Share

BAB 59

Penulis: Mayasa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Mas, kamu akan pergi lagi?” Tanya Regina saat melihat David keluar dari ruang kerjanya kemudian ingin menuju pintu keluar.

David yang mendengar itu langsung menghentikan langkah kakinya dan melirik ke arah Regina, “Setelah ini angkat kakimu dari rumah ini dan bawa anak dan mantumu keluar.” Ucap David dengan dingin.

Regina terdiam, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. "Mas, apa maksudmu? Kamu tidak bisa mengusir kami begitu saja. Ini rumahku juga."

David menatap Regina dengan dingin. "Rumah ini milikku, bukan milikmu. Kau sudah melewati batas dengan mencoba membunuh istri dan anakku. Aku tidak akan mentolerir kejahatanmu lagi."

“Anak? Anya hamil?” Tanya Regina dengan terkejut karena dia tak tahu tentang hal itu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
masih ga kapok juga itu si Dimas mau melawan David
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 60

    “Wah memang Anj*ng ya tuh nenek-nenek! Besok aku dan Nersa terbang ke kalimantan. Aku akan memberikan apa namanya kesengsaraan!!” Umpat Angel melalui panggilan video saat dia mendengar kabar sahabatnya berada di rumah sakit akibat kecelakaan dan parahnya mengalami keguguran.“Tidak perlu, Ngel. Bukannya kamu akan sidang skripsi besok? Lebih baik kamu fokus aja.” Ucap Anya untuk menenangkan sahabatnya itu.“Setelah sidang, aku dan Nersa akan berangkat. Aku tak perlu izin darimu, Anya. Dia telah menghilangkan calon keponakanku yang lucu!!”Anya tersenyum lemah, mengerti betapa marah dan khawatirnya sahabatnya itu. "Angel, aku tahu kamu peduli padaku, tapi aku tidak ingin kamu melewatkan sidang skripsi. Itu sangat penting. Aku sudah merasa lebih baik sekarang, dan David sudah mengambil tindakan untuk mengatasi semua ini."Angel menghela napas, mencoba menenangkan diri. "Aku tahu, Anya. Tapi aku tidak bisa hanya diam saja setelah apa yang mereka lakukan padamu. Aku ingin memastikan mereka

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 61

    “Selamat datang kembali dirumah, istriku.” David membuka pintu untuk Anya.Mendengar sambutan itu membuat Anya tertawa, “Apa sih, Mas. Ayo masuk, disini panas.” Ucap Anya yang langsung di angguki oleh David.“Nyonya Anya, apakah nyonya sudah sembuh?” Tanya Bi Narsih saat ANya masuk ke dalam rumah.“Sudah bi, gimana kabar rumah?” Tanya Anya basa-basi.“Baik, nyonya. Tapi terasa sepi sata nyonya tidak ada.”Mendengar itu Anya tersenyum lalu masuk ke dalam kamarnya. Namun, hal pertama yang membuat dia terkejut saat masuk adalah Lemari miliknya terbuka dengan lebar.“Mas!” Teriak Anya dengan keras yang membuat David yang masih di luar kamar terkejut dan langsung masuk.“Ada apa?” Tanya David dengan khawatir karena takut jika terjadi apa-apa.Anya langsung menuju ke lemarinya yang terbuka, laci yang biasanya dia menyimpan perhiasan tidak ada.“Mas, perhiasanku hilang. Itu adalah mas kawin ku. Gimana mas?” Tanya Anya dengan panik, selain perhiasan itu mahal, itu adalah mas kawinnya yang di

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 62

    “Ini perhiasanmu, aku berhasil mendapatkannya kembali.” Ucap David dengan lembut.Anya yang menerima itu langsung membuka kotak perhiasan itu, senyumnya merekah akhirnya dia bisa melihat kembali mas kawinnya.“Di mana mas? Apakah pencurinya sudah ditemukan?” Tanya ANya segera.David hanya tersenyum tak menjawab lebih, “Aku juga membelikanmu brankas untuk menyimpannya lebih aman.Anya yang mendengar itu mengangguk, “Terima kasih, Mas.”David mengangguk, “Aku masih ada urusan diluar, apakah tak masalah aku pegi lagi?” Tanya David.Anya mengangguk dan mengerti kesibukan David saat ini. “Pergilah, tapi kamu pulang sebelum malam kan?”David mengangguk, "Iya, sayang. Aku akan pulang sebelum malam. Jangan khawatir, aku akan memastikan semua urusan selesai secepat mungkin."Anya tersenyum, "Baiklah, hati-hati di jalan, Mas."David mencium kening Anya dengan lembut sebelum meninggalkan rumah. Di dalam mobilnya, dia merasa lega karena setidaknya perhiasan Anya sudah kembali. “Tuan, mobil sudah

