Share

43. Keguguran

Author: Rafli123
last update Last Updated: 2024-04-26 15:09:55

Terdengar suara helaan napas panjang dan lelah dari pria yang menikahinya satu tahun lalu. Selama menikah Ferdi tak pernah menyakitinya dengan tangannya, tetapi kata yang keluar dari bibirnya mampu menghantam hatinya.

Sesekali Aisha melihat kearah suaminya. Ia pikir suaminya akan membelikan makanan untuknya setidaknya air untuk membasahi tenggorokkannya yang kering. Entah berapa jam ia pingsan namun, yang pasti lebih dari empat jam.

"Mas–" lirih Aisha. Air matanya kembali menetes setelah kering sejak tadi.

"Hem،" hanya gumaman yang keluar, tetapi tatapan mata terfokus pada benda pipih di tangannya sesekali bibirnya tersenyum.

"Bisa belikan air mineral? Aku haus," ujar Aisha, suaranya masih sama lirih tak bertenaga.

Tanpa menjawab Ferdi keluar dari ruang perawatan, tanpa ada kata ataupun menayangkan apa yang ia inginkan. Satu, dua, hingga tiga jam berlalu Ferdi tak kunjung keluar waktu telah malam mengingat berapa keluarga korban pergi hanya menyisakan satu orang untuk menjaga pasien.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mahar Sepuluh Ribu    44. Tuduhan Tak Beralasan

    "Itu kan, menurut anda. Tapi menurut saya jelas berbeda, karena kita memiliki sudut pandang yang tentu berlawanan arah." Sungut wanita paruh baya, semakin memperkeruh suasana di ruang perawatan. "Apa maksud kamu hah? Kalau kamu mau memungut mantu saya yang tidak tahu diri ini silahkan, ambil. Lagi pula anakku akan mendapatkan wanita yang jauh lebih baik daripada dia." Tunjuk Bu Winarti tepat di wajah Aisha."Maaf, ibu tolong jangan ada keributan di sini. Pasien membutuhkan suasana tenang jadi saya minta untuk tidak ada kegaduhan di sini, jika hal itu terjadi maka saya akan meminta keamanan untuk membawa ibu keluar dari sini." Ucap dokter yang tengah memeriksa keadaan pasian yang lain."Maaf dok, kalau bukan dia yang duluan hal ini tidak terjadi." Bu Wiranti tidak mau kalah. Wanita yang memuji Aisha yang harus di salahkan."Kalau begitu ibu diam saja. Lebih baik ibu mengurus menantu ibu saja, abaikan yang lain sehingga tidak terjadi keributan." Tutur dokter muda itu ramah. "Cih! Sud

    Last Updated : 2024-04-26
  • Mahar Sepuluh Ribu    45. Tuduhan Tak Beralasan2

    "Bisa diam? Aku lebih baik tidak bicara denganmu itu karena apa? Karena aku tidak ingin menghajar kamu bahkan membunuhmu,""Astaghfirullah, mas, Kamu bicara apa?""Jangan panggil aku Mas. Aku muak dan sangat jijik setiap Kamu memanggilku Mas dari mulutmu yang busuk itu." Ferdi menghempaskan tangan Aisha yang berusaha menahannya untuk tidak pergi. "Seribu kali kamu sembunyikan alasan itu padaku, aku tetap tahu apa yang sudah terjadi dan aku tahu kamu sengaja menggugurkan anakku karena pria bajingan itu bukan?" Ferdi mendorong kasar tubuh Aisha, hingga terjungkal ke belakang beruntung Ia jatuh di atas kasur yang empuk."Astaghfirullah, mas. Kamu bicara apa tadi? Kamu menuduhku sengaja mencelakai agar aku bisa keguguran? Istighfar kamu mas." Aisha berusaha untuk menjelaskan pada suaminya jika dugaannya salah besar."Kamu pikir aku percaya, iya? Lalu ini apa?" Ferdi melempar berapa foto yang kini bertebaran di kaki Aisha.Foto dirinya tengah tersenyum bukan cuma itu tetapi foto saat pria

