Share

BAB 52 Tersanjung

Author: Endah Tanty
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Rafa yang mendengar hal  itu hanya tersenyum simpul.

”Wah... ide hebat itu Ibu, aku sangat mendukung sekali,” selorohnya.

“Diam kamu Rafa, jangan menyela omongan orang tua,” timpal Dinda matanya melotot ke arah Rafa.

“Tidak semudah itu Bu, Aku dan Kinan, akan memperbaiki pernikahan ini, mungkin demi Nayla, kau tak tega, jika kebahagian Nayla melihat orang tuanya bersatu dan kini hancur dengan perceraian, aku masih mencintai Kinan, walau tak bisa aku pungkiri, sebagai seorang istri, Rania lebih baik dari Kinan,” sahut Faiz.

Larasati terlihat sedih, baginya Kinan itu hanya wanita munafik dan sangat berbahaya.

“Kak Faiz, hati-hati ya, setelah aku mengetahui perbuatan Kak Kinan, sunguh aku mengkhawatirkan keselamatan Kak Faiz,” sela Dinda.

“Jangan Kahawatir. Aku kesini ingin memberi tahukan, jika aku sudah membeli rumah untuk ibu, walau tak besar, tapi mudah-mudahan bisa membuat ibu nyam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 53 Menerima Lamaran

    Dalam sekejab Rania sudah berada dipelukan Fathan, pelukan yang erat dan hangat, bagai tersengat aliran listrik, desiran jantung Rania mengalir keseluruh pembuluh darah, hingga tak kuasa untuk menolak pelukan itu, dalam kegelapan itu Rania hanya pasrah, bererapa menit dalam dekapan Fathan, hingga terdengar suara Fathan. “Harafa, aku merindukanmu.” Rania tersentak, ia kemudian perlahan mengurai pelukan Fathan, dan membuat pria itu tersadar dari mimpi berjalannya. “Pak Fathan, saya, bukan Harafa,” sahut Rania. Fathan yang menyadarinya, langsung menekan saklar lampu dan ia terkejut di depannya Rania berdiri. “Rania, maafkan aku, sakitku kumat lagi, aku mengalami tidur berjalanan, padahal aku sudah dalam pengobatan, tapi kambuh lagi, maaf, aku tadi bermimpi bertemu Harafa,”ucap Fathan “Tidak apa-apa Pak Fathan, aku keluar hanya ingin mengambil air minum, aku tidak mau membuat Pak Fathan terbangun, oleh karena itu aku tidak menghidupkan lampu.” “Duduklah, biar aku ambilkan, aku akan

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 54 Musibah untuk Faiz

    Di tempat lain Rania tersenyum, mengingat jika ia telah menerima lamaran Fathan, hatinya berbunga-bunga seperti remaja yang jatuh cinta lagi.Ketukan pintu ruangannya membuyarkan lamunannya, dan menyuruh si pengetuk pintu.Ceklek! Pintu terbuka, terlihat Fathan tersenyum ke arah Rania.”Yuk makan siang,” ajak Fathan.“Pak Fathan, saya malu, jika banyak orang yang akan melihat kebersamaan kita,” ucap Rania.“Kenapa harus malu, apa aku kurang tampan jika berjalan denganmu?”“Bukan begitu Pak Fathan, saya tidak enak jadi bahan gunjingan.”“Jangan hiraukan, mereka mengunjing di belangkang kita Ran, kita harus terus maju, jangan berhenti hanya karena sebuah omongan yang menyakitkan,” tegas Fathan.“Baiklah Pak Fathan benar, kita tidak akan maju jika hanya terpaku pada omongan orang, aku yang sekarang, pantas jika bersanding dengan seorang Dokter.”“Nah begitu dong, percaya diri.”Rania bangkit dari kursinya, lalu keluar ruangan bersama Dokter Fathan, sepanjang melewati koridor rumah saki

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 55 Kepulangan Safa dan Abela

