Share

Dilecehkan

Author: Nannys0903
last update Last Updated: 2021-06-26 00:02:08

Malam Tanpa Noda

Bab 27

"Lancang kamu mengancam saya! Kamu tak tahu dan tidak tahu apa-apa. Silahkan Anda keluar!" usir Airi dengan lantang. Ia tak suka dengan lelaki tipe Bayu.

Air mata Airi tertahan, ia tak mau terlihat lemah. Wanita harus kuat. Lelaki macam Bayu harus di lawan hingga jera.

 

"Sombong sekali!" sindirnya. Merapikan berkas yang berserakan di meja. Menghampiri Airi yang berdiri tak mau mengalah. Lelaki itu mencolek dagu Airi dengan jari telunjuk.

"Kurang ajar tangan kamu!" teriak Airi. Geram dengan perbuatan lelaki itu.

 Bayu melangkahkan kaki mendekati pintu ruangan, menoleh ke arah Airi dan tersenyum licik. Mengunci pintu dengan kunci yang menempel di besi.

Ceklek! 

Airi terkejut dengan apa yang dilakukan laki-laki itu. Ia terlihat santai, netranya masih menatap Airi. Berjalan kembali ke arahnya. Jantung Airi memacu dengan cepat.<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Malam Tanpa Noda    Sandiwara Bella

    Malam Tanpa Noda Bab 28 Faisal telah memindahkan barang-barangnya ke kontrakan baru. Ia sudah menyewa selama satu tahun seharga sepuluh juta. Bella menemani Ririn di rumah sakit. Faisal bernapas lega. Ia sudah membayar sisa gaji karyawannya yang berjumlah enam puluh orang. "Alhamdulillah, masalah kantor sudah selesai." Faisal akan menutup perusahaannya sampai pademi berakhir. Barang-barang yang tak perlu dibawa ia jual ke toko. Semua barang Faisal memiliki kualitas yang bagus.Satu truk besar sudah terisi oleh semua barangnya. Faisal mengikuti mereka dari arah belakang. Kontrakan Faisal tak terlalu jauh dari rumahnya. Ia memberikan upah satu juta tujuh ratus lima puluh ribu kepada pemilik truk. "Lemari ini letakkan di sini," tunjuk Faisal. Barang yang ia bawa tak terlalu banyak. Sisanya ia serahkan ke temannya yang memiliki usaha perabot.

    Last Updated : 2021-06-26
  • Malam Tanpa Noda    Kabur

    Malam Tanpa NodaBab 29Bella kaburFaisal mengetuk pintu kamar, namun Bella tak kunjung membuka pintu." Bella, buka pintunya. Abang lelah," ungkapnya. Bella tak kunjung muncul di balik pintu."Bella, tolong buka pintunya!" Tak ada jawaban.Akhirnya ia tidur di atas lantai dengan alas kain yang diberikan oleh mama-nya. Selembar kain batik berwarna coklat. Tubuhnya lelah dan letih.Di dalam kamar, Bella menatap foto Faisal. Hatinya kini penuh dengan emosi atas tindakkan suaminya. Menghubungi kekasih hatinya untuk menjemput di gang rumah. Bella bergegas memasukkan pakaiannya ke dalam tas.Bella mengintip di cela pintu dengan perlahan-lahan melangkah seperti maling di rumah sendiri keluar rumah melarikan diri dengan kekasih hatinya. Faisal sudah terlelap dalam mimpi. Bella menoleh ke arah pintu tersebut dan berkata,"Selamat menikmati hidup miskinmu. Tak ada lelaki manapun ya

    Last Updated : 2021-06-27
  • Malam Tanpa Noda    Hari Pertama

    Malam Tanpa NodaBab 30Hari Pertama KerjaFaisal sudah siap untuk bekerja. Hari ini adalah hari pertamanya. Setelah melakukan interview dan berbagai tes. Gaji yang ditawarkan memang tak begitu besar. Lelaki itu tetap bersyukur.Memandang dirinya dari pantulan cermin yang menempel di lemari. Kemeja lengan panjang berwarna biru muda dan celana panjang hitam tak lupa memakai dasi kebanggaannya. Menyemprotkan parfum hadiah dari Bella."Bismillah, mari kita memulai dari awal," ucapnya menyemangati diri. Ia menarik napas dan menghembuskan."Wah, tampan sekal anak Mama," puji Ririn masuk ke dalam kamar. Ia duduk tak jauh dari Putranya."Memangnya kemarin tak tampan." Sengaja mengoda mamanya."Tampan dong, sekarang lebih tampan. Ayo sarapan dulu!" ajak Bella. Ia mengandeng lengan Putra.Ririn membelikan anaknya lontong sayur yang berada di seberang

