Share

BAB 94 Perpisahan Ranai dan Fathan

Raniai menutup ponselnya, desahan terdengar dari bibirnya. Rasa benci kian menyusup pada mantan suaminya. Tapi satu yang dipikirkan Rania, keselamatan Abela.

Rania bangkit dari duduknya, lalu menuju ke kamar perawatan Adi, pria muda itu masih belum sadar, kakinya baru saja dioperasi.

Rania memutuskan kembali ke apartemen, ia harus berpikir cepat, untuk menyelamatkan Abela, tanpa harus menikah dengan Faiz. Langkah kakinya dipercepat menuju unit apartemen. Sesampai disana ia melihat Safa, sedang duduk di kursi menikmati semangkok mie diatas meja.

“Safa...”panggil Rania pelan, seakan tenaganya suduh terkuras habis.

“Mah.. kenapa, sakit?”Safa menghentikan suapannya, lalu berjalan mendekati ibunya.

“Safa, apa Papahmu setelah pulang dari rumah sakit pernah ke sini?”

Safa tampak berpikir. “Pernah Mah, tapi cuma sebentar,”jawab Safa

“Apa yang papahmu lakukan disini?”

“Cuma duduk dan memberiku hadiah arom terapi itu,”Safa menunjukkan sebuah benda berbentuk bulat, yang ditaruhnya di meja kecil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status