    Faiz terlihat shock melihat mobilnya sudah menghilang dari parkiran, ia berusaha mencari, tapi tidak ada, di lokasi juga tidak ada cctv. Dengan langkah gontai akhirnya Faiz, meninggalkan lokasi dengan menaiki ojek online, ke kantor polisi melaporkan hilangnya mobil. Setelah itu, ia memutuskan kembali ke rumah.“Lho... Mas, kok pulang pakai ojek, mobil Mas Faiz mogok?” cerca Kinan ketika melihat sang suami berjalan ke arah pintu.“Mobilku dicuri,” jawab Faiz.“Apa! Kok bisa sih Mas,” Kinan geram.“Ya bisalah namanya saja lagi apes,“ sahut Faiz seraya menghempaskan tubuhnya di kursi.“Sudah lapor polisi?”“Sudah, tapi sayang, di lokasi tidak ada cctv, jadi susah untuk melacaknya, aku rasa percuma, melapor polisi,” jawab Faiz, terlihat putus asa.“Kenapa sih, banyak sekali kesialan menimpa kita, Mas.“ Kinan cemberut wajahnya terlihat kesal.Kinan dengan kesal, duduk disamping Faiz. ”Mas, lebih baik kamu ambil uang kantor, saja,” pinta Kinan dengan tatapan serius ke arah suaminya.Faiz m

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 56 Kejahatan Rafa Terungkap

    Hari menjelang senja, sebuah motor berhenti di depan ruko milik Rania. Tampak Faiz turun dari motor dan melepas helm, lalu menaruh helm di atas motornya, sejak mobilnya hilang, Faiz memilih mengendari motor, langkah kakinya terhenti, ketika menatap sebuah mobil yang sangat dikenalinya.“Mobilku, ada disini,” gumamnya, lalu mempercepat langkah kakinya memastikan jika itu benar-benar mobilnya.Rania berjalan ke arah Faiz yang masih tampak bingung.“Kenapa heran Mas, aku yang membeli mobilmu,” ujar Rania dengan santai.“Aku tidak menjualnya Ran, mobilku hilang satu bulan yang lalu, bagimana bisa ada di tanganmu,” Faiz semakin bingung.“Aku membelinya beberapa hari yang lalu, aku pikir Mas Faiz memang menjualnya melalui makelar, aku menyuruh karyawan kateringku untuk mengurusinya, jika ini curian, tidak mungkin ‘kan ada surat mobil lengkap beserta kunci mobilnya.“Apa, surat mobil juga ada di tanganmu?”“Iya Mas, ini bukan mobil curian, surat mobilnya lengkap.” Rania masih bersikap tenang

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 57 Apesnya Rafa

    Kinan masih meradang sesampainya di rumah, berkali-kali ia mengusap kasar rambutnya hingga terlihat acak-acakan.“Rania harus mengembalikan mobil itu,” ujar Kinan.“Ya nggak bisa lah, dia membeli mobil itu, dalam hal ini, ia tidak bersalah, jika lapor pada polisi pun percuma, ini akan di aggap masalah keluarga, bukan pencurian mobil,” timpal Faiz, juga kesal, dengan tindakan Rafa adik iparnya tu.“Jika begitu, Rafa yang harus bertanggungjawab, ia harus menggantinya.” Kinan berkata dengan wajah penuh amarah.Faiz menghela napas berat, ia yakin, Rafa pasti tidak mempunyai uang untuk mengganti mobil mewahnya itu.Sedangkan di tempat lain Rania tersenyum, ia menatap mobil Faiz yang masih terparkir di depan rukonya. Mobil dengan harga ratusan juta itu, sekarang berpindah ke tangannya hanya cukup mengeluarkan uang 15 juta, saja, 5 juta untuk Rafa, dan 10 juta untuk Adi. Dan lebih membuatnya puas, kini Rafa dan Kinan dan juga Faiz, pasti saling bersitegang.“Mah..” panggilan Safa membuyarkan

