Home / Romansa / Malam Tanpa Noda / Kembali Pulang

Share

Kembali Pulang

Author: Nannys0903
last update Last Updated: 2021-12-07 22:16:35

Malam Tanpa Noda

Bab 194

Sepasang mata merasa mual dengan perbuatan mereka. Tak menyadari kehadirannya mencemoh mereka. 

"Apa yang mereka lakukan?" ucapnya tak percaya yang dilakukan mereka

"Ehm!" 

Lily melepaskan bibirnya dari Fian. "Eh, Drian." 

"Kamu ganggu aja!" sunggut Fian kesal. 

"Aduh, Bang. Kayak gak ada waktu lain aja. Pantesan lama. Dicariin Prily itu." 

Sekilas, Fian mengecup kening Lily. Mereka saling bertatapan mesra. Lily percaya kalau cinta Fian untuknya. Hanya saja kondisi Prily butuh seseorang untuk mensuport hidupnya. 

"Tolong kamu pantau istri tercinta abang!" 

"Ck, sekalian aja semuaya aku yang pantau. Terus kapan waktu aku cari istri," sunggutnya kesal.

"Sabar. Kamu pasti dapat yang terbaik." Menepuk pelan bahu adiknya. 

"Drian, apa bandara masih jauh?" 

"Sekita satu jam lagi. Ayo kita kembali ke meja!" 

Sejak tad

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Malam Tanpa Noda    Strategi

    Malam Tanpa NodaBab 195Fian dan Lily turun secara bersamaan. Mereka menutup pintu dan supir segera mengunci otomatis."Loh, kok malah jalan. Fian masih di dalam rumah," teriak Prily dalam mobil."Nanti, dia menyusul.""Enggak mau! Aku mau Fian yang antar aku!"Sang supir tak mau mendengar perintah Prily. Lelaki setengah tua lebih memilih ucapan Drian daripada mengikuti Prily."Drian, kamu apa-apaan sih?"Di dalam mobil Prily mengoceh tanpa jeda. Memukul Drian dari belakang. Tak segan wanita itu mencubit lengan Drian."Aduh! Sakit! Kamu itu nyiksa orang aja.""Kamu diajak ngomong diem aja kayak patung pancoran. Hiks ... hiks ....""Kok, nangis? Udah jangan pake drama!"Pletak!Prily memukul kepala Fian dengan ponselnya. Drian hanya bisa meringis kesakitan."Kamu gak ngerti perasaan perempuan. Tadi pas di pesawat. Kenapa di

    Last Updated : 2021-12-08
  • Malam Tanpa Noda    Aku Bukan Dirimu

    Malam Tanpa NodaBab 196 Prily menunggu kedatangan Fian, namun wajah tampan lelaki itu tak nampak di apartemen. Memutuskan untuk masuk kerja agar bertemu pujaan hati. Prily membuat nasi goreng untuk sarapan mereka. Beberapa kali menghubungi Fian, tapi tak terhubung. Fian sengaja memblokir nomor ponsel Prily agar tak menganggunya. Prily melangkahkan kaki panjangnya yang tertutup sepatu merah dengan tinggi enam centi. Sepatu dan lantai saling berbentur. Menimbulkan bunyi gesekan. Semua penghuni kantor itu saling berpandangan. "Selamat pagi, Bu Prily." Sapa salah satu office girl."Pagi. Pak Fian sudah datang?" "Sudah. Sekarang ada di ruangannya." "Oke, makasih." Tangan putih mulusnya hendak menekan handel pintu. Namun, mendengar Fian menghubungi seseorang. Prily membuka perlahan agar tak terdengar. Percakapan mereka terdengar mesra dan bahagia.

