Share

BAB 93 Peringatan Faiz

Rania berjalan pelan menyusuri lorong kamar hotel, hingga ia menghentikan langkah kakinya di depan pintu kamar, dengan sedikit gemetar, ia membunyikan bel pintu, tak lama kemudian pintu dibuka, terlihat pria di depannya mengulum senyum.

“Masuklah Ran,” ajak Faiz. Rania ragu, untuk melangkahkan kaki masuk ke dalam kamar, tapi ia teringat nasib Abela, Rania pun melangkah masuk, setelah Rania masuk, pintu ditutup oleh Faiz.

“Apa yang kamu inginkan, Mas?” tanya Rania.

“Aku menginginkan dirimu, Ran, hanya dirimu,” sahut Faiz, menatap lekat tubuh Rania dari atas sampai bawah.

Rania menatap tajam ke arah pria yang berdiri tepat di depannya dengan tatapan seakan ingin menelanjangi tubuhnya.

Rania tersenyum, sinis. ”Menyedihkan sekali dirimu, Mas, aku dulu menjadi milikmu selama tujuh belas tahun, dan kamu mengkhianatiku dengan wanita lain, bahkan mencampakanku, dan sekarang, kamu seperti terobsesi denganku, kenapa?” suara Rania meninggi.

“Aku sudah bilang, saat aku ini aku, mengilai dirimu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Pepi Arastya
Ini Rania kok bodoh sich. Masalah kriminal mau ditangani sendiri. Lapor polisi dunk ...
goodnovel comment avatar
Yuyun Yuningsih
dih sok bisa sendiri rania
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status