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 63

    “Kamu tidak seperti itu kan, Nggun?”Deg!Jantung Anggun terasa seperti berlari maraton sekarang.“M-mas, kamu menuduhku tidur dengan pria lain selain kamu? Kamu kan ingat kamu yang memecah perawanku dulu.” Ucap Anggun dengan pura-pura bersedih karena keraguan Dimas terhadap anak yang dia kandung sekarang.Dimas menghela napas panjang, mencoba meredakan ketegangan yang tiba-tiba muncul di antara mereka. "Bukan begitu maksudku, Nggun," ucapnya dengan suara yang lebih lembut. "Aku hanya khawatir, itu saja. Semua yang terjadi akhir-akhir ini membuatku merasa bingung dan cemas."Anggun mengusap perutnya yang membesar dengan lembut, menunduk seakan ingin menghindari tatapan Dimas. "Aku mengerti, Mas. Tapi percayalah, anak ini adalah anak kita. Aku tidak pernah mengkhianatimu."Dimas mengangguk, mencoba menenangkan dirinya. "Maafkan aku, Nggun. Aku hanya terlalu banyak pikiran."Anggun tersenyum samar, masih dengan ekspresi pura-pura sedih. "Aku paham, Mas. Aku hanya ingin kita fokus pada k

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 64

    “Paket!!!” Suara kurir dari luar di siang hari membuat Anggun penasaran karena dia tak memesan barang secara online.Tapi sebelum dia keluar, Dimas tiba-tiba datang.“Biar aku saja, kamu masak lah. Aku lapar.” Ucap Dimas.Anggun yang mendengar itu mengangguk dan berpikir mungkin suaminya memesan paket.Ketika Anggun masuk, Dimas keluar menemui tukang paket.“Atas nama siapa, pak?” Tanya Dimas begitu dia membuka pintu rumahnya.Tukang kurir itu melihat ke arah barang yang dia bawa, “Pak Dimas?” Ucapnya.Dimas yang mendengarnya sedikit terkejut karena da kira ini adalah barang milik Anggun.“Saya sendiri pak.” Ucapnya pada akhirnya, dia menerima paket itu.“Saya foto dulu ya pak, buat bukti.”Dimas mengangguk dan membiarkan kurir mengambil foto sebagai bukti penerimaan paket. Setelah itu, kurir pergi dan Dimas membawa paket tersebut ke dalam rumah. Dia merasa sedikit aneh karena tidak pernah merasa memesan apapun. Penasaran, Dimas duduk di meja dan mulai membuka paket tersebut.Ketika p

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 65

    “Regina… Nama yang cantik sekali.” Ucap seorang pria dengan rambutnya sudah berubah warna menjadi putih.Tangannya yang sudah mulai keriput mulai berani menyentuh paha Regina dengan mesra.Regina hanya tersenyum tipis, meskipun hatinya terasa muak. Namun, dia tahu bahwa dia harus menahan diri demi rencana yang sudah dia susun dengan Andi. "Terima kasih, Pak Hadi," ucap Regina dengan nada yang dibuat semanis mungkin, berusaha menyembunyikan rasa tidak nyaman yang mulai merayap di tubuhnya.Pak Hadi, pria tua berambut putih itu, tertawa kecil. "Ah, kamu memang sangat menarik, Regina. Aku harap pertemuan ini membawa banyak keuntungan bagi kita berdua," katanya sambil meremas pahanya sedikit lebih keras.Regina tetap berusaha tersenyum. "Tentu saja, Pak Hadi. Saya yakin kita bisa mencapai kesepakatan yang menguntungkan," jawabnya, meski dalam hatinya dia merasa sangat jijik.Di meja sebelah, Andi memperhatikan dengan santai. Dia tahu bahwa Regina tidak menikmati momen ini, tapi dia juga t