    Last Updated : 2021-12-12
  • Malam Tanpa Noda    Kekeluargaan

    Malam Tanpa NodaBab 197"Sini kamu wanita kampung! Tak pantas kamu mendampingi Fian. Adikmu cacat, rumahmu gubuk. Apa yang kamu unggulkan. Tak ada."Ucapan Prily membuat Lily kesal dan marah. Ia mengeser tubuh Fian dan mengembalikan apa yang telah diterimanya.Plak! Plak!"Jangan pernah kamu menghina keluargaku. Aku memang wanita kampung yang tak punya pendidikan seperti kamu. Wanita terhormat. Jangan pikir aku akan diam saja!" Mata Lily membulat. Amarahnya terpancing. Sudah cukup kesabarannya.Perbuatan Lily membuat Fian tak percaya. Kemarahan Lily sangat menyeramkan. Menelan salivanya dan memundurkan tubuhnya satu langkah.Tubuh Lily begitu panas, darah mendidih, tangan terasa dingin. Jantung berdegup kencang.Prily menoleh ke arah Lily. Satu tamparan lagi diterima oleh gadis berwajah boneka."Jangan pernah mengangguku lagi. Kalau tidak aku akan membuatmu seperti kerupuk y

    Last Updated : 2021-12-14
  • Malam Tanpa Noda    Sidang

    Malam Tanpa NodaBab 198Airi menarik napas dalam. Berharap menemukan jalan keluar tanpa ada dendam. Menatap anak dan mantunya. Wanita itu tahu kalau rasa itu telah tumbuh di hati mereka.Terlihat dari tatapan Fian, anaknya telah jatuh cinta dan menemukan cinta sejati. Mau tak mau Airi harus meninggalkan sang suami yang sedang terbaring koma. Masalah rumah tangga anak memang bukan urusannya.Akan tetapi, wanita itu merasa harus mempertanggung jawabkan keputusannya waktu itu. Memaksa Fian dan Lily menikah tanpa bisa dibantah oleh siapa saja.Padahal, ada Prily yang selalu menunggu janji Fian untuk menikahinya. Bertahun-tahun Prily menunggu moment penting itu. Sebuah pernikahan yang sakral bagi semua orang. Mengenakan gaun cantik dan berdiri seharian di atas panggung menyambut tamu undangan. Ternyata, hubungan mereka tak kandas dan malah menimbulkan masalah bagi pernikahan Fian. 

    Last Updated : 2021-12-16
  • Malam Tanpa Noda    Menikah juga

    Malam Tanpa Noda Bab 199Airi merasa terpojok, bagaimana cara menyelesaikan masalah ini. Janji yang harus ditepati atau menyakiti seseorang. Dibalik tembok seseorang mendengar percakapan mereka. Melihat Airi bingung dan gelisah hatinya merasa iba. Perlahan memperlihatkan tubuhnya dihadapan mereka. Bibirnya mengucapkan perkataan yang membuat semua penghuni terkejut atas ucapannya. Airi tak tahan lagi menahan rasa bahagia di hati. Memeluk tubuhnya dan mencium bertubi-tubi. Prily hanya menganggukkan kepala tanda setuju. Entah pemikirannya muncul begitu saja. **"Saya nikahkan Prily Widyastuti binti Suparno dengan mas kawin seperangkat alat salat dibayar SAH!" ucapnya lantang menjabat tangan papa Prily yang berada di dalam penjara. Tak ada kesalahan mengucapkan ijab kabul. Tekadnya sepertinya sudah bulat dan yakin menikahi Prily. Papa Prily masih mendapatkan

    Last Updated : 2021-12-16
  • Malam Tanpa Noda    Sadar

    Malam Tanpa NodaBab 201"Ini baca!" Menyodorkan kertas putih yang bertulisan tangannya."Apa ini?""Baca saja.""Perjanjian pernikahan?"Prily menatap Drian yang masih berada di samping duduknya."Buat apa perjanjian begini." Membuang kertas ke sembarangan arah."Loh, kok dibuang?""Buat apa perjanjian pernikahan. Kamu yang mau menikahiku bukan aku." Menyobek kertas tanpa perasaan bersalah."Maka dari itu aku buat perjanjian ini agar kamu mengerti dan paham.""Aku gak butuh dan tidak mau. Memangnya pernikahan kita kayak novel dan sinetron?""Perjanjian ini penting demi kamu dan aku.""Perjanjian apa seperti itu hanya menguntungkan dirimu saja.""Belum dibaca sudah dirobek duluan. Sok tahu!""Aku lapar mau sarapan," ungkap Prily. Perutnya keroncongan sejak di kamar mandi."Ini sudah sia

