Share

New Born

Author: Nannys0903
last update Last Updated: 2022-01-08 22:09:56

Malam Tanpa Noda

Sesion 2 

Airi menunggu Faisal di sebuah cafe dekat rumah saja. Wanita itu tidak bisa pergi jauh-jauh karena tak tahu jalan daerah tersebut. 

Faisal bergegas mencari Airi. Senyum melengkung di bibir Faisal. Tak menyangka dapat melihat wanita itu lagi. Lelaki itu menyapa Airi. Tentu saja jantung berdegup kencang. 

Terakhir kali bertemu Airi di Singapura. Faisal tahu keadaan suami  dari mantan istrinya. 

Airi mambalas salam Faisal dan tersenyum menyambutnya. Senyum manis yang dulu pernah menyapa ketika Faisal pulang kerja. Senyum yang dulu pernah ia sakiti kini terlihat lagi di depan mata. 

"Maaf, aku baru datang. Macet banget!" Menarik bangku hitam di depan Airi. Menjatuhkan bongkoknya tertutup celana panjang hitam. 

"Iya, gak apa. Aku juga baru datang." 

Jalan di Bekasi cukup padat. Apalagi jalan kecil penuh dengan kendaraan memotong jalan.

"Kamu sudah pesan?"

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Malam Tanpa Noda    Asisten

    Malam Tanpa NodaSesion 2Faisal dan Airi berjalan beriringan. Mereka menuju kantor Faisal yang berada di Cilandak. Lokasi antara rumah Airi cukup jauh. Faisal mengunakan jalan tol agar perjalanan di tempuh dengan cepat.Jalan raya kota Jakarta semakin hari semakin padat. Banyak pengendara motor dan mobil yang sering melakukan pelanggaran lalu lintas.Faisal membelokkan mobilnya ke kanan dan berputar kembali menuju kantor yang tak jauh dari putara tersebut.Mereka sampai di gedung yang telah disewa Faisal. Menuju lantai lima tempat kantor Faisal. Hanya ada beberapa karyawan saja.Semua karyawan menyapa Faisal dengan ramah dan sopan. Lelaki itu sedikit berbeda dengan dulu. Kini, sifatnya lebih terbuka dan bersosialisasi."Maaf, kantornya tak sebagus milik Mahendra." Merapikan meja yang sedikit berantakan."Lumayan, sekarang kau jauh lebih sukses.""Alhamdulillah. Berkat

    Last Updated : 2022-01-09
  • Malam Tanpa Noda    Mengubah Penampilan

    Malam Tanpa NodaSesions 2Putra dan Airi berjalan di lorong perusahaan Mahendra. Mereka menuju ruang meeting di lantai 3. Airi tahu betul lokasi dan tempat perusahaan tersebut karena ia adalah pemilik asli perusahaan tersebut.Semua karyawan tak mengenali wanita itu karena Airi mengunakan softlens coklat dan memberikan sentuhan kecil di kerudungnya. Membuat kain penutup kepala menjadi modern. Menghias wajahnya tak seperti biasa, dari mana ia belajar bermakeup demikian tentu dari situs online.Beberapa karyawan telah diganti oleh Putra atas saran Johan. Rata-rata karyawan baru yang bekerja di perusahan tersebut. Sedangkan, karyawan lama telah di PHK atas alasan yang tak jelas tentu saja info itu di dapat dari Prily, menantunya.Airi duduk dibagian tengah sesuai papan yang tertera di meja. “Bagaimana apa kamu sudah siap, Airi new born?”“

    Last Updated : 2022-01-09
  • Malam Tanpa Noda    Mimpi Nyata

    Malam Tanpa NodaSesion 2Putra bergandengan tangan dengan wanita berambut panjang. Mencium rambut wanita itu. Rambut hitam panjang dan lurus. Membelai penuh kasih sayang. Memeluk tubuh rampingnya. Aroma tubuhnya sangat menenangkan jiwa.Mereka berada di pantai menikmati keindahan yang tak bisa diungkapkan."Aku mencintaimu, Kak," ungkap wanita itu di telinga Putra. Desiran halus terasa menyentuh.Suara yang lembut dan membangkitkan gairah hidup. Meletakkan wajah di dada bidang Putra yang hanya tertutup kaos dalam putih bersih.Wanita itu terus memanggil namanya tanpa lelah dan mengucapkan kata-kata romantis di bibirnya. Cinta Putra begitu besar melebihi jiwanya. Perkataan wanita dalam dekapan membuat melayang hingga ke langit."Kak, jangan pergi dariku. Aku tak bisa hidup tanpamu," ungkap wanita itu di dada Putra."Berjanjilah selalu mencintaiku sampai akhir hayat."Suara itu,