    Last Updated : 2021-06-29
  • Malam Tanpa Noda    Pertemuan

    Malam Tanpa Noda Bab 31Bertemu Putra Faisal dan Dewi melangkah dengan cepat. Mereka sudah telat menghadiri pertemuan dengan salah satu klien ternama. "Aduh, sudah telat satu jam." Mereka terjebak macet akibat kecelakaan lalu lintas.Dewi menghampiri dua orang laki-laki yang duduk dekat kolam renang." Selamat siang, maaf kami telat," sapa Dewi. "Ini bukan telat, tapi kebangetan sudah satu jam lebih kami menunggu." "Maaf, Pak. Tadi terjadi kecelakaan di jalan Menteng. Ini buktinya." Dewi menyodorkan sebuah video dan beberapa foto sebagai barang bukti kepada klien. "Sudah, tak apa. Kasih mereka kesempatan," ucap salah satu lelaki yang memakai jas abu-abu. Dia adalah Putra. "Silahkan duduk!" "Terima kasih, Pak Putra." Faisal menarik bangku kosong tepat di depan Putra untuk Dewi. Mereka saling berpandangan dan tersenyum. Pu

    Last Updated : 2021-06-30
  • Malam Tanpa Noda    Tak Boleh Lemah

    Malam Tanpa Noda Bab 32Airi Wanita KuatPutra dan Airi pergi berlibur ke vila. Di sana mereka memiliki Vila keluarga. Kali ini Putra tak diizinkan membawa mobil sendiri. Wajahnya terlihat kecewa. Bukan hanya supir saja yang dibawa, ia juga membawa seorang pelayan untuk menemaninya.Lelaki itu ingin menghabiskan liburannya berdua saja dengan Airi. Namun, itu hanya angan-angan saja. Airi sudah mengetahui rencana Putra."Pak berhenti dipinggir jalan itu," perintah Airi kepada supir.Airi turun memasuki toko swalayan dan membeli beberapa makanan ringan. Ia menelusuri semua rak makanan. Putra mengikuti adiknya.Airi menatap punggung seseorang yang ia kenal, lelaki itu adalah mantan suaminya bersama perempuan yang usianya lebih tua darinya. Mereka terlihat akrab, Faisal tersenyum dan tertawa mendengar wanita itu berbicara. Jiwa kepo-nya meronta. Ia menyembunyikan tubuhnya di rak makanan. Swa

    Last Updated : 2021-06-30
  • Malam Tanpa Noda    Cemburu

    Malam Tanpa Noda Bab 33Putra cemburuAiri melangkahkan kaki ke ruangannya. Ia mendapatkan panggilan dari seketarisnya. Melangkah kaki dengan cepat dan wajah berbinar. Pintu perlahan di buka, Fajar berdiri dekat jendela. Lelaki berpakaian kemeja putih lengan pendek tak menyadari kehadiran Airi. Airi menutup mata Fajar dari belakang dengan kedua tangannya. Fajar menyentuh tangan Airi lembut."Tebak aku siapa?" ucap Airi dengan suara cempreng."Siapa ya?"pura-pura tak tahu."Pasti Airi," tebaknya. Tak ada seorang wanita pun yang akrab dengan Fajar. Fajar hanya berteman dengan laki-laki.Fajar membalikkan tubuhnya dan menarik hidung Airi." Aw, sakit! Jangan lakukan itu!" "Maaf," ucap Fajar tak dapat mengendalikan diri. "Aku khilaf." Fajar mengangkat kedua tanganya memohon ampun. Mereka tertawa dan saling bergurau. Airi m

