共有

Bab 35

作者: Narazaf
last update 最終更新日: 2024-07-06 22:56:51

Arjuna khawatir melihat Ratih yang menangis sesaat setelah tersadar dari efek obat biusnya. Ketika Arjuna akan beranjak memanggil Dokter, Ratih mencegah dengan menggenggam erat tangan Arjuna.

"Sayang."lirih Arjuna bingung.

"Ak-aku gapapa Mas, aku hanya, ak-aku terharu punya suami yang begitu setia disisiku."ucap Ratih terbata dengan mata berkaca-kaca.

"Astaga sayang, sudah kewajiban Mas untuk selalu mendampingi istri Mas. Apalagi istri Mas yang cantik ini sudah melahirkan malaikat kecil yang sangat tampan untuk Mas. Trima kasih sayang. Mas sangat mencintaimu."ungkap Arjuna memeluk erat Ratih.

Tidak ada hal yang lebih membahagiakan, selain berada disisi orang yang dicintainya. Apalagi dengan kehadiran putra tampan mereka. Melengkapi kebahagiaan dikeluarga besar Nayendra.

***

Sudah 3 hari Ratih dirawat dirumah sakit. Banyak kerabat dari keluarga Nayendra yang berdatangan untuk menjenguk, sekaligus penasaran dengan paras tampan anggota baru dikeluarga Nayendra.

Arjuna tak p
ロックされたチャプター
GoodNovel で続きを読む
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

関連チャプター

  • Majikan dan Pelayan   Bab 36

    Arjuna menjemput mertua dan adik iparnya di stasiun. Sebenarnya Arjuna sudah akan membelikan mobil untuk mertuanya, namun ditolak karna tidak ada yang bisa mengemudikannya. Berhubung mereka ada disini, Arjuna akan turun tangan sendiri untuk mengajari adik tertua Ratih mengemudikan mobil. Suasana haru mewarnai dua keluarga besar itu. Althaf si bayi tampan itu anteng-anteng saja menjadi rebutan para orangtua untuk digendong. Setelah kondisi Ratih membaik, semua sepakat untuk mengadakan syukuran atas kelahiran Althaf Nayendra. Bu Prapti yang ingin memperkenalkan cucu tercintanya pada publik, menggelar pesta secara besar-besaran dan meriah. *** "Mas, badanku masih melar begini, apa nanti tidak malu-maluin?"tanya Ratih sembari mengamati dirinya didepan cermin. "Kenapa malu-maluin sayang? Istri Mas, sexy begini kok."ucap Arjuna memeluk istrinya dari belakang. "Sungguh, Mas tidak malu punya istri gendut sepertiku?"Ratih berbalik lalu menatap lekat suaminya. Arjuna mengang

    最終更新日 : 2024-07-07
  • Majikan dan Pelayan   Bab 37

    Dengan malas-malasan, Arjuna membawa langkahnya memasuki mobil. Sebelum mobil melaju, ia membuka kaca jendela lalu berteriak nyaring dengan tangan membentuk love. "Love you sayangnya daddy." Ah, bapak satu anak itu lebay sekali. Pak Damian yang duduk disebelahnya sampai geleng-geleng kepala, heran dengan perubahan sikap anaknya yang biasanya arogan itu. "Berangkat sekarang, Pak!"titah Pak Damian, sebelum ia semakin stres melihat tingkah Arjuna. "Baik, Tuan!"jawab si sopir patuh. "Aku kerja setengah hari saja, Pa. Aku ingin merawat dan mengurus putraku."ujar Arjuna sembari menyandarkan punggungnya. "Jangan banyak alasan! Dirumah ada banyak orang yang merawat Althaf."seru Pak Damian kesal. "Kamu itu punya anak, bukannya bertambah dewasa malah kekanak-kanakan. Dulu papa juga merasakan punya anak, tapi tidak selebay kamu itu."lanjut Pak Damian menceramahi Arjuna, sedangkan Arjuna sendiri melirik papanya sinis. *** Dipaksa ke kantor saat sedang sayang-sayangnya pada sang putr