    Last Updated : 2022-01-09
  • Malam Tanpa Noda    Kekasih Bayangan

    Malam Tanpa NodaSesion 2Penampilan dan suara wanita itu sama persis dengan mimpinya selama ini. Aroma parfum juga sama."Kamu?" Putra membulatkan mata tak percaya ternyata, mimpinya menjadi nyata."Kak Putra, aku rindu." Memeluk tubuh Putra dan meletakkan kepala di dada bidang berkemeja putih dengan dasi biru dongker.Airi membulatkan mata. Di depan mata, suaminya dipeluk oleh wanita yang tak dikenal. Wanita yang mirip dengannya tanpa kerudung.Tangan Airi meremas ujung baju menahan rasa cemburu." Siapa wanita itu?" gumamnya dalam hati.Hati Airi terasa panas. Seperti api yang terbakar dalam tubuhnya. Faisal melihat hal itu ikut heran.Uhuk! Uhuk! Faisal menutup mulutnya yang terbatuk.Putra segera melepaskan pelukan wanita dalam dekapannya." Maaf, Anda siapa?""Kamu tak kenal aku? Maafkan aku telah meninggalkanmu. Maafkan aku tak bisa menemanimu. Aku terpaksa ka

    Last Updated : 2022-01-09
  • Malam Tanpa Noda    BBQ

    Malam Tanpa NodaSeason 2Menumbuhkan Kembali Masa LaluLisa menyandarkan kepala di bahu Putra. Fian melirik wanita itu dengan kaca spion. Tatapan Lisa mengoda Fian. Terlihat dari bola mata menatap tajam menelan para lelaki. Sebut saja dia wanita pengoda."Tampang jelek kayak aku masih digodain aja," ucapnya dalam hati-hati. Tersenyum sedikit membalas tatapan Lisa sebagai bentuk sopan.Entah dari mana wanita manja itu muncul. Fian yakin ada seseorang yang sengaja membayarnya untuk berpura-pura.Tapi, dari mana orang itu tahu te tentang mimpi Putra. Banyak misteri yang tersembunyi.Selama di dalam mobil, Lisa bergelayutan manja di lengan Putra, lelaki berjas hitam diam tak berbicara seperti menahan dan berpikir sesuatu."Sayang, kamu diam saja?""Tak apa. Aku hanya lelah." desahnya."Kalau lelah kita jalan-jalan ke luar kota saja. Besok hari sabtu. Kita bisa mengina

    Last Updated : 2022-01-10
  • Malam Tanpa Noda    Rindu Yang Tampak

    Malam Tanpa NodaSesion 2Kedatangan Airi dan FaisalPutra dan Airi membakar daging sapi yang telah dibumbui saus BBQ. Mereka tertawa renyah dan saling bersenda gurau. Senyum dan tawa terukir di bibir mereka. Tak menghiraukan asap tebal dari daging di atas pemanggang.Lisa menatap Airi tak suka . Mengoda Putra dengan cara rendah pikirnya. Tersenyum dan tertawa padahal tak lucu.Lisa hendak berdiri menghampiri mereka."Nona mau ke mana? Nanti, batuk lagi," cegah Faisal. Memperhatikan wanita itu yang hendak bangkit."Ehm, aku mau membantunya.""Tak usah. Biarkan saja mereka yang membakar. Kita tinggal menyantapnya." Prily mengigit sosis besar isi keju.Faisal mengobrol dengan Lisa yang tak mau dekat dengan asap. Mengalihkan pikirannya agar tak menganggu Airi.Berkali-kali batuk melanda setelah menghirup asap bakaran daging sapi, sosis, daging ayam dan jagung. Putra menyuruhn

