Beranda / Romansa / Malam Tanpa Noda / Pikiran Kosong

Share

Pikiran Kosong

Penulis: Nannys0903
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-03 23:06:01

Malam Tanpa Noda 

Sesion 2

Segerombolan wartawan keluar dari lemari besi itu yang biasa disebut lift. Tubuh Prily menegang berdiri tepat di depannya. 

Salah satu wartawan menatap Prily. Dahi mengernyit heran. Langkah pendek mendekati wanita di depannya. 

"Permisi!" sapa salah satu wartawan. 

Prily bergeming dengan tatapan kosong. Sebagian wartawan melewati tubuhnya dengan tatapan heran. 

"Permisi!" ucap seorang wartawan membawa kamera besar. Terdengar desahan panjang dari bibir lelaki itu. 

Sebuah sentuhan lembut membuyarkan lamunannya. Tubuh Prily tersentak dan menghapus keningnya yang basah akibat pilu. 

"Maaf Mba, bisa geser badannya," ungkap wanita yang berada di samping Prily. "Teman saya mau lewat." 

Tubuh Prily bergeser memberi cela pria pembawa kamera. Langkah kakinya masuk ke dalam lifta. 

"Hufh, hampir saja ketahuan," desahnya. 

Jari yang melin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Malam Tanpa Noda    Hidup Prily

    Malam Tanpa NodaSesion 2"Hidupku ibarat berdiri di atas jurang yng sangat dalam, yang setiap saat akan merasa tidak kuat berpijak maka aku akan melompat ke sana. Aku sadar ini adalah kesalahanku. Beban yang aku tanggung ini sangat berat, berbagi dengan yang lain pun tidak akan mereka bisa bantu.""Aku berusaha kuat selama ini.Apa aku bisa melalui semua ini?Sampai kapan semua ini akan berakhir? Apa aku harus putus asa dan melompat ke gedung ini? Apa dengan mengakhiri hidup semua masalah ku bisa diselesaikan."Seandainya aku bertahan bagaimana aku harus menyelesaikan semuanya?Aku takut keputusasaan ku mengundang setan masuk ke fikiran ku, dan menguasai diri ku.Ke mana aku harus minta tolong?"Aku benar benar sudah tidak sanggup. Aku gak kuat." Suara Prily semakin tertahan. Dadanya sesak seakan-akan habis dimakan virus mematikan.Suara isakan Prily semakin kencang. Air mata becucuran. Satu kata untuk di

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-05
  • Malam Tanpa Noda    Putra Kembali

    Malam Tanpa NodaSession 2"Ayahku sudah kembali ke Indonesia.""Alhamdulillah. Itu berita bagus. Pasti bunda senang dengan kehadirannya.""Tapi ... ayah bukan ayahku.""Memang itu benar. Kalian bukan lahir dari rahim bunda.""Iya, kami tahu. Tapi, ayah bukan ayahku seperti dulu. Dia telah berubah."Drian menarik napas dan memulai menceritakan kejadian tersebut.**"Ayo cepat kita harus bergegas pergi. Biar tak ketinggalan pesawat." Airi merapikan bawaan Azila dan Afisah."Jadi, kita ke Bali.""Iya.""Kenapa mendadak sekali, Bunda?""Bukan mendadak. Bukannya, kalian sudah tahu kita akan holiday ke Bali. Lihatlah, semua sudah berkumpul di ruang keluarga. Kalian masih tidur aja.""Maaf, Bunda. Kami lupa.""Ya sudah, rapikan semuanya. Jangan bawa berlebihan.""Bunda, apa bang Drian ikut," tanya Afisah.