    最終更新日 : 2024-07-08
  • Majikan dan Pelayan   Bab 38

    Arjuna terlelap dengan memeluk istrinya. Ratih yang terbangun karena tangisan putranya, kaget mendapati suaminya yang tertidur dibelakangnya. "Loh, Mas Juna kok ada disini. Bukannya ini masih jam kantor?"gumam Ratih sembari mengangkat tubuh putranya untuk ia beri asi. Bayi tampan yang baru berusia satu minggu itu, semakin lucu dengan pipi gembulnya. Ratih tidak menyangka, di usianya yang baru menginjak 19 tahun sudah menjadi seorang ibu. Biarpun harus kehilangan masa mudanya, namun Ratih tak menyesalinya. Dirinya sangat bersyukur mendapatkan suami yang begitu baik dan penyayang seperti Arjuna. Setelah meletakkan anaknya yang telah tertidur ke box bayi, Ratih beranjak mendekati suaminya. Ditatapnya pria itu penuh cinta. Tangannya bergerak membelai wajah tampannya, lalu ciuman Ratih mendarat pada pipi kanannya. Saat Ratih akan beranjak, tiba-tiba tangannya ditarik sehingga membuatnya jatuh terhuyung ke ranjang. "Mau kemana sayang?"ucap Arjuna dengan suara serak khas bangun

    最終更新日 : 2024-07-09
  • Majikan dan Pelayan   Bab 39

    Pagi ini Arjuna ogah-ogahan bangun. Rasanya mau tidur terus sembari memeluk anak dan istrinya. Namun semua keinginannya itu harus buyar saat teriakan mamanya menggema didepan pintu kamarnya. "Junaaaa, keluar kamu! Menantu sama cucu mama jangan kamu kurung terus didalam kamar!" Brak brak brakk! tak mempan dengan teriakan, Bu Prapti dengan semangat menggedor-gedor pintu. Membuat Arjuna mau tak mau melepaskan pelukan pada istrinya. Dalam hitungan detik, istrinya itu sudah berdiri membuka pintu dengan menggendong Arjuna junior. Begitu pintu terbuka, Bu Prapti segera mengambil alih Althaf yang ada dalam gendongan Ratih. "Biar mama yang urus anak tampan ini. Kamu urus bayi besar yang nakal itu!"ucap Bu Prapti melirik sinis pada Arjuna. "Baik, Ma."jawab Ratih sopan. Ratih kembali menghampiri suaminya yang kembali tidur itu. Benar-benar payah bapak satu anak itu. Anaknya yang masih bayi saja sudah bangun dan sudah mandi, eh bapaknya malah masih tidur nyenyak. "Mas, bangun! Sudah

    最終更新日 : 2024-07-10
  • Majikan dan Pelayan   Bab 40

    Arjuna menatap makanan yang ada diatas meja, semua terlihat lezat dan menggiurkan, membuat perutnya yang lapar semakin meronta. "Lebih baik aku mengisi perut dulu baru kemudian menelpon Ratih."gumam Arjuna mulai menyuap makanan ke dalam mulutnya. Setelah kenyang, ia meneguk minuman dingin yang sepaket dengan makanan yang ada diatas meja. Baru saja tangannya memegang ponsel ingin menghubungi istrinya, tiba-tiba rasa kantuk datang menyerang dan membuatnya tertidur pulas. *** Devana melangkah menuju kamar yang ada di sebelahnya dengan kunci cadangan yang ia dapat dari pelayan hotel yang telah ia bayar mahal. Kakinya melangkah anggun memasuki kamar yang ditempati Arjuna. Senyum licik tersungging dari bibirnya, tatkala melihat Arjuna tertidur pulas karna efek obat tidur yang ia campurkan dalam makanan Arjuna. "Malam ini kau milikku seutuhnya, Arjuna Nayendra."ucap Devana culas. *** Ratih mondar-mandir di kamarnya. Perasaannya tidak enak karna ponsel Arjuna sejak tadi tidak bi

