Beranda / Romansa / Mantan Bos / Bab 62 | Pikirkan mereka yang menyayangimu

Share

Bab 62 | Pikirkan mereka yang menyayangimu

Penulis: seni_okt
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-11 11:37:11

"Anak Ayah kenapa terlihat senang sekali, hmm?" Tanya Arya seraya memangku putri kecilnya.

Kesha tertawa bahagia di gendongan sang ayah. Gadis kecil menggemaskan itu melingkarkan kedua tangan kecilnya di leher sang ayah.

"Kalena hali ini Kesha bisa bertemu sama om Kesha. Kesha udah gak sabal, Ayah, Bunda. Ayo!" jawab sekaligus ajaknya dengan semangat.

"Kharisma adikmu memang sangat kuat, Sayang," bisik Arya pada istrinya.

Naura langsung membenarkan pernyataan suaminya seraya sedikit menggodanya. "Iya, kau kalah telak, Mas."

***

"Dok," panggil Eros pada Dokter Panji yang sedang memeriksanya.

"Kapan saya bisa pulang?" lanjutnya bertanya. Sungguh, ia sudah sangat jenuh berada di tempat ini. Pria itu sudah sangat rindu dengan kamarnya dan segala aktivitas super sibuknya.

Sebagai informasi saja, bahwa Naura telah menyerahkan kembali jabatannya pada si bungsu. Sehingga setelah kesehatan pria itu sudah membaik dan sudah diperb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mantan Bos   Bab 63 |Perjanjian

    Sementara di tempat lain, Naima sedang duduk untuk menunggu kedatangan seseorang. Jika saja bukan karena sang putra, ia tidak mungkin sudi untuk menginjakkan kaki ke tempat ini. "I-ibu?" kaget pria itu tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Waktu kalian 10 menit." Ingat sang penjaga sel sebelum pergi meninggalkan mereka berdua. "Duduklah!" pinta Naima tanpa mau melihat padanya. Chiko yang awalnya masih berdiri akhirnya dengan perasaan yang sulit dideskripsikan mulai menjatuhkan bokongnya ke kursi tunggal di belakangnya. "Maafkan aku Ibu," ucap Chiko dengan suara sepelan mungkin. Sungguh ketika Chiko melihat sorot mata kebencian ibu tirinya itu membuatnya semakin merasa bersalah dengan apa yang telah ia perbuat bersama ayahnya selama ini. "Langsung saja. Saya tidak suka berbasa-basi." Timpal Naima mengangkat kepalanya untuk melihat wajah anak tirinya tersebut. Bola mata hitam Naima dan bola mata coklat Chiko be

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11
  • Mantan Bos   Bab 64 |Perpisahan

    "Kenapa kau senang sekali membuat orang lain takut?" Tanya Zora dalam batinnya seraya memandang wajah Eros yang kembali dipasang masker oksigen. Sementara pria itu melihat ke arah lain dengan pikirannya sendiri. Setelah ia yakin dengan apa yang telah ia pikirkan, akhirnya Eros membuka suaranya serta mulai melihat padanya. "Zora," panggilnya dan jujur saja ia sedikit terkejut karena ternyata sedari tadi wanita itu sedang memandangnya. "Ya?" tanya Zora juga dibuat terkejut oleh panggilannya yang tiba-tiba. Saat pria itu mencoba bangun, dengan cekatan ia juga berdiri dari duduknya untuk membantunya bersandar agar lebih nyaman meski tanpa membuka masker yang masih melekat di wajah tampannya. "Kau bebas," ucap Eros membuat wanita itu mengerutkan alisnya tidak mengerti. "Kita akhiri hubungan pura-pura ini. Dan kau tidak usah khawatir, aku akan segera membayar semuanya termasuk bonusnya," sambung Eros tanpa menyadari perubahan ekspresi wanita

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • Mantan Bos   Bab 65 |Dimana kau sekarang?