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06
  • Malam Tanpa Noda    Flashback 1

    Malam Tanpa NodaSesion 2Putra meletakkan tangannya di pinggang. Menunjuk jarinya ke arah mereka."Hari ini juga kalian tinggalkan rumah ini!" usir Putra tanpa perasaan. "Jangan membawa barang berharga di rumah ini karena itu milik saya!" ancamnya.Kaki Airi melemas, tubuhnya tak bertenaga. Memegang dan meremas bahu Azila"Bunda," lirih Azila merasakan bahu diremas kencang.Airi menatap mata anaknya tanpa sadar telah menjadikan bahu Azila sebagai pelampiasan."Maaf." Airi melepaskan tangan dari bahu Azila.Drian menatap sang bunda dengan wajah mengiba. Lily mendekati mertuanya dan membawa tubuh Airi ke atas sofa. Mengusap punggung wanita yang telah menjadi mertua.Airi memejamkan mata tak menyangka akhirnya seperti ini. Menyentuh kening dan memijat pelan.Lily membantu Airi menenangkan diri. Ia merasakan apa yang dirasakan mertuanya."Bunda, aku ambilkan air." Lily bangkit dan men

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-06
  • Malam Tanpa Noda    Tempat Tinggal Baru

    Malam Tanpa NodaSesion 2Mencari tempat tinggalTangan Drian memutar setir mobil ketika melihat putaran. Untung saja jalanan sepi, leluasan memutar mobilnya.Airi lupa kalau ayah dan adiknya berada di rumah peninggalan Mahendra. Lelaki itu pasti telah mengusir mertuanya sendiri.Sejak mak Imah tiada, kesehatan Bima, ayah Airi semakin menurun. Airi sering membujuk Bima untuk tinggal bersamanya. Namun, lelaki itu selalu menolaknya karena di rumah ini istri-istrinya memberi kenangan indah.Ali telah menempuh perguruan tinggi yang hampir selesai, Ali memang terlambat menempuh pedidikan lebih tinggi karena pemuda itu bekerja di hotel bintang lima sedangkan Siti, bekerja di sebuah perusahaan Bank Jakarta.Mereka adik-adik Airi tak ingin menyusahkan kakaknya. Sehingga, mereka membagikan waktu untuk kuliah dan bekerja.Walaupun demikian, Airi akan memberikan sebagian uangny

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Malam Tanpa Noda    Tetap Berkumpul

    Malam Tanpa Noda Session 2Seorang perempuan muda tersenyum manis menyapa Fian. Menarik pagar hitam.Raut bahagia seperti rindu terpancar. "Bang Fian sudah pulang!" ucap perempuan itu. Senyum paling termanis terlihat jelas. Lesung pipi di kedua pipi mulus tanpa make up. Sungguh menyejukkan mata.Lily bergeming menatap wajah ayu perempuan dihadapannya. Tak tahu dan tak kenal perempuan manis berlesung pipi yang membuat dirinya cemburu.Ingin menarik rambut panjang hitam dan halus milik perempuan itu namun, ia wanita yang punya harga diri.Siapa yang tidak cemburu, diam-diam lelaki berwajah tampan yang selalu menemani hari-harinya memiliki rahasia besar. Memeluk tubuh ramping setiap tidurnya.Daster merah muda menutup tubuh moleknya. Tak sengaja tatapan Lily menuju perut perempuan di hadapannya sedikit besar. Mungkin umur kandungannya sekitar empat bulan."Dia hamil,

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Malam Tanpa Noda    Wanita Berambut Panjang

    Malam Tanpa NodaSesion 2Suara sepatu high heel menyapa gedung Mahendra. Prily duduk di bangku kebangaannya. Menjadi seketaris adalah hal yang paling diimpikan sejak dulu.Tidak mudah melakukan perkerjaan tersebut. Membantu pemimpin agar semua kebutuhannya terpenuhi.Putra yang baru tiba menatap Prily. "Kamu siapa?" tanya Putra."Selamat pagi, Pak Putra. Saya Prily seketaris kedua." Prily tersenyum ramah menyambut hari pertama Putra kembali ke perusahaan."Dia seketaris pak Drian," ucap lelaki berjas hitam di samping Putra."Selamat datang kembali ke Mahendra."Putra menatap Prily sekilas. Menelusuri tubuh wanita itu. "Terima kasih sambutannya."Prily mengajak Putra berbincang-bincang sedikit hingga akrab dan dekat."Semudah ini mendekati beliau," monolog dalam hati."Sepertinya kamu cocok jadi seketaris saya. Silahkan pindah ke sana karena saya bel