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 58 Tewasnya Rafa

    Rafa, masuk ke sebuah hutan kecil, sampai disana ia menelepon Kinan.“Rafa dimana kamu?” tanya Kinan, ketika mengangkat ponsel“Kak Kinan, harus menolongku, keluar dari Jakarta,” pinta Rafa.“Tidak bisa, aku tidak mau terlibat apapun denganmu, kamu sangat bodoh sekali!” ucap Kinan, pelan.“Aku melakukan ini demi Kak Kinan, bisa-bisanya kamu lepas tangan,” timpal Rafa dengan kesal.“Pokoknya, kau urus sendiri, aku tak mau terlibat,” timpal Kinan.“Baik, kalau begitu, aku akan kirim video asusila kita ke Faiz,” ancam Rafa dengan nada tegas dan kesal.“Rafa..!.”“Kamu tidak punya pilihan lain ‘kan, selain membantuku,” sahut Rafa merasa menang dengan ancamannya itu.“Baiklah, apa maumu?” Akhirnya Kinan menuruti kemauan Rafa.“Aku butuh uang dan motor, Kak Kinan sediakan itu, aku tunggu di hutan pinggir kota, disana ada, rumah tua kosong, sementara waktu aku ada disana,” suruh Rafa.“Baiklah, tunggu aku, aku sendiri yang akan kesana,” balas Kinan.Kinan, menutup ponsel, otaknya kini berput

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 59 Terungkapnya Perselingkuhan Kinan dan Rafa

    Polisi memasang, polici line di sekitar rumah kosong, lalu membawa jenazah Rafa naik ke mobil ambulance dan dibawa ke rumah sakit untuk otopsi.Di tempat lain Kinan tampak kesal, berkali-kali ia membuka ponsel milik Rafa, tapi video yang dicarinya tidak ada.“Sial, apa Rafa telah menghapus video itu, apa masih menyimpannya, apa dia punya ponsel dua,” tebak kinan, semakin cemas.Wanita itu sedari tadi hanya berdiam di dalam kamar, sambil mengecek ponsel Rafa. Setelah tidak mendapati apa yang dicari, Kinan menyembunyikan ponsel milik Rafa di laci almari pakaiannya, lalu menguncinya.Sementara itu, seorang polisi datang mengabari Dinda tentang tewasnya Rafa, yang menelan racun. Dinda histeris, Larasati berusaha menenangkan putrinya itu.“Sudah Dinda, jangan terlalu larut dalam kesedihan, kita harus siapkan pemakaman untuk Rafa,” suruh Larasati.Setelah Dinda bisa menenangkan dirinya, ia pun, mulai mempersiapkan pemakaman. Menurut hasil otopsi, tidak ada tanda kekerasan pada tubuh Rafa,

  • Mandiri Setelah Bercerai    Bab 60 Kejahatan Kinan Terungkap

    Dinda menahan amarahnya, ia menyimpan flash disk dalam tas slempangnya, dengan menaiki montor, ia melajukan motor matic dengan kecepatan tinggi menuju kantor polisi.“Pak..saya ingin melaporkan Kinanti, ia yang memerintahkan Rafa untuk mencuri mobil, saya juga curiga, dia yang meracuni Rafa,” lapor Dinda dengan sangat emosi.“Kasus Rafa sudah ditutup dan dinyatakan kasus bunuh diri,” jawab polisi“Saya belum punya bukti, jika Kinan pelaku pembunuhan, yang saya miliki adalah rekaman suara dan video, ini Pak, saya mohon selidiki lagi kasus suami saya, aku tidak mau Rafa tewas sia-sia,” Dinda menyerahkan flash diks pada polisi.Setelah melihat isi flash disk, polisi pun bertindak, mulai meminta keterangan dari Dinda, setelah itu beberapa polisi meluncur menuju kediaman Kinan.Setelah itu Dinda menelepon Rania, ia sudah tak sabar memberi berita yang mengejutkan itu.“Hallo Kak Rania,“ sapa Di

