Beranda / Romansa / Mantan Bos / Bab 100 |Apa yang Disembunyikan Suamiku?

Share

Bab 100 |Apa yang Disembunyikan Suamiku?

Penulis: seni_okt
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-14 16:31:58

“Mas, hari ini lembur gak?” Tanya Zora kepada suaminya, sedangkan kedua tangan lentiknya sibuk menyimpul dasi.

“Kenapa? Kau tidak ingin jauh-jauh dariku ya?” jawab Eros mulai dengan kebiasanya lagi – menggoda istrinya.

“Jangan menggodaku! Aku serius, nanti malam lembur gak? Kalau lembur aku akan pergi ke kantor membawakan bekal untuk makan malam. Aku tahu suami nakalku ini jika sudah duduk di kursi kebesarannya dia akan melupakan segalanya bahkan mengisi cacing diperutnya,” jelas wanita itu dengan sangat terperinci ditambah sedikit menyindir kesibukan sang suami.

Bukannya sadar dengan sindiran sang istri, pria itu malah tertawa sambari mengacak rambut ekor kuda sang istri dengan gemas.

“Aish! Kau malah tertawa.” Gerutu Zora mengerucutkan bibirnya karena kesal dengan pria di depannya tersebut.

“Jangan mengumpat seperti itu! Itu sangat tidak cocok dengan penampilan SMP-mu sekarang Sayang,” ujar Eros yang langsung mendapat tatapan tajam dari istr

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mantan Bos   Bab 101 |Melawan Trauma

    Eros mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ketika kaki tangan Arya mengatakan dugaan pertamanya atas hilangnya Chiko. Perkataan pria itu masih terngiang-ngiang dan karena itulah kenapa ia mengendarai dengan gila-gilaan seperti seorang pembalap amatir. Karena kegilaannya dalam menyetir waktu yang seharusnya ditempuh selama setengah jam itu kini ditempuhnya hanya dalam waktu lima belas menit. Tanpa menunggu waktu lagi Eros keluar dari mobilnya dan masuk ke tempat yang telah disebutkan oleh kaki tangan Arya tersebut. “Pak Eros!” sapa Mastur – kaki tangan Arya, memberi salam. “Cepat katakan apa maksud ucapanmu di telepon tadi! Dan kenapa kita berada di sini?” Perintah sekaligus tanya Eros masih berusaha menormalkan napasnya yang tersenggal-senggal karena berlari agar cepat sampai. Mastur mengajak Eros bertemu di kantor polisi – tempat Baskoro menjalani hukumannya. Jika kalian lupa siapa itu Baskoro, Baskoro adalah ayah tiri Eros yan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-15
  • Mantan Bos   Bab 102 |Kebenaran Terungkap (Bagian 1)

    “A-ayah,” panggil Eros dengan suara lirihnya.Eros berjongkok untuk menyamai posisi ayah tirinya yang sudah terduduk dengan air mata yang masih mengalir melewati wajah yang tak lagi muda itu.Pria itu menatap marah pada Eros dan detik berikutnya kedua tangannya melewati celah-celah jeruji besi lalu mencekik leher Eros seraya terus mengatakan ‘kau harus mati!’ berulang kali.Eros yang tidak memiliki persiapan mencoba untuk melepaskan cekikan ayah tirinya tersebut. Entah setan apa yang merasuki tubuh pria tua itu hingga tenaganya begitu kuat membuat Eros kesulitan bernapas.Untung saja Mastur dengan sigap langsung membantunya dan memanggil polisi. Dan beberapa detik kemudian dua orang polisi langsung masuk ke dalam sel untuk mengamankan Baskoro yang semakin memberontak.“Anda tidak apa-apa, Pak?” tanya Mastur. Eros masih terbatuk-batuk dengan wajah merah karena hampir kehabisan napas.“Apa kau sudah gi

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-16
  • Mantan Bos   Bab 103 |Flashback Moment