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Malam Tanpa Noda    Rindu

    Malam Tanpa NodaSesion 2"Bun, sudah siang!" panggil Afisah mengetuk pintu kamar Airi. Tidak biasanya wanita itu bangun kesiangan.Afisah mendorong pintu kamar Airi namun, pintu terkunci. Berulang kali mengetuk pintu namun, tak ada jawaban dari wanita itu.Afisah bergegas mencari abangnya Fian yang berada di halaman rumah. Fian dan Lily sedang merapikan tanaman."Abang, Bunda belum bangun. Sekarang sudah jam setengah tujuh.""Tadi subuh bunda sudah bangun lalu masuk lagi ke dalam kamar. Wajahnya terlihat pucat. Aku ingin memijatnya tapi ia menolak. Apa jangan-jangan bunda sakit, Fian.""Abang, bunda sakit?""Abang juga gak tahu. Kita lihat ke kamarnya."Mereka mendekati kamar Airi. Mengetuk pintu dan memanggilnya. Bima melihat cucu-cucunya berada di kamar Airi merasa cemas."Ada apa kalian ramai-ramai di depan pintu kamar?""Kakek, bunda belum kelua

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Malam Tanpa Noda    New Born

    Malam Tanpa NodaSesion 2Airi menunggu Faisal di sebuah cafe dekat rumah saja. Wanita itu tidak bisa pergi jauh-jauh karena tak tahu jalan daerah tersebut.Faisal bergegas mencari Airi. Senyum melengkung di bibir Faisal. Tak menyangka dapat melihat wanita itu lagi. Lelaki itu menyapa Airi. Tentu saja jantung berdegup kencang.Terakhir kali bertemu Airi di Singapura. Faisal tahu keadaan suami dari mantan istrinya.Airi mambalas salam Faisal dan tersenyum menyambutnya. Senyum manis yang dulu pernah menyapa ketika Faisal pulang kerja. Senyum yang dulu pernah ia sakiti kini terlihat lagi di depan mata."Maaf, aku baru datang. Macet banget!" Menarik bangku hitam di depan Airi. Menjatuhkan bongkoknya tertutup celana panjang hitam."Iya, gak apa. Aku juga baru datang."Jalan di Bekasi cukup padat. Apalagi jalan kecil penuh dengan kendaraan memotong jalan."Kamu sudah pesan?"

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08

Bab terbaru

  • Malam Tanpa Noda    End

    Malam Tanpa Noda Perut Lily semakin membesar. Mereka sudah melakukan syukuran tujuh bulan dan kini menunggu kehadiran sang buah hati. Fian selalu Siaga. Begitu juga Airi dan Putra. Tak ingin cucu pertamanya mengalami hal buruk. Lily dan Fian kembali ke rumah Mahendra. "Aduh!" teriak Lily melepaskan ponsel hingga membentur lantai keramik putih. Fian menghampiri istrinya dan menutup panggilan begitu saja. "Drian, kita harus pulang!" pinta Prily. "Tidak bisa. Kita baru sehari di sini?" "Kamu tak dengar kalau Lily teriak kesakitan." "Belum waktunya ia lahiran masih satu bulan lagi." "Tapi, aku khawatir sekali!" "Kita hubungi adik kembar. Mereka pasti tahu." Jemari kekar Drian menekan kontak Afisah dan menunggu panggilan terangkat. Dua kali berdering baru diangkat oleh gadis manis yang beranjak dewasa.

  • Malam Tanpa Noda    Dua Sejoli

    Malam Tanpa NodaDua orang sejoli berada di sebuah hotel bintang lima. Sang lelaki berada di atas tubuh wanita. Meliuk-liuk bagaikan ular.Suara mereka bagaikan nyanyian kerinduan. Rindu setelah semua terjadi. Rindu setelah kehampaan menyelimuti. Pikiran negatif selalu menghantui. Kecemburuan membuat Drian tak berpikir jernih.Drian melepaskan diri dan terbaring di samping wanita tanpa sehelai kain. Wanita berwajah boneka bibir manis istri Drian.Prily selamat dari aksi penembakan itu. Walaupun, dirinya koma untuk beberapa hari.Seluruh keluarga Mahendra berdoa kepada sang pencipta agar Prily diselamatkan dari maut.Airi melakukan amal secara besar-besaran meminta doa kepada anak-anak yatim piatu.Prily meletakkan kepala di dada bidang Drian. Memainkan jemari lentik memutar-mutar. Membentuk nama dirinya dan juga lelaki yang dicintainya.“Aku lapar,” rengek Prily.&n