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 66

    Menikmati wine di malam hari di sebuah hotel mewah di Jakarta membuat Regina sedikit tenang dengan tekanan masalah yang ada.“Aku keluar dulu.” Ucap Andi yang membuat Regina melirik ke arah pria muda itu.“Ya.” Ucapnya dengan malas karena dia juga ingin sendiri di kamar itu. Saat Andi pergi, kamar berubah menjadi sepi.Namun tak berapa lama ada bunyi ketukan disana, Regina berdecak kesal karena selalu saja ada yang mengganggu.“Pasti itu andi yang melupakan kartu aksesnya untuk masuk hotel lagi.” Gumamnya.Gedoran pintu semakin kuat, “Ya, sabar!” Teriaknya dengan kesal lalu membuka pintu.Tapi begitu terkejutnya dia saat melihat banyak pria yang berdiri di depan pintu.“Siapa kalian?” Tanya Regina dengan bingung terlebih tampilan mereka cukup tampan.“Hai cantik? Mau bermain malam ini?” Goda pria itu yang langsung masuk saja tanpa permisi yang membuat Regina bingung.Salah seorang dari mereka bersiul pada kawannya lalu kawannya mengeluarkan sesuatu dari sakunya.“K-kalian mau apa?” Ta

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 67

    “Nyonya, apa anda sudah mendengar gosip tetangga?” Tanya Bi Narsih saat Anya sedang menikmati teh herbal di taman belakang.Anya yang mendengar itu mengernyitkan dahinya, “Ada apa bi? Tumben bibi membahas gosip.”Bi Narsih tampak menggaruk kepalanya yang tidak datang, “Itu… Karena itu tentang nyonya Regina.” Ucap Bi Narsih.Anya meletakkan cangkir tehnya dengan perlahan, menatap Bi Narsih dengan penuh perhatian. "Apa yang terjadi dengan Regina, Bi?"Bi Narsih terlihat ragu-ragu, tetapi akhirnya memutuskan untuk berbicara. "Katanya, ada video yang tersebar di desa tentang nyonya Regina... video yang tidak pantas. Semua orang membicarakannya, dan katanya juga keluarga den Dimas jadi ikut terseret dalam gosip itu."Mata Anya membesar karena terkejut. "Video tidak pantas? Astaga, bagaimana bisa?"Bi Narsih menggeleng. "Saya tidak tahu pasti, Nyonya. Tapi kabarnya, itu benar-benar menghancurkan reputasi mereka."Anya mengangguk mengerti, “Mungkin itu karmanya karena berselingkuh dengan Dav

Bab terbaru

  • Madu Untuk Mantan Mertua   -END-

    Aditya menunggu dengan tidak sabar pemeriksaan Agnia yang masih berada di dalam bersama dokter.“Sayang, duduklah dengan tenang aku yakin Agnia baik-baik saja.” Ucap Rima pada putranya tersebut.Kevin juga mengangguk menenangkan putranya, “Benar kata ibumu.”Aditya menghela napas dalam, berusaha mengendalikan kegelisahannya. Meski ia tahu orang tuanya berusaha menenangkan, perasaan cemas tetap menguasai dirinya. “Aku tahu, tapi tetap saja… ini sangat tiba-tiba,” jawabnya sambil mengusap wajahnya dengan kedua tangan.Tak lama kemudian, pintu ruang pemeriksaan terbuka, dan dokter keluar dengan raut wajah yang tenang. Aditya langsung berdiri dan menghampiri, "Dokter, bagaimana keadaan istri saya?"Dokter tersenyum kecil, “Tenang, Pak Aditya. Istri Anda hanya kelelahan dan mengalami gejala yang cukup umum di trimester awal kehamilan. Selamat, Pak, Ibu Agnia sedang mengandung.” Aditya terdiam, antara terkejut dan bahagia, sebelum senyum lebar terpancar di wajahnya. Rima dan Kevin yang men

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 173

    Hari-hari berlalu, hingga pernikahan Agnia dan Aditya datang di pagi yang cerah ini.“Kau sangat tampan sayang.” Ucap Rima pada putranya yang tengah bersiap untuk prosesi pernikahannya.Aditya tersenyum pada ibunya, Rima, yang tampak berkaca-kaca melihat putranya dalam balutan pakaian pengantin. "Terima kasih, Ibu. Tanpa Ibu, aku mungkin tak akan sampai di hari ini," ucapnya sambil merapikan setelan jasnya.Rima mengangguk, menyentuh pipinya dengan lembut. "Ibu bangga padamu, Aditya. Kau telah memilih pasangan yang baik dan penuh kasih. Semoga kalian berdua selalu berbahagia."Aditya mengangguk penuh keyakinan. "Aku tahu, Bu. Agnia adalah seseorang yang benar-benar bisa kuandalkan, dan aku siap menjalani hidup bersamanya."Sementara itu, di ruangan lain, Agnia juga tengah bersiap dengan gaun pengantinnya yang anggun. Anya, Angel, dan Mila, membantu memastikan segalanya sempurna. Anya merapikan sedikit veil Agnia dan berkata dengan senyum hangat, "Kau benar-benar cantik, Agnia. Aditya

