Share

Melanjutkan Kisah

            Hana membuka kalimat pertamanya dengan satu tarikan napas panjang. Kabut yang menyesakkan dadanya pelan-pelan menyingkir. Hana tahu, bicara soal Pak Robert taka akan bisa melewatkan bagian ibunya yang sakit parah waktu itu.

            Hana tak mau ibunya merasa bersalah. Tapi di satu sisi, ibunya Hana harus tahu apa yang sebenarnya terjadi.

            “Hana tak punya pilihan lain, Bu.” Matanya mengawang jauh. Ada wajah ibunya yang tampak tersenyum mafhum. Ada langit-langit petak kosnya yang terlihat lebih muram dari biasanya. “Kalau saja Hana punya pilihan lain. Hana pasti tidak akan dekat-dekat dengan dia.”

            Raut muka ibunya menegang. Rahangnya mengeras seolah menggambarkan betapa besar penyesalan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status