    Last Updated : 2024-04-27
  • Mahar Sepuluh Ribu    46. Pulang

    "Aku tidak bohong mas dia memang adikku. Arga adakan wali saat kita menikah dulu. Maafkan aku yang tidak memperkenalkan padamu, karena —""Karena apa? Karena dia adalah selingkuhan kamu sehingga dia hadir berpura-pura sebagai saudara kamu, lalu dia mendekati kamu? Dan kalian diam-diam kalian berselingkuh di belakangku?""Tidak mas ini tuduhan tak beralasan. Aku tidak pernah mengkhianati ikatan suci pernikahan kita, mas,""Berapa kali harus aku katakan aku tidak ada hubungannya dengan dia. Kami benar-benar saudara jika kamu ingin bertemu dengannya akan aku pertemukan tapi dengarkanlah semua penjelasanku. Apa kamu tidak bisa berpikir sedikit saja? Bagaimana aku yang sudah bersedia menikah denganmu masih pengangguran saat itu? Aku bersedia menjadi istri kamu bagaimana aku yang menerima mahar yang kamu berikan kepadaku hanya sepuluh ribu? Aku menyadari aku mengerti posisi kamu yang belum bekerja, mas. Kamu janji untuk memberikan yang terbaik untukku, apa selama ini aku terlalu menuntut? S

    Last Updated : 2024-04-27
  • Mahar Sepuluh Ribu    47. Cinta Tak Biasa

    Ferdi berlari mengejar tetangga yang ia tahu bernama Marini hanya dia yang bisa menjawab semua pertanyaan yang kini memenuhi benaknya. Ya, Ferdi harus tahu siapa Aisyah sebenarnya bagaimana Ibu Marini bisa mengetahui semua terlebih mengaku sebagai asisten dari ibu mertuanya. Selama ini Ferdi tidak mengetahui siapa keluarga istrinya karena yang ia tahu bahwa keluarganya berada di luar kota yang sangat jauh dan saat menikah dulu tidak hadir. Sebab Ferdi tidak bertemu dengan kedua orang tua Aisha, dan pernikahan mereka berlangsung sederhana dan saksi lengkap karena mereka adalah keluarga Aisha. Benar Ferdi merasa aneh saat menikah dia orang yang begitu sederhana mengaku sebagai orang tua Aisha m tetapi sayang hal itu di abaikan olehnya. Baginya apapun keluarga Aisha yang penting Ferdi bisa menikah dengan wanita yang ia cinta tidak peduli dengan sekelilingnya. Kini ia menyesal tidak mengenal mereka semua bahkan ia terkesan masa bodoh dengan hal seperti itu."Bu, Saya mau bicara ada bebera

    Last Updated : 2024-04-28
  • Mahar Sepuluh Ribu    48. Cinta Yang Tak Biasa 2

    Rayyan menemui dokter yang menangani Aisha lebih dulu sebelum bertemu dengan putrinya. Tercetak jelas rasa sakit dan amarah dalam dadanya. Tetapi, mampu ia bendung, wajahnya tetap tenang sebelum menginjakkan kakinya ke dalam dan bertemu putrinya."Aku baik ayah, sejak tadi aku tidak lihat Arga, kemana dia?" Mereka saling pandang. Tidak mungkin jujur jika Arga mendatangi Ferdi memberikan pelajaran pada pria yang membuat kakaknya terluka. Tidak dengan kekerasan tetapi hal yang mengguncang kehidupan Ferdi."Kamu tahu adikmu, dia pergi sebentar. Ada proyek yang menariknya kembali ke kantor tidak lama sayang, nanti juga dia datang." Ujar Ajeng.Mereka memilih untuk membiarkan Aisha istirahat, entah pengaruh obat atau memang Aisha ingin menghindar dari pertanyaan keluarganya. Aisha memilih tidur, Rayyan menghampiri Ajeng duduk di sampingnya mengusap punggung dengan lembut menyalurkan ketenangan untuknya."Cinta yang tak biasa, mengalahkan segalanya. Aku bangga tapi juga tidak terima. Ingin