    Last Updated : 2021-12-17
  • Malam Tanpa Noda    Honeymoon

    Malam Tanpa NodaBab 200 Drian tertidur di sofa ketika menonton telelvisi. Sekarang, layar lebar itu menonton dirinya yang tertidur pulas. Alarm di ponselnya membuyarkan mimpinya. Lelaki yang telah menikah baru sehari terbangun. Menatap layar pipih. "Sudah subuh," cetusnya. Drian melangkah masuk kamar mandi dan membersihkan dirinya. Melebarkan sejadah menghadap kiblat. Mengangkat kedua tangan untuk berdoa. Prily masih berada dalam selimut. Drian bangkit dan menguncang tubuh wanita yang telah dinikahinya. "Prily, bangun udah subuh." Tak ada reaksi dari wanita itu. Bibir Prily terbuka memanggil nama seseorang."Fian ...." Drian menarik napas panjang dan meninggalkan istrinya. "Cantik-cantik kebo!" Drian keluar kamar hotel. Pintu kamar otomatis tertutup. Drian membawa kartu hotel agar lelaki itu bisa masuk kembali. "Paling, bangunnya sian

    Last Updated : 2021-12-17
  • Malam Tanpa Noda    Nomor Papa

    Malam Tanpa NodaBab 202Airi mantap ponsel miliknya. Wajah Putra terlihat jelas. Lelaki yang dicintainya telah sadar dari komanya. Wanita berhijab merah muda meneteskan air mata. Mengeser kursinya dan bersujud syukur. "Alhamdulillah, ya Allah. Alhamdulillah." Airi menangis ketika mencium bumi. Rasa bahagia dan terharu membaur jadi satu. Sekian lama menunggu kesadaran Putra, lelaki yang telah menikahinya puluhan tahun."Bunda, ada apa?" tanya Fian mengernyit heran.Tak biasanya wanita yang biasa ia panggil bunda melakukan hal tersebut. Fian membantu Airi bangkit dari sujud syukurnya sebanyak tiga kali."Ajak anak-anak yatim untuk makan di sini. Kita pesan makanan fast food saja. Cukup dua ratus anak yatim piatu," ungkap Airi. Tangan lentiknya menghapus jejak air mata di pipi. "Lily, bantu bunda Sayang." Lily menganggukkan kepala dan memesan makanan untuk anak yatim mela

    Last Updated : 2021-12-19

Latest chapter

  • Malam Tanpa Noda    End

    Malam Tanpa Noda Perut Lily semakin membesar. Mereka sudah melakukan syukuran tujuh bulan dan kini menunggu kehadiran sang buah hati. Fian selalu Siaga. Begitu juga Airi dan Putra. Tak ingin cucu pertamanya mengalami hal buruk. Lily dan Fian kembali ke rumah Mahendra. "Aduh!" teriak Lily melepaskan ponsel hingga membentur lantai keramik putih. Fian menghampiri istrinya dan menutup panggilan begitu saja. "Drian, kita harus pulang!" pinta Prily. "Tidak bisa. Kita baru sehari di sini?" "Kamu tak dengar kalau Lily teriak kesakitan." "Belum waktunya ia lahiran masih satu bulan lagi." "Tapi, aku khawatir sekali!" "Kita hubungi adik kembar. Mereka pasti tahu." Jemari kekar Drian menekan kontak Afisah dan menunggu panggilan terangkat. Dua kali berdering baru diangkat oleh gadis manis yang beranjak dewasa.

  • Malam Tanpa Noda    Dua Sejoli

    Malam Tanpa NodaDua orang sejoli berada di sebuah hotel bintang lima. Sang lelaki berada di atas tubuh wanita. Meliuk-liuk bagaikan ular.Suara mereka bagaikan nyanyian kerinduan. Rindu setelah semua terjadi. Rindu setelah kehampaan menyelimuti. Pikiran negatif selalu menghantui. Kecemburuan membuat Drian tak berpikir jernih.Drian melepaskan diri dan terbaring di samping wanita tanpa sehelai kain. Wanita berwajah boneka bibir manis istri Drian.Prily selamat dari aksi penembakan itu. Walaupun, dirinya koma untuk beberapa hari.Seluruh keluarga Mahendra berdoa kepada sang pencipta agar Prily diselamatkan dari maut.Airi melakukan amal secara besar-besaran meminta doa kepada anak-anak yatim piatu.Prily meletakkan kepala di dada bidang Drian. Memainkan jemari lentik memutar-mutar. Membentuk nama dirinya dan juga lelaki yang dicintainya.“Aku lapar,” rengek Prily.&n