    Last Updated : 2021-06-30
  • Malam Tanpa Noda    Pesta

    Malam Tanpa NodaBab 34Pesta Penyambutan Ceo BaruHari ini adalah hari ulang tahun perusahaan, PT Mahendra mengadakan acara pesta kecil-kecilan dan hanya dihadiri oleh beberapa pejabat penting dan tamu undangan. Wajah Airi dipoles dengan makeup yang mewah. Gaun putih panjang dan hijab putih menambah kecantikannya. Ia juga mengunakan mahkota kecil di kepalanya. Airi menatap dirinya dari pantulan kaca besar.Tubuh rampingnya dan wajahnya telah berubah. Airi selalu menjaga pola makannya. Ia juga mengikuti senam zumba dan aerobik.Wajahnya juga ia rawat dengan sebaik mungkin. Mengunakan serum kecantikan dan perawatan lainnya."Bu Airi, cantik sekali. Seperti bidadari yang turun dari langit," puji perias pengantin. Ia meminta izin kepadanya untuk mengambil gambar hasil riasannya."Boleh' kan Bu. Buat iklan." Airi mengangukkan kepala pelan. Ia berpose dan t

    Last Updated : 2021-07-01
  • Malam Tanpa Noda    Gugatan Cerai

    Malam Tanpa Noda Bab 35Gugatan Cerai Pagi-pagi sekali Airi besiap untuk mendaftrarkan penceraian di pengadilan agama. Airi juga ingin bahagia. Wanita itu pergi diantar supirnya. Hatinya sudah mantap untuk menceraikannya. Tak ingin menjadi janda hanya dalam agama. Tapi, juga dalam hukum. Mungkin Faisal bukan jodohnya.Airi masuk ke dalam gedung pengadilan agama. Ia mengunakan gamis polos coklat susu. Airi sudah menyiapkan dokumen seperti surat nikah asli, foto copy KTP dari pengugat, Kartu Keluarga, dan materai. Airi menuju pusat bantuan hukum di pengadilan guna membuat surat gugatan cerai. Alasan bercerai akan dipertanyakan mereka. Ia menyiapkan biaya yang harus dikeluarkan.Saat proses persidangan berjalan, kedua belah pihak harus menghadiri persidangan untuk mengikuti mediasi. Dengan adanya mediasi, diharapkan kedua belah pihak bisa berdamai dan menarik gugatannya. Akan tetapi

    Last Updated : 2021-07-02

Latest chapter

  • Malam Tanpa Noda    End

    Malam Tanpa Noda Perut Lily semakin membesar. Mereka sudah melakukan syukuran tujuh bulan dan kini menunggu kehadiran sang buah hati. Fian selalu Siaga. Begitu juga Airi dan Putra. Tak ingin cucu pertamanya mengalami hal buruk. Lily dan Fian kembali ke rumah Mahendra. "Aduh!" teriak Lily melepaskan ponsel hingga membentur lantai keramik putih. Fian menghampiri istrinya dan menutup panggilan begitu saja. "Drian, kita harus pulang!" pinta Prily. "Tidak bisa. Kita baru sehari di sini?" "Kamu tak dengar kalau Lily teriak kesakitan." "Belum waktunya ia lahiran masih satu bulan lagi." "Tapi, aku khawatir sekali!" "Kita hubungi adik kembar. Mereka pasti tahu." Jemari kekar Drian menekan kontak Afisah dan menunggu panggilan terangkat. Dua kali berdering baru diangkat oleh gadis manis yang beranjak dewasa.

  • Malam Tanpa Noda    Dua Sejoli

    Malam Tanpa NodaDua orang sejoli berada di sebuah hotel bintang lima. Sang lelaki berada di atas tubuh wanita. Meliuk-liuk bagaikan ular.Suara mereka bagaikan nyanyian kerinduan. Rindu setelah semua terjadi. Rindu setelah kehampaan menyelimuti. Pikiran negatif selalu menghantui. Kecemburuan membuat Drian tak berpikir jernih.Drian melepaskan diri dan terbaring di samping wanita tanpa sehelai kain. Wanita berwajah boneka bibir manis istri Drian.Prily selamat dari aksi penembakan itu. Walaupun, dirinya koma untuk beberapa hari.Seluruh keluarga Mahendra berdoa kepada sang pencipta agar Prily diselamatkan dari maut.Airi melakukan amal secara besar-besaran meminta doa kepada anak-anak yatim piatu.Prily meletakkan kepala di dada bidang Drian. Memainkan jemari lentik memutar-mutar. Membentuk nama dirinya dan juga lelaki yang dicintainya.“Aku lapar,” rengek Prily.&n

