Share

25. Gangguan 'Malam'

"Tunggu dan lihat saja! Aku malas jika harus membuang waktu satu dua detik untuk mengeja namanya." Vidia tersenyum. Ia kemudian mengibas tangannya kasar. Genderang perang benar-benar sudah semakin panas.

Ferdila terlihat melonggarkan dasinya, kemudian melangkah mengekori Vidia. Ia sama sekali tidak menganggap aku sebagai istri lagi. Sangat mengherankan.

Aku merindukan lelaki itu saat pertama kami bertemu. Tentang janji yang dirangkai sedemikian rupa untuk ditepati. Namun, nyatanya hanya bisa ingkar. Sungguh bukan aku yang memulai, melainkan dia.

Apakah jagat raya sedang bercanda? Mungkinkah hubungan kami tidak direstui? Dan jika iya kenapa harus menikah?

Pintu mereka banting kasar. Aku terus menatapnya dengan hati bergemuruh. Detik selanjutnya kaki melangkah cepat masuk kamar agar pikiran bisa segar lagi. Perlahan tapi pasti, kalian akan menyesal meremehkanku.

Selepas makan malam aku kembali mencuci piring. Pasutri yang sok bahagia itu kembali

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status