    Satu minggu telah berlalu, akhirnya hari yang paling ditakutkan oleh Eros tinggal hitungan jam lagi. Ya, besok adalah hari dimana ia akan menjalankan operasi transplantasi jantung itu. Naima yang menyadari kegelisahan putra bungsunya mendekatinya kemudian memegang tangannya seraya memberikan kata-kata yang bisa membuatnya tenang. Namun, sepertinya itu belum cukup untuknya. Meski ia sudah berusaha bersikap setenang mungkin, tetaapi hatinya tetap merasa cemas. Takut jika besok adalah hari terakhirnya ia melihat wajah-wajah orang yang ia sayang. "Ibu, tolong ambilkan ponselku," ujar Eros meminta tolong. Pria itu berniat untuk menghubungi Chiko yang sudah berada di Jepang. Percobaan pertama gagal. Adik tirinya itu tidak mengangkatnya. Tidak ingin menyerah, Eros terus menghubunginya sampai adiknya itu mengangkat teleponnya. "Hallo," panggil seseorang di seberang sana.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-13
  • Mantan Bos   Bab 66 |Potongan puzzle terakhir

    "Pak Eros, Anda tidak apa-apa?" tanya Reza karena sedari tadi atasannya itu tidak kunjung bergerak.Berkat suara sekretarisnya akhirnya Eros bisa kembali menguasai dirinya. Dalam hitungan detik ia langsung masuk ke dalam lift dan menekan angka paling atas menuju rooftop.Zora yang baru bisa mengembalikan kesadarannya langsung dibuat terkejut karena sekarang pria yang dengan setengah mati ia hindari kini ada dihadapannya. Dia bisa mendengar deru napas pria itu dalam jarak yang cukup dekat tersebut.Setelah lift itu sampai Eros kembali menarik tangannya, tidak peduli dengan teriakan wanita itu yang terus memberontak minta dilepaskan."Lepas!" Pekik Zora mulai menangis karena takut dengan apa yang dilakukan mantannya itu. Ah, bahkan ia tidak berhak menyebut Eros sebagai mantan kekasihnya."Kenapa kau terus menghindariku? Ke mana kau selama ini?" tanya Eros tanpa berniat melepaskannya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-13
  • Mantan Bos   Bab 67 |Saling memberikan pujian

    Seharian ini Zora terus menekuk wajahnya karena kekasihnya itu sulit sekali dihubungi. Padahal sudah hampir 1 minggu mereka tidak bertemu karena pekerjaan kekasihnya tersebut yang sangat sibuk.“Aish! Apakah sesulit ini bahkan hanya sekedar mendengar suaramu.” Gerutu Zora seraya memandangi ponselnya yang berada dalam genggamannya.Tiba-tiba ponsel wanita itu menyala dengan mengeluarkan suara yang sangat singkat, tanda ada sebuah pesan masuk. Dan saat tahu siapa yang mehubunginya tanpa sadar bibir yang awalnya ditekuk berangsung menghilang digantikan dengan senyuman cerahnya.‘Apakah malam ini kau sibuk?’‘Ayo makan malam bersama di tempat biasa’Itulah isi pesan dari kekasihnya. Singkat, padat dan jelas. Tidak ingin membuat kekasihnya menunggu, Zora langsung membalasnya dengan mengiyakannya. Dan tidak lama kemudian kekasihnya itu kembali membalas pesannya.‘Baiklah sampai bertemu jam 8 malam di rumah

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14
  • Mantan Bos   Bab 68 |Melamar

    Selama di dalam mobil mewahnya, Eros sering kali kedapatan mencuri-curi pandang pada kekasihnya itu. Senyum mereka tak pernah pudar sepanjang perjalanan. Bahkan mereka tak segan untuk memuji satu sama lain. Sama seperti saat di rumah wanita itu tadi. Dan sampailah mereka di restoran tersebut. Eros turun terlebih dahulu untuk membukakan pintu mobil Zora. Kemudian ia mengulurkan sebelah tangannya agar kekasihnya itu memegang tangannya seperti seorang putri yang akan turun dari kereta kencananya. Tidak lama setelahnya mereka berdua langsung disambut oleh manajer restoran tersebut untuk di arahkan ke tempat spesial yang sudah Eros pesan sebelumnya. Zora hanya dapat terdiam saking sukanya dengan suasana yang menurutnya sangatlah romantis. Lilin-lilin kecil yang dijadikan pembatas sepanjang jalan, kemudian ditengahnya terdapat satu meja dan sepang kursi yang dibungkus dengan kain berwarna putih dan terakhir taburan bintang yang menghiasi langit malam karena

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-15
  • Mantan Bos   Bab 69 |Janji suci