  • Malam Tanpa Noda    Dewi Penolong

    Malam Tanpa NodaTubuh Prily dibawa dengan mobil ambulance. Selama perjalanan tangan Drian tak lepas dari wanita berwajah boneka.Pengorbanan untuk orang tuanya sangat besar. Rela mengorbankan nyawa demi belahan jiwanya."Prily, bertahanlah!"Air mata menetes di pipi lelaki itu. Para medis menawarkan diri untuk mengobati luka Drian."Tidak usah! Selamatkan saja istri saya."Tubuh Prily terkujur kaku bagian perut mengalir noda merah. Tangan petugas menekan bagian itu agar tak kehilangan banyak darah.Semua setok darah sudah dipersiapkan untuk Prily sesuai golongan darahnya. Golongan darah Prily mudah dicari, memudahkan para medis melakukan operasi.--Drian menunggu Prily di ruang tunggu operasi. Gelisah dan takut kehilangan wanita itu. Tak peduli Prily telah mengkhiantinya. Bermain api dengan Johan dan berakhir di tempat tidur.Melihat tubuh

  • Malam Tanpa Noda    Penghianatan Terbongkar

    Malam Tanpa NodaSemua serangan Drian tak dapat menyentuh kulit Johan sedikitpun. "Kamu tak akan bisa melawanku." Johan menyeringai. Setiap serangan selalu ditangkis.Kaki kekar Drian menendang ke arah perut Johan hingga lelaki perusak itu terjerembab di lantai, tawa terdengar di bibir Johan.Johan segera bangkit dan memiringkan kepala, Drian hendak menghampiri Johan namun, lawannya mengeluarkan sesuatu dari balik jaketnya.Senyum menyeringai menghampiri Airi. Wajah tampan milik Johan menatap ibu dari anak-anak Mahendra. Menarik wanita itu kasar, Prily hendak menghalanginya namun kalah cepat."Drian!" panggil Airi.Johan menodongkan senjata dengan pelatuk menempel di jarinya. Tersenyum menyeringai, sekali tekan sejata api itu akan meledak dan masuk ke dalam kepala Airi dan napas akan terhenti dalam hitungan detik."Kamu mendekat aku pecahkan kepalanya. Mundur!" Membulatkan

  • Malam Tanpa Noda    Gedung Tua

    "Kalau begitu. Jauhkan dia dan jangan ganggu wanita itu. Kamu tak ingat berapa umurnya?""Tentu Sayang. Sekarang kita selesaikan semua dan setelah itu kita bersenang-senang."Johan kembali menatap penerus Mahendra."Bawa semuanya ke mari dan habiskan mereka sekarang juga!"Teriakkan Johan menyadarkan Airi. Wanita itu membuka mata perlahan. Makian Drian membuat dirinya sadar sesuatu telah terjadi."Prily ...."Johan menoleh ke arah Airi. "Selamat datang Bunda. Bagaimana tidurmu?"Airi ingin bergerak namun, tubuhnya terikat."Lepaskan aku.""Lepas? Tidak!" Johan menyeringai."Prily, tolong ...."Wajah Prily berubah pucat. Ia tak tega melihat wanita yang telah mencurahkan kasih sayang untuknya.Johan melirik Drian sinis. "Lepaskan wanita ini!"Tali yang mengikat Airi terlepas satu persatu. Airi menyent