    Last Updated : 2024-04-28
  • Mahar Sepuluh Ribu    49. Kesempatan

    "Bukan itu. Aku ingin minta maaf, aku juga tidak menyalahkan sepenuhnya ibuku. Meski ibu salah yang selalu ikut campur dalam rumah tangga aku dan Aisha, jika Aisha ingin memilih berpisah dariku. Aku terima, aku sadar kesalahan aku tidak bisa di maafkan, aku siap untuk meninggalkan Aisha dan keluar dari pabrik. Rumah itu akan aku jual hasilnya akan aku bagi dua. Tidak ada harta lain selain rumah itu yang kami miliki,""Saya permisi. Besok saya akan mengirim surat pengunduran diri di pabrik. Salam untuk kedua bunda dan ayah sampaikan permintaan maaf pada Aisha dan keluarga besar," sambung Ferdi sebelum pergi, ia pun menyodorkan amplop coklat di hadapan Arga."Apa ini?""Tolong berikan pada Aisha, itu uang tabungan yang selama ini aku simpan tanpa sepengetahuan ibuku. Katakan pada Aisha untuk membeli barang yang sejak lama ia impikan," Sejenak Arga terdiam mendengar semua penuturan Ferdi tetapi mengenai uang yang ada di hadapannya Arga terkejut. Tidak menyalahkan sepenuhnya pada Ferdi k

    Last Updated : 2024-04-29
  • Mahar Sepuluh Ribu    50. Awal Yang Baru

    Ferdi tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Aisha dan keluarga besarnya. Setelah pertemuan siang itu kini Ferdi kembali ke rumah bersama Aisha. Orang tuanya menyarankan jika Aisha dan Ferdi tinggal di rumah yang sudah disiapkan oleh mereka tetapi Ferdi menolak keras pemberian orang tua Aisha dengan alasan ia ingin mandiri dan membeli rumah dengan usahanya hal itu tentu disetujui keluarganya termasuk Aisha.Sikap Bu Winarti sedikit demi sedikit berubah walau tidak sepenuhnya karena ia tahu bahwa ibu mertuanya memiliki sifat yang sulit dimengerti sejak awal ia menikah dengan Ferdi sikapnya selalu berubah-ubah tidak sedikit bersikap baik, walau terkadang membuat Aisha bimbang karena ulahnya. Hal itu tidak menjadi halangan untuk Aisha yang menginginkan jalinan cintanya dengan Ferdi berjalan semestinya tak ingin kejadian yang hampir saja mengakhirinya di meja pengadilan.Hari berlalu begitu cepat meninggalkan kenangan yang penuh dengan linangan air mata. Beberapa bulan set

    Last Updated : 2024-04-29
  • Mahar Sepuluh Ribu    51. Anak

    Suara Bu Wiranti yang menggelegar dan menyentak tangan salah satu pengunjung membuat Aisha terdiam. Sikap Bu Winarti benar-benar bar-bar."Ibu –" gumam Aisha.Aisha tidak percaya wanita yang tengah berdebat dengan salah satu waiters adalah Ibu mertuanya. Sungguh sikap yang jauh berbeda saat di hadapan Ferdi."Sayang, jangan ke sana. Kita lihat dari sini saja. Biarkan Bu Winarti melakukan apa yang menurutnya benar,""Tapi Bun, pengunjung restoran terusik suara ibu. Ibu sudah memancing kegaduhan yang nanti berakibat buruk pada penilaian restoran, bund,""Tidak sayang. Duduklah jangan khawatir, biarkan bunda menghubungi Arwan."Ajeng mengotak-atik ponselnya tak lama seseorang datang menemui Bu Wiranti."Ibu, mohon maaf. Tolong jangan membuat kekacauan di restoran kami. Jika ibu masih sulit untuk di nasehati maka saya sendiri akan melaporkan ibu ke pihak berwajib,""Kamu jangan sembarang mau lapor polisi ya. Kamu tahu siapa aku, hah? Aku ini besannya Bu Ajeng Sekar Ayu Sanjaya dan Aisha