    Setelah acara lamaran malam itu, beberapa bulan kemudian Eros dan Zora melangsungkan lamaran secara resmi dan tepat detik ini hari yang mereka tunggu-tunggu telah tiba. Hari dimana mereka akan saling mengucap janji di depan Tuhan dan semua tamu undangan yang hadir, mengikat cinta suci mereka dalam sebuah ikatan tali pernikahan.“Oh Tuhan, putriku cantik sekali.” Puji Sofie menatap kagum pada putri satu-satunya itu.“Ibu yakin Eros akan terpukau melihatmu, Sayang,” lanjutnya masih belum puas menghujani penampilan anaknya dengan pujian. Sedangkan Zora hanya mampu tersenyum yang bisa dikatakan aneh karena wanita itu memaksakan senyumnya.“Kenapa kau tersenyum seperti itu? Ada sesuatu hal yang mengganggumu?” tanya sang ayah yang menyadari senyuman aneh putrinya tersebut.“Iya, kau kenapa, Sayang? Ada yang mengganggu pikiranmu? Katakan pada Ibu dan Ayah,” timpal sang ibu yang juga menyadari senyuman aneh Zora.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-16
  • Mantan Bos   Bab 70 |Tidak ada harapan lagi

    Hati Kirana sudah tidak tahan lagi untuk melihat mantan kekasihnya bersanding dengan wanita lain sehingga ia memutuskan untuk pulang bahkan sebelum acaranya selesai. Air mata yang masih menganak sungai itu membuat sang supir taksi yang dipesannya ingin bertanya, tetapi segan dan akhirnya hanya berdiam diri serta fokus pada jalanan. Setelah sampai di rumah besarnya, ia mengeluarkan beberapa lembar uang dan langsung turun begitu saja tanpa menunggu kembaliannya. Jalan wanita itu terseok-seok menuju kamarnya. Tubuh dan juga hatinya sungguh sakit menahan ribuan pedang yang seakan menacap tepat ke dalam jantungnya, seakan siap untuk membinasakannya. Siapa yang tidak sakit melihat orang yang sangat kita cintai mengucap janji suci pernikahan dengan wanita lain? Saking sakitnya sampai tak bisa dideskripsikan lagi. Kirana menyandarkan tubuhnya yang sudah tidak memiliki tenaga untuk sekedar berdiri itu ke tempat tidur di belakangnya. Wanita itu semakin

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-17

Bab terbaru

  • Mantan Bos   Bab 164 |Akhir Kisah Ini (Bagian 3) TAMAT!

    Hari ini langit Tokyo bergitu cerah, hangatnya matahari pagi menyambut dengan riang orang-orang yang sedang berjuang meraih mimpi atau tujuan hidupnya. Namun, berbeda untuk Eros, suasana hati pria itu begitu mendung dikarenakan sudah hampir dua minggu pria itu berada di Jepang akan tetapi sampai saat ini dia belum mendapatkan satu informasipun dimana keberadaan mantan istrinya tersebut, padahal Eros sudah mengerahkan semua detektif suruhannya untuk mencari Zora di setiap kota di negeri sakura ini, akan tetapi sampai saat ini dia belum mendapatkan kabar baik. Karena mustahil dia bisa mencari wanita itu dengan cepat jika hanya mengandalkan keberuntungan. Walaupun Eros mengerahkan banyak orang untuk mencari, tetapi pria itu juga tetap bergerak tidak hanya berdiam diri dan menunggu kabar. Seperti hari ini Eros sedang berjalan-jalan di salah satu taman di kota tersebut, berharap jika Zora ada di sana mengingat wanita itu sangat menyukai taman. Saat sampai di sana, pikiran

  • Mantan Bos   Bab 163 |Akhir Kisah Ini (bagian 2)

    Pria itu – Eros langsung disambut oleh langit Jepang yang masih cukup terang padahal arlojinya sudah menunjukkan jam lima sore yang artinya sekarang sudah jam 7 malam di jepang mengingat Indonesia tempatnya tinggal dengan Tokyo memiliki selisih dua jam.Setelah delapan belas jam perjalanan memakai pesawat dan tanpa memejamkan mata sedetikpun akhirnya pria itu sampai juga di bandara internasional Tokyo – Jepang.Eros menarik napasnya untuk mendapatkan oksigen yang cukup untuk paru-parunya. Setelah merasa penuh pria itu membuangnya secara perlahan dan ia melakukannya berulang kali. Dengan hanya bermodalkan tekad dan sedikit keberuntungan pria itu berharap bisa menemukan wanitanya di Negara yang terkenal dengan bunga sakuranya tersebut. Karena hanya itulah petunjuk yang ia miliki.Namun, bagaimanapun Eros sudah sangat bersyukur, setidaknya dia tahu bahwa Zora ada di negara ini, itu masih jauh lebih baik dari pada ia harus berkeliling ke seluruh dunia un