Latest chapter

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 106 Dua Bayi Kembar Pelengkap Kebahagian

    Empat bulan berlalu, usia kandungan Nayla memasuki bulan kedelapan, saat ini ia sedang menatap Bastian yang sedang sibuk dengan ponselnya sambil menyerutup secangkir kopi, pria yang mengenakan kaos dan celana pendek itu sedang duduk santai di kursi balkon.Perlahan Nayla mendekati Bastian, tubuh kurusnya semakin terlihat lemah, selama empat bulan ini, ia berhasil menyembunyikan sakitnya.“Kak Bastian, bisa kita bicara?”Bastian sesaat menoleh ke arah Nayla, yang dengan pelan menghempasakan tubuhnya di kursi samping Bastian.“Bicara saja,”celetuk Bastian tanpa menatap Nayla“Aku ingin, menjual saham dua puluh persen Harafa Hospital padamu,”ucap Nayla, pelan.Bastian menghentikan tatapannya ke ponsel, dan beralih menatap Nayla“Kamu serius mengatakan itu?”“Aku sangat serius,”jawab Nayla.“Tanya syarat apapun?”Nayla menggeleng.”Tanpa syarat, milikilah saham itu, aku sudah tidak berminat lagi dengan Harafa Hospital, yang terpenting bagiku, kamu akan menjadi ayah yang baik untuk anaku.

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 105 Sakitnya Nayla

    Akhirnya Bastian, menikahi Nayla, sebagai rasa tanggung jawabannya pernikahan yang hanya dilakukan di kantor Urusan Agama, dan hanya disaksikan Fathan dan Rania, tidak ada senyum, bahagia, semua tampak tegang, apalagi Bastian, ia masih kesal, dengan pernikahan yang terkesan mendadak.“Kalian akan tinggal dimana?” tanya Fathan.“Aku tetap tinggal di aparteman, jika Nayla mau, dia bisa tinggal bersamaku,” jawab Bastian bernada ketus.“Aku sekarang istrimu, jadi aku akan tinggal bersamamu, perutku ini akan semakin besar, jika tidak tinggal bersama, nanti di kira aku tidak punya suami,“ ucap Nayla, mengamit lengan Bastian, tapi dengan kasar Bastian, melepaskan tangan Nayla, dari lengannya.“Nayla, jangan bertindak ceroboh, jika kamu mempunyai niat jahat percayalah itu akan sia-sia, karena kami tidak akan memberikan celah itu,”tegas Rania.“Tante Rania, aku sudah cukup dewasa, untuk menentukan nasibku,”sahut Nayla.Lalu Rania dan Fathan meninggalkan Bastian, dan Nayla. Selanjutnya Bastian

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 104 Kehamilan Rania dan Nayla

    Pernyataan Fathan didukung oleh para pemegang saham yang lainnya, Bastian menatap sinis Nayla, tapi sebaliknya, Nayla menatap penuh kehangatan.Rapat pun selesai, Nayla mengejar Bastian yang berjalan cepat menuju ruangannya.“Kak Bastian!” panggil Nayla, mempercepat langkahnya.“Aku tak ingin bicara denganmu, gara-gara tingkahmu, Dinda marah padaku,”ucap Bastian, sambil terus berjalan.“Kak Bastian tidak bisa mengabaikan aku begitu saja,”sarkas Nayla, bergerak cepat menghadang langkah Bastian.Terlihat Fathan mengeryitkan dahi, melihat tingkah Nayla, yang menurutnya aneh, lalu Fathan mendekati Bastian dan Nayla yang tampak bersitegang.“Ada masalah apa kalian?”tanya Fathan membuat Bastian salah tingkah.“Hemm... tidak ada masalah Kak Fathan,”sahut Bastian.“Iya Pak Fathan tidak ada masalah, aku hanya ingin mengajak Bastian, makan siang,”dalih Nayla.“Iya Kak, kami akan makan siang dulu,”pamit Bastian, lalu menarik Nayla, menjauh dari Fathan.Setelah jauh dari Fathan, pria yang berk