    Last Updated : 2022-01-10
  • Malam Tanpa Noda    Suara Indah

    Malam Tanpa NodaSession 2Suara wanita mengaji membuat Putra membuka mata. Lantunan ayat Al- Quraan terdengar merdu dan syadu. Putra melebarkan telinga agar lebih jelas mendengarkannya.Tajwid yang dibaca sesuai aqidah. Nyanyian ayat al Alquraan membuat hati sangat berbeda.Tubuh Putra terdiam menghayati setiap bait yang terlontar indah. Hati Putra menjadi tenang. Sengaja memejamkan mata, meresapin suara tersebut. Tubuhnya bangkit dari tidur dan duduk di atas ranjang."Suara siapa itu. Sepertinya tak asing bagiku." Putra menoleh ke arah jam dinding. Jam menunjukkan pukul dua pagi. Semua orang telah terlelap dalam mimpi."Jam segini apa yang di lakukannya." Putra bangkit dari tidurnya berjalan ke luar kamar. Namun, suara merdu itu berhenti seiring langkah kaki panjangnya. Baru selangkah sudah tak bersuara."Siapa itu?" teriak Putra mengema dalam kamar. Suara indahnya membuat Putra nyaman dan damai. Tapi, tak tahu

    Last Updated : 2022-01-12
  • Malam Tanpa Noda    Kedatangannya

    Malam Tanpa NodaSession 2Airi berada dalam kamar duduk di pinggir ranjang. Melihat seekor tikus melewatinya. Hewan menjijikkan dan membuat Airi takut akan kehadirannya.Tubuh Airi gemetar tak tahan ingin berteriak dan meninggalkan kamar itu."Ti-tikus!" Menutup mulutnya agar tak bersuara.Fian merasakan hal yang tak enak. Menatap pintu kamar tempat ibunya berada." Saya permisi, Pak. Ada yang harus saya siapkan."Putra menganggukkan kepala. Fian melangkah cepat membuka pintu. Wajah Airi pucat, mulutnya tertutup tangan."Bunda kenapa?" bisiknya."Tikus." Berucap tanpa meninggalkan suara."Gak papa. Tikusnya sudah pergi." Menenangkan Airi dengan memeluk tubuh ibunya."Bunda takut." Wajah Airi semakin pucat menyentuh lengan anaknya kalau dirinya tak bisa berada dalam kamar ini.Kamar pembantu yang telah kosong berbulan-bulan lamanya. Airi tak pernah melihat

    Last Updated : 2022-01-13

Latest chapter

  • Malam Tanpa Noda    End

    Malam Tanpa Noda Perut Lily semakin membesar. Mereka sudah melakukan syukuran tujuh bulan dan kini menunggu kehadiran sang buah hati. Fian selalu Siaga. Begitu juga Airi dan Putra. Tak ingin cucu pertamanya mengalami hal buruk. Lily dan Fian kembali ke rumah Mahendra. "Aduh!" teriak Lily melepaskan ponsel hingga membentur lantai keramik putih. Fian menghampiri istrinya dan menutup panggilan begitu saja. "Drian, kita harus pulang!" pinta Prily. "Tidak bisa. Kita baru sehari di sini?" "Kamu tak dengar kalau Lily teriak kesakitan." "Belum waktunya ia lahiran masih satu bulan lagi." "Tapi, aku khawatir sekali!" "Kita hubungi adik kembar. Mereka pasti tahu." Jemari kekar Drian menekan kontak Afisah dan menunggu panggilan terangkat. Dua kali berdering baru diangkat oleh gadis manis yang beranjak dewasa.

  • Malam Tanpa Noda    Dua Sejoli

    Malam Tanpa NodaDua orang sejoli berada di sebuah hotel bintang lima. Sang lelaki berada di atas tubuh wanita. Meliuk-liuk bagaikan ular.Suara mereka bagaikan nyanyian kerinduan. Rindu setelah semua terjadi. Rindu setelah kehampaan menyelimuti. Pikiran negatif selalu menghantui. Kecemburuan membuat Drian tak berpikir jernih.Drian melepaskan diri dan terbaring di samping wanita tanpa sehelai kain. Wanita berwajah boneka bibir manis istri Drian.Prily selamat dari aksi penembakan itu. Walaupun, dirinya koma untuk beberapa hari.Seluruh keluarga Mahendra berdoa kepada sang pencipta agar Prily diselamatkan dari maut.Airi melakukan amal secara besar-besaran meminta doa kepada anak-anak yatim piatu.Prily meletakkan kepala di dada bidang Drian. Memainkan jemari lentik memutar-mutar. Membentuk nama dirinya dan juga lelaki yang dicintainya.“Aku lapar,” rengek Prily.&n

