Share

37. Tersenyum Menang

Rupanya suasana sudah sepi. Ke mana mereka semua? Ini tidak mungkin halusinasi. Tiba-tiba aku terkejut saat ada yang memegang bahuku, saat menoleh....

"Fer! Kaget tau!" pekikku dengan suara tertahan.

"Ke mana mereka, Din?"

"Entah."

"Seperti ada yang menyelamatkan kita," bisiknya.

Namun, aku tidak mengindahkan kalimat Ferdila barusan. Sekarang karena situasi sudah aman, maka lebih baik menikmati makan malam khusus.

Ini adalah saat yang paling aku nantikan. Makan berdua dengan Ferdila sementara madu yang paling aku cintai harus tinggal di balik jeruji besi. Ah, aku tidak ingin tahu tentangnya lagi karena bisa merusak mood.

Di meja makan sudah terhidang beberapa lauk. Betapa menyenangkannya melihat tangan Ferdila terulur. Dia ingin menyuapiku seperti dulu semasa jadi pengantin baru.

Senyuman merekah indah di bibir. Dan ... ada sesuatu yang menempel ketika aku menutup mata. Nikmat sekali, hingga jantung berdegup lebih cepat dari bi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status