    Last Updated : 2024-04-30

Latest chapter

  • Mahar Sepuluh Ribu    116. SAH

    "Itu tidak sebanding dengan kamu yang menerima cintaku, Aisha. Aku berjanji akan membuatmu bahagia selamanya. Tidak ada lagi mahar Sepuluh Ribu atau pun nafkah sepuluh ribu padamu. Ingatkan aku jika lalai dalam memberimu nafkah," ucap Khandra lembut."Kamu adalah segalanya untukku. Dan padamu aku berlabuh, menyerahkan segalanya, cintai aku jika aku layak untuk kamu cintai. Sebaliknya jika aku tak layak maka –" Khandra terdiam. Tatapan Aisha tak biasa."Kamu bicara apa, sih, Dra? Ngelantur aja. Aku suka cincin ini, akan aku pakai.""Alhamdulillah, ayok. Kita pulang, jadi mau ke rumah Wina? Apa bunda tadi, ya?""Mas anterin aku ke pabrik aja ya. Tadi ada telpon katanya ada masalah di sana.""Oke. Jangan lupa sebentar lagi kita akan tunangan. Aku tidak mau kamu lelah.""Ya. Kamu jangan khawatir."Wina yang menikmati hari-harinya sebagai istri dari Arga putra bungsu dari keluarga Rayyan. Tidak ada hari terlewat untuk saling berbagi cerita. Seperti siang ini setelah menyelesaikan pekerjaa

  • Mahar Sepuluh Ribu    115. Cincin Berlian

    Jawaban Aisha membuat semua yang ada di ruang keluarga pun bersorak bahagia sebab penantian panjang Khandra berakhir dengan manis. Aisha wanita yang ia cintai sejak lama menerima cintanya tanpa syarat. Tidak ingin menunggu lagi Khandra pun meminta pada kedua orang tua Aisha untuk mempercepat pernikahan mereka tentu saja hal itu disambut bahagia oleh kedua orang tua Aisha dan keluarga besarnya. Mengingat mereka sangat mengenal siapa Khandra yang sebenarnya namun sayang dibalik kabar bahagia itu ada rasa rindu dan sedih Khandra tidak bisa memberitahukan kabar bahagia itu pada sang Ibu sebab wanita yang sangat mendukung hubungannya dengan Aisha telah pergi untuk selamanya tepat Aisha pergi ke luar negeri. Mereka sudah sepakat jika seminggu lagi mereka akan bertunangan keluarga ingin mereka segera menikah namun Aisha menginginkan mereka tunangan untuk sementara waktu sampai tiga bulan. Bukan tidak mungkin Aisha hanya menyiapkan semua bukan hanya hatinya tapi juga kesiapan lahirnya.

  • Mahar Sepuluh Ribu    114. Lamaran

    Suara Aisha kembali terdengar setelah menyelesaikan lantunan ayat suci. Kini wanita bergamis jingga berdiri menghampiri keluarganya yang terdiam di sana menatap tak percaya jika di hadapan mereka adalah Aisha. Keterkejutan dan kesedihan di wajah mereka berubah menjadi air mata bahagia mendapati sosok yang kini tengah berjalan ke arah mereka.Satu tahun mereka menahan rindu, meski mereka mampu untuk datang menemui Aisha namun mereka mengurungkannya mengingat sang putri menolak untuk di temui. Tidak bermaksud untuk membuat kedua orang tuanya tersinggung akan penolakannya tetapi Aisha memiliki alasan sendiri mengapa ia tidak ingin ditemui sebab jika sudah bertemu dengan keluarganya tentu membuat Aisha ingin segera kembali ke rumah. "Sayang kenapa kamu tidak memberi kabar jika pulang?""Kalau aku memberitahu Bunda namanya bukan kejutan. Apa kabar bunda, ayah dan kamu Arga, ah, lupa adik Iparku yang cantik. Bagaimana dengan kalian semua aku merindukan kalian semua.""Kabar kami baik, kak.