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 103 Pengakuan Bastian Pada Dinda

    “Apa maksud perkataanmu Nay, sepertinya kamu menyembunyikan sesuatu dariku?”tanya Dinda.“Lebih baik, Tante tanya sendiri, pada Kak Bastian, aku pamit dulu,”jawab Nayla, meraih tas kecilnya, dan beranjak pergi meninggalkan rasa penasaran di hati Dinda.Dinda menjadi tidak tenang, wanita berusia 26 tahun, itu berjalan meninggalkan kafe dengan rasa penasaran yang semakin membuncah, haruskah ia menanyakan pada Bastian, tentang perkataan Nayla, atau lebih baik diam, menunggu Bastian untuk menjelaskannya.Dengan langkah lebar, Dinda menuju ruang kerjanya, satu ruangan di tempati beberapa staf administrasi.“Dinda, aku tadi lihat , Pak Bastian, berbicara di kafe dekat rumah sakit, bersama seorang gadis belia, tampaknya mereka bicara serius, dan tegang, dan aku lihat, Pak Bastian, pergi meninggalkan gadis itu tanpa makan terlebih dahulu,”ujar teman Dinda satu ruangan.“Tadi aku juga bertemu, dengan Pak Bas, disana, katanya baru saja bertemu temannya, membicarakan masalah pekerjaan,”jawab Din

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 102 Nayla Mulai Mengancam

    Bastian, ada dibelakang setir, pikirannya kembali pada kejadian semalam, ia tak habis pikir, kenapa malam kemarin hawa panas tiba-tiba menyergap tubuhnya.“Apa aku salah minum ya, aku hanya minum, wine merah sedikit, tapi seperti minum obat perangsang,”gumam Bastian, menjalankan mobilnya menuju apartemen pribadinya.Sesampainya di apartemen, Bastian mencharge ponselnya, Bastian duduk disofa, desahan kesal, keluar dari bibirnya, pikirannya tertuju pada gadis belia yang direnggut kesuciannya, dan ia kini merasa berdosa sekali. Lalu pikiranya beralih pada Dinda, wanita yang dicintainya, sekaligus kekasihnya, semalam ia belum sempat menyapa Dinda, hingga akhirnya terjebak satu malam dengan Nayla.Sementara itu, Nayla masih dikamar hotel, wajahnya ditatapnya di cermin, dan tersenyum kecil, menginggat kejadian yang begitu indah bersama pria yang bernama Bastian, walau tidak ada rasa cinta, tapi semalam adalah pengalaman pertama, dan ia menyerahkan kesuciannya pada pria yang baru ditemui s

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 101 Bastian Masuk Perangkap

    Bastian menatap lekat gadis didepannya itu. ”Jadi Fahri, melepaskan saham dua puluh persen itu padamu, kamu masih sangat muda.”“Anda pasti terkejut, dan penasaran, bagaimana bisa saham itu jatuh ketangan saya, jika Pak Bastian, tidak keberatan, aku akan bercerita, sambil berdansa, apa Anda bersedia?” pinta Nayla.“Tentu saja,” jawab Bastian, lalu mengulurkan tangan dan disambut oleh Nayla, keduanya sudah menari di lantai dansa, Nayla, tampak bahagia, dengan mesra telapak tanganya bertumpu pada dada Bastian.Rania seketika, menghentikan gerakkan kakinya, matanya menajam ke arah Bastian dan Nayla.“Ada apa Ran?” tanya Fathan.“Lihatlah Mas, Bastian bersama Nayla,” balas RaniaTatapan Fathan beralih pada jari yang menujuk kearah Bastian.“Nayla, kapan dia bebas, kenapa bisa ada dipernikahan kita, bukannya tamu yang datang harus menunjukkan undangan?”“Beberapa hari yang lalu, aku menemui Kinan, dan memberikan dia undangan pernikahan kita, tapi aku tak menyangka, undangan itu dipakai N