    最終更新日 : 2024-07-11
  • Majikan dan Pelayan   Bab 41

    Arjuna terbangun dengan memegangi kepalanya yang masih terasa berat. Perlahan ia mulai mengumpulkan kesadaran. Dirinya sontak bangkit duduk saat melihat keadaan tubuhnya yang hanya memakai daleman nyaris telanjang. Padahal seingatnya, ia tidak melepas pakaiannya. "Ada yang berniat buruk sama Tuan. Tapi Tuan tenang saja, semua sudah diurus oleh Tuan Damian."ucap Reno menjelaskan saat melihat Arjuna yang kebingungan. "Katakan dengan jelas, Reno!"ujar Arjuna tidak paham. "Nona Devana yang ada dibalik semua ini Tuan. Tuan menyantap hidangan yang telah dicampur dengan obat tidur. Setelah memastikan anda tertidur pulas, nona Devana masuk ke dalam kamar ini menggunakan kunci cadangan dari pelayan hotel yang telah ia suap. Selanjutnya anda pasti tau, Nona Devana melucuti pakaian yang anda kenakan dan melucuti dirinya sendiri. Namun sebelum niat buruknya terealisasi, saya sudah lebih dulu sampai disini."ucap Reno menjelaskan dari awal. "Astaga aku bodoh sekali, memakan hidangan dari

    最終更新日 : 2024-07-12
  • Majikan dan Pelayan   Bab 42

    Arjuna menatap kesal pada anaknya yang belum juga mau tidur. Mata bocah gembul itu malah terbuka lebar dan bersinar terang seperti lampu 100 watt. Bayi tampan itu sepertinya ingin mengerjai daddy nya. Bibir mungilnya dengan semangat masih saja menghisap ASI dari dada ibunya meski sudah kenyang. "Sayang, Mas sudah tidak tahan."ucap Arjuna memelas. Ia kesulitan menelan salivanya sendiri saat matanya menatap aset kembar milik istrinya yang terpampang di depannya karna sedang menyusui putranya. "Tunggu anak kita tidur dulu, Mas."sahut Ratih sembari menepuk-nepuk pantat anaknya supaya cepat tidur. Bahu Arjuna merosot mendengar jawaban istrinya. Dengan gelisah ia menggerakkan badannya ke kiri dan ke kanan untuk meredam hasratnya yang kian memuncak. *** Lega rasanya setelah bisa menyalurkan hasratnya. Istrinya yang kelelahan dan juga sudah sangat mengantuk tertidur lelap di sampingnya. Melongok ke box bayi, putra gembulnya tidur pulas. Arjuna membetulkan selimut yang bergeser

    最終更新日 : 2024-07-13
  • Majikan dan Pelayan   Bab 43

    Baru beberapa jam berpisah dengan istri dan anaknya, Arjuna sudah dilanda rindu yang besar. Tak sabar menunggu sampai jam pulang, Arjuna menghubungi istrinya dan memintanya untuk membawakan makan siang ke kantor. Dengan cekatan, Ratih memasak makanan kesukaan suaminya. Satu jam kemudian, beberapa menu telah matang dan siap untuk dibawa ke kantor Arjuna. Selesai berganti pakaian dan berdandan ala kadarnya, Ratih meminta sopir untuk mengantarnya ke kantor Arjuna. Namun sebelumnya, Althaf telah ia titipkan pada ibu mertuanya. *** Sementara itu, Arjuna berulangkali melihat jam diponselnya. Merasa kesal karna waktu seolah bergerak lambat, padahal ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan istri cantiknya. Ketukan dipintu mengalihkan perhatian Arjuna. Setelah menyimpan ponselnya disaku jasnya, ia beranjak untuk membuka pintu. Dan begitu pintu terbuka, Arjuna terpaku menatap tamu yang ada dihadapannya. "Arjuna, aku sangat merindukanmu."ucap wanita cantik, tinggi semampai yang