  • Malam Tanpa Noda    Dewi Penolong

    Malam Tanpa NodaTubuh Prily dibawa dengan mobil ambulance. Selama perjalanan tangan Drian tak lepas dari wanita berwajah boneka.Pengorbanan untuk orang tuanya sangat besar. Rela mengorbankan nyawa demi belahan jiwanya."Prily, bertahanlah!"Air mata menetes di pipi lelaki itu. Para medis menawarkan diri untuk mengobati luka Drian."Tidak usah! Selamatkan saja istri saya."Tubuh Prily terkujur kaku bagian perut mengalir noda merah. Tangan petugas menekan bagian itu agar tak kehilangan banyak darah.Semua setok darah sudah dipersiapkan untuk Prily sesuai golongan darahnya. Golongan darah Prily mudah dicari, memudahkan para medis melakukan operasi.--Drian menunggu Prily di ruang tunggu operasi. Gelisah dan takut kehilangan wanita itu. Tak peduli Prily telah mengkhiantinya. Bermain api dengan Johan dan berakhir di tempat tidur.Melihat tubuh

  • Malam Tanpa Noda    Penghianatan Terbongkar

    Malam Tanpa NodaSemua serangan Drian tak dapat menyentuh kulit Johan sedikitpun. "Kamu tak akan bisa melawanku." Johan menyeringai. Setiap serangan selalu ditangkis.Kaki kekar Drian menendang ke arah perut Johan hingga lelaki perusak itu terjerembab di lantai, tawa terdengar di bibir Johan.Johan segera bangkit dan memiringkan kepala, Drian hendak menghampiri Johan namun, lawannya mengeluarkan sesuatu dari balik jaketnya.Senyum menyeringai menghampiri Airi. Wajah tampan milik Johan menatap ibu dari anak-anak Mahendra. Menarik wanita itu kasar, Prily hendak menghalanginya namun kalah cepat."Drian!" panggil Airi.Johan menodongkan senjata dengan pelatuk menempel di jarinya. Tersenyum menyeringai, sekali tekan sejata api itu akan meledak dan masuk ke dalam kepala Airi dan napas akan terhenti dalam hitungan detik."Kamu mendekat aku pecahkan kepalanya. Mundur!" Membulatkan

  • Malam Tanpa Noda    Gedung Tua

    "Kalau begitu. Jauhkan dia dan jangan ganggu wanita itu. Kamu tak ingat berapa umurnya?""Tentu Sayang. Sekarang kita selesaikan semua dan setelah itu kita bersenang-senang."Johan kembali menatap penerus Mahendra."Bawa semuanya ke mari dan habiskan mereka sekarang juga!"Teriakkan Johan menyadarkan Airi. Wanita itu membuka mata perlahan. Makian Drian membuat dirinya sadar sesuatu telah terjadi."Prily ...."Johan menoleh ke arah Airi. "Selamat datang Bunda. Bagaimana tidurmu?"Airi ingin bergerak namun, tubuhnya terikat."Lepaskan aku.""Lepas? Tidak!" Johan menyeringai."Prily, tolong ...."Wajah Prily berubah pucat. Ia tak tega melihat wanita yang telah mencurahkan kasih sayang untuknya.Johan melirik Drian sinis. "Lepaskan wanita ini!"Tali yang mengikat Airi terlepas satu persatu. Airi menyent

