" baiklah aku mengaku kalah dari mu Grcae" Dom
Sergio menyeringai puas, Lelaki itu baru menyelesaikan satu hukuman pada asistennya. Untuk masalah Grace dia akan menunggu sampai Grace sendiri yang akan melakukannya." bagus, tahan dia di tempat pengasingan" Ucap Sergio dan berlalu pergi dari sana.Lelaki itu pergi ke kediamannya, dia akan mengurus beberapa hal terkait kelompok sebelum pergi menemui Grace. Mau bagaimanapun keadaanya, jangan sampai kabar mengenai pecahnya Batu Hitam terdengar oleh kelompok mafia yang lain. Hal ini bisa memancing yang lain untuk menyerang Batu Hitam." kirimkan padaku jadwal transaksi dalam beberapa bulan ke depan" ucap Sergio kepada bawahannya." baik ketua" jawab bawahan itu.Semenjak proses hukuman itu dilakukan, kini Sergio lebih di takuti lagi. Banyak yang tidak menyangka jika ketua mereka menghukum asisten setianya yang sudah seperti ketua 2 dalam kelompoknya.Tapi banyak juga yang senang dan berusaha menempati posisi asisten yang kosong. Mereka tambah setia dan tidak mau macam- macam dengan ketu
" tuan Ansel memilih besok lusa" jawab Harry" hari yang bagus, aku juga sudah tidak mau terlalu lama berdekatan dengan Sergio bodoh itu" ucap Myria." hubungi semua tim untuk melancarkan aksi, jangan lupa mereka harus memilih mayat yang paling sesuai" ucap Myria mengulangi perintahnya yang lalu." siap ketua"" ini adalah bagian akhir dari misi, semuanya harus bersih dan lancar" ucap Myria dengan pandangan penuh arti." kami akan melaksanakan semua dengan penuh kehati-hatian" jawab Harry tegas. Ini akan menjadi akhir dari tugasnya. Dia pasti akan menyelesaikan misi dengan baik.Keesokan harinya Sergio mendapatkan pesan jika Grace sudah boleh kembali pulang. Kondisi Grace sudah membaik dan tergolong bisa melakukan rawat jalan." untuk sementara kau bisa tinggal di kediamanku dulu. setelah ini aku akan menjemput mu, tunggu aku " ucap Sergio dalam panggilannya dengan Grace. Meski keberatan ada baiknya Grace mengetahui bagaimana kondisi kediaman ketua mafia Batu Hitam." baiklah, jangan t
" siapa mereka?" tanya Myria cepat." ahhaahha, kau ingin tau" Dom mencoba mempermainkan Myria." aku tidak akan mengatakannya. kau tidak akan tenang meski sudah membunuhku" lanjut Dom dan tertawa lepas." setidaknya kelompok yang kau jaga mati-matian yang akan membayarnya" Myria menyeringai licik." apa maksudmu?" Dom tidak ingin jika Batu Hitam juga terkena imbasnya. Dia sudah sangat mencintai kelompoknya melebihi dirinya sendiri." kau akan di temukan bunuh diri dengan surat penyesalan. Sergio akan di tangkap karena melakukan transaksi narkotika. Batu Hitam akan hancur dalam sekejap. Dan satu lagi ini akan menjadi hadiah terakhir untuk Sergio" Myria menunjukan pembukuan transaksi dengan wajah puas." tidak! jangan lakukan itu. aku akan mengatakannya GM adalah kelompok mafia lain. Semua mafia begitu takut dengan mereka. Aku mohon jangan lakukan apapun pada Batu hitam. Biar aku yang menerima balasan ini"ucap Dom mengiba. Baru kali ini Myria melihat lelaki ini menangis memohon padanya.
Polisi semakin mendapat bantuan, Semuanya bersiap pada posisinya." masuk!" ucap ketua polisi dan mereka masuk ke restoran. Memeriksa di setiap sudut bangunan.Sergio terjepit. Saat ini dia bersembunyi di kamar mandi lantai atas. Dia berusaha naik ke atas genteng lewat saluran udara.Polisi selesai mengamankan lantai 1 kini naik ke lantai 2. Keadaan semakin tegang. Lantai 2 berisikan ruangan VIP. ada juga sebuah aula pertemuan. Banyak sekali tempat yang bisa di jadikan persembunyian.Sergio sedang berusaha membuka ventilasi. tinggal sedikit lagi dia bisa masuk ke dalam." cari di sana" suara polisi sudah terdengar sayup-sayup di telinga Sergio. Jarak mereka semakin dekat.Akhirnya Sergio selesai membuka, Lelaki itu masuk bersamaan dengan polisi yang membuka pintu kamar mandi." tangkap dia" ucap polisi saat mengetahui Sergio menaiki ventilasi.dor. polisi mengeluarkan tembakan peringatan.dor. satu tembakan telepas dan mengenai kaki Sergio." akk" teriak Sergio dan lelaki itu terjatuh.