    最終更新日 : 2024-07-14

最新チャプター

  • Majikan dan Pelayan   Bab 47

    Reno mencari Ratih yang ternyata sudah berlari keluar dari area kantor. Tatapan Reno memindai jalanan sekitar, ia berharap masih bisa menemukan Ratih. Hatinya lega kala matanya menangkap keberadaan Ratih di sudut jalan. Di sampingnya, ada Pak Damian dan Bu Prapti yang terlihat tengah menenangkannya. "Maafkan aku Ratih, sudah membujukmu untuk kembali ke sini. Aku tidak menyangka kalau Tuan Arjuna sebrengsek itu."batin Reno penuh penyesalan. Kakinya melangkah mendekat. "Kali ini, biarkan aku kembali ke desa, Ma. Hatiku sakit, aku ingin kembali ke pelukan keluargaku. Aku janji akan membuka pintu lebar, jika nanti mama dan papa berkunjung ke sana. Apapun yang terjadi, Althaf tetap cucu mama dan papa."ucap Ratih lirih dengan berurai air mata. Pak Damian dan Bu Prapti turut merasa bersalah atas kelakuan anaknya. Mereka tak mau egois dengan menahan Ratih tetap disini. "Baiklah nak, maafkan kami yang tidak bisa mendidik Arjuna. Apapun keputusanmu, kami akan mendukungmu. Semua keka

  • Majikan dan Pelayan   Bab 46

    Dihari ketiga, Reno kembali datang berkunjung ke rumah Ratih. Reno menyampaikan kabar bahwa Bu Prapti sedang dirawat dirumah sakit karna terlalu merindukan Althaf, cucunya. Tentu saja hal itu membuat Ratih dirundung rasa bersalah, dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah keluarga Nayendra. Tanpa menunggu lama, Reno segera menyampaikan kabar baik itu pada Pak Damian dan juga Bu Prapti. Bu Prapti yang saat itu tengah dirawat dirumah sakit karna kondisinya yang masih lemah, langsung meminta pulang agar bisa menyambut kedatangan menantu dan cucunya. Raut wajahnya yang beberapa hari ini terlihat pucat, kini berubah berbinar cerah. Ah, sebesar itu Althaf menguasai hatinya. Cucunya itu ibarat mood booster baginya. *** Sementara itu, Arjuna yang tinggal Ratih tiga hari didesa, terlihat begitu kacau dan uring-uringan. Karyawannya yang tidak becus dalam mengerjakan tugas, menjadi pelampiasan amarahnya. Tak terlihat lagi Arjuna Nayendra yang biasanya rapi. Penampilannya kini begit

  • Majikan dan Pelayan   Bab 45

    Kereta yang ditumpangi oleh Ratih dan Reno sampai didesa pukul 11 malam. Reno yang diberi amanat untuk menjaga Ratih dan juga Althaf dengan siaga membawakan tas milik Ratih, lalu mengajak Ratih untuk mencari taxi online. Satu jam kemudian, Ratih telah sampai dirumah orangtuanya. Meski awalnya kaget, karna sebelumnya tidak memberi kabar. Namun akhirnya, orangtua Ratih menyambut hangat kedatangan anak dan cucunya. Karna capek, Ratih segera merebahkan diri ke atas ranjang disebelah anaknya. Tak butuh waktu lama, ia terlelap dengan memeluk Althaf. Setelah mengantar Ratih terlebih dahulu ke rumahnya. Reno berpamitan menuju rumah ibunya. Rumah Reno yang hanya berbeda gang dengan rumah orangtua Ratih, bisa ditempuh dengan berjalan kaki. *** Adzan subuh berkumandang merdu. Ratih yang baru tidur selama dua jam, masih terlelap dibalik selimut hangatnya. Namun ketukan dipintu membuatnya mau tak mau terpaksa bangun.Tok tok tok "Ratih, bangun nak! Shalat subuh dulu, keburu waktunya ha