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 172

    “Kita akan main banana boat!!” Ucap Rose dengan semangat saat mereka bermain di tepi pantai dan akan menaiki permainan itu.Rose, Misella, dan Alex tampak sangat bersemangat saat mengenakan jaket pelampung mereka. Suasana pantai yang cerah dan angin laut yang segar semakin menambah antusiasme mereka. "Ini pasti seru banget!" seru Misella dengan tawa yang lepas, tak sabar untuk segera bermain.Banana boat yang berwarna cerah itu berayun di atas air laut yang jernih, siap membawa mereka meluncur cepat di atas ombak. Alex, yang awalnya terlihat sedikit canggung, akhirnya tersenyum kecil karena semangat yang menular dari kedua temannya.Ketika banana boat mulai bergerak, Rose berteriak penuh kegembiraan, diikuti oleh Misella yang tak henti tertawa. Ombak mengayunkan mereka dengan cukup kencang, membuat perasaan adrenalin dan kegembiraan memenuhi suasana. Alex, yang awalnya tampak tenang, akhirnya ikut berteriak seru, menikmati momen tersebut bersama mereka."Pegangan yang kuat!" seru Mise

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 171

    Johanna, istri Henry yang sedang bersantai di mansionnya tampak melihat sosial medianya. Sebagai nyonya Anderson, dia sama sekali tak melakukan apapun selain menikmati hidup dan uang suaminya.Hingga tak sengaja dia melihat akun Anya, istri dan nyonya dari keluarga Baskara tersebut. Rasa penasarannya mulai timbul terlebih melihat pengikut wanita itu mencapai jutaan followers.“Dia seorang artis?” Gumam Johanna dengan penasaran namun tatapannya merendahkan, karena menurutnya pekerjaan seperti itu tak menunjukkan martabat keluarga terpandang karena terlalu mengekspose kegiatan privasinya.Dengan tenang dia mulai melihat story Anya yang begitu banyak, mulai dari pemandangan di bali hingga perayaan ulang tahunnya disana.“Apa bagusnya merayakan di Bali?” Gumam Johanna dengan sinis, hingga dia melihat video Anya yang diperlakukan suaminya bak ratu, terlebih melihat pandangan David yang begitu terlihat mencintai istrinya bahkan menciumnya setelah mengucapkan selamat ulang tahun.Johanna men

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 170

    “Happy birthday to you!!” Semua orang gembira merayakan ulang tahun Anya.Anya tertawa bahagia di tengah-tengah mereka, “Happy birthday, honey.” Ucap David sambil mengecup bibir Anya sekilas.Anya memeluk suaminya dengan lembut, “Terima kasih sayang.” Ucapnya dengan penuh cinta.Suasana pesta ulang tahun Anya di Bali terasa hangat dan penuh kebahagiaan. Semua orang bersorak-sorai, dan tawa Anya memenuhi ruangan. Dia memeluk David dengan erat, merasa sangat bersyukur memiliki suami yang selalu ada di sisinya."Ini ulang tahun terbaik," ucap Anya dengan mata berbinar, masih memeluk David. "Aku tidak bisa meminta lebih dari ini."David tersenyum, menatapnya dengan penuh cinta. "Kau pantas mendapatkan semua kebahagiaan ini, sayang."Sahabat-sahabat Anya, seperti Angel, Mila, dan Nersa, ikut memberikan ucapan selamat sambil memberikan hadiah-hadiah kecil yang dipilih dengan penuh perhatian.“Apakah kami telat?” Tiba-tiba suara Aditya datang membuat mereka semua menoleh.“Kalian sudah datan

