Beranda / Romansa / Maid Istimewa Tuan Arrogant / D10. Dasar Ular Medusa

Share

D10. Dasar Ular Medusa

Penulis: Cheezyweeze
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-20 11:38:51
Kehadiran wanita paruh baya itu membuat Ara langsung berdiri tegap serta memberi hormat dengan membungkukkan badannya. Begitu juga dengan Albert yang langsung bangun dan menundukkan kepalanya. Situasi terlihat aneh dan membuat Ara tidak berani berkata apa-apa saat wanita paruh baya itu mendekatinya.

Wanita paruh baya itu berdiri di depan ranjang Albert. Melirik Ara, lalu beralih melirik Albert. Ara semakin menundukkan kepalanya.

"Albert, cepat mandi!"

"Iya, nek." Albert segera berlari masuk ke dalam kamar mandi dan dia ditemani oleh maid yang lain.

Wanita paruh baya itu duduk di ranjang Albert sambil melipat kedua tangannya di dada. Sorot mata tajamnya menatap Ara yang berdiri di depannya dengan kepala tertunduk.

"Hari ini aku akan memberitahumu cara merawat Albert. Apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukannya serta hal penting apa yang harus kau lakukan," ucapnya tegas.

"Baik, nyonya," sahut Ara dengan posisi masih menundukkan kepalanya.

"Panggil aku nyonya besa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D11. Rayuan Maut

    Ara sempat terkejut dengan sikap Albert yang menepis loyang tersebut. Ara bisa memahami isi hati Albert, kenapa bocah itu sampai menolak dan menepisnya. Mata Ara berkaca-kaca melihat Albert dan juga obat yang berceceran di lantai. Ara segera memungutnya agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menyebabkan amarah atau teguran pada Ara. Lebih untungnya lagi Ara memunggungi CCTV. "Kenapa kau tidak mau minum obat?" "Aku tidak suka. Aku sehat dan aku tidak sakit. Lalu kenapa aku harus minum obat setiap hari. Obat itu sangat tidak enak, rasanya pahit. Aku sudah muak meminumnya," rengek Albert dengan mimik muka cemberut. Ara menghela napas panjang sambil menggerakkan kepalanya. Ara harus memutar otak untuk mencari cara agar Albert mau minum obat. Jika hal itu tidak dia lakukan, maka dia-lah yang akan kena marah. "Tuan muda, ingin makan sesuatu atau tidak?" rayu Ara. "Aku ingin makan permen," sahutnya sambil menatap Ara. Ara menggerakkan alisnya. "Tapi kau harus janji minum obat," k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D12. Ciuman Maut

    Ara membuka matanya saat ponselnya bergetar pada genggaman tangannya. Ara melirik layar ponselnya dan mengeja nama J-E-A-N. Ara memutarkan bola matanya dan menarik napas. "Tinggal satu atap, tapi kenapa harus begini caranya." Ara menggeser ikon hijau pada layar ponselnya dan menempelkan benda pipih itu pada telinganya. "Halo, Ara. Apa kabar?" "Menurutmu?" "Aku yakin kau pasti senang tinggal di dalam sana. Kau sudah menjadi bagian dari maid senior. Enaknya lagi seminggu sekali kau pasti libur. Sungguh enak jadi dirimu di sana," oceh Jean. Ara hanya menarik napas dan mendengus kesal. "Pffff ... mudahnya bibirmu bicara, Jean. Kau tidak tahu jika aku seharian ini stres dan depresi," keluh Ara. "Tidak masalah kau mau stres atau depresi. Yang jelas seminggu sekali kau bisa libur. Kau bisa pergi keluar untuk membuang rasa penat yang kau rasakan selama kerja." "Makin lama aku ingin menj

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D13. Iri Hati Dengan Pengasuh Anaknya

    Jacob meninggalkan kamar Ara meninggalkan bau parfum khas. Aroma itu belum hilang dari tempat Jacob mencium Ara bahkan terbawa ke ranjang Ara. Beberapa kali Ara memejamkan matanya, tapi selalu gagal. Ara dibuat mabuk kepala dengan ketampanan Jacob, walaupun waktu itu hanya beberapa saat. "Aah, kenapa aku kesulitan memejamkan kedua mataku? Aku bisa bangun kesiangan jika begini, tapi kenapa wajah itu selalu menyusahkan ku?" kata Ara sambil memajukan bibirnya. "Eh, kenapa dia bisa masuk ke dalam kamarku? Bukankah pintu aku kunci? Hmm ... kunci ku pun raib entah kemana? Atau jangan-jangan——ah, sudahlah, aku ingin tidur." Ara terlelap dalam tidurnya setelah bergelut dengan bayangan wajah tuannya. Apakah Ara mulai terpikat dengan tuannya? Hanya waktu yang bisa menjawabnya. *** Profesi baru Ara memang tergolong tidak mudah. Dia harus memahami tahap demi tahap apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D14. Tidak Ingin Kalah Saing