wanita itu tidak menyadari, jika di dalam tas yang dia letakkan di tanah hpnya terus menerima panggilan. Myria sengaja menghidupkan mode silent. Dia membutuhkan waktu sendiri" sial, dimana kau Myria. Kenapa kau membuka koper itu" Ansel terus mengoceh, dia mencoba menghubungi Myria.Sedangkan Gael beberapa ratus meter lagi akan sampai di area pemakaman. Lelaki itu jelas tau makam siapa yang dia tuju.Gael memarkirkan mobilnya di sembarang tempat, dia langsung berlari menuju satu makam. Disana sudah kosong tak ada siapapun. Gael kembali menatap hpnya dia memperluas area sinyal.Gael kembali mengikuti arah sinyal, itu menuju ke arah taman makam. sekilas lelaki itu bisa melihat siluet seseorang yang berlari menjauhinya." Myria!" teriak Gael. Dia yakin jika seseorang itu adalah Myria.Dan benar saja Myria semakin mempercepat larinya saat mendengar panggilan itu. panggilan yang sangat lama tidak dia dengar.Aksi kejar- kejaran tidak bisa di hindarkan. Myria masih memiliki cidera kaki membu
" lepaskan ak.." Gael segera membungkam mulut kecil itu. Lelaki itu akan menuntaskan kebutuhannya dulu.Myria terus meronta di tengah ciuman. Gael tidak mau berhenti, dia tidak membiarkan Myria menang.Gael bahkan sudah meraba tubuh Myria, mencoba melepaskan satu-satu penutup tubuh milik Myria.Myria mengetahui keinginan Gael, diapun semakin terlena dengan sentuhan Gael. Myria tidak bisa membohongi dirinya jika dia juga ikut menikmati aksi Gael pada tubuhnya.Hujan semakin deras malam itu, sama seperti nafsu Gael yang besar pada Myria. Dia melampiaskannya setelah tertahan lama. Sedangkan Myria sudah tidak berdaya. Tenaga Gael jauh lebih besar, apalagi Gael melakukannya dengan diiringi kemarahan." Gael..." rintih Myria saat dengan cepat sesuatu masuk ke dalam intinya.Gael sudah hilang akal, dia terus meminta Myria menuntaskan nafsunya. Malam terasa panjang dan panas. Gael akan membuat wanita itu tak berdaya dengan sentuhannya.Fajar mulai terlihat, hujan yang baru reda membuat suasana
Semua itu dilihat oleh bawahannya melalui CCTV, tidak ada satupun orang yang mau menolong Ansel di ruang berlatih. Padahal tuan Ansel saat ini sudah ter pojok." Gael tenangkan dirimu kita bisa bicara ini baik-baik" Ansel terus mencoba membujuk Gael namun dia kunjung berhasil."Apakah kau yang sudah membuat Myria berubah seperti itu?" pertanyaan yang sama." Bukan aku" jawab Ansel takut." apa kau selama ini mengetahui keberadaan Myria?" tanya Gael lagi. Kali ini Ansel tidak tau harus menjawab apa. Dirinya memang mengirim wanita itu ke berbagai tempat latihan.Melihat Ansel yang salah tingkah dan hanya mencari alasan. Gael segera menarik kerah baju Ansel dan memukul wajah lelaki itu. Meski Ansel membawa pistol di tangannya nyatanya lelaki itu tidak berani mengeluarkan satu tembakanpun.Dia memang merasa bersalah dan semua ini pantas dia dapatkan." ya aku memang mengetahuinya, namun Myria sendiri yang menginginkannya" Ansel mulai membela diri. Gael menghentikan pukulannya." ada hubunga
Dia memeluk Myria dari belakang, menghirup aroma tubuh wanita itu." aku belum selesai" saut Myria sambil meneruskan makannya." memang nya kenapa?" Gael tidak mau tau, dia bebas melakukan apapun sesuka hatinya. Myria kesal sejak dia kembali Gael tidak pernah mendengarkan ucapannya. lelaki itu semaunya sendiri." tunggu selesai dulu" Myria menggoyahkan tubuhnya agar pelukan Gael terlepas." kau berniat menipuku?" Gael bersuara, tubuh Myria mendadak tegang, dan Gael dengan posisi memeluk seperti ini dengan mudah bisa merasakannya." kau tidak akan bisa" lanjut Gael dengan masih meneruskan aksinya.Myria mendadak kehilangan nafsu makannya. Dia tidak mengira Gael sejenius ini. Semua sandiwaranya menjadi sia-sia." tidak" Myria masih mencoba berbohong, wanita itu membalikkan tubuhnya dan menatap Gael dalam." saat aku pergi, aku selalu merindukanmu. Ingin selalu di samping mu seperti ini" Myria tidak bohong tentang ini, dia membalas pelukan Gael bahkan dia mengalunkan tangannya di leher Ga