, seolah-olah dia menuruti Nancy yang bersikap tidak masuk akal."Apa ini salahku juga?"Keduanya saling memandang dan tersenyum, Nancy dengan santai merapikan rambut yang berjatuhan di sekitar telinganya.Logan berdiri, mengeluarkan empat lembar uang merah dari dompetnya, menaruhnya di atas meja dan berkata dengan suara lembut."Bos, jangan masak lagi, aku tinggalkan uangnya di sini, tutup saja kedainya!"Karakter dia tidak memungkinkan dia untuk bersikap perhitungan setelah membuang-buang waktu orang lain.Bosnya tertegun dan berkata, "Hei, makanannya belum siap. Kamu nggak jadi makan?""Nggak, ambil saja, aku sudah menunda waktu pulangmu."Dia tersenyum, mengambil tas untuk Nan
Sopir membuka pintu dan menunggu.Saat penyelenggara melambaikan tangan.Sebelum Linda sempat masuk ke dalam mobil, air dingin tiba-tiba disiramkan ke kepalanya, dia melompat sambil berteriak.Yaniti juga terciprat banyak.Kondisi ibu dan anak perempuannya itu cukup menyedihkan.Linda kaget dan wajahnya pucat. Dia melihat sekeliling dan melihat kedua orang yang sedang berbicara dan tertawa di sudut jalan.Seketika, tubuhnya sedikit gemetar dan matanya sedikit ketakutan.Yaniti dengan marah memaki."Apa yang terjadi, apa-apaan ini?"Penyelenggara meminta maaf sebesar-besarnya dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi.Segera, orang yang bertanggung jawab berlari keluar dan meminta maaf."Bu Yaniti, Nona Linda, aku benar-benar minta maaf. Pipa air di lantai atas pecah dan jendela terbuka, sehingga mengalir keluar. Kami akan memberikan kompensasi atas semua kerugian yang kamu alami. Aku minta maaf!"Yaniti sangat marah hingga tidak bisa berhenti memaki-makinya.Penyelenggara memintan
Suasana malam memang sangat menarik, apalagi kalau hanya berduaan.Namun, suasana tiba-tiba terganggu.Tidak tahu siapa yang ada di atas dan menuangkan sebaskom air dari atas.Logan segera berlari dan melindungi Nancy dalam pelukannya.Airnya benar-benar membasahi Logan, tapi Nancy hanya terciprat sedikit di lengannya.Segera, Logan melepaskannya dan menatapnya dengan serius."Apa kamu baik-baik saja?"Nancy menggelengkan kepalanya, lalu segera berdiri, mendongak dan melihat tidak ada orang di atas.Tidak tahu siapa yang melakukannya.Dia melihat ke arah Logan yang basah dan berkata, "Buka kamar untuk mandi saja. Biar kuhubungi asistenmu dan minta dia kirimkan satu set pakaian untukmu?"Logan mengangguk dan berkata sambil tersenyum."Aku termasuk berhasil menyelamatkan wanita cantik."Baskom air tadi diarahkan ke Nancy.Nancy tersenyum dan berkata, "Aku akan periksa kamera pengawasannya."Logan mengangguk lalu mereka berdua masuk.Ekspresi pihak penyelenggara berubah saat melihat penam
"Kudengar Pak Josan sudah punya tunangan? Kapan pernikahannya dilangsungkan?"Jejak rasa malu melintas di wajah Yaniti."Belum ada, masih dalam jajakan, anakku masih lajang!"Dibanding putri Shara dan Yohano, apa artinya Anne?Shara tersenyum penuh arti dan memanggil Nancy yang sedang makan makanan ringan tidak jauh dari mereka."Sayang, ayo sapa Bu Yaniti dan Nona Linda?"Nancy tertegun dan berjalan mendekat. Dia hanya mengangguk dengan sopan dan menjaga jarak."Bu Yaniti, Nona Linda."Wajah Yaniti menjadi muram saat melihatnya."Aku nggak menyangka Bu Shara begitu akrab dengan orang ini, jangan tertipu oleh penampilannya yang polos!"Shara memandangnya sambil tersenyum samar."Bu Yaniti terlalu khawatir, Nancy adalah kesayanganku!"Saat dia berbicara, seorang pria berjas rapi berjalan menghampiri mereka."Bibi, kalau aku tahu Bibi datang dengan Nancy, aku pasti akan pergi jemput kalian!"Logan tersenyum lembut dan menatap Nancy.Nancy juga tersenyum dan mengangguk pelan sebagai salam
Pembawa acara di tengah panggung berkata."'Spring' ini adalah harta karun yang diwariskan dari keluarga kerajaan Autili. Silakan manfaatkan kesempatan ini. Harga awalnya adalah 10 miliar."Harga ini tidak rendah.Namun, tak lama kemudian orang-orang menawar satu demi satu.Harga pun mencapai 20 miliar.Wanita di depan mereka sepertinya lebih menginginkannya dan terus mengacungkan tanda.Lambat laun tidak ada yang berani bersaing dengannya."24 miliar ...."Shara mengangkat tandanya dan memberi isyarat sambil tersenyum.Orang di depan, "28 miliar.""32 miliar," kata Shara tanpa tekanan apa pun."36 miliar."Pihak lain agak ragu-ragu.Shara mengangkat tanda lagi, "48 miliar."Harga ini membuat semua orang menoleh.Wanita yang menawar di depan akhirnya menoleh ke belakang dengan wajah dingin.Saat dia berbalik, Nancy pun menyadari bahwa itu adalah Yaniti.Orang yang duduk di sebelahnya adalah Linda.Yaniti juga sedikit kaget saat melihat Shara."48 miliar sekali ....""48 miliar dua kali