    Seusai sarapan, Jacob langsung pergi ke kantor. Tanpa menunggu perintah dari sang nyonya besar, Ara langsung menghampiri Albert. Gadis itu melakukan tanpa pikir panjang. Sebab jika dia lemot, dia pun yang akan kenyang ceramah pagi dari sang nyonya besar. Belum lagi sang nenek lampir, jika tahu ada keributan di pagi hari pasti dia akan ikutan berkicau. Namun, ada pemandangan janggal saat itu. Belum ada satu menit Jacob pergi, Mandy langsung menghubungi seseorang. Wanita itu terlihat tertawa bahagia dengan lawan bicara di seberang sana. Entah lawan bicaranya pria atau wanita yang jelas sikap Mandy sangat berbeda saat di samping sang suami. Ara menemani dan menyuapi Albert. Bocah tampan itu langsung tersenyum senang melihat pengasuhnya datang dan menyuapinya bahkan sarapan Albert habis tanpa sisa. Ara baru sadar jika Albert begitu manja. Wajar lah anak seusia Albert manja, tapi Albert sama sekali tidak mendapatkan kasih sayang dari sang ibu. Dia anak yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D15. Bad Mood yang Terlampiaskan

    Usulan dari asisten rumah tangganya diterima dengan baik oleh Mandy. Yang tadinya Mandy akan ikut dengan sang ibu, tiba-tiba pindah haluan. Mandy mengatakan jika dia tidak jadi ikut, itu membuat wanita paruh baya itu sedikit kesal. "Itulah yang ibu tidak suka dari kau, Mandy. Kau tidak bisa memilih dari dua pilihan. Selalu plin-plan jika disuruh mengambil keputusan." "Maaf, bu. Aku mendadak bad mood. Dari pada nanti di sana aku malah uring-uringan." "Baiklah, tapi jaga sikapmu selama ibu pergi. Ibu tidak ingin kau membuat masalah dan membuat Jacob marah besar. Kau tahu kan artinya jika Jacob sampai murka," hardik Nyonya Merry. Mandy hanya menganggukkan kepalanya dan mengiyakan perintah ibunya. Setelah ibunya pergi barulah Mandy mencari cara. "Nyonya———" Mandy sedikit terkejut saat asistennya menepuk bahu Mandy. Wanita itu sempat terjengit kaget. Dia memegang dadanya. Posisi Mandy saat itu sed

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D16. Dongeng di Malam Hari

    Malam telah tiba. Sebelumnya Ara dibuat kesal dengan drama dari Albert yang tidak mau mandi. Berbagai cara Ara lakukan untuk merayu tuan mudanya itu. Bahkan sampai ada acara berlarian di kamar Albert sampai main petak umpet. Ara sempat kewalahan saat Albert bersembunyi dan ternyata Albert bersembunyi di kamar Ara. Setelah Albert selesai mandi, saatnya Ara melakukan rutinitas setiap malam yaitu menidurkan tuan muda dan Albert pun telah bersiap untuk tidur. Malam itu Tuan Muda Albert meminta satu permintaan khusus pada Ara. Permintaan yang tidak sulit, tapi membuat Ara bingung. "Bibi, tolong bacakan sebuah dongeng untukku. Aku ingin mendengarkan sebuah cerita untuk teman tidurku," cicit Albert. Ara pun mengangguk dan berdiri mencari buku di sebuah rak yang ada di sisi kanan ranjang. "Bibi, aku sudah membaca semua buku dongeng yang ada di rak buku itu dan aku sudah bosen membacanya berulang kali. Aku ingin dongeng yang lain, bi," rengek Albert memohon dengan mimik wajah yang sangat imut