    Eros berjalan gontai di sepanjang lorong rumah sakit. Ia merasa tubuhnya begitu ringan hingga terasa terbang. Pengakuan Dokter Panji benar-benar mengambil hampir seluruh tenaganya.“Baiklah, mungkin ini memang sudah waktunya kau tahu kebenarannya Eros,” ucap sang dokter beberapa menit yang lalu, “aku akan menceritakan yang sebenar-benarnya tanpa ada lagi yang kututupi darimu.”Dokter Panji menarik napas beratnya sebelum menceritakan sebuah rahasia besar yang selama ini disembunyikan dari pasiennya itu.“Kau benar jantung Archiko lah yang sekarang ada dalam tubuhmu. Dia yang telah mendonorkan jantungnya untukmu,” aku sang dokter membuat tangis Eros semakin terdengar pilu.Dokter Panji menatap lurus ke depan, pikirannya melanglang buana pada kejadian di saat Archiko atau yang lebih kita kenal dengan nama Chiko itu menemuinya di ruangannya..Tok tok tok!“Masuk!” Perintah Dokter Panj

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-17
  • Mantan Bos   Bab 104 |Eros Menghilang?

    “Pak Eros!” Mastur yang awalnya mengikuti perintah Eros untuk tetap menunggu di dalam mobil langsung berlari menghampiri Eros yang berjalan gontai dan sedikit terhuyung, pria itu bisa kapan saja terjatuh jika Mastur tidak cepat menghampirinya. Eros meminta kunci mobilnya lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya dan memberikannya pada Mastur yang memandangnya tidak mengerti. Setelah itu tanpa berkata apa-apa Eros masuk ke dalam mobil dan meninggalkan pekarangan rumah sakit tanpa membawa Mastur. “Aish! Aku ditinggalkan,” gerutu Mastur setelah mobil mewah tersebut sudah tidak terlihat oleh mata telanjangnya. Setelahnya ia merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel dan memesan taksi online dari uang yang diberikan Eros. Pria itu tersenyum karena ternyata maskipun Eros meninggalkannya, tetapi pria itu tetap bertanggungjawab dengan memberikan uang untuk ongkos taksi. Ya, walaupun tindakannya itu tetaplah menyebalkan, Beberapa m

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-18
  • Mantan Bos   Bab 105 |Kesedihan yang Mendalam

    Jam sudah menunjukkan pukul 22:00 WIB, tetapi Zora sama sekali belum melihat tanda-tanda suaminya pulang. Wanita itu berjalan ke sana-kemari dan berulang kali menatap pintu utama berharap piimtu terbuka yang tentu saja Eros lah yang membukanya. Namun, harapan hanyalah harapan, karena pintu kokoh tersebut tetaplah tertutup rapat. “Kau dimana, Mas?” gumamnya. Wanita itu membuang napasnya dengan berat. Ia tidak bisa berdiam diri terus menunggu kabar. Zora bergegas pergi ke kamar untuk mengambil kunci mobil dan mengambil jaket sebagai menghalau rasa dingin udara malam. Namun, saat ia akan melajukan mobilnya, tiba-tiba ia mendengar suara mobil suaminya. Dan benar saja tidak lama kemudian mobil mewah itu masuk ke pelataran rumahnya. Sungguh! Tidak ada hal menggembirakan selain melihat kepulangan suaminya dan pria itu baik-baik saja. “Sayang.” Panggil Zora seraya menghampiri Eros yang baru turun dari mobil mewahnya. Pria itu hanya mel

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19
  • Mantan Bos   Bab 106 |Kesedihan yang Mendalam (bagian 2)

    Ugh..Endru menggeliat ketika merasakan cahaya matahari mengganggu tidur nyenyaknya. Hal pertama yang dirasakannya saat membuka adalah pusing.Dia melihat kamar hotel itu berantakan dan matanya membulat sempurna ketika ia baru sadar jika sekarang ini tubuhnya tidak terlilit benang sehelaipun.“Astaga ada apa ini?!” Pria itu sangat terkejut dengan keadaannya.“Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku tidak mengingat apa-apa?” ia terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.Lalu saat satu nama muncul di kepalanya ia langsung terperajat tanpa mempedulikan tubuhnya yang tidak terbungkus sehelai benangpun.“Kirana?! Apa semalam aku melakukannya?” hanya itu yang dapat ia pikirkan setelah melihat keadaannya dan keadaan kamar hotelnya sekarang.Lalu, dimanakah wanita itu sekarang?Endru mengambil pakaiannya yang berserakan di bawah lalu pria itu masuk ke dalam kamar mandi agar tubuhnya segar dan rasa pusing

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • Mantan Bos   Bab 107 |Ada Apa Dengan Eros?