  • Malam Tanpa Noda    Tersekap

    Malam Tanpa NodaJohan sangat bergairah melihat hal ini. "Sangat cantik dan memesona," puji Johan. Drian berteriak memaki Lelaki itu dengan segala macam nama binatang. "Jangan sentuh dia!" teriak Drian. Rahangnya mengeras dan wajah memerah. Johan tak peduli tetap berjalan menuju wanita itu. Wanita cantik bagaikan bidadari. "Hentikan Johan! Kamu menyentuhnya akan aku bunuh!" ancam Drian. Wajahnya memerah urat leher terlihat membesar. Napasnya terputus-putus. Satu pukulan menimpa punggung Drian. Lelaki itu tetap bertahan. Johan menghentikan langkahnya, berbalik arah dan menghampiri Drian. Tersenyum menyeringai. Tubuhnya menjongkong menarik rambut belakang hingga rontok."Kamu ancam aku. Padahal, umurmu tak lama lagi. Ha ... ha ...." Menjambak rambut Drian lebih keras."Cuih!"Johan mengusap wajahnya dengan tangan kiri.Anak buah Johan menendang tubuh Drian berkali-k

  • Malam Tanpa Noda    Terjebak

    Malam Tanpa NodaKedua tangan Fian terikat ke belakang, Fian tak sadarkan diri sejak beberapa jam lalu. Johan menatap lelaki gagah dan tampan dihadapannya."Bang ... bangun ...." Drian menatap kakak kandungnya yang belum sadarkan diri sejak beberapa jam. Memastikan keadaan lelaki itu baik-baik saja.Putra juga berada bersama mereka. Tiga lelaki terikat dengan lutut bertekuk di hadapan Johan.Putra juga diculik ketika mengantar kedua anak kembarnya ke sekolah. Fian tak menyadari kalau sang ayah telah diculik oleh mereka."Jangan sakiti anakku, Johan!" ancam Putra menatap tajam lelaki yang telah dianggap keponakan olehnya."Tenang saja Om. Rasa sakitnya hanya sekilas." Tawa mengema di pabrik tua itu."Mengapa kamu lakukan ini, Johan?""Om tak ingat?" Menaikkan satu alis ke atas. "Papaku meninggal karena Om." Kebencian terlihat jelas di mata Johan."Itu buk

  • Malam Tanpa Noda    Membebaskan

    Malam Tanpa NodaHari penembusan Lily telah tiba, Fian di temani Faisal menuju pabrik kosong pada malam hari."Om, yakin ini tempatnya?""Tentu saja.""Sepi sekali!""Pabrik ini sudah tak digunakan bertahun-tahun tentu saja tak berpenghuni."Fian mendesah panjang. Kedua tangannya membawa dua tas besar hitam kaluar dari mobil."Om, tunggu di sini," ucap Faisal."Baik, aku akan mencari mereka." Fian berjalan ke arah pintu masuk pabrik.Bulu leher Fian bergidik ngeri. Pasalnya, tempat yang sudah lama tak berpenghuni banyak sekali makhluk halus. Fian membuang pikiran negatif. Tujuannya saat ini adalah menjemput Lily."Tega sekali mereka kalau Lily berada di tempat ini."Fian berjalan hingga berada di pintu masuk pabrik. Pintu itu telah rusak dan tak terbentuk lagi.Suara dering telepon Fian memecahkan pikirannya saat ini. Fia

  • Malam Tanpa Noda    Tertangkap

    Malam Tanpa Noda"Sakit!" rintih Lily menyentuh perutnya."Kita ke bidan kemarin. Kamu tahan dulu." Prily menyalakan mesin mobil dan meninggalkan kediaman Johan."Aku gak mau, Prily. Aku ingin Fian." Lily meringis berkali-kali. Mengapa nasibnya seperti ini.Kehamilan pertama adalah hal yang ditunggu-tunggu. Seharusnya, Lily dimanja dan disayang Fian. Namun, ia jadi tahanan."Please! Kamu bersabar dulu. Kita gak mungkin melawan Johan. Keselamatan bayi dan dirimu bisa bahaya.""Aku ingin Fian. Aku ingin pulang," rengeknya bagaikan anak kecil."Sudah, jangan pikirkan hal itu. Lebih baik kita periksa kandunganmu. Bersabarlah!""Aku kangen suamiku. Apa aku salah jika merindukannya. Prily, tolong bebaskan aku!""Tidak bisa. Ini bisa berbahaya. Johan itu nekad."Prily membawa Lily ke bidan. Wajah istri mantan kekasihnya itu pucat dan merintih berkali-kal

DMCA.com Protection Status