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D17. Teman Masa Kecil

    Jantung Ara berdetak dua kali lipat saat mata itu terus menatapnya tanpa berkedip. Degup jantung Ara tidak menentukan seperti orang punya hajatan. Jacob menatap Ara tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun atau mungkin karena pria tersebut enggan berkata karena tidak ingin membangunkan Albert yang sedang tidur.Ara semakin menundukkan kepalanya karena takut, tetapi Ara dengan pelan kembali bangkit dari posisi semula. Namun, bersamaan dengan itu Jacob menyentuh rambut Ara dan membelainya dengan lembut. Belaian tangan Jacob turun ke bawah dan mengusap lembut pipi Ara.Ara terkejut dengan perlakuan tuannya itu. Tentunya aksi itu kembali membuat jantung Ara berdetak tidak karuan dan hampir membuat Ara salah tingkah, akan tetapi Ara mampu mengendalikan dirinya. Ara membalas tatapan Jacob yang terlihat kaku, tetapi kemudian tatapan itu berubah menjadi tatapan hangat disertai dengan senyuman manis dari bibir Jacob. "Jadi anak perempuan cengeng itu adalah kau?"Baga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D18. Aset Berharga Milik Ara

    Suara ketukan pintu kembali terdengar dan membuat Ara menurunkan kedua kakinya dan memakai sandal bulunya."Malam-malam begini siapa yang mengetuk pintu?" gumam Ara sembari melirik jam analog yang menyala hijau. "Jam 10 malam."Ara melangkah perlahan menuju pintu kamar. Saat akan membuka pintu kamar itu, secara mengejutkan pintu kamar itu terbuka. Ara tercengang dan tidak percaya."Ba-bagaimana bisa pintu ini terbuka dari depan?" Ara langsung menatap orang yang masuk ke dalam kamarnya. "Tu-tuan Jacob?"Jacob menutup pintu kamar Ara dan berjalan terhuyung-huyung dengan tatapan mata sayup. Fokus mata Ara tertuju pada punggung tangan Jacob yang berdarah."A-anda kenapa, tuan?" tanya Ara terkejut saat melihat punggung tangannya luka. Jacob tidak mempedulikan pertanyaan Ara. Pria itu terus melangkah mendekati Ara. Setelah kurang selangkah lagi, pria itu merobohkan tubuhnya mengarah ke Ara. "Aauww ... berat, tuan." Ara mengeluh saat tubuh itu a

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27

Bab terbaru

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D76. Niat Ara

    Malam sudah menyapa dan terlihat menyuruh orang-orang untuk segera pergi tidur. Malam itu seperti biasanya, ada bantal pembatas yang selalu menjadi pemisah antara Ara dan Tobey. Sedangkan Jaden sudah tidur di kamarnya sendiri sejak umur 4 tahun.Akibat pemintaan Jaden yang tabu tadi, hal itu berimbas pada canggungnya hubungan antara Ara dan Tobey pada malam itu. Tobey berpura-pura sibuk dengan laptopnya dan Ara yang berpura-pura sibuk merapikan pakaian Tobey lalu memasukkan ke dalam lemari. Suasana menjadi sangat canggung ditambah udara yang begitu panas karena hujan."Kau belum tidur?" tanya Tobey basa-basi mengawali pembicaraan."I-iya. Ini baru akan pergi tidur," sahut Ara sedikit agak gugup.""Baiklah. Ayo, kita tidur," pinta Tobey.Ara langsung menghentikan aktivitasnya dan berbaring di tempatnya. Mereka berdua dalam posisi saling membelakangi dan kedua mata mereka berdua masih terjaga. Ternyata cuaca malam itu tidak bersahabat dengan keduanya. Udara sangat panas hingga membuat T

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D75. Enam Tahun Berlalu

    Bulan berganti dengan tahun dan enam tahun sudah berlalu. Ara dan Tobey berhasil membesarkan putra mereka yang diberi nama Jaden Smith. Seorang anak yang cerdas, penyayang, aktif, dan tampan. Namun, wajah Jaden sama persis seperti Jacob Chase——sang ayahnya. Dari sorot mata, hidung, dan bibirnya serta sifatnya begitu mirip dengan Jacob. Pepatah pun mengatakan buah jatuh tidak jauh dari induknya. Mungkin itulah istilah dari Jaden dan Jacob. Jaden adalah anak laki-laki multitalent, tidak heran jika dia menjadi anak kesayangan Tobey Smith, walaupun dia bukan anak kandungnya. Tobey adalah tipe suami dan ayah yang baik. Meskipun Ara selalu melarang Tobey untuk memanjakan Jaden karena Ara takut Jaden akan tergantung dan tidak bisa menjadi anak yang mandiri.Sebenarnya keluarga yang sedang dibangun oleh Tobey adalah keluarga yang bahagia mengingat Jaden adalah anak yang sangat penurut begitu juga Ara yang tidak pernah neko-neko dan Tobey pun adalah tipikal pria yang setia serta cukup hanya d