    Eros berjalan menuruni tangga dengan pakaian rapih, hanya saja pria itu belum memakai dasinya karena terlalu malas melakukannya dan biasanya setelah menikah istrinyalah yang selalu memasangkan dasinya. “Mas.” Sapa Zora dengan senyuman lebarnya. “Coba tebak hari ini aku buat apa?” tanyanya dengan semangat. Namun, sayang respon dari Eros berbanding terbalik dengan harapannya. Pria itu hanya mengangkat bahunya seakan mengatakan bahwa ia tidak tertarik sama sekali. Perlahan senyum lebar wanita itu pudar dan ia menghampiri suaminya untuk segera mencicipi traffle yang telah dibuatnya dengan setulus hati itu. Ia juga menaburkan bubuk gula halus diatasnya agar menambah rasa manis dan juga cantik. Tidak lupa Zora juga menyiapkan secangkir kopi ekspreso yang masih panas. Eros melihat menu sarapan di depannya dengan wajah datar dan tak berseleranya. Padahal biasanya pria itu sangat antusias setiap kali mencoba menu sarapan yang dibuat oleh istrin

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21
  • Mantan Bos   Bab 108 |Ada Apa Dengan Naima dan Deni?

    “Aku bilang aku baik-baik saja! Apa kau tidak dengar, hah?!” Tanpa sadar Eros membentak Zora. “Ma-maaf,” ucap wanita itu berusaha mati-matian menahan lelehan kristal yang akan keluar – terlalu terkejut dengan suara keras sang suami. Ini pertama kalinya pria itu membentaknya setelah berstatus sebagai suaminya. Terakhir kali Eros melakukannya yaitu disaat pertemuan pertama mereka di kantor, disaat Zora melakukan kesalahan dengan memberinya kopi super asin. Setelah mengatakan itu Eros bangkit dan pergi meninggalkan sang istri yang masih mematung di tempatnya. Perlahan lelehan kristal itu keluar dari pelupuk mata Zora. Wanita itu sudah tidk tidak bisa menahannya lagi dan pada akhirnya membiarkan air mata tersebut mengalir di kedua pipi putihnya. *** Sementara di tempat lain Mastur menggeleng-gelengkan kepalanya ketika ia menemukan fakta mengejutkan selain Chiko yang telah mendonorkan jantungnya untuk Eros. Awalnya Mastur ke rumah s

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-22

Bab terbaru

  • Mantan Bos   Bab 164 |Akhir Kisah Ini (Bagian 3) TAMAT!

    Hari ini langit Tokyo bergitu cerah, hangatnya matahari pagi menyambut dengan riang orang-orang yang sedang berjuang meraih mimpi atau tujuan hidupnya. Namun, berbeda untuk Eros, suasana hati pria itu begitu mendung dikarenakan sudah hampir dua minggu pria itu berada di Jepang akan tetapi sampai saat ini dia belum mendapatkan satu informasipun dimana keberadaan mantan istrinya tersebut, padahal Eros sudah mengerahkan semua detektif suruhannya untuk mencari Zora di setiap kota di negeri sakura ini, akan tetapi sampai saat ini dia belum mendapatkan kabar baik. Karena mustahil dia bisa mencari wanita itu dengan cepat jika hanya mengandalkan keberuntungan. Walaupun Eros mengerahkan banyak orang untuk mencari, tetapi pria itu juga tetap bergerak tidak hanya berdiam diri dan menunggu kabar. Seperti hari ini Eros sedang berjalan-jalan di salah satu taman di kota tersebut, berharap jika Zora ada di sana mengingat wanita itu sangat menyukai taman. Saat sampai di sana, pikiran

  • Mantan Bos   Bab 163 |Akhir Kisah Ini (bagian 2)

    Pria itu – Eros langsung disambut oleh langit Jepang yang masih cukup terang padahal arlojinya sudah menunjukkan jam lima sore yang artinya sekarang sudah jam 7 malam di jepang mengingat Indonesia tempatnya tinggal dengan Tokyo memiliki selisih dua jam.Setelah delapan belas jam perjalanan memakai pesawat dan tanpa memejamkan mata sedetikpun akhirnya pria itu sampai juga di bandara internasional Tokyo – Jepang.Eros menarik napasnya untuk mendapatkan oksigen yang cukup untuk paru-parunya. Setelah merasa penuh pria itu membuangnya secara perlahan dan ia melakukannya berulang kali. Dengan hanya bermodalkan tekad dan sedikit keberuntungan pria itu berharap bisa menemukan wanitanya di Negara yang terkenal dengan bunga sakuranya tersebut. Karena hanya itulah petunjuk yang ia miliki.Namun, bagaimanapun Eros sudah sangat bersyukur, setidaknya dia tahu bahwa Zora ada di negara ini, itu masih jauh lebih baik dari pada ia harus berkeliling ke seluruh dunia un