  • Malam Tanpa Noda    Dewi Penolong

    Malam Tanpa NodaTubuh Prily dibawa dengan mobil ambulance. Selama perjalanan tangan Drian tak lepas dari wanita berwajah boneka.Pengorbanan untuk orang tuanya sangat besar. Rela mengorbankan nyawa demi belahan jiwanya."Prily, bertahanlah!"Air mata menetes di pipi lelaki itu. Para medis menawarkan diri untuk mengobati luka Drian."Tidak usah! Selamatkan saja istri saya."Tubuh Prily terkujur kaku bagian perut mengalir noda merah. Tangan petugas menekan bagian itu agar tak kehilangan banyak darah.Semua setok darah sudah dipersiapkan untuk Prily sesuai golongan darahnya. Golongan darah Prily mudah dicari, memudahkan para medis melakukan operasi.--Drian menunggu Prily di ruang tunggu operasi. Gelisah dan takut kehilangan wanita itu. Tak peduli Prily telah mengkhiantinya. Bermain api dengan Johan dan berakhir di tempat tidur.Melihat tubuh

  • Malam Tanpa Noda    Penghianatan Terbongkar

    Malam Tanpa NodaSemua serangan Drian tak dapat menyentuh kulit Johan sedikitpun. "Kamu tak akan bisa melawanku." Johan menyeringai. Setiap serangan selalu ditangkis.Kaki kekar Drian menendang ke arah perut Johan hingga lelaki perusak itu terjerembab di lantai, tawa terdengar di bibir Johan.Johan segera bangkit dan memiringkan kepala, Drian hendak menghampiri Johan namun, lawannya mengeluarkan sesuatu dari balik jaketnya.Senyum menyeringai menghampiri Airi. Wajah tampan milik Johan menatap ibu dari anak-anak Mahendra. Menarik wanita itu kasar, Prily hendak menghalanginya namun kalah cepat."Drian!" panggil Airi.Johan menodongkan senjata dengan pelatuk menempel di jarinya. Tersenyum menyeringai, sekali tekan sejata api itu akan meledak dan masuk ke dalam kepala Airi dan napas akan terhenti dalam hitungan detik."Kamu mendekat aku pecahkan kepalanya. Mundur!" Membulatkan

  • Malam Tanpa Noda    Gedung Tua

    "Kalau begitu. Jauhkan dia dan jangan ganggu wanita itu. Kamu tak ingat berapa umurnya?""Tentu Sayang. Sekarang kita selesaikan semua dan setelah itu kita bersenang-senang."Johan kembali menatap penerus Mahendra."Bawa semuanya ke mari dan habiskan mereka sekarang juga!"Teriakkan Johan menyadarkan Airi. Wanita itu membuka mata perlahan. Makian Drian membuat dirinya sadar sesuatu telah terjadi."Prily ...."Johan menoleh ke arah Airi. "Selamat datang Bunda. Bagaimana tidurmu?"Airi ingin bergerak namun, tubuhnya terikat."Lepaskan aku.""Lepas? Tidak!" Johan menyeringai."Prily, tolong ...."Wajah Prily berubah pucat. Ia tak tega melihat wanita yang telah mencurahkan kasih sayang untuknya.Johan melirik Drian sinis. "Lepaskan wanita ini!"Tali yang mengikat Airi terlepas satu persatu. Airi menyent