  • Malam Tanpa Noda    Dewi Penolong

    Malam Tanpa NodaTubuh Prily dibawa dengan mobil ambulance. Selama perjalanan tangan Drian tak lepas dari wanita berwajah boneka.Pengorbanan untuk orang tuanya sangat besar. Rela mengorbankan nyawa demi belahan jiwanya."Prily, bertahanlah!"Air mata menetes di pipi lelaki itu. Para medis menawarkan diri untuk mengobati luka Drian."Tidak usah! Selamatkan saja istri saya."Tubuh Prily terkujur kaku bagian perut mengalir noda merah. Tangan petugas menekan bagian itu agar tak kehilangan banyak darah.Semua setok darah sudah dipersiapkan untuk Prily sesuai golongan darahnya. Golongan darah Prily mudah dicari, memudahkan para medis melakukan operasi.--Drian menunggu Prily di ruang tunggu operasi. Gelisah dan takut kehilangan wanita itu. Tak peduli Prily telah mengkhiantinya. Bermain api dengan Johan dan berakhir di tempat tidur.Melihat tubuh

  • Malam Tanpa Noda    Penghianatan Terbongkar

    Malam Tanpa NodaSemua serangan Drian tak dapat menyentuh kulit Johan sedikitpun. "Kamu tak akan bisa melawanku." Johan menyeringai. Setiap serangan selalu ditangkis.Kaki kekar Drian menendang ke arah perut Johan hingga lelaki perusak itu terjerembab di lantai, tawa terdengar di bibir Johan.Johan segera bangkit dan memiringkan kepala, Drian hendak menghampiri Johan namun, lawannya mengeluarkan sesuatu dari balik jaketnya.Senyum menyeringai menghampiri Airi. Wajah tampan milik Johan menatap ibu dari anak-anak Mahendra. Menarik wanita itu kasar, Prily hendak menghalanginya namun kalah cepat."Drian!" panggil Airi.Johan menodongkan senjata dengan pelatuk menempel di jarinya. Tersenyum menyeringai, sekali tekan sejata api itu akan meledak dan masuk ke dalam kepala Airi dan napas akan terhenti dalam hitungan detik."Kamu mendekat aku pecahkan kepalanya. Mundur!" Membulatkan

  • Malam Tanpa Noda    Gedung Tua

    "Kalau begitu. Jauhkan dia dan jangan ganggu wanita itu. Kamu tak ingat berapa umurnya?""Tentu Sayang. Sekarang kita selesaikan semua dan setelah itu kita bersenang-senang."Johan kembali menatap penerus Mahendra."Bawa semuanya ke mari dan habiskan mereka sekarang juga!"Teriakkan Johan menyadarkan Airi. Wanita itu membuka mata perlahan. Makian Drian membuat dirinya sadar sesuatu telah terjadi."Prily ...."Johan menoleh ke arah Airi. "Selamat datang Bunda. Bagaimana tidurmu?"Airi ingin bergerak namun, tubuhnya terikat."Lepaskan aku.""Lepas? Tidak!" Johan menyeringai."Prily, tolong ...."Wajah Prily berubah pucat. Ia tak tega melihat wanita yang telah mencurahkan kasih sayang untuknya.Johan melirik Drian sinis. "Lepaskan wanita ini!"Tali yang mengikat Airi terlepas satu persatu. Airi menyent