  • Mahar Sepuluh Ribu    113. Kejutan

    Perjalanan hidup seseorang tidak ada yang tahu bagaimana kedepannya. Seperti yang dialami oleh Aisha setelah pernikahan adiknya dengan sang sahabat dia pun memutuskan untuk pergi ke luar negeri untuk menyembuhkan luka hatinya akibat pengkhianatan dilakukan oleh suaminya. Walau hal itu terjadi sudah cukup lama namun luka itu sangat membekas di hatinya sehingga ia memilih untuk menenangkan diri. Lamaran dari sahabat kecilnya pun dia abaikan bukan berarti tidak ada perasaan apapun ia hanya ingin menyelami perasaannya apakah ia benar-benar sudah melupakan Ferdi mantan suaminya, apakah hanya rasa iba yang kelak akan menjadi permasalahan baru jika dia menerima cinta Khandra. Satu tahun berlalu setelah dia pergi ke negeri orang bukan untuk menghindari akan tetapi ia ingin mengobati lukanya sendiri. Senyumnya mengembang melihat seseorang yang sudah menunggunya. "Apa aku terlambat datang?" "Tidak. Justru sebaliknya sepertinya kamu terlalu cepat sehingga kamu harus menunggu aku datan

  • Mahar Sepuluh Ribu    112. Pesta

    Kesibukan terlihat di salah satu hotel ternama di ibukota bukan hanya pengantinnya saja tetapi pihak keluarga dari pembelai pria pun sangat sibuk bukan karena tidak percaya dengan orang lain, tetapi mereka ingin memberikan kesan tersendiri untuk salah satu keluarga mereka yang tidak lain adalah Arga yang akan menikah dengan Wina. Pernikahan berlangsung dengan hikmah pagi tadi dan malam nanti dimulainya pesta yang tentu dengan meriah dan mewah. Mengingat Wina hidup sebatang kara sebab sang Bibi yang dulu mengurusnya telah meninggal beberapa tahun yang lalu sehingga semua disiapkan oleh keluarga Ajeng. Aisha orang yang menyatukan hubungan mereka justru kini ia disibukkan dengan segala kerempongan yang dilakukan adik iparnya yang begitu cemas mengingat mereka akan menghabiskan malam untuk pertama kalinya dengan seorang pria. Berulang kali Aisha menjelaskan bahwa hal itu lumrah terjadi karena ia pun pernah merasakan hal yang sama yang kini dirasakan oleh Wina sebab saat itu Aisha begit

  • Mahar Sepuluh Ribu    111. Menikahlah Denganku

    Hari berlalu begitu cepat minggu berganti bulan dan kini setahun sudah setelah kejadian di mana keluarga mantan suaminya datang ke rumah bersama ibu dan istrinya. Aisha sudah memutuskan untuk menjalani kehidupan tanpa ada rasa dendam dalam hati.Kabar hukuman tiga puluh tahun sampai di telinganya, namun Aisha yang diam-diam meminta pihak berwajib untuk mengurangi hukuman jika terbukti Wulan telah sadar dan bertaubat. Semua ia lakukan mengingat wanita yang berusaha untuk menyingkirkan dirinya seusia Ibunya, mana mungkin Aisha tega melakukan hal itu. Menghabiskan waktu lama di dalam penjara hal yang sangat ia takutkan."Kamu yakin nak?""Ya, bund, kasihan. Bund tahu kan Tante Wulan itu sudah cukup umur. Melihat Tante Wulan, aku ingat Bunda,"Ajeng tersenyum begitu beruntung memiliki anak seperti Aisha dan Arga yang selalu memikirkan perasaan orang lain meski hatinya terluka. "Apa Bunda tidak setuju, dengan keputusan yang aku ambil ini?""Tentu tidak sayang. Justru sebaliknya Bunda sang