  • Mantan Bos   Bab 162 |Akhir Kisah Ini (bagian 1)

    Hari ini, detik ini, masih di langit dan bangunan yang sama Eros akan memperjuangkan kebahagiaannya. Dengan masih memakai setelan kerjanya pria itu berdiri di depan pintu kediaman mantan mertuanya, menunggu seseorang di dalam berbaik hati membukakan pintu untuknya. Selama mereka tidak memberitahu di mana keberadaan Zora, Eros tidak akan pernah lelah memaksa dan meyakinkan kepada kedua orang tua wanita itu bahwa ia bersungguh-sungguh mencintai putri mereka, bahwa ia tidak pernah sekalipun ada niatan untuk menyakiti hatinya. Sementara di dalam rumah itu sepasang suami istri tersebut sedang duduk – berpura-pura – santai di ruangan tamu, berpura-pura membutakan mata mereka jika di luar sana ada seseorang yang sedang berdiri menunggu mendapatkan kesempatan kedua. Namun, yang namanya hati seorang wanita terlebih seorang ibu tetap saja sekecewa-kecewanya, semarah-marahnya dia, hatinya tetaplah lembut. “Jangan sekalipun kau membukakan pintu untuknya!”

  • Mantan Bos   Bab 161 |Kutitipkan Dia Padamu

    Setelah menahan rasa sakit diperutnya berjam-jam kemudian syukurlah sakit itu berangsur-angsur menghilang. Dengan gerakan pelan Kirana mengelap keringatnya dan berulang kali menarik napasnya. Kirana bertanya-tanya pada dirinya sendiri, “Ada apa dengan perutku? Kenapa rasanya sesakit ini?” Setelah itu ia beranjak untuk mengambil tas dan kunci mobilnya yang tergantung tidak jauh dari tempatnya sekarang untuk bergegas ke rumah sakit. Selain untuk memeriksakan kandungannya, Kirana juga kesana untuk menjenguk ibu mertuanya. Walaupun hubungan mereka tidak baik setelah masalah perselingkuhan palsu yang diciptakannya, tetapi tetap saja ia masihlah seorang menantu dan bagian dari keluarga itu. Dengan masih memegang perut besarnya Kirana mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia tidak ingin mengambil risiko datang ke rumah sakit dengan dibawa mobil ambulance karena mengalami kecelakaan. *** Muak dengan semua pembicaraannya akhirnya Eros memi

  • Mantan Bos   Bab 160 |Minta Pertolongan

    Dua pria yang sama-sama memiliki wajah tampan dan berkharisma jika sedang bekerja itu kini sedang duduk di sebuah taman rumah sakit. Saling berdiam diri, tetapi tidak dengan pikirannya. Entah apa yang sedang dipikirkan kedua pria yang hanya memiliki selisih usia satu tahun itu, tentu saja yang mengetahuinya hanya dirinya sendiri dan Tuhannya yang tahu. Sampai satu orang pria yang tidak terlalu nyaman dengan keterdiaman ini akhirnya membuka suaranya setelah satu jam lebih mereka berdiam di sana. “Kak Naura sudah melahirkan,” ucap pria tersebut yang tidak lain adalah – Endru - dengan tatapan datarnya dan tanpa menoleh ke arah orang yang sedang diajaknya bicara. Pria satunya yang tentu saja sudah dapat kita tebak siapa menolehkan kepalanya, pria itu tidak lantas menjawab karena ia yakin sang kakak belum menyelesaikan perkataannya, karena tidak mungkin dia hanya akan memberitahukan bahwa kakak pertamanya telah melahirkan, dia sudah mengetahuinya. Maka yang dilaku