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D74. Taktik Daniel

    Tessa membuka matanya saat ponselnya bergetar kencang. Dengan kepala masih berat, wanita muda itu berusaha bangun. Tessa meraih ponselnya dan melihat layar ponselnya. Tessa menghela napas, dia tidak ingin mengangkat telepon dari sang ayah. Sang ayah pasti khawatir sebab dia tidak pulang semalaman. Tessa tidak ingin membuat sang ayah sedih. Tessa akhirnya memilih untuk menunda setelah dia sadar sepenuhnya. Tessa baru tersadar saat merasa asing dengan ruangan tersebut. Dia buru-buru bangun. Namun, Tessa merasakan nyeri di bagian organ intimnya. "Ah, apa yang terjadi padaku?" ucapnya lirih saat mendapatkan ada bercak darah di sprei, "Apakah semalam aku dan dia---" Tessa justru tersenyum saat menyadarinya. Sehingga dia tidak perlu susah-susah mencari pria yang mempunyai sp*rm* dengan kualitas baik. Tessa bangkit dan mendapatkan secarik kertas yang berada di atas nakas. Tessa meraih kertas tersebut dan membacanya. _Terima kasih untuk semuanya. Malam yang begitu indah dan penuh warna. A

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D73. Terlena oleh Daniel

    Setelah menyepakati kontrak perjanjian. Senyum Tessa selalu mengembang. Tessa sudah berangan-angan untuk membeli ini dan itu. Tak lupa Tessa juga membiayai pengobatan ayahnya dan memberi modal pada ibunya."Tes, dari mana kau dapatkan uang ini?" tanya ayahnya."Ada orang baik yang membantuku. Ayah tidak perlu khawatir. Yang terpenting sekarang ayah bisa rutin berobat," kata Tessa."Tessa, kau sedang tidak berbohong pada kami, kan?" tanya sang ibu sembari menyiapkan makan malam untuk sang suami.Deg!Tessa mematung. Memang perjanjian itu baik kedua orang tua Tessa tidak tahu. Semua dilakukan Tessa demi kedua orang tuanya, walaupun Tessa sendiri harus berkorban. Jika tidak kepepet pun Tessa tidak akan mengambil keputusan tersebut dan menanda tangani kontrak perjanjian."Ti-tidak, bu. Pokoknya ini untuk ayah dan ibu. Sebentar lagi Tessa lulus, Tessa ingin kerja ke luar kota. Semoga ayah dan ibu merestuinya. Tessa masuk ke kamar dulu ya." Tessa segera berlalu dari sana. Wanita muda itu te

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D72. Kontrak Perjanjian

    Kabar itu telah sampai di telinga Nyonya Merry dan wanita tua itu bergegas pergi. Nyonya Merry mengharapkan hal yang terbaik untuk ke depannya. Satu-satunya alasan yang membuat Nyonya Merry masih terus bersandiwara. Dia melahirkan seorang bayi laki-laki dan janji Nyonya Merry pun di penuhi. Dia membayar lunas pada gadis itu. Nyonya Merry begitu tampak sumringah mendapatkan bayi laki-laki yang berkulit putih dan dia begitu tampan. Wanita itu berharap jika kelak bayi itu membawa keberuntungan untuk dirinya dan juga Mandy, walaupun entah sekarang Mandy berada dimana. *** Flashback 10 bulan yang lalu. Wajah Tessa tampak pucat saat mendengar vonis penyakit yang diderita oleh ayahnya dan itu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tessa benar-benar merasa frustrasi dengan kejadian yang tengah menimpa dirinya. Tessa tidak bisa berbuat banyak karena posisinya juga masih sekolah. Sedangkan sang ibu juga tidak bisa berbuat banyak. Tessa terisak duduk di depan ruangan dokter. Tessa tidak sada