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 100 Pesta Pernikahan Rania dan Fathan

    Satu bulan kemudian, Rania sudah sehat dan aktif lagi di Harafa Hospital.Persiapan pernikahan Fathan dan Rania sudah dilakukan, undangan pernikahan Fathan dan Rania sudah tersebar, sebuah ballroom hotel berbintang sudah dipesannya untuk acara resepsi pernikahan yang sangat mewah dan megah. Fathan juga sudah mendaftarkan pernikahan secara hukum.Binar bahagia selalu berbinar di wajah Rania.Ranai memegang sebuah undangan, ia berniat memberikannya pada Kinan, walau ia tahu, Kinan tidak bisa datang, tapi setidaknya memberitahukan dia, bahwa dirinya telah berbahagia bersama Fathan. Kini Rania melajukan mobilnya berjalan ke arah rumah tahanan. Beberapa menit kemudian sampailah ia ditempat yang dituju. Rania menunggu disebuah ruangan untuk pengunjung.Setelah menunggu beberapa saat, munculah wanita yang satu tahun ini tidak pernah ditemui, wajah cantik Kinan, memudar, kulitnya berubah kusam, dan pipinya terlihat tirus, sebaliknya dengan Rania, telihat segar dan cantik dengan balutan baju

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 99 Belum Berakhir

    Fathan semakin geram, melihat tingkah Faiz, sementara mobil semakin terbakar. Dengan cepat Fathan berlari ke arah pintu mobil sebelah, dan menendang kaca jendala, hingga pecah, kemudian dipukulnya Faiz , hingga lelaki itu terkapar entah mati entah pingsan, tapi pegangan tangannya terlepas dari kaki Rania, dengan cepat Fathan kembali ke posisi Rania, dan menarik tubuh Rania, untuk keluar. Akhirnya Fathan berhasil, membawa tubuh Rania keluar dari mobil, baru saja beberapa langkah, terjadi ledakan besar pada bangkai mobil Faiz.Dhuar!...dan bersamaan dengan itu, dua mobil ambunlance dan mobil polisi datang ke lokasi kecelakaan.Beberapa menit kemudian, Fathan dan Rania sudah terbaring di brankar rumah sakit Harafa Hospital, dokter sudah memeriksa keadaan Rania dan Fathan, keduanya masih tak sadarkan diri.Sesaat kemudian, Fathan tersadar dari pingsanya.dan tatapannya menangkap seorang perawat yang tengah membetulkan letak infusnya.“Suster, bagaimana keadaan Rania?”tanya Fathan.“Bu Ran

  • Mandiri Setelah Bercerai    BAB 98 Pembebasan Abela

    Di rumah Larasati, wanita itu sibuk mempersiapkan pesta kecil untuk pernikahan Faiz dan Rania, hanya tetangga terdekat yang diundang, wanita yang berusia 60 tahun, itu terlihat semringah, ia berharap rujuknya Faiz dengan Rania, akan membawa kebahagian bagi putranya, yang beberapa bulan ini tampak murung, dan tak bergairah untuk hidup. Berbanding terbalik dengan Safa, sejak kepergian Faiz dari rumah, ia justru terlihat gelisah, ia tahu saat ini hanya ada dua kemungkinan, Faiz menikahi Rania, dan membebaskan Abela, atau Faiz, tidak jadi menikahi Rania, dan papahnya itu ditangkap polisi.Bagi Safa, keduanya sangat menyakitkan, ia berdiam diri di kamar, hingga ketukan pintu terdengar.“Safa, keluarlah, bantulah Oma,”suruh Larasati“Iya Oma.”Safa membuka pintu dan mendapati Larasati di depan pintu.”kamu kenapa sih, malah murung, sebentar lagi Papah dan mamahmu datang, kita harus sambut mereka.”“Iya Oma,”Jawab Safa datar, lalu keluar kamar.***Sementara itu, Fathan sudah stay dijalan,

DMCA.com Protection Status