  • Mantan Bos   Bab 159 |Si Kembar

    “Dia begitu mirip denganmu, Sayang,” ucap Arya ketika bayi kembar mereka sudah diperbolehkan tidur di ruangan yang sama dengan ibunya. “Matanya, hidungnya, bahkan bentuk bibirnya juga benar-benar fotocopy dari ibunya. Hmm, sedikitpun tidak ada yang meniru dariku.” Naura hanya tersenyum mendengar suaminya terus memuji wajah tampan bayi laki-lakinya yang memang lebih mirip dengannya. Namun, pria itu tidak boleh cemburu karena wajah bayi perempuannya lebih mirip dengannya. “Dan bayi perempuan kita mirip denganmu, Sayang,” balas Naura ikut memperhatikan wajah-wajah si kembar. Pria itu menoleh di mana istrinya berada, lalu pria itu tersenyum seraya mengusap puncak kepala istrinya dan kembali mengucapkan terima kasih karena sudah melahirkan si kembar yang kini sedang tertidur pulas di dalam box bayinya, tidak terganggu sama sekali dengan obrolan orangtuanya yang sedang membicarakan mereka. “Terima kasih atas perjuangmu yang luar biasa ini dalam melahirkan s

  • Mantan Bos   Bab 158 |Semua Akan Baik-Baik Saja

    “Kalian makanlah dulu, biar Naura Ibu dan Ayah yang jaga,” ucap ibu dari Arya tidak tega melihat ketiga pria itu tetap setia menunggu di depan ruangan ICU – tempat di mana wanita itu ditangani setelah operasi. Memang saat di ruang operasi wanita itu sempat kehilangan detak jantungnya beberapa detik. Namun ketika Arya menangis tergugu memohon kepada Tuhan untuk tidak mengambil istrinya dan disaat itu juga keajaiban datang, grafik yang awalnya lurus horizontal itu berangsur-angsur menunjukan perubahan. “Dokter detak jantungnya kembali!” seru salah satu perawat melihat layar tersebut menunjukkan grafik naik turun meskipun lemah. Disaat itu juga tangis Arya semakin kencang, tetapi ia belum berani untuk mendekatinya. Arya tidak ingin mengganggu kerja dokter yang sedang berusaha menyelamatkannya. Barulah saat dokter itu memperbolehkannya ia langsung menggenggam tangan sang istri seraya mengatakan terima kasihnya berulang kali. “Aku tidak lapar, kalian makan

  • Mantan Bos   Bab 157 |Jangan Tinggalkan Aku!

    “Arya!” Panggil kedua orangtuanya yang langsung datang ke rumah sakit ketika dikabari menantunya akan segera melahirkan.“Bagaimana keadaan menantu dan cucu Ibu?” tanya ibunya tanpa bisa menutupi rasa khawatirnya.Besannya saja sampai sekarang belum membuka matanya, ditambah sekarang menantunya yang sedang berjuang di dalam sana demi menjadi seorang ibu. Semoga Tuhan selalu melindunginya dan menyelamatkan keduanya. Amin.Arya hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah. Tenaganya sudah terkuras habis oleh segala ketakutannya sendiri terlebih lampu di ruang operasi itu belum juga mati.Berapa lama lagi ia harus menunggu? Apakah operasi cessar harus selama ini?Paham bagaimana perasaan putranya saat ini, sang ibu langsung memeluknya dan megusap-usap punggunya, berharap dengan ini putranya bisa sedikit lebih tenang.Wanita itu dapat merasakan tubuh putranya bergetar dan demi tuhan itu benar-benar membuat hatinya mencelos

  • Mantan Bos   Bab 156 |Perjuangan Seorang Ibu

    Ceklek! “Masih ingat rumah juga.” Sarkas Kirana dengan tatapan serta nada sinisnya pada Endru yang baru saja pulang bekerja. Sebaliknya pria itu tidak menanggapinya justru langsung masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri dan tentu saja sikapnya itu memancing kemarahan sang istri. “Tidak sekalian ajak selingkuhanmu pulang.” Ini bukan pertanyaan melainkan sebuah pernyataan sarkasme pada Endru dan kali ini berhasil menghentikan langkah Endru yang sudah sampai di dekat tangga menuju kamar mereka. “Apa maksudmu dengan selingkuhan? Tolong jika bertanya berkaca terlebih dulu,” sarkasnya dengan nada dinginnya yang sempat membuat Kirana tertegun beberapa detik karena baru kali ini pria itu bersikap dingin padanya. Tidak ingin terlihat kalah, wanita itu terus menyudutkannya dengan membawa kehamilannya. Tanpa pria itu ucapkan secara gamblangpun wanita itu tahu maksud ucapannya. Dialah yang berselingkuh di sini. Ya, setidaknya itu yang diketahui pria itu sek

DMCA.com Protection Status