  • Majikan dan Pelayan   Bab 44

    Arjuna tergesa-gesa memasuki rumah, lalu berteriak kencang memanggil Ratih. Kakinya melangkah lebar-lebar menuju lantai atas, dimana kamarnya dan Ratih berada. "Ratih Ratihh Ratihhh." Mendapati kamarnya kosong, ia beranjak keluar dengan masih berteriak kencang seperti orang kesurupan. "Ratih Ratihh Ratihhh, dimana kamu." Bu Prapti yang mendengar teriakan Arjuna, tergopoh-gopoh menghampiri. Heran sekali dengan kelakuan anaknya yang bar-bar itu. "Ada apa, Juna? kenapa teriak-teriak?"tanya Bu Prapti sedikit kesal. "Dimana Ratih, Ma?" "Loh, memangnya tidak pamit sama kamu? Ratih barusan ke stasian diantar sama sopir. Althaf ikut bersamanya."tutur Bu Prapti menjelaskan. "Memangnya Ratih membawa Althaf kemana, Ma?"tanya Arjuna gusar. "Tadi Ratih pamit sama Mama mau pulang ke desa. Orangtuanya sudah rindu katanya." "Oh shit! Ratih pergi karna salah paham padaku, Ma. Itu semua gara-gara Angela!" "Apa maksudmu, Juna? Jelaskan pada Mama!"titah Bu Prapti tegas. "Angela d

  • Majikan dan Pelayan   Bab 43

    Baru beberapa jam berpisah dengan istri dan anaknya, Arjuna sudah dilanda rindu yang besar. Tak sabar menunggu sampai jam pulang, Arjuna menghubungi istrinya dan memintanya untuk membawakan makan siang ke kantor. Dengan cekatan, Ratih memasak makanan kesukaan suaminya. Satu jam kemudian, beberapa menu telah matang dan siap untuk dibawa ke kantor Arjuna. Selesai berganti pakaian dan berdandan ala kadarnya, Ratih meminta sopir untuk mengantarnya ke kantor Arjuna. Namun sebelumnya, Althaf telah ia titipkan pada ibu mertuanya. *** Sementara itu, Arjuna berulangkali melihat jam diponselnya. Merasa kesal karna waktu seolah bergerak lambat, padahal ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan istri cantiknya. Ketukan dipintu mengalihkan perhatian Arjuna. Setelah menyimpan ponselnya disaku jasnya, ia beranjak untuk membuka pintu. Dan begitu pintu terbuka, Arjuna terpaku menatap tamu yang ada dihadapannya. "Arjuna, aku sangat merindukanmu."ucap wanita cantik, tinggi semampai yang

  • Majikan dan Pelayan   Bab 42

    Arjuna menatap kesal pada anaknya yang belum juga mau tidur. Mata bocah gembul itu malah terbuka lebar dan bersinar terang seperti lampu 100 watt. Bayi tampan itu sepertinya ingin mengerjai daddy nya. Bibir mungilnya dengan semangat masih saja menghisap ASI dari dada ibunya meski sudah kenyang. "Sayang, Mas sudah tidak tahan."ucap Arjuna memelas. Ia kesulitan menelan salivanya sendiri saat matanya menatap aset kembar milik istrinya yang terpampang di depannya karna sedang menyusui putranya. "Tunggu anak kita tidur dulu, Mas."sahut Ratih sembari menepuk-nepuk pantat anaknya supaya cepat tidur. Bahu Arjuna merosot mendengar jawaban istrinya. Dengan gelisah ia menggerakkan badannya ke kiri dan ke kanan untuk meredam hasratnya yang kian memuncak. *** Lega rasanya setelah bisa menyalurkan hasratnya. Istrinya yang kelelahan dan juga sudah sangat mengantuk tertidur lelap di sampingnya. Melongok ke box bayi, putra gembulnya tidur pulas. Arjuna membetulkan selimut yang bergeser

