Share

Bab 67 (Talak)

Malam bertabur bintang, langit yang gelap dan tenang, rembulan berpijar terang, seolah menyambut bahagia di dada.

Aku melihat senyum terukir di bibir manis istriku. Aku pun bahagia, semoga setelah ini tak ada lagi ujian berat yang menempa rumah tangga kami.

"Mas, kamu yakin dengan keputusan yang kamu ambil ini?" tanya Yunita, saat kami sudah masuk mobil.

"Tentu. Kau meragukan keputusanku?"

"Bu–Bukan gitu, bagaimanapun pernikahan adalah suatu hal yang sakral, karena itu sebuah janji di terhadap Allah."

"Justru karena itu, aku mengambil keputusan ini, jika pernikahan ini terus dilanjutkan, dan hanya akan menyakiti, Wina, menyakiti hatiku sendiri, bahkan menyakiti kamu, buat apa? Wina juga berhak bahagia. Yang terpenting sekarang posisinya sudah aman, aku sudah menjalankan amanah yang Pak Wiryo pinta." Aku menjawab pertanyaan istriku dengan tenang, tak ada keraguan sedikitpun.

Yunita mengangguk, tersenyum.

"Oke kita jalan sekarang?"

"He'em."

Aku mulai melajukan mobil keluar rumah, meni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status