  • Malam Tanpa Noda    Tersekap

    Malam Tanpa NodaJohan sangat bergairah melihat hal ini. "Sangat cantik dan memesona," puji Johan. Drian berteriak memaki Lelaki itu dengan segala macam nama binatang. "Jangan sentuh dia!" teriak Drian. Rahangnya mengeras dan wajah memerah. Johan tak peduli tetap berjalan menuju wanita itu. Wanita cantik bagaikan bidadari. "Hentikan Johan! Kamu menyentuhnya akan aku bunuh!" ancam Drian. Wajahnya memerah urat leher terlihat membesar. Napasnya terputus-putus. Satu pukulan menimpa punggung Drian. Lelaki itu tetap bertahan. Johan menghentikan langkahnya, berbalik arah dan menghampiri Drian. Tersenyum menyeringai. Tubuhnya menjongkong menarik rambut belakang hingga rontok."Kamu ancam aku. Padahal, umurmu tak lama lagi. Ha ... ha ...." Menjambak rambut Drian lebih keras."Cuih!"Johan mengusap wajahnya dengan tangan kiri.Anak buah Johan menendang tubuh Drian berkali-k

  • Malam Tanpa Noda    Terjebak

    Malam Tanpa NodaKedua tangan Fian terikat ke belakang, Fian tak sadarkan diri sejak beberapa jam lalu. Johan menatap lelaki gagah dan tampan dihadapannya."Bang ... bangun ...." Drian menatap kakak kandungnya yang belum sadarkan diri sejak beberapa jam. Memastikan keadaan lelaki itu baik-baik saja.Putra juga berada bersama mereka. Tiga lelaki terikat dengan lutut bertekuk di hadapan Johan.Putra juga diculik ketika mengantar kedua anak kembarnya ke sekolah. Fian tak menyadari kalau sang ayah telah diculik oleh mereka."Jangan sakiti anakku, Johan!" ancam Putra menatap tajam lelaki yang telah dianggap keponakan olehnya."Tenang saja Om. Rasa sakitnya hanya sekilas." Tawa mengema di pabrik tua itu."Mengapa kamu lakukan ini, Johan?""Om tak ingat?" Menaikkan satu alis ke atas. "Papaku meninggal karena Om." Kebencian terlihat jelas di mata Johan."Itu buk

  • Malam Tanpa Noda    Membebaskan

    Malam Tanpa NodaHari penembusan Lily telah tiba, Fian di temani Faisal menuju pabrik kosong pada malam hari."Om, yakin ini tempatnya?""Tentu saja.""Sepi sekali!""Pabrik ini sudah tak digunakan bertahun-tahun tentu saja tak berpenghuni."Fian mendesah panjang. Kedua tangannya membawa dua tas besar hitam kaluar dari mobil."Om, tunggu di sini," ucap Faisal."Baik, aku akan mencari mereka." Fian berjalan ke arah pintu masuk pabrik.Bulu leher Fian bergidik ngeri. Pasalnya, tempat yang sudah lama tak berpenghuni banyak sekali makhluk halus. Fian membuang pikiran negatif. Tujuannya saat ini adalah menjemput Lily."Tega sekali mereka kalau Lily berada di tempat ini."Fian berjalan hingga berada di pintu masuk pabrik. Pintu itu telah rusak dan tak terbentuk lagi.Suara dering telepon Fian memecahkan pikirannya saat ini. Fia

  • Malam Tanpa Noda    Tertangkap

    Malam Tanpa Noda"Sakit!" rintih Lily menyentuh perutnya."Kita ke bidan kemarin. Kamu tahan dulu." Prily menyalakan mesin mobil dan meninggalkan kediaman Johan."Aku gak mau, Prily. Aku ingin Fian." Lily meringis berkali-kali. Mengapa nasibnya seperti ini.Kehamilan pertama adalah hal yang ditunggu-tunggu. Seharusnya, Lily dimanja dan disayang Fian. Namun, ia jadi tahanan."Please! Kamu bersabar dulu. Kita gak mungkin melawan Johan. Keselamatan bayi dan dirimu bisa bahaya.""Aku ingin Fian. Aku ingin pulang," rengeknya bagaikan anak kecil."Sudah, jangan pikirkan hal itu. Lebih baik kita periksa kandunganmu. Bersabarlah!""Aku kangen suamiku. Apa aku salah jika merindukannya. Prily, tolong bebaskan aku!""Tidak bisa. Ini bisa berbahaya. Johan itu nekad."Prily membawa Lily ke bidan. Wajah istri mantan kekasihnya itu pucat dan merintih berkali-kal

DMCA.com Protection Status