  • Majikan dan Pelayan   Bab 41

    Arjuna terbangun dengan memegangi kepalanya yang masih terasa berat. Perlahan ia mulai mengumpulkan kesadaran. Dirinya sontak bangkit duduk saat melihat keadaan tubuhnya yang hanya memakai daleman nyaris telanjang. Padahal seingatnya, ia tidak melepas pakaiannya. "Ada yang berniat buruk sama Tuan. Tapi Tuan tenang saja, semua sudah diurus oleh Tuan Damian."ucap Reno menjelaskan saat melihat Arjuna yang kebingungan. "Katakan dengan jelas, Reno!"ujar Arjuna tidak paham. "Nona Devana yang ada dibalik semua ini Tuan. Tuan menyantap hidangan yang telah dicampur dengan obat tidur. Setelah memastikan anda tertidur pulas, nona Devana masuk ke dalam kamar ini menggunakan kunci cadangan dari pelayan hotel yang telah ia suap. Selanjutnya anda pasti tau, Nona Devana melucuti pakaian yang anda kenakan dan melucuti dirinya sendiri. Namun sebelum niat buruknya terealisasi, saya sudah lebih dulu sampai disini."ucap Reno menjelaskan dari awal. "Astaga aku bodoh sekali, memakan hidangan dari

  • Majikan dan Pelayan   Bab 40

    Arjuna menatap makanan yang ada diatas meja, semua terlihat lezat dan menggiurkan, membuat perutnya yang lapar semakin meronta. "Lebih baik aku mengisi perut dulu baru kemudian menelpon Ratih."gumam Arjuna mulai menyuap makanan ke dalam mulutnya. Setelah kenyang, ia meneguk minuman dingin yang sepaket dengan makanan yang ada diatas meja. Baru saja tangannya memegang ponsel ingin menghubungi istrinya, tiba-tiba rasa kantuk datang menyerang dan membuatnya tertidur pulas. *** Devana melangkah menuju kamar yang ada di sebelahnya dengan kunci cadangan yang ia dapat dari pelayan hotel yang telah ia bayar mahal. Kakinya melangkah anggun memasuki kamar yang ditempati Arjuna. Senyum licik tersungging dari bibirnya, tatkala melihat Arjuna tertidur pulas karna efek obat tidur yang ia campurkan dalam makanan Arjuna. "Malam ini kau milikku seutuhnya, Arjuna Nayendra."ucap Devana culas. *** Ratih mondar-mandir di kamarnya. Perasaannya tidak enak karna ponsel Arjuna sejak tadi tidak bi

  • Majikan dan Pelayan   Bab 39

    Pagi ini Arjuna ogah-ogahan bangun. Rasanya mau tidur terus sembari memeluk anak dan istrinya. Namun semua keinginannya itu harus buyar saat teriakan mamanya menggema didepan pintu kamarnya. "Junaaaa, keluar kamu! Menantu sama cucu mama jangan kamu kurung terus didalam kamar!" Brak brak brakk! tak mempan dengan teriakan, Bu Prapti dengan semangat menggedor-gedor pintu. Membuat Arjuna mau tak mau melepaskan pelukan pada istrinya. Dalam hitungan detik, istrinya itu sudah berdiri membuka pintu dengan menggendong Arjuna junior. Begitu pintu terbuka, Bu Prapti segera mengambil alih Althaf yang ada dalam gendongan Ratih. "Biar mama yang urus anak tampan ini. Kamu urus bayi besar yang nakal itu!"ucap Bu Prapti melirik sinis pada Arjuna. "Baik, Ma."jawab Ratih sopan. Ratih kembali menghampiri suaminya yang kembali tidur itu. Benar-benar payah bapak satu anak itu. Anaknya yang masih bayi saja sudah bangun dan sudah mandi, eh bapaknya malah masih tidur nyenyak. "Mas, bangun! Sudah

コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status