  • Mahar Sepuluh Ribu    110. Permintaan Maaf Esti

    Seperti yang diucapkan semalam pagi ini mereka pergi ke rumah Aisha. Bersama dengan Bu Wiranti dan tentu Ahmad anak mereka. Taksi yang di pesan Ferdi telah sampai mereka gegas naik. Dalam perjalanan tak ada yang membuka suara mereka memilih diam tanpa ingin mengatakan sesuatu, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.Bukan hanya Esti tapi juga Bu Winarti yang juga merasa bersalah pada keluarga Rayyan. Sejak Ferdi berpisah dengan Aisha hidupnya benar-benar berada di titik terendah, bahkan dulu saat Ferdi masih kerja serabutan hidupnya tidak sesulit sekarang.Menyadari hidupnya hancur karena ulahnya yang berambisi untuk memiliki cucu dan harta ternyata menantunya yang di anggap miskin dan tidak berguna itu adalah seorang wanita kaya raya. Sungguh ironis harta yang dia inginkan ternyata ada di depannya, setelah semua terungkap kehadiran cucu menjadi masalah yang terjadi dalam rumah tangga Ferdi dan lagi semua karena keegoisannya kini semua yang ia inginkan menjadi boomerang untuknya."

  • Mahar Sepuluh Ribu    109. Tes DNA

    Esti tercengang mendengar penuturan dari pria di depan yang tak lain tak bukan adalah Ayah tirinya yang pernah menjadi suami dari ibunya. Benarkah yang dikatakan olehnya? Siapa ibu dan siapa dirinya yang sebenarnya? Jika yang dikatakannya benar lalu apa yang ia dapatkan cerita dari ibunya adalah salah semua. Esti terdiam mencerna setiap kata yang tak coba ia dapatkan jawabannya. "Tidak perlu memikirkan apa yang aku katakan ini. Pergilah jaga keluargamu baik-baik apa yang pernah kamu dapatkan dengan cara merebut sesuatu dari orang lain. Maka kamu akan merasakannya juga entah kapan kamu mengalaminya lebih baik bertobat dan tidak perlu mengusik orang yang sudah kamu sakiti dulu agar hidupmu jauh lebih tenang lagi."Tanpa menjawab Esti pergi dari rumah mewah Aisha. Ya, semua begitu suram tak ada yang bisa menjelaskan padanya termasuk tujuan ibunya waktu itu."Kamu dari mana saja Esti? Ibu kewalahan ngurusin Ahmad."Bu Winarti kesal tiga jam yang lalu menantunya pergi tanpa memberikan ka

  • Mahar Sepuluh Ribu    108. Tuntutan Esti 2

    "Esti, jaga mulut kamu. Lancang kamu sebut anakku, sundal. Ternyata kamu tidak bercermin dari kesalahan ibumu. Kamu hadir dalam rumah tangga putriku dan kamu menyalahkan anakku begitu? Sangat menyedihkan. Kamu perempuan yang baik cantik dan masih muda seharusnya kamu menata hidupmu lebih baik lagi tidak perlu mendengarkan apa yang dikatakan ibumu yang tentu mengarahkan kamu ke dalam curang kehancuran, kamu tidak tahu kisah yang sebenarnya terjadi di masa dulu dan kamu hanya mendengarkan apa yang dikatakan Ibumu tanpa bertanya pada kami permasalahan yang sebenarnya. Lihatlah di sini ada orang-orang yang berhubungan langsung dengan masa lalu ibu kamu bisa dengarkan mereka,""Aku tidak peduli dengan mereka yang aku butuhkan sekarang adalah anakmu dan kamu yang harus bertanggung jawab atas kehancuran rumah tanggaku dan ibuku. Terutama putrimu yang sok cantik itu dia harus membebaskan ibuku. Ibuku tidak bersalah semua ini rekayasa putrimu tidak mungkin Ibuku menyakiti orang,"Dari dalam su

DMCA.com Protection Status