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 169

    “Diana sudah kau siapkan barang endors-nya? Kita akan terbang pukul sepuluh pagi nanti.” Ucap Anya saat mereka akan berangkat ke Bali.Diana mengangguk, “Sudah, ini semua aman. Huft padahal kita suda menaikkan rate card-nya tapi masih banyak yang mengendors, membuatku harus mengedit lebih banyak saja.” Gumam Diana dengan mengeluh.Anya yang mendengarnya tertawa, “Bukankan gajimu sudah dua digit, setidaknya sebanding bukan?” Ucap Anya dengan kekeha ringan.Memang selama lima tahun ini karir Anya sebagai influencer sangat stabil bahkan cenderung semakin naik, meskipun Anya sekarang sudah membatasi endorsan yang masuk, namun tetap saja Diana sebagai editor dan juga manajernya cukup kalang kabut.“Tentu saja, setiap gajian aku bisa membeli satu motor baru. Tapi tetap saja lelah.” Ucap Diana dengan santai.Anya tersenyum, “Ya sudah, masukkan itu dalam mobil dan minta supir untuk mengambil sisanya. Kita berangkat sekarang, aku akan memanggil anak-anak dan juga suamiku.” Ucap Anya dengan lem

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 168

    “Mama, apa aku boleh ajak Rose dan Alex ke bali nanti?” Tanya Misella saat mereka sedang makan malam.Anya yang mendengar nama Alex disebut juga langsung terkejut, “Alex?”Misella mengangguk, “Tadi dia bergabung denganku dan Rose, dia sudah cukup baik dari sebelumnya. Dan sepertinya teman-temannya dulu ikut menjauhinya dan sekarang dia jadi temanku. Saat aku cerita akan ke Bali dia terlihat murung, sepertinya dia tak pernah liburan bersama keluarga.” Ucap Misella.Anya dan David saling bertukar pandang, memikirkan permintaan putri mereka. Anya merasakan keraguan, terutama karena pengalaman sebelumnya dengan Alex, namun dia juga tak bisa mengabaikan sifat baik hati Misella.“Kamu sudah yakin dengan perubahan Alex, Misella? Aku tahu dia telah meminta maaf, tapi mengajaknya liburan bersama keluarga kita adalah hal yang besar,” kata Anya pelan, mencoba memahami situasinya.Misella mengangguk mantap. “Iya, Ma. Dia memang terlihat menyesal. Teman-teman lamanya juga menjauhinya, dan aku tak

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 167

    “Aihh… Calon mantuku datang. Bagaimana persiapannya? Apakah sudah memilih gaun?” Tanya Rima dengan lembut saat Agnia datang berkunjung ke mansion.Agnia tersenyum lalu menaruh kue yang dia bawa di meja.“Kau bawa apa, Agnia? Kue buatanmu lagi ya? Wahh, ayah Aditya sangat senang kemarin dan hari ini kau bawakan lagi, pasti dia sangat bahagia.” Ucap Rima dengan semangat.Agnia tertawa pelan, dia bahagia dia disambut dengan sangat hangat di mansion ini. Seolah mereka tak mempermasalahkan status Agnia bahkan hanya kue sederhana saja mereka sudah sangat bahagia sehingga dia merasa dihargai.“Hanya kue biasa, bu. Kalau ibu ingin kue yang lain nanti Agnia buatkan, kebetulan Agnia sangat suka buat kue.” Ucap Agnia dengan lembut.Rima tersenyum hangat, wajahnya penuh kebahagiaan. "Kau ini memang sangat perhatian. Kami beruntung sekali mendapatkan calon menantu sepertimu, Agnia." Dia mengambil kue dari meja, lalu mencicipinya dengan penuh antusias. "Hmm, enak sekali! Ayah Aditya pasti sangat me

  • Madu Untuk Mantan Mertua   BAB 166

    “Bagaimana dengan desain gaun ini, nona? Apakah anda suka?” Tanya desainer gaun pengantin yang ditunjuk oleh Aditya untuk Agnia.Agnia tampak bingung memilih, terlebih keluarga Aditya juga mendesak untuk acara pernikahan mereka digelar satu bulan lagi, tentu persiapan yang cukup singkat apalagi keluarga Baskara ingin acara pernikahan ini mewah.“Saya masih bingung, bisakah saya membawa gambar dari beberapa desain ini? Saya ingin menunjukkan dan meminta saran dari calon ibu mertua saya.” Ucap Agnia dengan lembut.Desainer gaun itu tersenyum sopan dan mengangguk. "Tentu saja, Nona Agnia. Saya akan menyiapkan beberapa gambar desain yang bisa Anda bawa. Kami ingin memastikan Anda merasa nyaman dan puas dengan pilihan Anda, apalagi ini hari yang sangat istimewa."Agnia tersenyum tipis, meskipun perasaan di dalam hatinya masih campur aduk. Proses persiapan yang begitu cepat dan tuntutan dari keluarga Baskara untuk membuat pernikahan mereka mewah cukup membuatnya tertekan. Dia tidak pernah m

DMCA.com Protection Status