  • Mantan Bos   Bab 162 |Akhir Kisah Ini (bagian 1)

    Hari ini, detik ini, masih di langit dan bangunan yang sama Eros akan memperjuangkan kebahagiaannya. Dengan masih memakai setelan kerjanya pria itu berdiri di depan pintu kediaman mantan mertuanya, menunggu seseorang di dalam berbaik hati membukakan pintu untuknya. Selama mereka tidak memberitahu di mana keberadaan Zora, Eros tidak akan pernah lelah memaksa dan meyakinkan kepada kedua orang tua wanita itu bahwa ia bersungguh-sungguh mencintai putri mereka, bahwa ia tidak pernah sekalipun ada niatan untuk menyakiti hatinya. Sementara di dalam rumah itu sepasang suami istri tersebut sedang duduk – berpura-pura – santai di ruangan tamu, berpura-pura membutakan mata mereka jika di luar sana ada seseorang yang sedang berdiri menunggu mendapatkan kesempatan kedua. Namun, yang namanya hati seorang wanita terlebih seorang ibu tetap saja sekecewa-kecewanya, semarah-marahnya dia, hatinya tetaplah lembut. “Jangan sekalipun kau membukakan pintu untuknya!”

  • Mantan Bos   Bab 161 |Kutitipkan Dia Padamu

    Setelah menahan rasa sakit diperutnya berjam-jam kemudian syukurlah sakit itu berangsur-angsur menghilang. Dengan gerakan pelan Kirana mengelap keringatnya dan berulang kali menarik napasnya. Kirana bertanya-tanya pada dirinya sendiri, “Ada apa dengan perutku? Kenapa rasanya sesakit ini?” Setelah itu ia beranjak untuk mengambil tas dan kunci mobilnya yang tergantung tidak jauh dari tempatnya sekarang untuk bergegas ke rumah sakit. Selain untuk memeriksakan kandungannya, Kirana juga kesana untuk menjenguk ibu mertuanya. Walaupun hubungan mereka tidak baik setelah masalah perselingkuhan palsu yang diciptakannya, tetapi tetap saja ia masihlah seorang menantu dan bagian dari keluarga itu. Dengan masih memegang perut besarnya Kirana mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia tidak ingin mengambil risiko datang ke rumah sakit dengan dibawa mobil ambulance karena mengalami kecelakaan. *** Muak dengan semua pembicaraannya akhirnya Eros memi

  • Mantan Bos   Bab 160 |Minta Pertolongan

    Dua pria yang sama-sama memiliki wajah tampan dan berkharisma jika sedang bekerja itu kini sedang duduk di sebuah taman rumah sakit. Saling berdiam diri, tetapi tidak dengan pikirannya. Entah apa yang sedang dipikirkan kedua pria yang hanya memiliki selisih usia satu tahun itu, tentu saja yang mengetahuinya hanya dirinya sendiri dan Tuhannya yang tahu. Sampai satu orang pria yang tidak terlalu nyaman dengan keterdiaman ini akhirnya membuka suaranya setelah satu jam lebih mereka berdiam di sana. “Kak Naura sudah melahirkan,” ucap pria tersebut yang tidak lain adalah – Endru - dengan tatapan datarnya dan tanpa menoleh ke arah orang yang sedang diajaknya bicara. Pria satunya yang tentu saja sudah dapat kita tebak siapa menolehkan kepalanya, pria itu tidak lantas menjawab karena ia yakin sang kakak belum menyelesaikan perkataannya, karena tidak mungkin dia hanya akan memberitahukan bahwa kakak pertamanya telah melahirkan, dia sudah mengetahuinya. Maka yang dilaku