  • Malam Tanpa Noda    Tersekap

    Malam Tanpa NodaJohan sangat bergairah melihat hal ini. "Sangat cantik dan memesona," puji Johan. Drian berteriak memaki Lelaki itu dengan segala macam nama binatang. "Jangan sentuh dia!" teriak Drian. Rahangnya mengeras dan wajah memerah. Johan tak peduli tetap berjalan menuju wanita itu. Wanita cantik bagaikan bidadari. "Hentikan Johan! Kamu menyentuhnya akan aku bunuh!" ancam Drian. Wajahnya memerah urat leher terlihat membesar. Napasnya terputus-putus. Satu pukulan menimpa punggung Drian. Lelaki itu tetap bertahan. Johan menghentikan langkahnya, berbalik arah dan menghampiri Drian. Tersenyum menyeringai. Tubuhnya menjongkong menarik rambut belakang hingga rontok."Kamu ancam aku. Padahal, umurmu tak lama lagi. Ha ... ha ...." Menjambak rambut Drian lebih keras."Cuih!"Johan mengusap wajahnya dengan tangan kiri.Anak buah Johan menendang tubuh Drian berkali-k

  • Malam Tanpa Noda    Terjebak

    Malam Tanpa NodaKedua tangan Fian terikat ke belakang, Fian tak sadarkan diri sejak beberapa jam lalu. Johan menatap lelaki gagah dan tampan dihadapannya."Bang ... bangun ...." Drian menatap kakak kandungnya yang belum sadarkan diri sejak beberapa jam. Memastikan keadaan lelaki itu baik-baik saja.Putra juga berada bersama mereka. Tiga lelaki terikat dengan lutut bertekuk di hadapan Johan.Putra juga diculik ketika mengantar kedua anak kembarnya ke sekolah. Fian tak menyadari kalau sang ayah telah diculik oleh mereka."Jangan sakiti anakku, Johan!" ancam Putra menatap tajam lelaki yang telah dianggap keponakan olehnya."Tenang saja Om. Rasa sakitnya hanya sekilas." Tawa mengema di pabrik tua itu."Mengapa kamu lakukan ini, Johan?""Om tak ingat?" Menaikkan satu alis ke atas. "Papaku meninggal karena Om." Kebencian terlihat jelas di mata Johan."Itu buk

  • Malam Tanpa Noda    Membebaskan

    Malam Tanpa NodaHari penembusan Lily telah tiba, Fian di temani Faisal menuju pabrik kosong pada malam hari."Om, yakin ini tempatnya?""Tentu saja.""Sepi sekali!""Pabrik ini sudah tak digunakan bertahun-tahun tentu saja tak berpenghuni."Fian mendesah panjang. Kedua tangannya membawa dua tas besar hitam kaluar dari mobil."Om, tunggu di sini," ucap Faisal."Baik, aku akan mencari mereka." Fian berjalan ke arah pintu masuk pabrik.Bulu leher Fian bergidik ngeri. Pasalnya, tempat yang sudah lama tak berpenghuni banyak sekali makhluk halus. Fian membuang pikiran negatif. Tujuannya saat ini adalah menjemput Lily."Tega sekali mereka kalau Lily berada di tempat ini."Fian berjalan hingga berada di pintu masuk pabrik. Pintu itu telah rusak dan tak terbentuk lagi.Suara dering telepon Fian memecahkan pikirannya saat ini. Fia

  • Malam Tanpa Noda    Tertangkap

    Malam Tanpa Noda"Sakit!" rintih Lily menyentuh perutnya."Kita ke bidan kemarin. Kamu tahan dulu." Prily menyalakan mesin mobil dan meninggalkan kediaman Johan."Aku gak mau, Prily. Aku ingin Fian." Lily meringis berkali-kali. Mengapa nasibnya seperti ini.Kehamilan pertama adalah hal yang ditunggu-tunggu. Seharusnya, Lily dimanja dan disayang Fian. Namun, ia jadi tahanan."Please! Kamu bersabar dulu. Kita gak mungkin melawan Johan. Keselamatan bayi dan dirimu bisa bahaya.""Aku ingin Fian. Aku ingin pulang," rengeknya bagaikan anak kecil."Sudah, jangan pikirkan hal itu. Lebih baik kita periksa kandunganmu. Bersabarlah!""Aku kangen suamiku. Apa aku salah jika merindukannya. Prily, tolong bebaskan aku!""Tidak bisa. Ini bisa berbahaya. Johan itu nekad."Prily membawa Lily ke bidan. Wajah istri mantan kekasihnya itu pucat dan merintih berkali-kal

DMCA.com Protection Status