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D71. Bayi Laki-laki

    Setelah kepergian Yosep, Mandy menahan rasa sakit yang cukup luar biasa. Beruntung Mandy masih mempunyai obat pereda rasa nyeri yang dulu dia minta dari Dokter Payne. Mandy hanya meminum obat tersebut saat rasa sakit itu menyerangnya. Tubuh Mandy benar-benar bergetar hebat, dia merasakan gemetaran diseluruh tubuhnya."Apa penyakitku semakin parah?" Tentunya Mandy sudah paham betul konsekuensinya saat dia mengambil keputusan menolak untuk dioperasi. Padahal Mandy bisa saja dioperasi pada saat itu dan dia tidak akan merasakan kesakitan yang sangat luar biasa.Mandy mellangkah gemetaran menuju dapur untuk mengambil air minum. Setelah meminum obatnya Mandy duduk dan terdiam sesaat untuk menunggu obat tersebut bekerja. Barulah setelah rasa sakit itu sirna sedikit demi sedikit, Mandy beranjak untuk mengambil sandwich yang dimaksud oleh Yosep tadi.Mandy menggigit sedikit demi sedikit untuk mengganjal perutnya yang sudah mulai lapar. Dia berniat setelah makan ingin segera beristirahat.Saat

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D70. Takdir Kehidupan

    Tidak ada yang bisa melawan takdir yang sudah digariskan oleh sang pemberi hidup. Kematian yang tidak bisa dicegah dan hal itu harus bisa diterima dengan lapang dada serta ikhlas melepaskannya. Itulah yang sedang dirasakan oleh Jacob. Mansion yang besar nan megah sekarang jadi terasa sangat sepi seperti halnya hati Jacob. Berbeda dengan Nyonya Merry yang begitu terlihat bahagia atas kematian Albert."Satu benalu lagi telah pergi. Tuhan benar-benar baik hati. Dia berpihak pada ku, jadi aku tidak perlu bersusah payah mengotori tanganku untuk menyingkirkan anak itu."Niat jahat memang selalu mulus di awal. Mungkin saat itu Nyonya Merry masih bisa tersenyum bahagia, tapi tidak untuk nanti.Sehari setelah kepergian Albert, Jacob sudah kembali disibukkan dengan rutinitasnya seperti biasa. Selama itu juga Jacob tidak pernah menanyakan keberadaan Mandy. Jacob terlihat acuh, ada atau tidak ada Mandy semua sama saja.Jacob merapikan dasi yang dia kenakan dan memakai jas, lalu meraih tas kerjan

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D69. Kematian dan Kelahiran

    Jacob menemukan Albert dalam keadaan sudah meninggal. Semua orang terlihat panik dan Jacob langsung membawa Albert ke Villa. Pagi itu juga Jacob dan dokter membawa Albert terbang ke Blackfort. Dua puluh menit setelah kepergian Albert, Ara sampai di villa milik Jacob dan bejalan tertatih-tatih menuju tempat favorit Albert. Namun, sayangnya Ara terlambat. Ara hanya menemukan setangkai mawar merah yang sudah sedikit layu serta beberapa bercak darah yang sudah mengering."Albert ...," ucap Ara lirih. Ara didampingi oleh Tobey."Tuan Muda Albert baru saja dibawa ke Blackfort, tapi dia sudah dalam keadaan meninggal," tutur seorang pegawai yang sedang berjaga di villa itu. "Aku terlambat. Aku telah jahat pada anak itu, Tobey ...." Ara menangis tersedu-sedu memeluk Tobey dengan erat. Rasa penyesalan menghantui Ara. Rasa itu begitu dalam tanpa bisa Ara bendung. Tangisan Ara pecah dan membuat semua orang yang ada di sana ikut larut dalam kesedihan atas kepergian Albert."Tuan, tadi aku menemuk

  • Maid Istimewa Tuan Arrogant   D68. Albert Telah Meninggal

    Mansion tempat tinggal Jacob kembali ricuh karena tiba-tiba Albert kejang-kejang dan mimisan. Beruntung acara pesta ulang tahun Albert sudah berakhir.Jacob segera melarikan Albert ke rumah sakit dan Albert langsung mendapatkan penanganan langsung dari dokter yang sudah ahli. Di tengah kondisi Albert yang semakin memburuk, bocah itu selalu mengucapkan satu kata pada sang ayah, Jacob, "Ayah, aku ingin pergi ke Pulau Brillin untuk bertemu dengan ibu."Antara bingung ingin mengabulkannya atau tidak, tapi hal itu sangat tidak memungkinkan dan pihak dokter pun melarang keras agar Albert tidak pergi dari rumah sakit karena keadaannya yang sudah sangat parah serta bisa mengakibatkan hal yang tidak diinginkan.Sementara itu di kota Daeson, Ara sudah selesai menulis sebuah surat dan bermaksud memberikan hadiah pada Albert beserta sepasang sepatu kecil untuk memberitahukan kabar bahagia. Ara begitu bahagia dan bersemangat. Ini adalah pertama kalinya setelah menikah Tobey melihat istrinya bisa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status