  • Mantan Bos   Bab 159 |Si Kembar

    “Dia begitu mirip denganmu, Sayang,” ucap Arya ketika bayi kembar mereka sudah diperbolehkan tidur di ruangan yang sama dengan ibunya. “Matanya, hidungnya, bahkan bentuk bibirnya juga benar-benar fotocopy dari ibunya. Hmm, sedikitpun tidak ada yang meniru dariku.” Naura hanya tersenyum mendengar suaminya terus memuji wajah tampan bayi laki-lakinya yang memang lebih mirip dengannya. Namun, pria itu tidak boleh cemburu karena wajah bayi perempuannya lebih mirip dengannya. “Dan bayi perempuan kita mirip denganmu, Sayang,” balas Naura ikut memperhatikan wajah-wajah si kembar. Pria itu menoleh di mana istrinya berada, lalu pria itu tersenyum seraya mengusap puncak kepala istrinya dan kembali mengucapkan terima kasih karena sudah melahirkan si kembar yang kini sedang tertidur pulas di dalam box bayinya, tidak terganggu sama sekali dengan obrolan orangtuanya yang sedang membicarakan mereka. “Terima kasih atas perjuangmu yang luar biasa ini dalam melahirkan s

  • Mantan Bos   Bab 158 |Semua Akan Baik-Baik Saja

    “Kalian makanlah dulu, biar Naura Ibu dan Ayah yang jaga,” ucap ibu dari Arya tidak tega melihat ketiga pria itu tetap setia menunggu di depan ruangan ICU – tempat di mana wanita itu ditangani setelah operasi. Memang saat di ruang operasi wanita itu sempat kehilangan detak jantungnya beberapa detik. Namun ketika Arya menangis tergugu memohon kepada Tuhan untuk tidak mengambil istrinya dan disaat itu juga keajaiban datang, grafik yang awalnya lurus horizontal itu berangsur-angsur menunjukan perubahan. “Dokter detak jantungnya kembali!” seru salah satu perawat melihat layar tersebut menunjukkan grafik naik turun meskipun lemah. Disaat itu juga tangis Arya semakin kencang, tetapi ia belum berani untuk mendekatinya. Arya tidak ingin mengganggu kerja dokter yang sedang berusaha menyelamatkannya. Barulah saat dokter itu memperbolehkannya ia langsung menggenggam tangan sang istri seraya mengatakan terima kasihnya berulang kali. “Aku tidak lapar, kalian makan

  • Mantan Bos   Bab 157 |Jangan Tinggalkan Aku!

    “Arya!” Panggil kedua orangtuanya yang langsung datang ke rumah sakit ketika dikabari menantunya akan segera melahirkan.“Bagaimana keadaan menantu dan cucu Ibu?” tanya ibunya tanpa bisa menutupi rasa khawatirnya.Besannya saja sampai sekarang belum membuka matanya, ditambah sekarang menantunya yang sedang berjuang di dalam sana demi menjadi seorang ibu. Semoga Tuhan selalu melindunginya dan menyelamatkan keduanya. Amin.Arya hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah. Tenaganya sudah terkuras habis oleh segala ketakutannya sendiri terlebih lampu di ruang operasi itu belum juga mati.Berapa lama lagi ia harus menunggu? Apakah operasi cessar harus selama ini?Paham bagaimana perasaan putranya saat ini, sang ibu langsung memeluknya dan megusap-usap punggunya, berharap dengan ini putranya bisa sedikit lebih tenang.Wanita itu dapat merasakan tubuh putranya bergetar dan demi tuhan itu benar-benar membuat hatinya mencelos

  • Mantan Bos   Bab 156 |Perjuangan Seorang Ibu

    Ceklek! “Masih ingat rumah juga.” Sarkas Kirana dengan tatapan serta nada sinisnya pada Endru yang baru saja pulang bekerja. Sebaliknya pria itu tidak menanggapinya justru langsung masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri dan tentu saja sikapnya itu memancing kemarahan sang istri. “Tidak sekalian ajak selingkuhanmu pulang.” Ini bukan pertanyaan melainkan sebuah pernyataan sarkasme pada Endru dan kali ini berhasil menghentikan langkah Endru yang sudah sampai di dekat tangga menuju kamar mereka. “Apa maksudmu dengan selingkuhan? Tolong jika bertanya berkaca terlebih dulu,” sarkasnya dengan nada dinginnya yang sempat membuat Kirana tertegun beberapa detik karena baru kali ini pria itu bersikap dingin padanya. Tidak ingin terlihat kalah, wanita itu terus menyudutkannya dengan membawa kehamilannya. Tanpa pria itu ucapkan secara gamblangpun wanita itu tahu maksud ucapannya. Dialah yang berselingkuh di sini. Ya, setidaknya itu yang diketahui pria itu sek

DMCA.com Protection Status