  • Malam Tanpa Noda    Tersekap

    Malam Tanpa NodaJohan sangat bergairah melihat hal ini. "Sangat cantik dan memesona," puji Johan. Drian berteriak memaki Lelaki itu dengan segala macam nama binatang. "Jangan sentuh dia!" teriak Drian. Rahangnya mengeras dan wajah memerah. Johan tak peduli tetap berjalan menuju wanita itu. Wanita cantik bagaikan bidadari. "Hentikan Johan! Kamu menyentuhnya akan aku bunuh!" ancam Drian. Wajahnya memerah urat leher terlihat membesar. Napasnya terputus-putus. Satu pukulan menimpa punggung Drian. Lelaki itu tetap bertahan. Johan menghentikan langkahnya, berbalik arah dan menghampiri Drian. Tersenyum menyeringai. Tubuhnya menjongkong menarik rambut belakang hingga rontok."Kamu ancam aku. Padahal, umurmu tak lama lagi. Ha ... ha ...." Menjambak rambut Drian lebih keras."Cuih!"Johan mengusap wajahnya dengan tangan kiri.Anak buah Johan menendang tubuh Drian berkali-k

  • Malam Tanpa Noda    Terjebak

    Malam Tanpa NodaKedua tangan Fian terikat ke belakang, Fian tak sadarkan diri sejak beberapa jam lalu. Johan menatap lelaki gagah dan tampan dihadapannya."Bang ... bangun ...." Drian menatap kakak kandungnya yang belum sadarkan diri sejak beberapa jam. Memastikan keadaan lelaki itu baik-baik saja.Putra juga berada bersama mereka. Tiga lelaki terikat dengan lutut bertekuk di hadapan Johan.Putra juga diculik ketika mengantar kedua anak kembarnya ke sekolah. Fian tak menyadari kalau sang ayah telah diculik oleh mereka."Jangan sakiti anakku, Johan!" ancam Putra menatap tajam lelaki yang telah dianggap keponakan olehnya."Tenang saja Om. Rasa sakitnya hanya sekilas." Tawa mengema di pabrik tua itu."Mengapa kamu lakukan ini, Johan?""Om tak ingat?" Menaikkan satu alis ke atas. "Papaku meninggal karena Om." Kebencian terlihat jelas di mata Johan."Itu buk

  • Malam Tanpa Noda    Membebaskan

    Malam Tanpa NodaHari penembusan Lily telah tiba, Fian di temani Faisal menuju pabrik kosong pada malam hari."Om, yakin ini tempatnya?""Tentu saja.""Sepi sekali!""Pabrik ini sudah tak digunakan bertahun-tahun tentu saja tak berpenghuni."Fian mendesah panjang. Kedua tangannya membawa dua tas besar hitam kaluar dari mobil."Om, tunggu di sini," ucap Faisal."Baik, aku akan mencari mereka." Fian berjalan ke arah pintu masuk pabrik.Bulu leher Fian bergidik ngeri. Pasalnya, tempat yang sudah lama tak berpenghuni banyak sekali makhluk halus. Fian membuang pikiran negatif. Tujuannya saat ini adalah menjemput Lily."Tega sekali mereka kalau Lily berada di tempat ini."Fian berjalan hingga berada di pintu masuk pabrik. Pintu itu telah rusak dan tak terbentuk lagi.Suara dering telepon Fian memecahkan pikirannya saat ini. Fia

  • Malam Tanpa Noda    Tertangkap

    Malam Tanpa Noda"Sakit!" rintih Lily menyentuh perutnya."Kita ke bidan kemarin. Kamu tahan dulu." Prily menyalakan mesin mobil dan meninggalkan kediaman Johan."Aku gak mau, Prily. Aku ingin Fian." Lily meringis berkali-kali. Mengapa nasibnya seperti ini.Kehamilan pertama adalah hal yang ditunggu-tunggu. Seharusnya, Lily dimanja dan disayang Fian. Namun, ia jadi tahanan."Please! Kamu bersabar dulu. Kita gak mungkin melawan Johan. Keselamatan bayi dan dirimu bisa bahaya.""Aku ingin Fian. Aku ingin pulang," rengeknya bagaikan anak kecil."Sudah, jangan pikirkan hal itu. Lebih baik kita periksa kandunganmu. Bersabarlah!""Aku kangen suamiku. Apa aku salah jika merindukannya. Prily, tolong bebaskan aku!""Tidak bisa. Ini bisa berbahaya. Johan itu nekad."Prily membawa Lily ke bidan. Wajah istri mantan kekasihnya itu pucat dan merintih berkali-kal

DMCA.com Protection Status