Share

21. Suami Pilih Kasih

“Kamu yang masukin air jeruk dalam minumanku, 'kan?!” bentak Vidia pagi ini.

“Heh, Pelakor!” Aku mengibas rambut kesal. “Ngapain aku sibuk masukin air jeruk ke minumanmu? Sok penting banget jadi orang!”

Plak!

Sakit rasanya mendapat tamparan dari perempuan penghancur rumah tanggaku. Bukan hanya di pipi, melainkan hati. Baru saja tanganku ingin balas menampar, tetapi sudah gemetar duluan. 

Mata Vidia terlalu tajam. Jujur saja selama ini jika aku melawan itu sebenarnya ragu bahkan takut. Nyali terlalu kecil untuk perempuan seperti dia.

“Bukan aku, Vid.”

“Lalu siapa, hah?! Di rumah ini hanya ada aku, kamu dan Ferdila!” Suaranya kini menggema memekakkan telinga.

“Apa ini, pagi-pagi sudah ribut saja. Apa kalian gak malu didengar tetangga?” Ferdila tiba-tiba menghampiri.

“Kalian? Vidia mungkin.” Aku membela diri.

“Kamu juga, Din! Pagi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status